Anda di halaman 1dari 20

PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme adalah makhluk berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan

menggunakan alat bantu, salah satunya dengan mikroskop. Oleh karena itu, penting

untuk mengetahui cara-cara dalam analisis kuantitas mikroorganisme dengan metode-

metode tertentu. Perhitungan jumlah mikroorganisme pada bahan pangan sangat penting

dilakukan guna mengetahui mutu dari bahan pangan, serta proses yang akan diterapkan

pada bahan pangan tersebut.

Menurut Zaraswati, ada berbagai macam cara untuk mengukur jumlah sel, antar

lain dengan hitungan cawan (plate count), hitungan mikroskopis langsung (direct

microscopic count) yang menggunakan mikroskop serta ruang hitung (haemositometer)

atau secara elektronis dengan bantuan alat yang disebut penghitung coulter (coulter

counter). Adapun metode yang digunakan dalam percobaan ini yaitu metode ALT dan

MPN.

Jumlah mikroorganisme yang berada dalam suatu sampel atau bahan sangat

bervariasi, tergantung dari jenis bahan itu sendiri dan kondisi lingkungannya. Yang

melatar belakangi dilakukannya percobaan ini karena kita dapat mengetahui berapa

jumlah mikroorganisme dalam suatu sediaan farmasi baik itu obat maupun berupa

makanan yang akan menunjukkan mutu dari sediaan tersebut.

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini yaitu bagaimana cara menentukan

jumlah bakteri yang terdapat dalam medium dengan metode turbidimetri, ALT, dan uji

MPN?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan memahami cara

perhitungan kuantitas mikroorganisme.

D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan jumlah bakteri yang

terdapat dalam medium dengan metode turbidimetri, ALT, dan uji MPN.

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu praktikan dapat mengetahui dan

memahami metode penentuan jumlah bakteri yang meliputi turbidimetri, ALT, dan uji

MPN.

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Analisis kuantitatif mikroorganisme pada suatu sediaan farmasi makanan-minuman

dan kosmetika penting dilakukan untuk mengetahui mutu suatu sediaan dan bahan

farmasi, makanan-minuman dan kosmetika (Djide, 2008).

Uji Angka Lempeng Total (ALT) bakteri adalah adanya pertumbuhan bakteri aerob

mesofilik setelah contoh diinoklasikan pada media agar lempeng dengan cara tuang atau

tabur (pour plate) dan diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu (Djide, 2008).

MPN adalah suatu metode untuk menaksir populasi mikrobial dilahan, dan produk

agrikultur. Metode ini digunakan untuk menaksir populasi mikrobial berdasarkan pada

ukuran kualitatif spesifik dari jasad renik yang sedang terhitung (Djide, 2008).

Beberapa cara ada dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat

pada bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara perhitungan

koloni pada lempeng pembiakan (plate count) disamping itu dapat diadakan perhitungan

lansung secara mikroskopis (Irianto, 2006).

Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam bahan

pangan terdiri dari metode hitungan cawan, Most Propable Number (MPN) dan metode

hitungan mikroskopik lansung. Dari metode-metode tersebut, metode hitungan cawan

paling banyak digunakan. Merode lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung

jumlah mikroba di dalam suatu larutan adalah metode turbidimetri (kekeruhan)

menggunakan spektrofotometer. Tetapi metode ini sukar diterapkan pada bahan pangan
AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH
SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

karena medium yang di ukur harus bening, sedangkan ekstrak bahan pagan, misalnya

sari buah, biasanya megandung komponen- komponen yang menyebabkan kekeruhan,

sehingga kekeruhan larutan tidak sebanding dengan jumlah mikroba yang terdapat di

dalamnya (Irianto, 2006).

Cara menghitung bakteri (Irianto, 2006) :

1. Menghitung secara langsung

Pada tiap perhitungan bakteri ketepatan berkurang dengan meningkatnya

konsentrasi sel-sel, begitu halnya bila jumlah yang dihitung terlalu kecil. Bahan

yang mengandung sejumlah besar bakteri (kira-kira lebih dari 104 per ml) biasanya

diencerkan dari 1 : 10 sampai 1 : 105 atau lebih tergantung pada bahan pemeriksaan

dan metode hitung, sehingga hasil hitungan yang diperoleh dapat diandalkan dan

memudahkan perhitungan.

