Anda di halaman 1dari 18

SINTESIS KLOROFORM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam bidang farmasi, kita memerlukan penggunaan kloroform
sebagai bahan pengawet, bahan pembuatan sediaan anastesi dan
untuk bahan tambahan lainnya yang digunakan dalam bahan sediaan
farmasi. Karena itu kloroform pentin untuk diketahui.
Sintesis merupakan suatu proses penggabungan antara dua
senyawa yang akan menghasilkan molekul target. Dimana pada
praktikum ini kita melakukan sintesis kloroform. Sintesis kloroform
merupakan suatu proses pembuatan senyawa organik yang
menggunakan bahan dasar kapur klor melalui proses penyaringan
atau destilasi menggunakan alat destilasi.
Kloroform atau bisa disebut dengan triklorometana adalah suatu
senyawa yang tidak berwarna, berbentuk cair dan memiliki rumus
kimia CHCl3. Kloroform merupakan senyawa yang dibentuk dari
aseton dan kapur klor yang diikat oleh satu gugus rantai C melalui
reaksi halogenasi.
Dimana pembentukan kloroform dibuat melalui tiga tingkatan
reaksi yaitu : (1) oksidasi oleh halogen, (2) klorinasi dari hasil oksidasi
dan (3) hidrolisis alkalis dari senyawa yang baru terbentuk.
Adapun pada praktikum kali ini, kita akan mensistesis kloroform
dengan reaksi halogenasi yaitu dari halogen metana.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum sintesis kloroform ini adalah
untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan kloroform dari
halogen dengan metana.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat
senyawa kloroform yang diperoleh dari reaksi antara alkohol atau
aseton dengan kaporit menggunakan metode destilasi senyawa.

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Melihat tempatnya dalam sistem periodik, atom-atom halogen
mempunyai jumlah elektron atom-atom satu lebih sedikit dari pada
jumlah elektron atom-atom gas mulia dalam periode yang sama.
Halogen berarti pembentukan garam, karena hasil reaksinya dengan
logam-logam merupakan garam. Mengamati berlangsungnya reaksi
antara halogen dengan hidrogen dan berbagai unsur lain, ternyata
makin ke bawah dalam lajur halogen, sifatnya makin lemah. Dengan
kata lain reaksi-reaksinya makin sukar terjadi dengan bertambahnya
besar nomor atomnya atau berat atomnya. Tetapi sifat asamnya
makin ke bawah makin kuat karena ikatan antara atom H dengan
atom halogen makin mudah putus dengan makin besar nomor atom
halogen itu sendiri. Asam klorida meruapakan suatu asam yang
banyak digunakan (Hiskia, 2007).
Kloroform merupakan obat anastetik tertua, berupa cairan
dengan bau spesifik, rasanya kemanis-manisan pedas, tak dapat
terbakar atau eksplosif.Khasiat anastetiknya amat kuat. Tetapi karena
terlalu toksik bagi hati dan jantung kini kloroform hamper tidak
digunakan lagi (Keenan, 2005).
Selain itu kloroform juga mudah berubah menjadi fosgen yang
sangat toksik yang terjadi di bawah pengaruh cahaya dan oksigen
yang terjadi dengan pembentukan dietil karbonat (Riawan, 2006).
Secara umum, kloroform dapat dibuat dengan dengan empat
cara, yaitu (Nugroho, 2013) :
1. Klorinasi metana
Proses klorinasi ini di dasarkan pada reaksi klorinasi metana
dengan bantuan katalis alumina. Bahan baku yang digunakan
adalah metana dengan kemurnian tinggi. Suhu reaksi adalah 275ºC
sampai 450ºC dengan reactor fixed bed.

