Anda di halaman 1dari 19

SINTESIS KLOROFORM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kloroform atau triklorometana mempunyai rumus molekul
CHCl3. Dimana pada tekanan dan suhu normal merupakan
cairan bening dan berbau karakteristik. Proses pembentukan
senyawa Kloroform merupakan reaksi haloform yaitu dari
senyawa-senyawa halogen.
Kloroform lebih dikenal karena kegunaanya sebagai bahan
pembius, walaupun pada kenyataannya kloroform lebih banyak
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau
industri. Kloroform merupakan kimia relative non-reaktif yang
digunakan dari berbagai laboratorium untuk pekerjaan
penelitian, industry seperti pewarnaan dan peptisida serta
obat-obatan.
Kloroform disebut juga haloform disebabkan karena brom
dan klor juga bereaksi dengan metal keton, yang menghasilkan
masing-masing bromoform (CHBr3) dan kloroform (CHCl3). Hal
ini disebut CHX3 atau haloform, maka reaksi ini sering disebut
reaksi haloform.
Kloroform yang dapat dari alkohol dengan kapur klor atau
kaporit (bleaching powder). Dalam pembuatan atau
pensintesaan kloroform perlu diperhatikan beberapa hal yaitu
dengan adanya oksigen dari udara dan sinar matahari maka
kloroform dapat teroksidasi dengan lambat menjadi fosgen
(gas yang sangat beracun), maka untuk mencegah terjadinya
fosgen ini maka kloroform, disimpan dalam botol yang
berwarna coklat yang terisi dan mengandung 0,5 1% etanol
(untuk mengikat bila terjadi fosgen).
Proses sintesis kloroform merupakan salah satu materi
yang penting dipelajari bagi seorang farmasis karena seorang

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

farmasis sering menggunakan kloroform sebagai bahan


pengawet, bahan untuk pembuatan anastetikum dan sebagai
bahan tambahan untuk berbagai bahan sediaan farmasi,
karena itu sintesa kloroform perlu untuk diketahui.

1.2 Maksud Percobaan


Maksud dari percoban ini adalah mengetahui dan
mempelajari cara-cara pembuatan senyawa kloroform
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuat senyawa
kloroform yang diperoleh dari reaksi antara alkohol atau aseton
dengan kapur klor dengan menggunakan metode destilasi
suatu senyawa.

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Kloroform merupakan turunan asam format dan termasuk
senyawa polihalogen yaitu senyawa turunan karboksilat yang
mengikat lebih dari satu atom halogen. Kata kloroform berasal
dari kata halogen dan formiat yang artinya struktur senyawa
dapat diturunkan dari asam formiat dengan menggantinya
dengan atom halogen (yunan finarya, 2008)
Sifat-sifat kloroform (tri klorometan) yaitu sebagai berikut
(Parning, 2006) :
1. Titik didihnya 61 c
2. Titik beku -6,4 c
3. Titik lelehnya -62 c
4. Density 1,45
5. Indeks bias1,4476
6. Cairanya tidak mudah terbakar
7. Tidak berwarna
8. Cairannys berbau khas
9. Sangat mudah menguap
10. Merupakan asam lemah
11. Tidak larut dalam air
12. Larut dalam pelarut organik
13. Kloroform murni peka terhadap cahaya
14. Karsinogenik toksit dan berbahaya bagi kesehatan
Berikut ini adalah berbagai kegunaan, bahaya dan reaksi-
reaksi kloroform (vogel, 1979):
a. Kegunaan kloroform
1. Pelarut yang baik untuk banyak senyawa organik seperti
garam ammonium, sulfanium dan phosfarium
2. Pelarut untuk minyak asetat, lemak,alkaloid, lilin, damar
dan lain-lain
3. Pelarut dalam spektroskopi inframerah
4. Menurunkan suhu beku karbontetraklorida dalam industri
karet
b. Bahaya kloroform
1. Kntak langsung dapat menyebabkan iritasi kulit dan
mata

