Karakteristik 24Cr
Keelektronegatifan 1,6
Densitas (g cm-3) 7, 14
Potensial elektroda
[18Ar]
Konfigurasi elektronik
3d54s1
2) Sifat Kimia Kromium
Nomor Atom 24
Golongan, VI B, 4, d
periode, blok
Senyawa beracun
dan mudah
terbakar
D. DIFISIENSI KROMIUM
E. MANFAAT KROMIUM
a. Digunakan untuk mengeraskan baja, untuk pembuatan stainless
steel, dan untuk membentuk paduan
b. Digunakan dalam plating untuk menghasilkan permukaan yang
indah dan keras, serta untuk mencegah korosi.
l. Bahan baku dalam pembuatan kembang api. Hal ini diperoleh
dari Hasil pembakaran amonium dikromat, (NH4)2Cr2O7, yang berisi
pellet dari raksa tiosianat (HgCNS).
p. Selain itu, logam ini juga digunakan pada pewarna dan cat, untuk
memproduksi batu rubi sintetis, dan sebagai katalis dalam pencelupan
dan penyamakan kulit.
F. SUMBER KROMIUM
Di alam kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas. Selain
ditemukan dalam bijih kromit, kromium juga dapat ditemukan dalam
PbCrO4, yang merupakan mineral kromium dan banyak ditemukan di
Rusia, Brazil, Amerika Serikat, dan Tasmania. Selain itu, kromium
juga dapat ditemukan di matahari, meteorit, kerak batu dan air laut.
Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe,
Rusia, Selandia Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik
Demokrasi Madagaskar, dan Filipina. Logam ini biasanya dihasilkan
dengan mereduksi khrom oksida dengan aluminum.
Kromium adalah elemen yang secara alamiah ditemukan dalam
konsentrasi yang rendah di batuan, hewan, tanaman, tanah, debu
vulkanik dan juga gas. Kromium terdapat di alam dalam beberapa
bentuk senyawa yang berbeda. Bentuk yang paling umum adalah
kromium (0), kromium (III) dan kromium (VI). Kromium (VI) dan
kromium (0) umumnya dihasilkan dari proses industri.
Kromium (III) terdapat di alam secara alamiah dan merupakan salah
satu unsur nutrisi yang penting bagi manusia. Kromium (VI) dan
kromium (0) umumnya dihasilkan dari proses industri. Kromium
adalah logam baja berwarna abu – abu, ditambang dalam bentuk biji
kromit, tidak berbau dan mengkilat. Kromium stabil pada tekanan dan
temperature normal. Kromium dalam konsentrasi tertentu bersifat
racun bagi manusia, hewan dan tumbuh – tumbuhan.
G. KERUGIAN KROMIUM
Kulit ruam
Masalah pernapasan
Kanker paru-paru
Kematian
Efek racun akan timbul, jika menghirup udara tempat kerja yang
terkontaminasi, misalnya dalam pengelasan stainless steel, kromat
atau produksi pigmen krom, pelapisan krom, dan penyamakan kulit.
Selain itu, jika menghirup serbuk gergaji dari kayu yang mengandung
kromium akan menimbulkan efek keracunan. Efek toksik kromium
dapat merusak dan mengiritasi hidung, paru-paru,lambung, dan usus.
Dampak jangka panjang yang tinggi dari kromium menyebabkan
kerusakan pada hidung dan paru-paru. Mengonsumsi makanan
berbahan kromium dalam jumlah yang sangat besar, menyebabkan
gangguan perut,bisul, kejang, ginjal, kerusakan hati, dan bahkan
kematian.
a. Efek Klinis
b. Keracunan Akut
Bila debu atau uap kromium terhirup pada konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan iritasi.
Bila tertelan
c. Keracunan Kronis
Bila terhirup / inhalasi
J. TOKSIKSITAS KROMIUM
Kontaminasi logam berat di lingkungan merupakan masalah besar
dunia saat ini. Persoalan spesifik logam berat di lingkungan terutama
karena akumulasinya sampai pada rantai makanan dan keberadaannya
di alam, serta meningkatnya sejumlah logam berat yang menyebabkan
keracunan terhadap tanah, udara dan air meningkat. Proses industri
dan urbanisasi memegang peranan penting terhadap peningkatan
kontaminasi tersebut. Suatu organisme akan kronis apabila produk
yang dikonsumsikan mengandung logam berat. Kromium (Cr)
merupakan elemen berbahaya di permukaan bumi dan dijumpai dalam
kondisi oksida antara Cr(II) sampai Cr(VI), tetapi hanya kromium
bervalensi tiga dan enam memiliki kesamaan sifat biologinya.
Kromium bervalensi tiga umumnya merupakan bentuk yang umum
dijumpai di alam dan dalam material biologis kromium selalu
berbentuk tiga valensi, karena kromium enam valensi merupakan
salah satu material organik pengoksida tinggi. Kromium tiga valensi
memiliki sifat racun yang rendah dibanding dengan enam valensi.
Pada bahan makanan dan tumbuhan mobilitas kromium relatif rendah
dan diperkirakan konsumsi harian komponen ini pada manusia di
bawah 100 µg, kebanyakan berasal dari makanan, sedangkan
konsumsinya dari air dan udara dalam level yang rendah. Kromium
adalah zat gizi esensial untuk hewan dan mungkin untuk manusia.