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

2. Klorinasi fotokimia
Didasarkan pada reaksi klorinasi metana oleh aktivasi dari
reaksi massa dengan radiasi sinar. Adapun pemisahan molekul
klorin (Cl2) menjadi radikal Cl adalah dengan meradiasikan reaksi
massa dengan sumber sinar yang mempunyai radiasi 3000 – 5000
A.
3. Reduksi karbon tetraklorida
Reduksi teratas dari karbon tetraklorida dengan etil alkohol
akan menghasilkan kloroform. Reaksi terjadi pada reactor dengan
suhu 200ºC selama 25 jam akan menghasilkan kloroform dalam
jumlah kecil dan etil klorida.Radiasi ultraviolet pada karbon
tetraklorida dengan alkohol menghasilkan kloroform dengan
konversi tinggi, tetapi reaksi berjalan sangat lambat.
4. Reaksi aseton dengan kaporit
Reaksi kaporit (CaOCl2.H2O)dengan aseton, asetaldehid, atau
etil alkohol menghasilkan crude kloroform, dimana hasil reaksi
dimurnikan dengan penambahan zat kimia dan disitilasi. Aseton
bereaksi dengan perbandingan 0,045 kg aseton : 0,453 kg kaporit,
dan suhu reaksinya dijaga sekitar 43,3ºC dengan menggunakan
alat pendingin. Ketika aseton telah ditambahkan semuanya,
suhunya dinaikkan menjadi 56,7ºC. Kemudian secara perlahan–
lahan suhunya dinaikkan menjadi 65,5ºC dan kloroform mulai
terbentuk.
Unsur-unsur halogen terdiri dari flor, klor, brom dan iod, dikenal
sebagai keluarga halogen. Bahkan sebelum ada perumusan teori
yang mengelompokkan mereka bersama-sama pada tabel berskala.
Selain empat unsur tadi adapula halogen yang langkah aslain, yang
dibat pada tahun 1904 dengan ekserimen pemboman. Sejak itu
aslatin telah ditemukan dalam alam, tetapi dalam jumlah yang sangat
sedikit sekali (Carles, 2009).
Kloroform merupakan senyawa hepatotoksik. Mekanisme
kerjanya adalah melalui metabolit reaktifnya, radikal triklorometil yang
ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.
15020180142
SINTESIS KLOROFORM

secara kovalen mengikat protein dan lipid tidak jenuh dan


menyebabkan peroksidasi lipid. Membran subsel sangat kaya akan
lipid seperti itu, akibatnya bersifat sangat rentan. Perubahan kimia
dalam membran dapat menyebabkan pecahnya membran itu.Namun
Recnagel mengemukakan bahwa peroksidasi lipid mikrosom mungkin
menyebabkan penekanan pada pompa Ca 2+ mikrosom yang
mengakibatkan gangguan awal honeostatis Ca 2+ sel hati. Keadaan ini
dapat menyebabkan kematian sel hati (Maycek, 2001).
Reaksi antara metana dengan klor cukup menarik dikaji lebih
lanjut, karena reaksi tersebut merupakan metode kimiawi yang kucup
akurat. Campuran hasil reaksi yang diperoleh dari kloronisasi metana
diatas dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dan dapat
diientifikasi, karena kesemuanya mempunyai titik didih yang berbeda.
Sebagaimana yang terlihat pada metana yang mengalami kloronisasi,
menunjukkan bahwa 1,2,3 dan 4 atom hidrogen dari metana diganti
oleh atom – atom klor secara beruntun dan menghasilkan senyawa
klorometana (metilklorida), diklorometana (metilenkloroda),
triklorometana (kloroform), dan tetraklorometan (karbon tetraklorida).
Masing-masing senyawa dapat dibuat dari berbagai cara dengan
menggunakan beberapa reaksi yang lain (Keenan, 2005).
Kloroform merupakan cairan yang tidak dapat bercampur dengan
air, bercampur baik dengan alkohol dan minyak. Kloroform digunakan
sebagai anastetik, kadang-kadang digunakan sebagai karminatif
pembawa dalam bentuk kloroform cair, atau dari emulsi kloroform.
Penggunaannya secara oral atau secara inhalasi yang berlebihan
dapat menyebabkan oksidan kematian dari saluran pernapasan dan
penekanan miokard (Senisedil, 2010).
Kloroform dibuat dari alkohol dengan kapur klor (Bleaching
powder = CaOCl2 = Calsium chlore hypoklorit), melalui tiga tingkatan,
yaitu (Senisedil, 2010) :
1. Oksidasi oleh halogen
2. Klorasi dari hasil oksidasi
ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.
15020180142
SINTESIS KLOROFORM