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

2. Bisa menyebabkan pusing, kelelahan dan kemandulan


3. Bisa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal
4. Ketidak teraturan kerja hati
5. Ketika terkena cahaya dan udara, kloroform dapat
teroksidasi dengan lambat membentuk forgen yang
sangat beracun
c. Reaksi-reaksi kloroform
1. Jika terkena udara dan cahaya kloroform mengalami
oksidasi secara lambat membentuk fosgen dengan
toksitas yang tinggi
2. Kloroform dipanaskan denmgan alkhali akan terurai
menjadi alkhali formiat
3. Reaksi natrium etilet dengan kloroform membentuk
trioksi metana atau metal ester asam formiat
4. Kloroform dipanaskan dengan amoniak dihidrolisis dan
kalium hidroksida menjadi siankalium.
Klor adalah elemen yang berbentuk gas yang berkhasiat
bakterisid kuat yang dalam konsentrasi kecil dapat dengan
cepat membunuh bakteri, spora, fungi dan virus. Misalnya
pada kadar 0,5 ppm pada pH 7 sudah efektif dalam 30 detik.
Pada pH basa aktivitasnya menurun, begitu pula dengan
adanya zat-zat organis. Karena larutan klor sangat tidak stabil,
biasanya digunakan senyawanya yang dalam larutan
berangsur-angsur menghasilkan asam hipoklorit (HCLO).
Contohnya adalah larutan NaClO 0,5% (solutio dakin), kaporit
(bleaching powder, Ca(Ocl)2atau senyawa klor organis
tosikloramid dan halazon. Semua antiseptika ini bekerja
dengan jalan pelepasan klor (Tjay T., 2002, hal : 231).
Klor tidak digunakan lagi sebagai atiseptikum terbuka,
karena terlalu merangsang. Keculai untuk melarutkan
jaringan mati pada borok terbuka yang bau dengan banyak
necronis (Eusol = Dakin + parafin). Penggunaan utamanya
adalah sebagai desinfektans lantai, air minum, dan kolam

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

renang (konsentrasi 0,5-20 ppm klor, tergantung dari adanya


zat-zat organis (Tjay T., 2002, hal : 232).
Unsur-unsur halogen terdiri dari flor, klor, brom dan iod,
dikenal sebagai keluarga halogen. Bahkan sebelum ada
perumusan teori yang mengelompokkan mereka bersama-
sama pada tabel berskala. Selain empat unsur tadi adapula
halogen yang langkah aslain, yang dibat pada tahun 1904
dengan ekserimen pemboman. Sejak itu aslatin telah
ditemukan dalam alam, tetapi dalam jumalah yang sangat
sedikit sekali (Carles, 1997, hal : 246).
Kebanyakan runutan senyawaan yang tak dikehendaki
dalam persenyawaan air minum dapat menghilangkandalam
instalasi pengolahan kota, meskipun proses ini
menambahtinggi harga air tersebut. Manjaring air melalui
lapisan pasir yang dalam atau melalui lapisan aktif adalah
efektif tetapi bahan dalam lapisan-lapisan ini harus diganti
atau diperbaiki keadaannya secara terbuka. Akhir-akhir ini
dengan meningkatnya perhatian terhadap lingkungan dan
pengembangan peralatan analis yang peka terhadap runutan
senyawaan klor yang tidak diketahui telah ditemukan dalam
air yang telah diklorinasi. Klor yang dimasukkan dalam air
untuk membunun mikroorganisme yang dapat menimbulkan
infeksi juga bereaksi dengan senyawaan organik yang
mengandung nitrogen dengan memberikan kloramina, NH2Cl
atau kloramina tersubtitusi. Zat ini sangat beracun terhadap
kerang-kerang dan binatang air lainnya, dan ditakuti akan bisa
membahayakan manusia. Kloroform, CHCl3 adalah satu lagi
dari sekitar 100 senyawaan klor organik yang ditemukan
dalam air terklorinasi yang dianggap mutagenik (dapat

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsinogenik


(yang dapat menimbulkan kanker) (Carles, 1997, hal : 249).

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

2.2 Uraian Bahan

1. Air Suling (Dirjen POM, 1979)


Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : H O H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi dan pembilas.
2. Aseton (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : DIMETIL KETON
Nama lain : Aseton
RM / BM : (CH3)2CO / 69,0801
Rumus struktur : CH3 CO CH3
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah
menguap, bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol 95% P, dengan eter P dan dengan
kloroform P, membentuk larutan jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan
kloroform
3. Kloroform (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : CHLOROFORM
Nama lain : Kloroform
RM / BM : CHCl3 / 119,38
Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap,
bau khas, rasa manis dan membakar

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air,


mudah larut dalam etanol mutlak P,
dalam eter P, dalam sebagian besar
pelarut organik, dalam minyak atsiri dan
dalam minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Vaselin Kuning (Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama lain : Vaselin kuning
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga
hampir lemah, berflurosensi sangat lemah
walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hamper tidak
berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam
benzene, dalam karbon disulfide, dalam
kloroform dan dalam minyak lemak dan
dalam minyak terpentin, larut dalam eter,
dalam heksana, dan umumnya dalam
minyak lemak dan minyak atsiri, praktis
tidak larut dalam etanol dingin dan etanol
panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
5. Kapur klor (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : CALSIUM CHLORO HYPOCLORIL
Nama lain : Kaporit
RM / BM : Ca(OCI)Cl / 126,98
Pemerian : Serbuk putih, kotor, bau khas.

