Anda di halaman 1dari 4

Kegunaan Haloalkana dan Dampaknya terhadap lingkungan

1. CH3Cl (klorometana) yaitu sebagai bahan pendingin, pembuatan silikon, dan zat
warna
2. CH3Br (bromometana) yaitu sebagai bahan pemadam kebakaran di pesawat
3. C2H5Cl (kloretana) yaitu untuk anestesi local , membuat TEL
4. CHCl3 (Kloroform) yaitu untuk pelarut, anestesi. Akibat: merusak hati, ginjal, dan
jantung. Bereaksi dengan udara membentuk gas fosgen (COCl2) yang beracun.
5. CFC ( Freon) yaitu sebagai zat pendingin. Akibat : menipisnya lapisan ozon.
6. C2H3Cl (vinil klorida) sebagai monomer pembuatan PVC (plastik)
a. Karbon Tetra Klorida (CCl4)

CCl4 mempunyai titik didih 77 °C. Merupakan cairan tidak berwarna, dengan bau
yang sedikit tidak enak. Senyawa ini tidak larut dalam air, dan menjadi pelarut yang
baik untuk minyak dan lemak serta sering digunakan dalam cuci kering (dry clean).
Oleh karena kerapatannya yang tinggi dan sifatnya yang tidak mudah
terbakar CCl4 digunakan sebagai pemadam api.

b. Kloroform (CHCl3)

CHCl3 mempunyai titik didih 62 °C. Kloroform digunakan sebagai pelarut zat-zat
organik, tetapi dicurigai bersifat karsinogen. Kloroform juga digunakan sebagai
anestesi umum, tetapi senyawa ini terlalu beracun dan mengakibatkan kerusakan
hati.

c. Tetra Kloro Etilena (C2Cl4)

Senyawa ini merupakan pelarut penting untuk cuci kering dan sebagai pelarut
lemak dalam pengolahan logam dan tekstil.

d. Kloro Fluoro Karbon (Freon)

Istilah Freon merupakan merek dagang dari Perusahaan Dupont untuk hasil-hasil kloro
fluoro karbon. Freon adalah gas-gas yang tak berwarna, bertitik didih rendah, tidak
beracun, tidak mudah terbakar, dan tidak menyebabkan karat. Freon digunakan dalam
rumah tangga sebagai pendingin dalam kulkas dan penyejuk ruangan.

e. Teflon (Tetra Fluoro Etilena)


Teflon ini banyak digunakan sebagai panci “antilengket” dan berbagai macam
alat masak lain. Lapisan ini tahan panas dan mencegah makanan melekat pada
permukaan panci. Lensa-lensa teflon digunakan pada lampu-lampu berintensitas
tinggi. Pemeliharaannya lebih mudah dibanding lensa gelas, sehingga banyak
digunakan dalam industri dan gelanggang olahraga. Teflon dibuat
dari CHClF2 (kloro difluoro metana) yang dibuat pada suhu tinggi dengan reaksi
seperti berikut.

f. Etilen Bromida
Etilen bromida merupakan cairan yang ditambahkan pada bensin agar bereaksi
dengan TEL untuk menghasilkan PbBr2 yang mudah menguap dan mudah
dikeluarkan bersama asap knalpot.

4. Pembuatan dan Manfaat Senyawa Haloalkana.

Senyawa haloalkana tidak dapat dibuat langsung dari alkana melalui reaksi substitusi
sebab hasilnya selalu campuran haloalkana, seperti ditunjukkan pada reaksi berikut.

4CH4 + 5Cl2→ CH3Cl + CH2Cl2 + CHCl3 + CCl4 + 5H2

Untuk membuat haloalkana tunggal bergantung pada senyawa haloalkana yang akan
diproduksi. Reaksinya tidak melalui reaksi substitusi, tetapi melalui beberapa tahap
reaksi.

a. Pembuatan Haloform (CHX3).

Jika etanol direaksikan dengan X2 (Cl2 atau I2) dalam suasana basa (NaOH), mula-mula
etanol dioksidasi menjadi etanal (aldehid). Kemudian, bereaksi dengan X2membentuk
trihaloetanal (CX3–COH). Dalam suasana basa, trihaloetanal berubah menjadi haloform.
Tahap-tahap reaksinya sebagai berikut.

Senyawa karbon yang dapat dibuat menjadi senyawa haloalkana adalah senyawa yang
memiliki gugus metil terikat pada atom C yang berikatan dengan atom oksigen. Rumus
umumnya:
Contohnya, etanol, etanal, aseton, dan senyawa yang sejenis. Jika alkana direaksikan
dengan halogen pada suhu tinggi atau adanya cahaya ultraviolet, akan terbentuk
campuran alkilhalida.

3CH4 + 6Cl2⎯hν→CH3Cl + CH2Cl2 + CHCl3 + 6HCl

Reaksi antara CH4 dan Cl2 memiliki sifat-sifat khas sebagai berikut.

1) Reaksi tidak terjadi dalam keadaan gelap atau pada suhu rendah.

2) Reaksi terjadi jika ada cahaya ultraviolet atau pada suhu di atas 250°C.

3) Sekali reaksi dimulai, reaksi akan terus berlangsung hingga pereaksi habis atau
cahaya ultraviolet dihilangkan. Hasil reaksi meliputi CH2Cl2 (diklorometana),
CHCl3(kloroform), CCl4(karbon tetraklorida), CH3Cl (klorometana), dan C2H6. Fakta ini
mengisyaratkan adanya mekanisme reaksi berantai yang melibatkan tiga proses, yaitu
pemicu rantai, perambatan rantai, dan pengakhiran rantai.

1) Pemicu Rantai

Molekul Cl2 dapat dipecah menjadi sepasang atom klor dengan menyerap energi dari
cahaya ultraviolet atau kalor.

Cl2 + energi → 2Cl• ΔH°= 243,4 kJ mol–1

Atom klor yang dihasilkan pada reaksi ini adalah radikal bebas sebab mengandung satu
elektron tidak berpasangan.

2) Perambatan Rantai

Radikal bebas seperti atom Cl• sangat reaktif. Atom Cl• dapat mengeluarkan atom
hidrogen dari CH4 membentuk HCl dan radikal CH3•. Radikal CH3• selanjutnya
mengeluarkan atom klor dari molekul Cl2membentuk CH3Cl dan radikal Cl• yang baru.

CH4 + Cl• → CH3• + HCl ΔH°= –16 kJ mol–1 CH4

CH3• + Cl2 → CH3Cl + Cl• ΔH°= –87 kJ mol–1 CH3Cl

Oleh karena atom Cl• juga dibangkitkan pada tahap kedua maka setiap atom Cl• yang
bereaksi pada tahap pertama reaksi akan berkesinambungan (berantai). Reaksi berantai
ini terjadi sampai dengan radikal yang terlibat dalam tahap perambatan rantai
dihancurkan.

3) Pengakhiran Rantai

Radikal yang mempertahankan reaksi terus berlangsung suatu ketika dapat bergabung
antarsesamanya dalam tahap pengakhiran rantai. Pengakhiran rantai dapat terjadi
dalam tahap berikut.

2Cl• → Cl2 ΔH°= –243,4 kJ mol–1 Cl2

CH3• + Cl• → CH3Cl ΔH°= –330,0 kJ mol–1 CH3Cl


2CH3• → CH3CH3 ΔH°= –350,0 kJ mol–1 CH3CH3

Tahap akhir dapat terjadi dengan cara dinetralkan oleh dinding reaktor.

b. Manfaat Kloroform (CHCl3)

Kloroform merupakan senyawa karbon berwujud cair yang mudah menguap pada suhu
kamar dan berbau khas. Kloroform tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol atau
eter. Kloroform biasa digunakan untuk obat bius (anestetika) dan sebagai pelarut untuk
lemak, lilin, dan minyak. Namun demikian, efek samping dari kloroform dapat merusak
hati sehingga jarang dipakai sebagai obat bius, kecuali untuk penelitian di laboratorium.
Haloalkana yang sering dipakai sebagai obat bius adalah 2–bromo–2–kloro–1,1,1–
trifluoroetana.

c. Manfaat Iodoform (CHI3) dan Tetraklorokarbon (CCl4)

Iodoform berwujud padat pada suhu kamar, berwarna kuning, dan mempunyai bau yang
khas. Iodoform sering digunakan sebagai antiseptik. Karbon tetraklorida merupakan zat
cair yang tidak berwarna dengan massa jenis lebih besar dari air. Uap CCl4 tidak
terbakar sehingga sering digunakan sebagai pemadam kebakaran. Selain itu, juga
digunakan sebagai pelarut untuk lemak dan minyak.

d. Manfaat Kloroetana (C2H5Cl) dan Fluorokarbon (CF2Cl2)

Kloroetana banyak digunakan untuk pembuatan tetraetil timbal yang ditambahkan ke


dalam bensin untuk memperbaiki bilangan oktan.

4CH3CH2Cl + 4Na + 4Pb → (CH3CH2)4Pb + 4NaCl + 3Pb

Fluorokarbon merupakan senyawa karbon yang mudah menguap, tidak beracun, tidak
mudah terbakar, dan tidak berbau, terutama senyawa freon–12 (CF2Cl2). Freon–12
digunakan secara luas sebagai pendingin dan sebagai gas propelan dalam aerosol. Jenis
fluorokarbon yang paling banyak dipakai adalah CCl 3F dan CF2Cl2

Anda mungkin juga menyukai