3. Hidrolisis alkalis dari senyawa yang terbentuk


Sintesa kloroform selain dari alkohol dapat dibuat dengan
aseton. Perbedaan keduanya adalah pada tahap reaksi dimana pada
sintesa kloroform menggunakan kloroform etanol terdapat tiga tahap
reaksi saja (Senisedil, 2010).
Kloroform adalah triklormetana, mengandung etanol 1,0 % v/v
sampai 2,0 % v/v sebagai zat pengstabil, zat tambahan, pengawet
dan anastetikum umum (Ditjen POM, 1979).
Pada pemakaian pipa bengkok kita tak perlu memakai
termometer. Sebab suhu yang ditunjukan termometer tidak sana
dengan suhu uap yang masuk kedalam pipa bengkok yang menurun
(jarak pencadang raksa dengan uap yang masuk pipa menurun,
terlalu jauh),.Bila harus pakai termometer karena suhu harus labih
teliti maka gunakanlah labu claisen (Samhoedi, 2009).
Penggoyangan yang kuat perlu dilakukan untuk zat-zat cairan
yang saling tidak larut, salah satu berbentuk padat dan percbedaan
B.D yang cukup (Samhoedi, 2009).
Bila pada pencampuran zat-zat yang kita reaksikan tidak
memerlukan kocokan kuat maka sebaiknya pemakaian dengan pipa
bengkok ini dihindari. Jadi langsug pakai labu destilasi yang apabila
hanya memerlukan pengocokan yang lemah tidak akan nyiprat kepipa
sampingnya(Samhoedi,2009).
Dalam pembuatan chloroform hal yang tidak sukar terjadi adalah
pemanasannya yang tidak tinggi ( + 70 oC), letak miring kebawah dari
sipendingin dan letak pipa along yang menempel, hingga bila ada
cairan penampung yang tersedot, ditengah jalan akan terputus dan
turun kembali (Samhoedi,2009).
Bila digunakan aseton maka reaksi chloroform
menjadi(Samhoedi,2009) :
a. CH3COCH3 + 3Cl2 ------------------- CCl3COCH3 + 3 HCl
b. CCl3COCH3+ Ca(OH)2 ------------ 2CHCl3 + (CH3COO)2 Ca.

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

Hilangnya asam dapat diketahui dengan mengetest air


pencucian denga kertas lakmus, hilangnya alkohol dapat diketahui
dengan mengetest air pencuci dengan iodoform reaksi
(Samhoedi,2009).
Kapur khlor merupakan serbuk putih yang bisanya lembab dan
berbau khlor, bila dibiarkan diudara oleh pengaruh CO2 dan uap air
akan mengeluarkan Cl2
CaOCl2 + CO2 CaCO3 + Cl2
Cl2 + H2O 2 HCl + O
Reaksi alkana dengan halogen dinamakan halogenasi. Reaksi
eksotermik antara gas klor dengan alkena hanya berlangsung pada
suhu tinggi dan bantuan sinar. Sedangkan pada suhu rendah atau
tanpa sinar, maka reaksi tidak berlangsung (Shevla, 2005).

2.2 Uraian Bahan


1. Air Suling (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
Rumus Molekul : H2O
Bobot Molekul : 18,02
Bobot Jenis : 0,98 – 1 gram/mL
Rumus struktur : H – O – H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi dan pembilas.
2. Alkohol (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol, alkohol
RM / BM :C 2 H5OH / 47,07
Rumus struktur :

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih mudah menguap,


mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah
terbakar, memberikan nyala biru yang tak
berasap.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform dan
sebagai titran.
3. Aseton (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aseton
Nama lain : Aseton
Rumus molekul : C3H6O
Bobot molekul : 58,08
Bobot jenis : 0,789
Rumus bangun : CH3 – CO – CH3
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna tidak berwarna,
mudahmenguap bau khas, mudah terbakar,
dapat bercampur dengan air, dengan etanol
(95%) P dengan eter P, dan dengan kloroform P,
membentuk larutan jernih.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol 95
% P, dengan eter P dan dengan kloroform P,
membentuk larutan jernih.
Kegunaan umum: Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Kapur klor (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : CALSIUM CHLORO HYPOCLORIL
Nama lain : Kaporit
RM / BM : Ca(OCI)Cl / 126,98

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk putih, kotor, bau khas.


Kelarutan : Larut sebagian dalam air dan dalam etanol
95%P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar sintesis
5. Kloroform (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : CHLOROFORM
Nama lain : Kloroform
RM / BM : CHCl3 / 119,38
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap, bau


khas, rasa manis dan membakar
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air, mudah
larut dalam etanol mutlak P, dalam eter P, dalam
sebagian besar pelarut organik, dalam minyak
atsiri dan dalam minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6.    Vaselin Kuning (Ditjen POM, 1995)
Nama resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama lain : Vaselin kuning
Rumus struktur :

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga hampir


lemah, berflurosensi sangat lemah walaupun
setelah melebur. Dalam lapisan tipis transparan.
Tidak atau hamper tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam
benzene, dalam karbon disulfide, dalam
kloroform dan dalam minyak lemak dan dalam
minyak terpentin, larut dalam eter, dalam
heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri, praktis tidak larut dalam etanol
dingin dan etanol panas dan dalam etanol mutlak
dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2.3 Prosedur kerja (Anonim, 2020)


