Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MEMBUAT ARTIKEL

NAMA : CECEP NOVAL R


KELAS : 8 B
pencemaran lingkungan
Apa itu pencemaran lingkungan? – Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada kondisi
lingkungan akibat adanya perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi
batas ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan ini antara lain peningkatan jumlah
penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta adanya industrialisasi yang tidak
dikelola dengan baik.

Selain itu, pencemaran lingkungan pada kenyataannya juga dapat disebabkan oleh proses alam itu sendiri.
Simak penjelasan lebih lengkap mengenai pencemaran lingkungan berikut ini Grameds!

Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Contoh, Dampak dan Cara Mengatasi 1Pencemaran lingkungan
didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang melebihi ambang batas toleransi
ekosistem biotik. Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat pengolah bahan baku yang
terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan. Ada dua jenis bahan dalam pencemaran:

Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat bahayanya ke tingkat
yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran manusia atau hewan dan limbah
tumbuhan.

Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam itu sendiri.
Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.

Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya adalah manusia.
Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari pertambahan
jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat pencemaran sehingga alam tak
mampu menetralisir.

Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya lingkungan,
diantaranya :

Dengan adanya begitu banyak penyebab pencemaran lingkungan itu sendiri menghasilkan berbagai
dampak pula kepada lingkungan yang ada dan hal ini dilakukan analisis pada buku Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (Amdal).
Berikut ini beberapa jenis pencemaran lingkungan berserta dampaknya.

1. Pencemaran Udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut: Gas HzS. Gas ini bersifat
racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu
bara. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun,
merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ
dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan, sumber
pencemaran udara lainnya yaitu:

Oksida karbon: karbon monoksida (CO) dan (CO2). Gas CO2 adalah gas yang dihasilkan dari proses
pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik dan pelabukan dari batuan. Bila gas ini di
atmosfer jumlahnya meningkat, maka akan menyebabkan peningkatan suhu pada bumi.

Oksida belerang: SO dan (SO3). Gas sulfur dioksida ini berasal dari pabrik yang menggunakan belerang
dan hasil dari pembakaran fosil. Gas ini jika bereaksi dengan air akan membentuk senyawa asam. Bila
senyawa ini turun bersamaan dengan hujan, maka akan terjadilah hujan asam.

Oksigen nitrogen: NO, (NO2), N2O. Gas nitrogen ini sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai
bahan untuk membangun protein. Jika gas ini bereaksi dengan air maka akan membentuk sebuah senyawa
asam.

Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6h6), Klorofluoro karbon (CFC), dan kelompok
bromin. CFC sering kali digunakan untuk bahan pendingin pada AC dan kulkas. Selain itu, CFC juga
digunakan untuk alat penyemprot rambut dan juga alat penyemprot nyamuk. CFC sangat berbahaya sekali
karena bisa merusak lapisan ozon pada atmosfer. Akibatnya perlindungan bumi dari radiasi sinar
ultraviolet akan berkurang.

Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, dan lain-lain

Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90, plutonium-239, dan lain-lain

Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, dan lain-lain

Dampak dari pencemaran udara sendiri adalah Hujan asam, Perubahan cuaca yang ekstrim Penipisan
ozon, Peningkatan kasus kerusakan mata hingga Kanker kulit. Oleh sebab itu, sangat penting untuk
mengatasi pencemaran udara ini, dimana udara merupakan kebutuhan dasar manusia. Sebagai bentuk
kontribusi karya ilmiah dalam menemukan solusi yang tepat, buku Limbah Kimia dalam Pencemaran
Udara & Air dapat kamu pelajari lebih lanjut.
2. Pencemaran Air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut: Pembuangan limbah industri,
sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan
industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. Bila terjadi pencemaran di air,
maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin
meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar. Sumber lainnya yaitu:

Bahan Anorganik: Timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium (Cr), nikel (Ni),
kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kobalt (Co)

Bahan Kimia: Pewarna tekstil, pestisida, dan lain – lain

Bahan Organik: Berbentuk limbah yang dapat diuraikan oleh mikroba yang akan memicu meningkatkan
populasi mikroorganisme di dalam air

Cairan Berminyak

Dampaknya: Media penyebaran penyakit, Peningkatan alga dan eceng gondok, Menurunkan kadar
oksigen dalam air hingga mengganggu organisme di perairan, Mengganggu pernapasan karena bau yang
menyengat

Dengan adanya pembuangan limbah mengandung bahan kimia berbahaya dapat merusak lingkungan yang
ada di sekitar jika tidak dikelola secara hati-hati yang dibahas pada buku Pencemaran Lingkungan.