2. Menghitung secara tidak langsung

a. Penentuan volum total

Cara ini adalah semacam modifikasi penentuan hematokrit pada

pengukuran volume total butir-butir darah. Misalnya, 10 ml biakan dimasukkan

ke dalam tabung reaksi khusus (tabung HOPKINS) yang bagian bawahnya

berupa silinder dan bergaris ukuran. Organisme dipadatkan dengan sentrifus

pada kecepatan baku dan waktu yang tepat menurut ukurannya kemudian

volum totalnya dapat dibaca pada skala silinder itu. Dengan mengetahui volum

rata-rata masing-masing sel secara perkiraan dapat ditentukan jumlah sel.

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

b. Metode turbidimetri

Tekhnik ini sudah dipakai sebagai cara mengukur kekeruhan suspense atas

dasar penyerapan pemecahan cahaya yang dilintaskan, sehingga yang

mengandung lebih dari 107-108 sel per milliliter tampak keruh oleh mata

telanjang. Suatu volum biakan yang telah ditakar ditempatkan dalam tabung

khusus yang jernih dengan diameter tertentu. Tabung ini diletakkan antara

suatu satuan sumber cahaya dan satuan fotoelektrik yang disambung dengan

galvanometer.

c. Perhitungan bakteri hidup

Penghitungan bakteri hidup dilakukan dengan cara seri pengenceran. Cara

ini secara luas digunakan untuk menghitung bakteri hidup dalam berbagai

cairan seperti air, susu, biakan cair, dan sebagainya. Serentetan pengenceran

dibuat untuk kemudian ditanam dalam medium pembiakan bulyon agar dan

setelah inkubasi jumlah koloni dihitung. Setelah dikonversi sesuai dengan

pengencerannya, akan diketahui jumlah bakteri per milliliter. Karena

pengenceran dikerjakan secara lipat ganda atau secara desimal, maka angka

yang diperoleh hanya angka perkiraan, yang biasa disebut Most Probable

Number (MPN).

Bahan pangan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml,

per gr atau per cm permukaan, memerlukan perlakuan pengenceran sebelum

ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan

terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah

yang terbaik adalah diantara 30 dan 300. Pengenceran biasanya dilakukan secara
AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH
SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

desimal yaitu 1 : 10, 1 : 100, 1 : 1000, dan seterusnya, atau 1 : 100, 1 : 10000, 1 :

1000000, dan seterusnya (Irianto, 2006).

Perhitungan jumlah koloni akan lebih mudah dan cepat jika pengenceran dilakukan

desimal, sebagai contoh misalnya penetapan jumlah mikroba pada susu. Pengenceran

awal 1 : 10 (=10-1) dibuat dengan cara mengencerkan 1 ml susu ke dalam 9 ml larutan

pengencer. Dilanjutkan dengan pengenceran yang lebih tinggi, misalnya sampai 10-5

atau 10-6. Tergantung pada mutu susunya semakin tinggi jumlah mikroba yang terdapat

di dalam susu semakin tinggi pengenceran yang harus dilakukan. Jika setelah diinkubasi

misalnya diperoleh 60 dan 64 koloni masing-masing pada cawan duplo yang

mengandung pengenceran 10-4, maka jumlah koloni dapat dihitung sebagai berikut (1

ml larutan pengencer dianggap mempunyai berat 1 g) (Irianto, 2006).

B. Uraian Bahan

1. Agar (Dirjen POM, 1979 : 74)

Nama resmi : AGAR

Nama lain : Agar-agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, tipis seperti selaput dan

berlekatan, atau berbentuk keping, serpih atau butiran; jingga

lemah kekuningan, abu-abu kekuningan sampai kuning pucat

atau tidak berwarna; tidak berbau atau berbau lemah; rasa

berlendir; jika lembab liat; jika kering rapuh

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam air mendidih

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Kegunaan : Zat tambahan

2. Air Suling (Dirjen POM, 1979 : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Rumus molekul : H2O

Bobot molekul : 18,02 g/mol

Rumus struktur : H – O – H

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai

rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Ekstrak Meat (Dirjen POM, 2014 : 1705)

Nama resmi : Ekstrak daging sapi

Nama lain : Esktrak beef

Pemerian : Kaldu daging sapi konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi

daging sapi segar tanpa lemak, dengan cara merebus dalam air

dan menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam hampa udara

sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta. Masa berbentuk

pasta, warna cokelat kekuningan sampai cokelat tua, bau dan

rasa seperti daging, sedikit asam.

