Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang melebihi
ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat
pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan. Ada dua jenis bahan
dalam pencemaran:

Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat bahayanya ke tingkat
yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran manusia atau hewan dan limbah
tumbuhan.

Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam itu sendiri.
Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.

Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya adalah manusia.
Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari pertambahan
jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat pencemaran sehingga alam tak
mampu menetralisir.

Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi factor rusaknya lingkungan,
diantaranya Penggunaan kantong plastik secara massif, Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke
sungai, Penggunaan AC berlebih, Pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan, Pembakaran
hutan, Penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi, Pembuangan limbah
pabrik atau kotoran ke sungai, Penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap
karbon-dioksida lebih banyak, dan lain-lain. Berikut ini beberapa jenis pencemaran lingkungan berserta
dampaknya.

PENCEMARAN LINGKUNGAN : PENCEMARAN UDARA

Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut: Gas HzS. Gas ini bersifat racun,
terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan
hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara
murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan, sumber pencemaran
udara lainnya yaitu:

Oksida karbon: karbon monoksida (CO) dan (CO2). Gas CO2 adalah gas yang dihasilkan dari proses
pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik dan pelabukan dari batuan. Bila gas ini di
atmosfer jumlahnya meningkat, maka akan menyebabkan peningkatan suhu pada bumi.

Oksida belerang: SO dan (SO3). Gas sulfur dioksida ini berasal dari pabrik yang menggunakan belerang
dan hasil dari pembakaran fosil. Gas ini jika bereaksi dengan air akan membentuk senyawa asam. Bila
senyawa ini turun bersamaan dengan hujan, maka akan terjadilah hujan asam.
Oksigen nitrogen: NO, (NO2), N2O. Gas nitrogen ini sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai bahan
untuk membangun protein. Jika gas ini bereaksi dengan air maka akan membentuk sebuah senyawa asam.

Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6h6), Klorofluoro karbon (CFC), dan kelompok
bromin. CFC sering kali digunakan untuk bahan pendingin pada AC dan kulkas. Selain itu, CFC juga
digunakan untuk alat penyemprot rambut dan juga alat penyemprot nyamuk. CFC sangat berbahaya sekali
karena bisa merusak lapisan ozon pada atmosfer. Akibatnya perlindungan bumi dari radiasi sinar
ultraviolet akan berkurang.

Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, dan lain-lain

Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90, plutonium-239, dan lain-lain

Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, dan lain-lain

Dampak dari pencemaran udara sendiri adalah Hujan asam, Perubahan cuaca yang ekstrim Penipisan
ozon, Peningkatan kasus kerusakan mata hingga Kanker kulit.

PENCEMARAN LINGKUNGAN : PENCEMARAN AIR

Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut: Pembuangan limbah industri,
sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan
industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. Bila terjadi pencemaran di air,
maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin
meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar. Sumber lainnya yaitu:

Bahan Anorganik: Timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium (Cr), nikel (Ni), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), dan kobalt (Co)

Bahan Kimia: Pewarna tekstil, pestisida, dan lain – lain

Bahan Organik: Berbentuk limbah yang dapat diuraikan oleh mikroba yang akan memicu meningkatkan
populasi mikroorganisme di dalam air

Cairan Berminyak

Dampaknya: Media penyebaran penyakit, Peningkatan alga dan eceng gondok, Menurunkan kadar
oksigen dalam air hingga mengganggu organisme di perairan, Mengganggu pernapasan karena bau yang
menyengat

PENCEMARAN LINGKUNGAN : PENCEMARAN TANAH

Pencemaran tanah Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini : Sampah-
sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng. Detergen yang bersifat
non bio degradable (secara alami sulit diuraikan). Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
Sumber lainnya:
Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg), seng (Zn). asenik (As),
dan lain – lain

Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), deterjen, dan sabun

Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL

Zat radioaktif

Dampak: Pertanian, seperti peningkatan salinitas tanah dan penurunan kesuburan tanah Bencana alam,
seperti tanah longsor dan erosi hingga Penyumbatan saluran air