3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini : Sampah-
sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng. Detergen yang bersifat
non bio degradable (secara alami sulit diuraikan). Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
Sumber lainnya:

Anda Mungkin Juga Menyukai

Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg), seng (Zn). asenik
(As), dan lain – lain

Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), deterjen, dan sabun

Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL


Zat radioaktif

Dampak: Pertanian, seperti peningkatan salinitas tanah dan penurunan kesuburan tanah Bencana alam,
seperti tanah longsor dan erosi hingga Penyumbatan saluran air

4. Pencemaran Suara

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik,
radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran. Pernah ada kasus warga
yang merasa terganggu dengan suara mesin boiler milik pabrik kelapa sawit.

Setiap hari mereka tidak bisa tidur nyenyak, terutama anak-anak karena bising dari mesin itu. Menurut
WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Sumber
pencemaran suara diantaranya:

Percakapan pelan (20 – 30 dB)

Radio (50 – 6- dB)

Mesin pemotong rumput (60 – 80 dB)

Lalu lintas (60 – 90 dB)

Truk (90 – 100 dB)

Kendaraan bermotor (105 dB)

Pesawat terbang (90 – 120 dB)

Musik / beat music: 120 dB

Mesin jet: 140 dB

Roket (140 – 179 dB)

Tingkat pencemaran sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu:

Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah
menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang
menyebabkan mata pedih.
Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis.
Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.

Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan
sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.

Berbagai dampak dari pencemaran lingkungan lainnya yang dapat terjadi dapat kamu pelajari melalui
buku Dampak Pencemaran Lingkungan oleh Wisnu Arya Wardhana, Ir.

Contoh Kasus Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Contoh, Dampak dan Cara Mengatasi 6Kasus pencemaran merkuri
yang paling besar terjadi Teluk Minamata, Jepang. Sebuah perusahaan yang memproduksi asam asetat
membuang limbang cairnya ke Teluk Minamata, salah satunya adalah methyl mercury konsentrasi tinggi.
Tragedi yang dikenal dengan Penyakit Minamata (Minamata Disease) terjadi antara tahun 1932-1968.
Teluk Minamata merupakan daerah yang kaya sumber daya ikan dan kerang. Selama bertahun-tahun,
tidak ada yang menyadari bahwa ikan, kerang, dan sumber daya laut lainnya dalam teluk tersebut telah
terkontaminasi merkuri.

Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara langsung dari air maupun
mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging kerang-kerangan,
krustacea dan ikan yang merupakan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat Minamata. Akibat adanya
proses bioakumulasi dan biomagnifikasi, konsentrasi merkuri dalam rambut beberapa pasien di rumah
sakit Minamata mencapai lebih 500 ppm.

Pada saat itu, setidaknya 50.000 orang yang terkena dampak dan lebih dari 2.000 kasus penyakit
Minamata disertifikasi. Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut yang tercemar tersebut
diidentifikasi terserang penyakit syaraf, lumpuh, kehilangan indera perasa, bicara ngawur, dan bahkan
banyak yang meninggal dunia.

Di Indonesia, kasus pencemaran merkuri yang cukup serius juga pernah terekspos di Teluk Buyat,
Sulawesi Utara pada 2004. Perusahaan tambang emas PT Newmont Minahasa Raya yang beroperasi di
area Teluk Buyat diduga telah membuang limbah tailing-nya ke ke dasar Teluk Minahasa sehingga
menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat yang serius. Sejumlah ikan mati mendadak
dan menghilangnya beberapa beberapa jenis ikan.
Merkuri atau yang juga dikenal dengan air raksa dapat menimbulkan berbagai bahaya dan kematian pada
makhluk hidup. Buku Merkuri dan Keberadaannya hadir sebagai penambahan materi dan pemahaman
para pembacanya.

Selain itu, ditemukan sejumlah ikan memiliki benjolan semacam tumor dan mengandung cairan kental
berwarna hitam dan lendir berwarna kuning keemasan. Fenomena yang sama juga ditemukan pada
sejumlah penduduk Buyat, di mana mereka memiliki benjol-benjol di leher, payudara, betis, pergelangan,
pantat dan kepala. Hasil penelitian WALHI (2004) menemukan bahwa sejumlah konsentrasi logam berat
(arsen, merkuri, antimon, mangan) dan senyawa sianida pada sedimen di Teluk Buyat sudah tinggi.