1. Siapkan alat dan bahan, pastikan rangkaian alat destilasi sudah
terpasang dengan baik. (air yang masuk dan keluar pada
kondensor mengalir dan tidak terdapat sumbatan, klem dan
kondensor terpasang tertata dengan baik. Sebaiknya sebelum
memulai tanyakan kepada asisten praktikum apakah alat sudah
dirangkai denan benar)
2. Timbang kaporit sebanyak 60 gram lalu masukkan ke dalam labu
alas bulat kemudian masukkan batu didih (digunakan batu didih
untuk mencegah terjadinya fronthing pada saat pemanasan)
3. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit (sampai terbentuk
suspensi kaporit)
4. Tambahkan aseton sebanyak 30 ml, lalu homogenkan sejenak,
segera setelah larutan bercampur hubungkan labu alas bulat yang
berisi campuran larutan dengan kondensor.
5. Panaskan labu alas bulat sesekali menggunakan lampu spirtus.
(perhatikan kemungkinan akan terjadi bumping hentikan sejenak
pemanasan, hentikan proses pemanasan ketika campuran di dalam
ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.
15020180142
SINTESIS KLOROFORM

labu alas bulat hampir mengering. Tanyakan pada asisten


praktikum)
6. Hasil penguapan ditampung di dalam erlenmeyer yang berisi
aquadest

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

BAB 3 METODE KERJA

3.1Alat yang digunakan


Adapun alat yang digunakan yaitu botol semprot, batang
pengaduk, batu didih, corong pisah, erlenmeyer, gelas ukur,
kondensor lurus, lampu spiritus, labu alas bulat, sendok tanduk, statif
dan klem.

3.2 Bahan yang Digunakan


Adapun bahan yang digunakan adalah alkohol, alumunium foil,
air suling, aseton, kapur klor/kaporit, kapas, kertas timbang, tissue,
dan vaselin.

3.3 Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan, pastikan rangkaian alat destilasi sudah
terpasang dengan baik. (air yang masuk dan keluar pada
kondensor mengalir dan tidak terdapat sumbatan, klem dan
kondensor terpasang tertata dengan baik. Sebaiknya sebelum
memulai tanyakan kepada asisten praktikum apakah alat sudah
dirangkai denan benar)
2. Ditimbang kaporit sebanyak 60 gram lalu masukkan ke dalam labu
alas bulat kemudian masukkan batu didih (digunakan batu didih
untuk mencegah terjadinya fronthing pada saat pemanasan)
3. Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit (sampai terbentuk
suspensi kaporit)
4. Ditambahkan aseton sebanyak 30 ml, lalu homogenkan sejenak,
segera setelah larutan bercampur hubungkan labu alas bulat yang
berisi campuran larutan dengan kondensor.
5. Dipanaskan labu alas bulat sesekali menggunakan lampu spirtus.
(perhatikan kemungkinan akan terjadi bumping hentikan sejenak
pemanasan, hentikan proses pemanasan ketika campuran di dalam
labu alas bulat hampir mengering. Tanyakan pada asisten

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

praktikum)
6. Hasil penguapan ditampung di dalam erlenmeyer yang berisi
aquadest

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil praktikum
A. Data Hasil Pengamatan

Data Rumus/Nilai
1. Massa kaporit 50 g
2. Mrkaporit 142,98 g/mol
3. Volume aseton 30 mL
4. Bjaseton 0,8 g/mL
5. Mraseton 58,08 g/mol
6. Mrkloroform 119,38 g/mol
7. Bjkloroform 1,48 g/mL
8. molaseton 0,41 mol
9. molkaporit 0,35 mol
10. massateorikloroform 48,94g
11. volume teorikloroform 33,06 mL

B. Hasil

No Nama Jumlah Keterangan


.
1. Massa 6,068 g
percobaankloroform
2. % rendamen 12,4 %

6 CaOCl2 + 6 H2O 6 Cl2 + 6Ca(OH)2


2 CH3COCH3 + 6 Cl2 2 CCl3COCH3 + 6HCl
2 CCl3COCH3 + Ca(OH)22 CHCl3 + Ca(CH3COO)2

6 CaOCl2 + 2 CH3COCH3+ 6 H2O 5Ca(OH)2 + 2 CHCl3 +


Ca(CH3COO)2+ 6HCl

C. Perhitungan
V aseton : 30 mL
Massa kaporit : 50 g
molaseton : 0,41 mol

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

molkaporit : 0,35 mol


Massa CHCl3 = 0,41 mol x 119,38 g/mol
= 48,94g (berat teori)
48,94 g
V. teoriCHCl3 =
1,48 g /mol
= 33,06 Ml
Berat praktek = 4,1 mL x 1,48 g/mL
= 6,068 g
Berat Praktek
%rendamen= x 100 %
Berat Teori

