Anda di halaman 1dari 11

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Nama :

1. Karisma Purwati
2. Kesyah Dwi Lutfiyanah
3. Adzkiya Amni Maghfira
4. Fani Wulandari

Kelas : VII G

SMP NEGERI 02 BULAKAMBA


Tahun Ajaran 2021 / 2022
Daftar Isi
Pengertian Pencemaran Lingkungan

Macam dan Pembagian Pencemaran Lingkungan

1. Pencemaran Udara

2. Pencemaran Air

3. Pencemaran Tanah

4. Pencemaran Suara

Contoh Kasus Pencemaran Lingkungan

Dampak Pencemaran Lingkungan

Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan

1. Penanggulangan Secara Administratif

2. Penanggulangan Secara Teknologi

3. Penanggulangan Secara Edukatif

4. Penanggulanan Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Undang-undang


Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Contoh, Dampak dan Cara Mengatasi


2Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang
melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja penggunaan kendaraan
bermotor ataupun alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi
lingkungan. Ada dua jenis bahan dalam pencemaran:

Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat
bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran
manusia atau hewan dan limbah tumbuhan.

Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam
itu sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.

Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya


adalah manusia. Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran
lingkungan. Mulai dari pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-
sumber zat pencemaran sehingga alam tak mampu menetralisir.

Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya
lingkungan, diantaranya :

1. Penggunaan kantong plastik secara massif,

2. Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai,

3. Penggunaan AC berlebih,

4. Pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan,

5. Pembakaran hutan,

6. Penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi,

7. Pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai,

8. Penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap karbon-dioksida lebih
banyak, dan lain-lain.

Dengan adanya begitu banyak penyebab pencemaran lingkungan itu sendiri


menghasilkan berbagai dampak pula kepada lingkungan yang ada dan hal ini dilakukan analisis
pada buku Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Macam dan Pembagian Pencemaran Lingkungan
Berikut ini beberapa jenis pencemaran lingkungan berserta dampaknya.

1. Pencemaran Udara

Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut: Gas HzS.
Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi dan batu bara. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak
berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna
dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila
melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan, sumber pencemaran udara lainnya yaitu:

Oksida karbon: karbon monoksida (CO) dan (CO2). Gas CO2 adalah gas yang dihasilkan
dari proses pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik dan pelabukan dari
batuan. Bila gas ini di atmosfer jumlahnya meningkat, maka akan menyebabkan peningkatan
suhu pada bumi.

Oksida belerang: SO dan (SO3). Gas sulfur dioksida ini berasal dari pabrik yang
menggunakan belerang dan hasil dari pembakaran fosil. Gas ini jika bereaksi dengan air akan
membentuk senyawa asam. Bila senyawa ini turun bersamaan dengan hujan, maka akan
terjadilah hujan asam.

Oksigen nitrogen: NO, (NO2), N2O. Gas nitrogen ini sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup sebagai bahan untuk membangun protein. Jika gas ini bereaksi dengan air maka akan
membentuk sebuah senyawa asam.

Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6h6), Klorofluoro karbon (CFC),
dan kelompok bromin. CFC sering kali digunakan untuk bahan pendingin pada AC dan kulkas.
Selain itu, CFC juga digunakan untuk alat penyemprot rambut dan juga alat penyemprot
nyamuk. CFC sangat berbahaya sekali karena bisa merusak lapisan ozon pada atmosfer.
Akibatnya perlindungan bumi dari radiasi sinar ultraviolet akan berkurang.

Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, dan lain-lain

Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90, plutonium-239, dan lain-lain


Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, dan lain-lain

Dampak dari pencemaran udara sendiri adalah Hujan asam, Perubahan cuaca yang
ekstrim Penipisan ozon, Peningkatan kasus kerusakan mata hingga Kanker kulit. Oleh sebab itu,
sangat penting untuk mengatasi pencemaran udara ini, dimana udara merupakan kebutuhan
dasar manusia. Sebagai bentuk kontribusi karya ilmiah dalam menemukan solusi yang tepat,
buku Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara & Air dapat kamu pelajari lebih lanjut.