PENCEMARAN LINGKUNGAN : PENCEMARAN SUARA

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik,
radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran. Pernah ada kasus warga
yang merasa terganggu dengan suara mesin boiler milik pabrik kelapa sawit. Setiap hari mereka tidak bisa
tidur nyenyak, terutama anak-anak karena bising dari mesin itu. Menurut WHO, tingkat pencemaran
didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Sumber pencemaran suara
diantaranya:

Percakapan pelan (20 – 30 dB)

Radio (50 – 6- dB)

Mesin pemotong rumput (60 – 80 dB)

Lalu lintas (60 – 90 dB)

Truk (90 – 100 dB)

Kendaraan bermotor (105 dB)

Pesawat terbang (90 – 120 dB)

Musik / beat music: 120 dB

Mesin jet: 140 dB

Roket (140 – 179 dB)

Tingkat pencemaran sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu: Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi
(gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.

Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis.
Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan
dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

Dampak Pencemaran Lingkungan yang lebih terasa saat ini adalah pemanasan global (global warming).
Dimana suhu bumi meningkat yang menyebabkan beberapa es di kutub utara mencair dan terjadinya
kenaikan permukaan air laut. Pemekatan hayati juga merupakan salah satu dampak yang akan
ditimbulkan dari adanya pencemaran lingkungan. Proses pemekatan hati ini dapat diartikan sebagai
peningkatan kadar bahan pencemar yang melalui tubuh makhluk hidup tertentu. Pemekatan hayati ini
juga disebut sebagai amnalgamasiasi. Sebagai contoh untuk menggambarkan kasus ini adalah suatu
perairan yang telah tercemar, maka bahan pencemar yang ada di air tersebut akan menempel pada alga
yang hidup di wilayah perairan tersebut.

Ketika alga dimakan ikan- ikan kecil maka ikan kecil akan terkontaminasi bahan pencemar. Ketika ikan-
ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan besar, maka ikan besar juga akan mengandung berbagai bahan
pencemar yang dimiliki oleh ikan kecil. Dan ketika ikan-ikan besar ditangkap nelayan dan dimakan oleh
manusia, maka bakteri atau polutan tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui ikan-ikan besar
tersebut.

Ketika manusia mengonsumsi beberapa makanan yang yang berupa hewan atau tumbuhan yang telah
terkontaminasi bahan pencemar, maka segala kemungkinan buruk bisa terjadi. Beberapa kemungkinan
buruk dari mengonsumsi bahan makanan yang tercemar adalah keracunan atau meninggal dunia. George
Tyler Miller (1979) dalam bukunya yang berjudul Living in The Environment menjelaskan bahwa akibat
pencemaran lingkungan terhadap kehidupan dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan. Adapun tingkatan
tersebut adalah sebagai berikut.

Tingkatan 1: Gangguan estetika, misalnya bau

Tingkatan 2: Kerusakan properti, misalnya bahan logam menjadi karatan

Tingkatan 3: Gangguan pada tumbuhan/hewan, misalnya penurunan hasil pertanian

Tingkatan 4: Gangguan pada kesehatan manusia, misalnya penyakit saluran pernapasan

Tingkatan 5: Kerusakan secara genetik dan reproduksi manusia

Tingkatan 6: Gangguan pada ekosistem secara luas, misalnya perubahan iklim global

PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. SECARA ADMINISTRATIF

Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas pemerintah,


yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah
dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :

Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan. Misalnya, pabrik
pembuat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga
dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratosfer.
Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang
ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.

Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh dari pemukiman.

Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis mengenai
dampak lingkungan (AM-DAL).

Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan mutu suatu
lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air, sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan
baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar logam
berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan
pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang
menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku mutu.

2. SECARA TEKNOLOGI

Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk


mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan
suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insinerator.

3. SECARA EDUKATIF

Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun
nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup
tentang lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama.
Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan.

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

Jika Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup sendiri diketahui
bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran lingkungan adalah sebagai berikut:
Mengatur sistem pembuangan limbah industry, Penempatan kawasan industri terpisah dan berjauhan
dari kawasan permukiman penduduk, Pengawasan akan penggunakan bahan kimia, misalnya pestisida
dan insektisida, Melakukan penghijauan, Pemberian sanksi secara tegas kepada pelaku pencemaran
lingkungan, hingga Penyuluhan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pencemaran lingkungan

Anda mungkin juga menyukai