Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Tentang
BADMINTON

Di Susun Oleh:

BAIM BARY PUTRA


Kelas : VIII D

MTsN 2 Bengkalis
Jl. Beringin Kecamatan Bantan
T.A 2021/2022

Pencemaran Lingkungan
A. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan
yang melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja penggunaan kendaraan
bermotor ataupun alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi
lingkungan. Ada dua jenis bahan dalam pencemaran:
• Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat
bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah
kotoran manusia atau hewan dan limbah tumbuhan.
• Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses
alam itu sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya
adalah manusia. Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran
lingkungan. Mulai dari pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya
sumber-sumber zat pencemaran sehingga alam tak mampu menetralisir.

B. Faktor Penyebab Pencemaran Lingkungan


Pencemaran lingkungan didasarkan pada perubahan kondisi lingkungan akibat adanya
perkembangan secara ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut tentunya melebihi
batas ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan antara lain peningkatan
jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta adanya
industrialisasi yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu, pencemaran lingkungan pada
kenyataannya juga dapat disebabkan oleh proses alam itu sendiri. Adapun faktor penyebab
pencemaran lingkungan secara rinci adalah sebagai berikut.
1. Hasil kegiatan manusia
1. Limbah rumah tangga
2. Limbah hasil produksi pertanian -> penggunaan pestisida
3. Penggunaan zat radioaktif sebagai irradiator -> kepentingan rumah sakit untuk bidang
radiografi
4. Penggunaan kendaraan bermotor
5. Produksi pertambangan
6. Produksi industri
2. Proses perubahan alamiah, pada umumnya terjadi akibat dari bencana alam seperti
aktivitas vulkanisme dan tektonisme, serta unsur-unsur langit

C. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan


1. Pencemaran Udara

• Oksida karbon: karbon monoksida (CO) dan (CO2)


• Oksida belerang: SO dan (SO3)
• Oksigen nitrogen: NO, (NO2), N2O
• Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6h6), Klorofluoro karbon
(CFC), dan kelompok bromin
• Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, dan lain-lain
• Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90, plutonium-239, dan lain-
lain
• Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, dan lain-lain
Dampak:
• Hujan asam
• Perubahan cuaca yang ekstrim
• Penipisan ozon
• Peningkatan kasus kerusakan mata
• Kanker kulit

2. Pencemaran Air
• Bahan anorganik: timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium
(Cr), nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kobalt (Co)
• Bahan kimia: deterjen, pewarna tekstil, pestisida, dan lain – lain
• Bahan organik: berbentuk limbah yang dapat diuraikan oleh mikroba yang akan
memicu meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam air
• Cairan berminyak
Dampak:
• Media penyebaran penyakit
• Peningkatan alga dan eceng gondok
• Menurunkan kadar oksigen dalam air -> mengganggu organisme di perairan
• Mengganggu pernapasan -> bau yang menyengat
3. Pencemaran Tanah
• Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg),
seng (Zn). asenik (As), dan lain – lain
• Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), deterjen, dan
sabun
• Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL
• Zat radioaktif
Dampak:
• Pertanian, seperti peningkatan salinitas tanah dan penurunan kesuburan tanah
• Bencana alam, seperti tanah longsor dan erosi
• Penyumbatan saluran air

4. Pencemaran Suara (Kebisingan)


• Percakapan pelan (20 – 30 dB)
• Radio (50 – 6- dB)
• Mesin pemotong rumput (60 – 80 dB)
• Lalu lintas (60 – 90 dB)
• Truk (90 – 100 dB)
• Kendaraan bermotor (105 dB)
• Pesawat terbang (90 – 120 dB)
• Musik / beat music: 120 dB
• Mesin jet: 140 dB
• Roket (140 – 179 dB)
Dampak:
• Gangguan tidur
• Kesehatan mental seperti emosional
• Mempengaruhi efisiensi dan kinerja individu

D. Dampak Pencemaran Lingkungan


Pencemaran lingkungan yang lebih terasa saat ini adalah pemanasan global (global
warming). Dimana suhu bumi meningkat yang menyebabkan beberapa es di kutub utara
mencair dan terjadinya kenaikan permukaan air laut. George Tyler Miller (1979) dalam
bukunya yang berjudul Living in The Environment menjelaskan bahwa akibat pencemaran
lingkungan terhadap kehidupan dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan. Adapun tingkatan
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tingkatan 1: gangguan estetika, misalnya bau
2. Tingkatan 2: kerusakan properti, misalnya bahan logam menjadi karatan
3. Tingkatan 3: gangguan pada tumbuhan/hewan, misalnya penurunan hasil pertanian
4. Tingkatan 4: gangguan pada kesehatan manusia, misalnya penyakit saluran
pernapasan
5. Tingkatan 5: kerusakan secara genetik dan reproduksi manusia
6. Tingkatan 6: gangguan pada ekosistem secara luas, misalnya perubahan iklim global

E. Cara Mengatasai Pencemaran Lingkungan


Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat.
Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain
menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis
penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan
memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara
sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah
sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat
di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

2. Penanggulangan limbah industri


Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus
diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan
demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun
dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk.
Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik
terhadap kehidupan masyarakat.

3. Penanggulangan pencemaran udara


Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu
dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti
kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah
kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap
asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Penghijauan dan Penanaman Pohon
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan
mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik.
Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan
hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai


Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain
dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai
merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke
perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya
melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari
lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti
bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama
secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan
kerusakan ekosistem pertanian.

6. Pengurangan pemakaian CFC


Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah
satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu
oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan
ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.

F. Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan


Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup,
diketahui bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran lingkungan adalah
sebagai berikut.
1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri
2. Penempatan kawasan industri terpisah dan berjauhan dari kawasan permukiman
penduduk
3. Pengawasan akan penggunakan bahan kimia, misalnya pestisida dan insektisida
4. Melakukan penghijauan
5. Pemberian sanksi secara tegas kepada pelaku pencemaran lingkungan
6. Penyuluhan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pencemaran lingkungan

G. Contoh Pencemaran Lingkungan


1. Asap Rokok
Asap rokok masuk ke dalam 10 macam pencemaran lingkungan yang banyak terjadi
hampir di seluruh bagian Indonesia. Ya, merokok di tempat umum dapat menyebabkan
kualitas udara menjadi tidak sehat. Hal ini dikarenakan pada asap rokok mengandung zat-zat
yang sangat berbahaya. Oleh karena itu, asap tersebut tidak hanya berbahaya bagi yang
merokoknya saja. Melainkan juga berbahaya bagi orang-orang di sekitarnya. Ya, seperti yang
telah diketahui bahwa orang yang menghirup asap rokok walaupun tidak merokok, bisa
terserang berbagai penyakit seperti sesak napas dan kanker paru-paru.
2. Asap Pembakaran Sampah
Pencemaran asap pembakaran sampah yang disebabkan oleh ulah manusia yang
membakar sampah di sembarangan tempat atau di tempat yang bebas. Asap yang dihasilkan
dari pembakaran sampah ini akan tercemar pada polusi udara dan menjadi penyakit bagi
manusia yang menghirup asapnya.
3. Asap Kendaraan
Pada asap kendaraan bermotor sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh seseorang,
hingga proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dikarenakan asap pada kendaraan
mengandung hasil pembakaran yang tidak sempurna dan penggunaaan bahan bakar yang
tidak ramah lingkungan yang menyebabkan kadar karbondioksida di bumi.

Anda mungkin juga menyukai