2. Pencemaran Air

Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya,
sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi
dan bersifat racun. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada
tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa
yang lebih besar. Sumber lainnya yaitu:

Bahan Anorganik: Timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium (Cr),
nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kobalt (Co)

Bahan Kimia: Pewarna tekstil, pestisida, dan lain – lain

Bahan Organik: Berbentuk limbah yang dapat diuraikan oleh mikroba yang akan memicu
meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam air

Cairan Berminyak

Dampaknya: Media penyebaran penyakit, Peningkatan alga dan eceng gondok, Menurunkan
kadar oksigen dalam air hingga mengganggu organisme di perairan, Mengganggu pernapasan
karena bau yang menyengat
Dengan adanya pembuangan limbah mengandung bahan kimia berbahaya dapat
merusak lingkungan yang ada di sekitar jika tidak dikelola secara hati-hati yang dibahas pada
buku Pencemaran Lingkungan.

3. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran


berikut ini : Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan
kaleng. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan). Zat kimia dari
buangan pertanian, misalnya insektisida. Sumber lainnya:

Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg), seng
(Zn). asenik (As), dan lain – lain

Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), deterjen, dan sabun

Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL

Zat radioaktif

Dampak: Pertanian, seperti peningkatan salinitas tanah dan penurunan kesuburan tanah
Bencana alam, seperti tanah longsor dan erosi hingga Penyumbatan saluran air
4. Pencemaran Suara

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru
mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
Pernah ada kasus warga yang merasa terganggu dengan suara mesin boiler milik pabrik kelapa
sawit.

Setiap hari mereka tidak bisa tidur nyenyak, terutama anak-anak karena bising dari
mesin itu. Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu
(lamanya) kontak. Sumber pencemaran suara diantaranya:

1. Percakapan pelan (20 – 30 dB)


2. Radio (50 – 6- dB)
3. Mesin pemotong rumput (60 – 80 dB)
4. Lalu lintas (60 – 90 dB)
5. Truk (90 – 100 dB)
6. Kendaraan bermotor (105 dB)
7. Pesawat terbang (90 – 120 dB)
8. Musik / beat music: 120 dB
9. Mesin jet: 140 dB
10. Roket (140 – 179 dB)

Tingkat pencemaran sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu:

Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan
tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan
kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.

Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit
yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan
kanker dan lahirnya bayi cacat.
Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga
menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran
nuklir.

Berbagai dampak dari pencemaran lingkungan lainnya yang dapat terjadi dapat kamu
pelajari melalui buku Dampak Pencemaran Lingkungan oleh Wisnu Arya Wardhana, Ir.

Contoh Kasus Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Contoh, Dampak dan Cara Mengatasi 7Kasus


pencemaran merkuri yang paling besar terjadi Teluk Minamata, Jepang. Sebuah perusahaan
yang memproduksi asam asetat membuang limbang cairnya ke Teluk Minamata, salah satunya
adalah methyl mercury konsentrasi tinggi. Tragedi yang dikenal dengan Penyakit Minamata
(Minamata Disease) terjadi antara tahun 1932-1968. Teluk Minamata merupakan daerah yang
kaya sumber daya ikan dan kerang. Selama bertahun-tahun, tidak ada yang menyadari bahwa
ikan, kerang, dan sumber daya laut lainnya dalam teluk tersebut telah terkontaminasi merkuri.

Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara langsung dari air
maupun mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging
kerang-kerangan, krustacea dan ikan yang merupakan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat
Minamata. Akibat adanya proses bioakumulasi dan biomagnifikasi, konsentrasi merkuri dalam
rambut beberapa pasien di rumah sakit Minamata mencapai lebih 500 ppm.

Pada saat itu, setidaknya 50.000 orang yang terkena dampak dan lebih dari 2.000 kasus
penyakit Minamata disertifikasi. Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut yang
tercemar tersebut diidentifikasi terserang penyakit syaraf, lumpuh, kehilangan indera perasa,
bicara ngawur, dan bahkan banyak yang meninggal dunia.

Di Indonesia, kasus pencemaran merkuri yang cukup serius juga pernah terekspos di
Teluk Buyat, Sulawesi Utara pada 2004. Perusahaan tambang emas PT Newmont Minahasa
Raya yang beroperasi di area Teluk Buyat diduga telah membuang limbah tailing-nya ke ke
dasar Teluk Minahasa sehingga menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat
yang serius. Sejumlah ikan mati mendadak dan menghilangnya beberapa beberapa jenis ikan.

Merkuri atau yang juga dikenal dengan air raksa dapat menimbulkan berbagai bahaya
dan kematian pada makhluk hidup. Buku Merkuri dan Keberadaannya hadir sebagai
penambahan materi dan pemahaman para pembacanya.