Teloransi glukosa akan terganggu pada hewan yang kekurangan
kromium, tetapi suatu postulat tentang faktor teloransi glukosa belum
diisolasikan atau dicirikan. Konsumsi yang di anjurkan oleh Food and
Nutition Board National Research Council serta dianggap aman dan
cukup adalah 50 sampai 200 µg per hari. Penentuan kebutuhan
kromium yang tepat untuk manusia, tetap merupakan pekerjaan yang
sulit, meliputi indentifkasi fungsi fisiologik khusus yang berhubungan
dengan kadar kromium, tidak terang-terangan melawan dan
berpengaruh terutama terhadap fungsi-fungsi tersebut dengan faktor-
faktor yang berdampingan.
CONTOH PERISTIWA AKIBAT KROMIUM
Logam Chromium (Cr) juga beracun bagi manusia. Pengaruh racun ini
pada awalnya juga diketahui di Jepang pada tahun 1960, dimana
masyarakat yang tinggal di daerah sekitar pabrik Kiryama, Nippon-
Denko Concern di Pulau Hokkaido banyak menderita penyakit kanker
paru-paru. Awalnya penyakit ini tidak diketahui penyebabnya, setelah
melalui penelitian ternyata Kesehatan Lingkungan 2 of 5 penyakit
tersebut diketahui sebagai akibat dari masyarakat menghirup limbah
debu Industri tersebut di atas yang mengandung Chromium Bervalensi
IV (Cr+4) dan (Cr+6). misalnya oleh enzim dehalogenase dan
oksigenase. Fitostabilisasi adalah suatufenomena diproduksinya
senyawa kimia tertentu untuk mengimobilisasi kontaminandi daerah
rizosfer. Fitovolatilisasi terjadi ketika tumbuhan menyerap
kontaminan danmelepasnya ke udara lewat daun; dapat pula senyawa
kontaminan mengalamidegradasi sebelum dilepas lewat
daun.Penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tumbuhan dapat
dibagi menjaditiga proses yang sinambung, yaitu penyerapan logam
oleh akar, translokasi logamdari akar ke bagian tumbuhan lain, dan
lokalisasi logam pada bagian sel tertentuuntuk menjaga agar tidak
menghambat metabolisme tumbuhan tersebut. Penyerapan oleh
akar.Telah diketahui, bahwa agar tumbuhan dapat menyerap logam
maka logamharus dibawa ke dalam larutan di sekitar akar (rizosfer)
dengan beberapa cara bergantung pada spesies tumbuhannya :
4. Keracunan
Profesor Erlend Nagelhus dan tim peneliti Institute for Basic
Medical Sciences melaporkan dalam publikasi Penyakit Otak
Metabolik bahwa konsentrasi amonia yang berlebihan di dalam
tubuh, terutama di otak, dapat mengganggu metabolisme tubuh. Ini
sangat berbahaya bagi sel otak dan fungsi saraf.
Menelan amonia dalam jumlah besar menyebabkan keracunan
sistemik dengan kejang yang khas dan bahkan koma.
5. Bagi orang yang terkena penyakit hati
Orang dengan penyakit hati atau penyakit hati sangat rentan terhadap
masalah kesehatan yang disebabkan oleh paparan amonia. Hati yang
biasanya sehat dapat dengan mudah mengubah amonia menjadi urea.
Urea adalah produk limbah yang kemudian diekskresikan dalam
urin. Namun, hati yang tidak berfungsi mengalami kesulitan
membuang racun keluar dari tubuh, menyebabkannya menumpuk di
dalam darah. Di sisi lain, penumpukan amonia di dalam tubuh juga
bisa dipengaruhi oleh penyakit hati atau ginjal yang sudah ada
sebelumnya. Ini juga cenderung menimbulkan berbagai risiko
kesehatan.
E. Pengaruh anomia terhadap kehidupan
Gas amoniak memiliki fungsi dan peran penting dalam kehidupan.
Apalagi di dunia industri yang semakin berkembang. Gas ini diproduksi
dalam skala besar. Beberapa fungsi dari gas tersebut yaitu:
1. Sebagai bahan campuran dalam industri pupuk sehingga terbentuk
pupuk urea (CO (NH2)2) dan ZA ((NH)2SO4)
2. Gas amonia digunakan sebagai bahan baku dalam industri baterai
untuk membentuk amonium klorida (NH4Cl) dan asam sitrat
(HNO3) melalui proses Ostwald.
3. Gas amonia digunakan sebagai pendingin dalam lemari es atau
freezer atau lemari es.
4. Gas amonia membentuk hidrazin N2H4 sebagai bahan bakar roket
dan bahan peledak.
5. Beberapa industri plastik juga menggunakan gas amoniak sebagai
bahan baku. Plastik yang digunakan saat ini untuk berbagai
keperluan terdiri dari polietilen dan fenol.
6. Memanfaatkan sifat-sifat gas amonia yang larut dalam air, larutan
dimurnikan dengan amonia 5 sampai 10%. Solusi ini digunakan
sebagai pembersih, pembersih rumah tangga, pembersih furnitur dan
pembersih kaca.
7. Industri pengerjaan logam juga menggunakan gas amonia. Amonia
mengekstrak dan memisahkan tembaga, nikel dan molibdenum dari
biji.
8. Dalam industri minyak, amonia digunakan tidak hanya sebagai
campuran bahan bakar roket, tetapi juga untuk mencegah korosi
ketika mesin bersentuhan dengan bahan bakar.