A.

Pendahuluan

Masalah pencemaran merupakan masalah yang sangat perlu ditangani secara serius
oleh semua pihak guna menanggulangi akibat buruk yang ditimbulkan oleh
pencemaran, bahkan sebisa mungkin mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi ketika siklus material di lingkungan berubah sehingga
keseimbangan struktur dan fungsi terganggu. Ketidakseimbangan dalam struktur dan
fungsi siklus material terjadi sebagai akibat dari proses alam maupun tindakan
manusia.

Lingkungan adalah kumpulan segala sesuatu yang mengkondisikan dan secara

langsung atau tidak langsung mempengaruhi kehidupan dalam bentuk individu maupun
komunitas di suatu tempat tertentu. Di era modern ini, banyak sekali kegiatan atau
tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi, yang
banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah satu-satunya komponen
lingkungan biotik yang memiliki kemampuan untuk secara sengaja mengubah keadaan
lingkungan. Dalam upaya mengubah lingkungannya dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraannya, hal ini dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran.
Manusia juga dapat mengubah keadaan lingkungan yang tercemar melalui tindakan
mereka menjadi kondisi lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang,
mencegah pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan dapat mencegah terjadinya
pencemaran.

B. Jenis-jenis pencemaran lingkungan

1. Pencemaran Air.
Pencemaran air disebabkan oleh bahan pencemar yang masuk ke sumber air, seperti
pestisida, kotoran, limbah, pupuk, serta sampah. Air yang tercemar akan berbau,
keruh, dan berubah warna, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Jika dikonsumsi, air
akan mempengaruhi kesehatan.

Pencemaran air dapat berupa :

a. Limbah industri. Limbah industri dapat berupa logam berat seperti Cadmium
(Ccl), merkuri (Hg), dan timbal (Pb). Selain itu, juga cat buatan dan bahan kimia
lainnya tergantung jenis industri. Ketika terakumulasi ke dalam tubuh manusia ataupun
hewan dapat menyebabkan kematian.
b. Limbah dari pertanian. Penggunaan pupuk yang berlebihan akan mengakibatkan
akumulasi NO dalam air menyebabkan eutrofikasi, yang mengakibatkan pertumbuhan
alga di dalam air seperti eceng gondok, alga dll, tumbuh lebat menutupi permukaan air
dan sinar matahari tidak dapat menembus air.
 c. Limbah rumah tangga.
Contoh limbah rumah tangga seperti deterjen pecahan kaca, plastik, serta Styrofoam
yang menumpuk bersama dengan limbah industri di wilayah perairan sehingga dapat
menyebabkan penipisan oksigen dan kematian organisme.
d. Limbah minyak.
Limbah minyak bumi tumpah ke laut karena kecelakaan kapal atau bocornya kilang
minyak lepas pantai yang menyebabkan pencemaran air laut. Hal ini mengakibatkan
permukaan laut ditutupi oleh minyak dengan ketebalan tertentu.
Hasil sebab:
● Sinar matahari tidak dapat menembus air.
● Fitoplankton tidak dapat bertahan hidup karena tidak dapat berfotosintesis.
● Pertukaran udara dari udara ke air atau sebaliknya terganggu.

2. Pencemaran Tanah.
Pencemaran tanah terjadi ketika kontaminan memasuki lapisan tanah dan menurunkan
kualitas tanah (melebihi baku mutu).
Penyebab terjadinya pencemaran tanah adalah:
a. Limbah rumah tangga seperti penumpukan: kaleng, kantong plastik, baterai
bekas, karet, kaca, deterjen dan lain-lain.
b. Limbah industri seperti asam sulfat.
c. Hujan asam berupa oksida belerang (SOx) dan oksida nitrogen (NOx).

Berdasarkan sifat pencemaran tanah, pencemar diklasifikasikan menjadi dua jenis:

a. Biodegradable, yaitu kontaminan yang dapat diuraikan oleh proses alami.
Misalnya kayu, Kertas, sampah sisa makanan, serta dedaunan.
b. Non-biodegradable, yaitu polutan aktif dapat diuraikan oleh proses alami,
seperti : plastik, kaca, pestisida, bahan radioaktif, logam beracun.
Dampak pencemaran tanah antara lain:
1) Terganggunya kehidupan organisme, terutama mikroorganisme di dalam tanah.
2) perubahan sifat kimia dan fisik tanah;
3) mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekosistem;

3. Pencemaran Udara.
Pencemaran udara adalah pengotora udara yang disebabkan oleh masuknya zat asing
(polutan) secara berlebihan ke dalam udara. Polutan udara dapat berupa asap, debu,
dan gas buang dari bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil dapat diperoleh dari minyak
bumi dan batu bara.

Gas pencemar udara yang mengandung zat yang berbahaya :

Gas polusi udara yang mengandung zat berbahaya:
1) Gas karbon monoksida (CO). Dikenal sebagai gas pembunuh (tersedak).Kapasitas
mengikat hemoglobin (HB) melebihi oksigen. Efek lainnyaSakit kepala, mual, pusing,
mulas. Sumber gas CO adalah hasilnya pembakaran tidak sempurna seperti gas buang
mobil.
2) Gas karbon dioksida (CO2). Kelebihan CO2 di udara dapat menyebabkan suhu bumi
meningkat, Pemanasan Global, dan Ancaman Pencairan yang dapat mempengaruhi
iklim global es abadi di daerah kutub. Sumber pencemar CO2 adalah minyak bumi dan
pembakaran batubara, industri, dan kebakaran hutan.
3) Gas belerang (SO2) dan nitrogen oksida (NO2). Gas ini, bersama dengan air hujan,
menyebabkan hujan asam. Dalam jangka panjang, tanah, sungai, dan danau menjadi
asam, merusak tanaman, mikroorganisme tanah, dan hewan air tawar, serta
menyebabkan iritasi paru-paru, mata, dan hidung pada manusia. Selain itu, akan
mempercepat proses pelapukan dan korosi logam, menyebabkan cat memudar dan
kertas memudar dan menjadi rapuh, sehingga merusak barang berharga Anda. Sumber
pencemar tersebut adalah hasil pembakaran minyak bumi, batu bara, dan letusan
gunung berapi.

4. Pencemaran suara
Pencemaran suara disebabkan oleh kebisingan yang terus menerus. Sumber polusi
suara: mesin pabrik, kereta api, bus, sepeda motor, pesawat dan kebisingan lainnya.
Sumber kekuatan:
• Percakapan normal: 40 dB
• Keributan : 80 dB
• Kereta: 95 dB
• Mesin motor 5 PK: 105 dB
• Jet lepas landas: 150 dB

Dapus :
https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/jenis-dan-tingkatan-pencemaran-yang-merusak-
lingkungan-75

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article/2021/
Pencemaran_Lingkungan_dan_Solusinya.pdf&ved=2ahUKEwifkfTWra_6AhWDRmwGHZI8AiwQFnoECBEQAQ&usg
=AOvVaw1j3MPOmZBSEAN0daqIOJAP