Penyimpanan : Simpan dalam wadah tidak tembus cahaya, tertutup rapat

4. Laktosa (Dirjen POM, 1979 : 338)

Nama resmi : LACTOSUM

Nama lain : Laktosa, Sccharum Lactis


AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH
SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Rumus molekul : C12H22O11.H2O

Bobot molekul : 36,30 g/mol

Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa agak manis

Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih;

sukar larut dalam etanol (95 %) P; praktis tidak alrut dalam

kloroform P dan dalam eter P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Zat tambahan

5. NaCl (Dirjen POM, 1979 : 403)

Nama resmi : NATRII CHLORIDUM

Nama lain : Natrium Klorida

Rumus molekul : NaCl

Bobot molekul : 58,44 g/mol

Rumus struktur : Na – Cl

Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur putih;

tidak berbau; rasa asin

Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan

dalam lebih kurang 10 bagian gliserol P; sukar larut dalam

etanol (95 %) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sumber ion klorida dan ion natrium

6. Pepton (Dirjen POM, 1979 : 721)

Nama resmi : PEPTON


AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH
SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Nama lain : Pepton

Pemerian : Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat; bau khas tidak busuk

Kelarutan : Larut dalam air; memberikan larutan berwarna coklat

kekuningan yang bereaksi agak asam; praktis tidak larut dalam

etanol (95 %) P dan dalam eter P

C. Uraian Sampel Bakteri (itis.gov)

Kingdom : Bacteria

Filum : Firmicutes

Kelas : Bacilli

Ordo : Bacillales

Suku : Staphylococcaceae

Genus : Staphylococcus

Spesies : Staphylococcus aureus

D. Prosedur Kerja (Anonim, 2019)

1. Peremajaan Bakteri atau Jamur Uji

a. Inokulasikan 1 ose bakteri uji atau jamur uji dari bakteri atau jamur stok pada

agar miring (satu atau tiga hari sebelum praktikum).

b. Inkubasikan untuk bakteri selam 1x24 jam pada inkubator suhu 37oC atau

untuk jamur semalam 3x24 jam pada suhu kamar.

2. Metode Turbidimetri

a. Tabung reaksi yang berisi biakan bakteri atau jamur yang telah diremajakan

ditambahkan 5 mL larutan NaCl fisiologis steril (100) dihomogenkan.

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

b. Dibuat pengenceran suspensi mikroba dengan cara memipet 1 mL larutan stok

(100) kemudian dimasukkan pada tabung reaksi berisi 9 mL larutan NaCl

fisiologi steril (10-1), demikian seterusnya hingga diperoleh suspensi bakteri

sampai 10-7 dan untuk jamur sampai 10-5.

c. Diukur transmitan dan OD-nya masing-masing pengenceran bakteri dan

suspensi jamur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang

maksimumnya (580 nm).

d. Jika pada pengenceran bakteri tidak diperoleh nilai transmitan 25% dan

suspensi jamur tidak diperoleh nilai transmitan 75% maka dibuat pengenceran

baru sampai diperoleh %T tersebut.

3. Metode SPC untuk ALT Bakteri dan AKK Jamur

a. Masing-masing seri pengenceran suspensi bakteri atau suspensi jamur

termasuk pengenceran 25%T bakteri dan 75%T jamur dipipet 1 mL dituang ke

dalam vial steril.

b. Masing-masing vial tersebut, untuk bakteri ditambahkan 9 mL NA cair steril

(bakteri) atau 9 mL PDA cair steril (jamur), dihomogenkan kemudian

dimasukkan ke dalam cawan petri steril, dihomogenkan.

c. Inkubasikan untuk bakteri selama 1x24 jam pada inkubator suhu 37oC atau

untuk jamur selama 3x24 jam pada suhu kamar.

d. Diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh setiap pengenceran dan

hitung SPC-nya (jumlah mikroorganisme koloni per sampel).

4. Metode Most Probable Number (MPN) untuk Bakteri Koliform

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

a. Disiapkan 9 tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung durham untuk

setiap contoh.

b. Masing-masing contoh yang telah diencerkan diinokulasikan 1 mL hasil

pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 atau sesuai derajat kontaminasi bahan yang

diperiksa.

c. Setelah itu diinkubasi di dalam inkubator pada 37oC selama 24-48 jam tabung

LB yang positif berisi gas dan berubah warna menjadi kuning.

d. Dicatat dan dihitung nilai MPN-nya.