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

Kelarutan : Larut sebagian dalam air dan dalam


etanol 95% P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar sintesis
2.3 Prosedur Kerja ( Anonim, 2017)
1. Penggerusan dalam mortar jangan terlalu lama, sebab
nanti klornya banyak yang hilang dan banyak yang tidak
jadi.
2. Sebaiknya pipa bengkok yang menurun (12 cm)
ditaruhpotongan selang karet (5 cm) yang di dalamnya
telah dilapisi vaselin tipis. Pipa yang menurun tersisa 4
cm. Pemakaian pipa karet ialah agar kita bisa menggoyang
goyangkan labu.
3. Perubahan susunan alat diperbolehkan asal dapat
memberitahukan apa yang dikerjakan dan memberikan
alasan penggunaan alat-alat yang dipakai.
4. Penggukuran suhu tidak usah dilakukan karena tidak
dikehendaki yang tepat, cukup dapat diperkira-kirakan.
5. Selama pembuatan tidak boleh lengah. Pengocokan labu ini
bermaksud agar suspensi kapur klor yang mengendap ini
tetap terbagi rata dalam seluruh labu selama pemanasan.
6. Sebelum labu menjadi dingin, hendaknya lekas-lekas pipa
alonga yang tercelup dalam air penampung dipisahkan,
kalau tidak akan ada kemungkinan bila labu mendingin
penampung tersedot masuk kedalam lalu melalui pendingin
dan ini menyebabkan pecahnya labu yang belum begitu
dingin.
7. Hilangnya asam dapat diketahui dengan menguji air
pencucian dengan kertas lakmus, hilangnya alkohol dapat
diketahui dengan menguji air pencuci dengan iodoform
reaksi.

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

8. Jangan misalnya mengeringkan hanya 10 ml kloroform


dengan 10 gr CaCl2 anhidrat, nanti semua kloroform akan
habis.
9. Pemilihan labu destilasi yang kecil disini artinya yang
sesuai yakni hendaklah isi labu tersebut (untuk destilasi
biasa) tidak lebih dari 2/3 dan tidak kurang dari 1/3.
10. Dengan adanya cahaya dari udara, kloroform
mengalami oksidasi menjadi phosgeen yang toksis. Pada
penyimpanan biasanya diberi 1-2 % alkohol untuk
mengubahnya menjadi dietil karbonat yang tidak
berbahaya.

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Alat-alat yang digunakan adalah alumunium foil, botol
semprot, batang pengaduk, lap kasar, corong
pisah, erlenmeyer 50 ml, gelas ukur 25 ml, gelas ukur 10 ml,
kondensor lurus, lampu spirtus, labu alas bulat, tabung T, pipet
skala, sendok tanduk, statif dan klem, timbangan ohaus.
3.2 Bahan Praktikum
Bahan-bahan yang digunakan adalah air suling, aseton,
kapur klor/kaporit, kapas, kertas timbang, tissue, dan vaselin.
3.3 Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan yang digunakan. Ditimbang 10
gram kaporit lalu dimasukkan kedalam labu alas bulat dan
ditambahkan air secukupnya sedikit demi sedikit. Ditambahkan
13 ml aseton lau dihomogenkan kembali. Dipasang atau
dihubungkan labu alas bulat tadi dengan kondensor. Dipasang
Erlenmeyer yang berisi air pada ujung alat destilasi.
Dipanaskan labu alas bulat dengan menggunakan lampu
spritus. Jika tabung alas bulat terlalu panas hentikan
pemanasan. Diamati hasil sintesis kloroform pada Erlenmeyer
penampung. Kloroform dan air dipisahkan sehingga diperoleh
kloroform yang murni melalui corong pisah dan langsung
dimasukkan kedalam gelas ukur dan diukur volume yang
diperoleh. Dihitung persen rendamennya.

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Kloroform Yang
Kaporit Aseton
dihasilkan

10 gr 13 mL 2,2 mL

Massa kaporit = 10 gr
Mr = 143 g/mol
10 gr
Mol kaporit = 143 gr /mol

= 0,07 mol
3Ca(Ocl)2 + C3H6O CHCl3
0,07 mol
0,07 mol 0,07 mol 0,07 mol
Teori :
Mol kloroform = 0,023 mol
Massa kloroform= 0,07 x 119,5 g/ml
= 8,365 gr
Praktikum :
V = 2,2 mL
Bj kloroform = 1,4 g/mL
Massa kloroform= 2,2 mL x 1,48 g/mL
= 3,256 gr
berat praktek
% rendamen = berat teori x 100%

