Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS MIKROBIOLOGI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKALAH

ANALISIS MIKROBIOLOGI SEDIAAN NON STERIL DAN TRADISIONAL

OLEH :

NAMA: AZZAHRA AULYA RAHMAH

STAMBUK: 15020180140

KELAS: C7

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2

C. Tujuan............................................................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan.........................................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI...........................................................................................................................3

A. Tujuan Analisis Mikrobiologi.......................................................................................................3

B. Metode yang Digunakan...............................................................................................................4

C. Perhitungan dan Interpretasi Data..............................................................................................5

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................8

A. Kesimpulan....................................................................................................................................8

B. Saran...............................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9

i
DAFTAR GAMBAR

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keamanan produk terutama pada makanan, minuman, kosmetik, sediaan obat atau

obat tradisional (jamu) merupakan suatu tuntunan yang telah dikemukakan sejaak

munculnya gangguan kesehatan manusia akibat adanya cemaran mikrooorganisme.

Produk yang tercemar mikroorganisme tersebut dapat memproduksi racun yang dapat

menyebabkan timbulnya suatu penyakit.

Kondisi mikrobiologis dari makanan dan minuman menetukan keamanan dan daya

tahan makanan dan minuman itu sendiri. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan

keracunan makanan dan minuman, akan tetapi jumlah mikroba yang mampu menimulkan

kombinansi keracunan bergantung kepada kepekaan individu dan virulensi bakteri

tersebut serta kombinasi makanan dan minuman itu sendiri.

Uji mikrobiologis suatu sediaan merupakan salah satu uji yang sangat penting

untuk mengetahui kualitas suatu sediaan. Makanan, minuman, obat tradisional berasal

dari alam yaitu dari hewan, tumbuhan, mineral ataupun sediaan galeniknya. Oleh karena

didalam pengadaannya bahan-bahan tersebut mengalami proses pengangkutan dan

penyimpanan dalam waktu yang cukup lama. Sehingga dalam proses tersebut dapat

terjadi pertumbuhan mikroba didalamnya.

Untuk mengetahui bahwa bahan baku, bahan tambahan maupun sediaan jadi tidak

mengalami perubahan sifat serta bebas dari kontaminan mikroba, maka diperlukan uji

mikrobiologis, meliputi pengujian angka lempeng total (ALT), dan uji cemaran bakteri /

kapang. Jika telah dilakukan uji-uji tersebut, dan tidak ditemukan bakteri dan kapang

yang sesuai standar SNI, maka produk tersebut layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan dari analisis mikrobiologi sediaan non steril dan tradisional?

2. Bagaimana penyiapan sampelnya?

3. Metode apa saja yang digunakan dalam analisis sediaan non steril dan tradisional?

4. Bagaimana standarisasi nasional Indonesia?

5. Bagaimana perhitungan dan interpretasi data?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tujuan dari analisis mikrobiologi sediaan non steril dan tradisional

2. Untuk mengetahui bagaimana penyiapan sampelnya

3. Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan untuk analisis mikrobiologi

sediaan non steril dan tradisional

4. Untuk mengetahui bagaimana analisis mikrobiologi sediaan non steril dan tradisional

menurut standarisasi nasional Indonesia

5. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan dan interpretasi data analisis mikrobiologi

sediaan non steril dan tradisional

D. Manfaat Penulisan

Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi ataupun menjadi

sumber studi bagi mahasiswa ataupun dapat menjadi sumber informasi mengenai analisis

mikrobiologi sediaan makanan dan minuman.

2
BAB II KAJIAN TEORI

A. Tujuan Analisis Mikrobiologi

Pengertian sediaan farmasi dalam Undang-Undang ini diatur dalam pasal 1 ayat (4)

yaitu, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik, dimana

sediaan berupa obat yaitu semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh

semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan,

mapupun menyembuhkan penyakit (Syamsuni, 2007).