Jika dibandingkan pada konsentrasi logam berat sebelum pembuangan tailing (data dari studi Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan/AMDAL, 1994), konsentrasi merkuri di daerah dekat mulut pipa tailing
di Teluk Buyat meningkat hingga 10 kali lipat (data WALHI dan KLH, 2004).

Dampak Pencemaran Lingkungan

Dampak Pencemaran Lingkungan yang lebih terasa saat ini adalah pemanasan global (global warming).
Dimana suhu bumi meningkat yang menyebabkan beberapa es di kutub utara mencair dan terjadinya
kenaikan permukaan air laut.

Pemekatan hayati juga merupakan salah satu dampak yang akan ditimbulkan dari adanya pencemaran
lingkungan.

Proses pemekatan hati ini dapat diartikan sebagai peningkatan kadar bahan pencemar yang melalui tubuh
makhluk hidup tertentu. Pemekatan hayati ini juga disebut sebagai amnalgamasiasi. Sebagai contoh untuk
menggambarkan kasus ini adalah suatu perairan yang telah tercemar, maka bahan pencemar yang ada di
air tersebut akan menempel pada alga yang hidup di wilayah perairan tersebut.

Ketika alga dimakan ikan- ikan kecil maka ikan kecil akan terkontaminasi bahan pencemar. Ketika ikan-
ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan besar, maka ikan besar juga akan mengandung berbagai bahan
pencemar yang dimiliki oleh ikan kecil. Dan ketika ikan-ikan besar ditangkap nelayan dan dimakan oleh
manusia, maka bakteri atau polutan tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui ikan-ikan besar
tersebut.
Ketika manusia mengonsumsi beberapa makanan yang yang berupa hewan atau tumbuhan yang telah
terkontaminasi bahan pencemar, maka segala kemungkinan buruk bisa terjadi. Beberapa kemungkinan
buruk dari mengonsumsi bahan makanan yang tercemar adalah keracunan atau meninggal dunia. George
Tyler Miller (1979) dalam bukunya yang berjudul Living in The Environment menjelaskan bahwa akibat
pencemaran lingkungan terhadap kehidupan dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan. Adapun tingkatan
tersebut adalah sebagai berikut.

Tingkatan 1: Gangguan estetika, misalnya bau

Tingkatan 2: Kerusakan properti, misalnya bahan logam menjadi karatan

Tingkatan 3: Gangguan pada tumbuhan/hewan, misalnya penurunan hasil pertanian

Tingkatan 4: Gangguan pada kesehatan manusia, misalnya penyakit saluran pernapasan

Tingkatan 5: Kerusakan secara genetik dan reproduksi manusia

Tingkatan 6: Gangguan pada ekosistem secara luas, misalnya perubahan iklim global

Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan

1. Penanggulangan Secara Administratif

Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas pemerintah,


yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah
dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :

Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan. Misalnya, pabrik
pembuat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC
sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratosfer.

Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang
ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.

Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh dari pemukiman.

Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis mengenai
dampak lingkungan (AM-DAL).

Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan mutu suatu
lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air, sedangkan untuk lingkungan udara
ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar
logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar
bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang
menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku mutu.

2. Penanggulangan Secara Teknologi

Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk


mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu
yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insinerator.

3. Penanggulangan Secara Edukatif

Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun
nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup
tentang lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama.
Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan.

4. Penanggulanan Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Undang-undang

Jika Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup sendiri
diketahui bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran lingkungan adalah sebagai
berikut:

Mengatur sistem pembuangan limbah industry

Penempatan kawasan industri terpisah dan berjauhan dari kawasan permukiman penduduk, Pengawasan
akan penggunakan bahan kimia, misalnya pestisida dan insektisida,

Melakukan penghijauan,

Pemberian sanksi secara tegas kepada pelaku pencemaran lingkungan, hingga

Penyuluhan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencemaran


lingkungan

Demikian penjelasan mengenai pencemaran lingkungan mulai dari pengertian, jenis, contoh kasus hingga
penanggulangannya. Semoga bermanfaat ya!

Anda mungkin juga menyukai