Selain itu, ditemukan sejumlah ikan memiliki benjolan semacam tumor dan
mengandung cairan kental berwarna hitam dan lendir berwarna kuning keemasan. Fenomena
yang sama juga ditemukan pada sejumlah penduduk Buyat, di mana mereka memiliki benjol-
benjol di leher, payudara, betis, pergelangan, pantat dan kepala. Hasil penelitian WALHI (2004)
menemukan bahwa sejumlah konsentrasi logam berat (arsen, merkuri, antimon, mangan) dan
senyawa sianida pada sedimen di Teluk Buyat sudah tinggi.

Jika dibandingkan pada konsentrasi logam berat sebelum pembuangan tailing (data dari
studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan/AMDAL, 1994), konsentrasi merkuri di daerah
dekat mulut pipa tailing di Teluk Buyat meningkat hingga 10 kali lipat (data WALHI dan KLH,
2004).

Dampak Pencemaran Lingkungan

Dampak Pencemaran Lingkungan yang lebih terasa saat ini adalah pemanasan global (global
warming). Dimana suhu bumi meningkat yang menyebabkan beberapa es di kutub utara
mencair dan terjadinya kenaikan permukaan air laut.

Pemekatan hayati juga merupakan salah satu dampak yang akan ditimbulkan dari
adanya pencemaran lingkungan.

Proses pemekatan hati ini dapat diartikan sebagai peningkatan kadar bahan pencemar
yang melalui tubuh makhluk hidup tertentu. Pemekatan hayati ini juga disebut sebagai
amnalgamasiasi. Sebagai contoh untuk menggambarkan kasus ini adalah suatu perairan yang
telah tercemar, maka bahan pencemar yang ada di air tersebut akan menempel pada alga yang
hidup di wilayah perairan tersebut.

Ketika alga dimakan ikan- ikan kecil maka ikan kecil akan terkontaminasi bahan
pencemar. Ketika ikan-ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan besar, maka ikan besar juga
akan mengandung berbagai bahan pencemar yang dimiliki oleh ikan kecil. Dan ketika ikan-ikan
besar ditangkap nelayan dan dimakan oleh manusia, maka bakteri atau polutan tersebut akan
masuk ke dalam tubuh manusia melalui ikan-ikan besar tersebut.

Ketika manusia mengonsumsi beberapa makanan yang yang berupa hewan atau
tumbuhan yang telah terkontaminasi bahan pencemar, maka segala kemungkinan buruk bisa
terjadi. Beberapa kemungkinan buruk dari mengonsumsi bahan makanan yang tercemar
adalah keracunan atau meninggal dunia. George Tyler Miller (1979) dalam bukunya yang
berjudul Living in The Environment menjelaskan bahwa akibat pencemaran lingkungan
terhadap kehidupan dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan. Adapun tingkatan tersebut adalah
sebagai berikut.

Tingkatan 1: Gangguan estetika, misalnya bau

Tingkatan 2: Kerusakan properti, misalnya bahan logam menjadi karatan

Tingkatan 3: Gangguan pada tumbuhan/hewan, misalnya penurunan hasil pertanian

Tingkatan 4: Gangguan pada kesehatan manusia, misalnya penyakit saluran pernapasan

Tingkatan 5: Kerusakan secara genetik dan reproduksi manusia

Tingkatan 6: Gangguan pada ekosistem secara luas, misalnya perubahan iklim global
Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan

1. Penanggulangan Secara Administratif

Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan


tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang.
Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :

Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan.
Misalnya, pabrik pembuat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang
menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon
di stratosfer.

Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga
limbah yang dibuang ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan
lingkungan.

Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh
dari pemukiman.

Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan


analisis mengenai dampak lingkungan (AM-DAL).

Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan


mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air, sedangkan untuk
lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain tercantum
batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu
udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO.
Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah dengan bahan
pencemar yang melebihi standar baku mutu.

2. Penanggulangan Secara Teknologi

Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan


peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat
pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap.
Tempat tersebut dinamakan insinerator.

3. Penanggulangan Secara Edukatif

Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik


formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan
tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran yang terkait,
misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan penyuluhan
kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pencegahan serta
penanggulangan pencemaran lingkungan.
4. Penanggulanan Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Undang-undang

Jika Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan


Hidup sendiri diketahui bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran
lingkungan adalah sebagai berikut:

Mengatur sistem pembuangan limbah industry

Penempatan kawasan industri terpisah dan berjauhan dari kawasan permukiman penduduk,
Pengawasan akan penggunakan bahan kimia, misalnya pestisida dan insektisida,

Melakukan penghijauan,

Pemberian sanksi secara tegas kepada pelaku pencemaran lingkungan, hingga

Penyuluhan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan


pencemaran lingkungan

Anda mungkin juga menyukai