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB III

METODE KERJA

A. Alat yang Digunakan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu cawan petri, erlenmeyer,

inkubator, kapas, korek api, kuvet, ose bulat, plastik wrap, rak tabung reaksi, spiritus,

spoit, tabung durham, tabung reaksi, dan vial.

B. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu medium Laktosa Broth (LB),

medium Nutrien Agar (NA), natrium klorida fisiologis (NaCl) dan bakteri

Staphylococcus aureus (SA).

A. Cara Kerja

1. Pembuatan Larutan stok

Pertama- tama disiapkan 7 tabung reaksi dan diisi dengan 9 mL NaCl

fisiologis, kemudian bakteri Staphylococcus aureus (SA) diencerkan menggunakan

NaCl fisiologis secukupnya hingga seluruh bakteri larut, setelah itu di ambil 1 mL

menggunakan spoit lalu di masukkan kedalam tabung reaksi 1 dan di homogenkan

(konsentrasi 10-1). Kemudian di ambil 1 mL larutan dengan konsentrasi 10-1

menggunakan spot lalu masukkan ke dalam tabung 2 dan homogenkan, sehingga

diperoleh larutan stok konsentrasi 10-2. Kemudian di ambil larutan dengan

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

konsentrasi 10-2 menggunakan spoit lalu masukkan ke dalam tabung 3 dan

dihomogenkan,sehingga diperoleh larutan stok konsentrasi 10-3. Dilakukan terus

cara kerja yang sama hingga diperoleh larutan stok dengan konsentrasi 10-7.

2. Turbidimetri

Di siapkan 7 kuvet, kemudian diambil 2 mL larutan stok yang telah dibuat

lalu di masukkan kedalam masing-masing kuvet, setelah itu di masukkan kedalam

spektrofotometer untuk di ukur %T nya.

3. Angka Lempeng Total (ALT)

Disiapkan 3 cawan petri, setelah itu dimasukkan 10 mL medium NA dan

dibiarkan hingga memadat. Setelah medium memadat, di ambil 1 ose bakteri SA

pada larutan stok konsentrasi 10-5, 10-6 dan 10-7, lalu di masukkan ke dalam medium

menggunakan metode gores. Setelah itu, dibungkus menggunakan plastic wrap dan

diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 370C.

4. Most Probable Number (MPN)

Siapkan 9 tabung reaksi dan berikan masing-masing tabung durham.

Kemudian bagi menjadi 3 seri. Masing-masing seri terdiri dari 3 tabung. Seri

pertama pada masing-masing tabung reaksi di isi dengan 1 mL larutan stok yang

memiliki konsentrasi 10-1 kemudian ditambahkan 9 mL medium LB. Lalu pada seri

kedua masing-masing tabung reaksi di isi dengan 1 mL larutan stok yang memiliki

konsentrasi 10-2 kemudian ditambahkan 9 mL medium LB. Pada seri ketiga masing-

masing tabung reaksi di isi dengan 1 mL larutan stok yang memiliki konsentrasi 10-
3
kemudian ditambahkan 9mL medium LB. Bungkus tabung reaksi sesuai dengan

seri masing-masing menggunakan plastik wrap. Lalu inkubasi di Inkubator.


AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH
SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB IV

HASIL DAN PENGAMATAN

A. Hasil Praktikum

1. Turbidimetri

Persen Transmitan (%T)

10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6 10-7

98.9 99,3 100,5 103,7 104 103 101,8

2. Angka Lempang Total (Bakteri)

10-5 10-6 10-7 Nilai ALT

85 kol 29 kol 22 kol 8,5 × 106 kol/mL

3. Uji MPN

10-1 10-2 10-3 Nilai MPN

1 1 1 1,1 × 103 APM/g

B. Pembahasan

Ada beberapa macam cara untuk menghitung jumlah sel, antara lain menggunakan

metode ALT/TPC (Angka Lempeng Total/Total Plate Count) dan metode APM/MPN
AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH
SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

(Angka Paling Mungkin/Most Probable Number). Metode ALT dengan menghitung

jumlah koloni pada medium padat di cawan petri. Adapun metode MPN dengan

menggunakan medium cair pada tabung reaksi dengan parameter perubahan warna

medium LB (hijau-kuning) dan terdapat gelembung gas pada tabung durham.

Metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah metode ALT dan MPN.

Tekniknya dengan mengencerkan sampel dan mencawankan hasil pengenceran tersebut.

Setelah inkubasi, jumlah semua koloni diamati untuk memenuhi persyaratan statistik.

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat dalam

medium dengan metode turbidimetri, ALT, dan uji MPN setelah diinkubasi selama

1x24 jam.

Dalam praktikum ini dilakukan pengenceran untuk menipiskan konsentrasi

mikroorganisme sehingga pertumbuhan koloni tidak terlalu rapat satu sama lain.

Sehingga mempermudah pengamatan pada waktu perhitungan ALT bakteri dan juga

kita akan melihat bagaimana pertumbuhan jumlah koloni tiap-tiap konsentrasi

pengenceran yang berbeda.

Pada metode turbidimetri menggunakan spektrofotometer diperoleh hasil yaitu

pengenceran 10-1 adalah 98,9%, pengenceran 10-2 adalah 99,3%, pengenceran 10-3

adalah 100,5%, pengenceran 10-4 adalah 103,7%, pengenceran 10-5 adalah 104%,

pengenceran 10-6 yaitu 103% terakhir yaitu 10-7 adalah 101,8%.

Pada metode ALT bakteri, medium yang digunakan adalah medium NA, sebab

medium ini mengandung protein yang merupakan nutrisi bagi bakteri, dan juga

merupakan campuran agar yang mana dapat memadatkan medium sehingga apabila

medium telah memadat maka akan memudahkan kita untuk menghitung jumlah bakteri
AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH
SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

yang tumbuh pada medium ini. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diperoleh

hasil yaitu pengenceran 10-5 sebanyak 85 koloni, pengenceran 10-6 sebanyak 29 koloni,

dan pengenceran 10-7 sebanyak 22 koloni. Jadi, diperoleh nilai ALT yaitu 8,5 x 106

kol/mL.

Pada uji MPN, medium yang digunakan adalah medium LB. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan, diperoleh pengenceran 10-1 hanya satu tabung positif

terdapat gelembung gas, pengenceran 10-2 hanya satu tabung yang positif, dan

pengenceran 10-3 hanya satu tabung. Jadi, diperoleh nilai MPN yaitu 1,1 × 103 APM/g.

Mekanisme terjadinya perubahan warna dalam medium LB yaitu bakteri kolioform

yang bersifat anaerob fakultatif menfermentasikan laktosa dengan pembentukan asam

laktat. Oleh karena itu terjadi perubahan warna hijau dari laktosa brouth menjadi kuning

dan di dalam tabung durham terdapat gelembung gas.

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada uji

ALT bakteri, jumlah koloni berturut dari konsentrasi 10-5, 10-6, dan 10-7 yaitu 8,5 x 106

kol/mL. Adapun pada uji MPN, jumlah koloni berturut dari konsentrasi didapatkan 10-1,

10-2, dan 10-3 yaitu 1,1 × 103 APM/g.

B. Saran

Saran saya untuk asisten sebaiknya asisten lebih membimbing praktikannya dan

mengarahkan praktikannya agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan praktikum.

Saran untuk sistem praktikum agar mempertahankan sistemnya dan saran untuk

laboratorium agar alat dan bahan yang ada di lab dilengkapkan agar praktikum dapat

berjalan dengan lancar.

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Universitas Muslim

Indonesia: Makassar.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Dirjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Djide. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi Farmasi. UNHAS: Makassar.

Irianto. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama Widya: Bandung.

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

LAMPIRAN

A. Perhitungan

1. Nilai MPN
1
Nilai MPN = 11 x 10−2

= 1,1 x 103 APM/g

2. Nilai ALT

Nilai ALT = v.n. 1⁄𝑓

1
= 1 mL x 876 x 10−7

= 85 x 107

= 8,5 x 106 kol/mL

B. Dokumenatasi

Gambar 1. Pengenceran Gambar 2. ALT Gambar 3. MPN

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

AZZAHRA AULYA RAHMAH FAUZIAH


SYAMSUDDIN
15020180140

Anda mungkin juga menyukai