Makanan, minuman, obat tradisional, sediaan non steril, serta kosmetik merupakan

suatu sediaan yang berasal dari hewan, tumbuhan, mineral, maupun dari zat-zat kimia

sintetik. Pada umumnya sediaan-sediaan tersebut, diproduksi oleh industri secara besar-

besaran dan biasanya memakan waktu yang cukup lama dalam produksi, penyimpanan,

distribusi dan akhirnya sampai ke tangan konsumen. Jadi kemungkinan dapat terjadi

pertumbuhan mikroba di dalamnya.

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran yang sangat

kecil, dan karena kecilnya itu sehingga tidak dapat diamati dengan kasat mata melainkan

membutuhkan alat pembantu untuk melihatnya seperti mikroskop. Walaupun demikian,

jasad hidup tersebut mempunyai kekhususan dalam perkembangbiakannya. Dan diantara

jenis-jenis mikroorganisme yang ada di bumi mempunyai karakter dan sifat tersendiri

dalam melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki

oleh masing-masing mikroorganisme. Dimana untuk pertumbuhannya sangat bergantung

pada mediumnya, (Djide, 2003). Uji mikrobiologis adalah suatu uji yang digunakan

untuk identifikasi jenis mikroorganisme yang meliputi kelompok organisme bakteri

maupun cendawan dan untuk menghitung jumlah organisme (Fardiaz, 1993).

3
B. Metode yang Digunakan

Produk makanan/obat/obat tradisional (jamu) dikatan rusak secara mikrobiologis

apabila dijumpai mikrooorganisme patogen dalam konsentrasi rendah, mikroorganisme

yang berpotensi menjadi patogen dalam konsentrasi tinggi, metabolit mikroorganisme

toksik yang tidak hilang dengan kematian mikrooorganisme kontaminannnya, serta

adanya kerusakan fisik ataupun kimia pada produk obat akibat pertumbuhan

mikrooorganisme, yang ditandai oleh adanya perubahan bentuk, warna, rasa ataaupun

bau (Pratiwi, 2006).

Pengujian angka lempeng total adalah pengujian yang dilakukan untuk

menghitung angka bakteri aerob mesofil yang terdapat dalam suatu sampel. Angka

kapang-khamir bertujuan untuk menentukan jumlah koloni kapang dan khamir yang

terdapat dalam suatu sampel. Pada prinsipnya, pengujian ini menggunakan metode yang

hampir sama dengan penentuan ALT, hanya berbeda pada media pembenihan yang

digunakan (Radji, 2007).

Coliform adalah golongan bakteri yang terdiri atas bakteri fekal dan bakteri non

fekal. Prinsip penentuan angka bakteri coliform adalah adanya pertumbuhan bakteri

coliform yang ditandai dengan terbentuknya gas pada tabung durham setelah diinkubasi

pada media yang sesuai (Radji, 2007).

Uji MPN (Most Probable Number) digunakan jika jumlah yang diharapkan

relative rendah antara lain kurang dari 1 sampai 100 mikroorganisme/mL. Prosedur ini

menggunakan tabung ganda dari kultur medium biasanya 3 sampai 5 dengan 3 perbedaan

volume dari sampel, misalnya 3 tabung asing-masing diinkulasi  dengan 0,1 mL, dai

tabung berikutnya 0,01 mL dan 3 deret tabung berikutnya 0,001 mL. Jika konsentrasi

4
dalam sampel adalah range yang ditujukan seperti diatas, seharusnya pada tabung yang

menerima inokulasi bakteri tidak ada mikroorganisme yang hadir. Ini akan menjadi steril

setelah diinkubasi, perbandingan dari tabung positif yang dilaporkan untuk tiap volume

sampel dan hasilnya dibandingkan  dengan tabel standart MPN dari organisme per mL

(atau per 100 mL dari sampel murni). Prosedur ini biasanya digunakan dalam air ,

makanan, dan produk indusry dibandingkan pada industry farmasi (Fardiaz, 1993).