3,256 gr
= 8,365 gr x 100%

= 38,924 %

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

4.2 Pembahasan
Percobaan dalam mensintesis kloroform bahan dasar yang
digunakan adalah aseton dan bubur kaporit. Bubur kaporit
dibuat terlebih dahulu dengan campuran air secukupya dan
bubur kaporit 10 gr dalam labu. Bubur ini nantinya akan
dipanaskan dalam labu didih.
Sebelum dilakukan pemasangan labu pada konensor,
mulut dari labu alas bulat dan kondensor diberi vaselin yang
bertujuan agar udara tidak bisa keluar masuk dan
memudahkan dalam pemasangan dan pengeluaran labu alas
bulat.
Bubur kaporit dalam percobaan ini merupakan salah satu
bahan yang utama yang akan digunakan dalam pembuatan
kloroform dimana bubur kaporit bereaksi dengan air akan
menghasilkan Cl2 setelah dipanaskan, bersifat radikal bebas
yang menarik atom H dari aseton dalam proses selanjutnya.
Setelah bubur kaporit mendidih yaitu pada suhu 60 oC
61 oC maka akan terbentuk busa. Hal ini menandakan bahwa
gas klor telah terbentuk.Ketika busa terbentuk usahakan agar
bubur tetap terjaga dengan mengompres kepala labu
menggunakan kain basah. Hal ini bertujuan agar gas lain selain
klor tidak terbentuk selain gas klor, agar busa tidak masuk
kedalam cabang labu didih dan agar tidak terjadi
bumping serta gas klor yang terdapat tidak menguap sehingga
produk banyak terbentuk.
Distilat yang dihasilkan tesebut akan membentuk dua
lapisan. Lapisan atas merupakan lapisan air, sedangkan

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

lapisan bawah adalah kloroform yang terbentuk. Kloroform


memiliki Bj yang lebih besar daripada air.
Penggunaan air dimaksudkan agar uap kloroform yang
dihasilkan dapat diambil karena jika tidak menggunakan air
maka uap kloroform akan menguapa dan tidak bisa diambil.
Pada percobaan ini digunakan kondensor lurus yang
disesuaikan dengan metode yang digunakan yaitu metode
destilasi agar uap kloroform dapat lebih mudah melewati
kondensor. Apabila digunakan kondensor bulat, maka ada
kemungkinan uap atau gas dari kloroform akan tertinggal pada
bulatan/lekukan kondensor.
Penggunaan labu alas bulat tujuannya adalah agar
pemanasan yang kita lakukan hasilnya dapat merata, karena
jika kita menggunakan labu yang lain selain labu alas bulat
akan dikhawatirkan pemanasan yang dilakukan hasilnya akan
tidak merata.

Adapun faktor kesalahan diantaranya adalah saat


praktikum tidak terdapat

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa
berat aspirin dari hasil praktikum yaitu Dari hasil praktikum ini
maka didapatkan data berupa mol aspirin 0,0111, berat aspirin
1,999, berat aspirin hasil praktek adalah 0,2206 gr dan %
rendamen 11,036 %.
5.2 Saran
Adapun saran dalam praktikum ini diharapkan asisten
dapat mendampingi selama praktikum berlangsung agar tidak
terjadi kesalahan dalam praktikum.

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

LAMPIRAN

Gambar

Digerus aspirin hingga halus

Ditambahkan 5 ml asetat anhidrida


dipanaskan terjadi
kedalam Erlenmeyer yang telah perubahan warna
kuning
berisi aspirin kecoklatan

Didinginkan pada suhu kamar residu yang telah


dikeringkan
atau didalam wadah yang berisi batu es

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237
SINTESIS KLOROFORM

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. (2010). Kristalisasi Pelarut Suhu Rendah pada Pembuatan


Konsentrat Vitamin E dari Distilat Asam Lemak Minyak
Sawit. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 11 No. 1.

Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and


Physics. 85th ed.

Dannhardt, G., dan Laufer, S., 2000. Structural approach to explain


the selectivity of COX-2 inhibitors: is there a common
pharmacophore? Curr Med Chem, 7, 11011112.

Dewi, Devina Fitrika. (2003). Penyisihan Fosfat dengan Proses


Kristalisasi dalam Reaktor Terfluidisasi Menggunakan Media
Pasir Silika. Jurnal Purifikasi. Vol. 4 No. 4.

Kauffman, M. H. (2000). Relational Maintenance in Long-distance


Relation. Ships: Staying Close. Faculty of the Virginia
Polytechnic Institute and State University.

Kristian, Rieko. (2007). Asam Salisilat dari Phenol. Skripsi Fakultas


Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa :Banten

SITI MAULIDAH HARYANTI N YSRAFIL


15020150237

Anda mungkin juga menyukai