6,068 g
%rendamen= x 100 %
48,94 g
= 12,4 %
Reaksi
Untuk aseton
6 CaOCl2+ 6 H2O 6 Cl2 + 6 Ca(OH)2
2 CH3COCH3 + 6 Cl2 2 CCl3COCH3 + 6 HCl
2 CCl3COCH3 + Ca(OH)2 2 CHCl3 + Ca(CH3COO)2

6 CaOCl2 + 2 CH3COCH3+ 6 H2O 5 Ca(OH) 2 + 2 CHCl3 +


Ca(CH3COO)2 + 6HCl

4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, dilakukan sintesis kloroform dengan
mereaksikan kapur klor (kaporit) dengan aseton.

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

Saat mengerjakan suspensi kapur klor, dimana kapur klor


ditimbang terlebih dahulu sebanyak 50 mg kemudian dipindahkan
pada labu alas bulat dan diberi sedikit aquades. Setelah itu diberikan
batu didih dan ditambahkan aseton secara perlahan-lahan. Digunakan
labu alas bulat agar ketika dipanaskan nantinya akan panas secara
merata.
Alat destilasi digunakan dalam praktikum sintesis kloroform
dengan menggunakan kondensor lurus agar uap kloroform lebih
mudah melewati kondensor dan karena hanya dipanaskan dengan api
bunsen sehingga menggunakan kondensor tersebut. Uap dari
campuran kaporit dan aseton akan menguap kemudian melalui
kondesor dimana pada kondensor tersebut uap akan diubah menjadi
air dan ditampung dengan erlenmeyer berisi aquadest. Diberikan
aqudest karena kloroform nantinya akan dimurnikan.
Alasan penambahan aseton yaitu aseton larut dalam berbagai
campuran yang menggunakan air aupun alkohol. Kaporit digunakan
untuk reaksi halogen saat direaksikan dengan aseton.
Dari hasil praktikum volume kloroform yang yang didapatkan
pada sintesis klor dengan aseton yaitu 4,1 mL dengan % rendamen
12,4%.

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu untuk % rendamen
kloroform dengan pelarut aseton diperoleh hasil yaitu 12,4 %.
5.2 Saran

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

Sebaiknya sebelum melakukan praktikum, bahan-bahan yang


akan digunakan diperiksa terlebih dahulu mulai dari tanggal
produksinya hingga kestabilannya agar meminimalisir faktor
kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020., Penuntun Praktikum Kimia Sintesis. Universitas Muslim


Indonesia : Makassar.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia : Jakarta.

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

Charles W.K., 2009. Ilmu Kimia Untuk Universitas.Jilid II. Erlangga :


Jakarta.

Hiskia A., 2007. Ilmu Kimia. Departemen Pendidikan dan Kebuayaan RI.
Jakarta.

Keena, 2005.Kimia Organik Sintesis. Cahaya Medika : Jakarta.

Maycek, M. J., 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II. Widya


Medika : Jakarta.
Nugroho, Dani Wahyu. 2013., Prarancangan Pabrik Kloroform Dari Aseton
dan Kaporit. Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta.
Riawan, S. 2006. Kimia Organik Edisi 1. Binarupa : Jakarta

Sumardjo, Damin. 2008., Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran


dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. EGC : Jakarta.

Senisedil, M. 2010. Kimia dan Petunjuk Praktikum Kimia Preparatif. UGM


Press: Yogyakarta.

Samhoedi, Reksohardiprodjo, M.S.,2009. Kuliah dan Praktika Kimia


Farmasi Preparatif .Gunung Agung :Yogyakarta.

Shevla, G., 2005.Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi


Kelima. PT Kalman Media Pustaka : Jakarta.

Tjay, T., 2002.Obat – Obat Penting. PT. Gramedia : Jakarta

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142
SINTESIS KLOROFORM

ADELIA NOVIYANTI AHMAD RAIS RAZAK.S.FARM.,M.FARM.,APT.


15020180142

Anda mungkin juga menyukai