Teknik MPN adalah metode statistic yang berguna dalam menentukan konsentrasi

rendah dari organisme (kurang dari 100 gram  atau mL). Dalam metode ini sampel secara

seri dilarutkan sehingga inokula akan kadang-kadang tapi tidak selalu mengandung

organisme hidup pada setiap pelarutan volume ganda dipindahkan ke tabung ke 3,5, atau

ke 10 dari medium cair yan diujikan. Tabung diinkunbasi dan hasilnya dievaluasi.

Berdasarkan test ini, tabung yang positif diidentifikasi dengan kekeruhan (pertumbuhan)

tunggal atau kombinasi dengan produk gas dan asam (Pelczar, 1986).

C. Perhitungan dan Interpretasi Data

Jika dalam pengenceran: hanya satu yang memenuhi syarat, maka pengenceran tersebut

yang dilaporkan Nilai ALT dilaporkan berupa satuan diikuti satu angka desimal. Contoh:

4.6 x 107

10 -2 10 -3 10 -4

37 18 10

ALT Bakteri = v.n.1/f

Keterangan :

V : Volume sampel n : Jumlah mikroba f : Pengenceran

Jika dalam pengenceran:

5
 Tidak ada yang memenuhi syarat

 Semua dibawah range,

Pengenceran Terendah yang dilaporkan dan hasil ALT diberikan keterangan ( < 30/ 15 .

pengenceran terlapor)

10 -2 10 -3 10 -4

25 14 10

ALT Bakteri = v.n.1/f

Keterangan :

V : Volume sampel n : Jumlah mikroba f : Pengenceran

Jika dalam pengenceran 2 atau 3 memenuhi syarat. Maka dibandingkan nilai ALT

tertinggi dan terendah, jika hasilnya:

≤ 2, dilaporkan rata-rata dari kedua nilai tersebut

> 2, dilaporkan hanya hasil yang terkecil.

10 -2 10 -3 10 -4

60 40 25

ALT Bakteri = v.n.1/f

Keterangan :

V : Volume sampel n : Jumlah mikroba f : Pengenceran

Nilai MPN = nilai MPN pada tabel x 1/fp tabung tengah

Keterangan :

6
fp : Pengenceran

Nilai MPN = nilai MPN pada tabel x 1/fp tabung tengah

= 150 x 1/10-2

= 1,5 x 104 APM/g

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

7
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari analisis mikrobiologi

sediaan non steril dan tradisional adalah untuk mengetahui apakah dalam suatu produk

terdapat mikroorganisme dengan metode pengujian yang sesuai. Adapun metode yang

digunakan sesuai Standar Nasional Indonesia adalah : metode ALT, MPN, dan uji

Kapang.

B. Saran

Memperhatikan cara penyimpanan baik sesudah ataupun sebelum digunakan agar

terhindar dari cemaran baik secara kimia, fisik, maupun mikrobiologi.

Pada saat melakukan pengujian mikrobiologi sebaiknya dilakukan dengan cara

aseptis baik penggunaan alat, media, dan penyiapan sampel, untuk meminimalkan

kontaminasi agar hasil dari pengujian benar-benar akurat.

DAFTAR PUSTAKA

8
Djide, M.N., Sartini, 2003, Analisis Mikrobiologi Farmasi, Laboratorium Mikrobiologi
Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Fardiaz, 1993, Analisi Mikrobiologi Pangan, Edisi I, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Pelczar, MJ. & E.C.S. Chan, 1986, Penterjemah, Ratna Siri Hadioetomo dkk, Dasar-Dasar
Mikrobiologi 1, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Pratiwi, S.T., 2008, Mikrobiologi Farmasi Cetakan 12, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Radji M, Suryadi H, dan Ariyanti D, 2007, Uji Efektivitas Antimikroba Beberapa Merk
Dagang Pembersih Tangan Antiseptik, Majalah Ilmu Kefarmasian 4(1).

Syamsuni, H.A. 2007, Ilmu Resep. Kedokteran EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai