Anda di halaman 1dari 12

PERUBAHAN LINGKUNGAN

Lingkungan alam adalah lingkungan yang sudah ada tanpa harus dibuat oleh manusia. Lingkungan alam
diantaranya daratan (tanah), perairan, dan udara.
Jayanti (2020:3) menjelaskan perubahan lingkungan adalah adanya perubahan di dalam lingkungan sehingga
menyebabkan terganggunya keseimbangan lingkungan yang diakibatkan oleh faktor manusia dan faktor alam.
A. Perubahan lingkungan faktor alami dapat terjadi karena faktor alam adalah perubahan yang terjadi karena
pengaruh proses alam, seperti banjir, erupsi gunung berapi, gempa, tsunami dan tanah longsor.
B. Perubahan lingkungan faktor buatan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia akan berdampak pada
keseimbangan alam, pada akhirnya manusia yang akan merasakan akibat dari perilakunya terhadap alam
selama ini. Seperti meluapnya lumpur Lapindo, kegiatan pertambangan batu bara di Kalimatan,
penggunaan kendaraan bermotor dan derivatnya.
C. Perubahan lingkungan faktor pencemaran lingkungan yang terjadi karena masuknya bahan pencemar di
suatu tempat atau wilayah. Seperti pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara, dan pencemaran
suara.
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui
baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Sesuatu dikatakan sebagai polutan (penyebab
pencemaran lingkungan), jika berada pada tempat yang kurang tepat, dalam jumlah yang sangat
banyak, dan dalam waktu yang kurang tepat. Polutan bisa dibedakan menjadi beberapa macam,yaitu:
a. Polutan biologis, jika bahan pencemar berupa makhluk hidup seperti bakteri, protista dan
mikroorganisme lain yang masuk di suatu lingkungan yang kurang tepat.
b. Polutan fisika, jika bahan pencemar berupa energi yang disebabkan oleh faktor fisik seperti suhu,
radiasi.

c. Polutan kimiawi, jika bahan pencemar berupa zat kimia yang merpakan limbah dari kegiatan manusia seperti CO2,
CO, logam berat, CFC, SO2, NO2 dan lain-lain. Pencemaran lingkungan bisa di bedakan menjadi empat macam,
berdasarkan objek yang mengalami pencemaran yaitu pencemaran air, tanah, udara dan suara.
1. Pencemaran Air

Bagi makhluk hidup, air merupakan faktor


abiotik yang sangat penting karena
menjadi komponen penyusun tubuh yang
terbesar. Namun sumber air bersih
semakin berkurang karena terjadinya
pencemaran air. Bahan pencemar pada air
berasal dari limbah.
Ada beberapa macam limbah yang kita
kenal, diantaranya adalah limbah rumah
tangga, limbah industri, limbah pertanian,
limbah pertambangan dan lain-lain.
Jika suatu perairan tercemar oleh bahan organik, maka akan memicu pertumbuhan bakteri
pembusuk yang pada akhirnya dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical Oxygen
Demand) dan menurunkan kadar COD (Chemical Oxygen Demand). Penurunan kadar COD
dapat mengganggu fauna perairan tersebut. Selain itu, proses pembusukan oleh bakteri dapat
menyebabkan air menjadi keruh dan berbau tidak enak. Namun dari proses pembusukan
tersebut, menyebabkan kondisi perairan itu menjadi semakin subur, sehingga banyak algae,
lumut, paku-pakuan dan bahkan enceng gondok menjadi tumbuh subur pula. Hal itu memicu
terjadinya pendangkalan perairan yang disebut dengan proses Eutrofikasi.
Cacing Tubifex sp banyak ditemukan pada perairan yang keruh dan kotor karena proses
pembusukan. Sehingga cacing ini bisa dipakai sebagai bioindikator untuk perairan yang
tercemar.
Terjadinya pencemaran air menyebabkan bahan pencemar berpindah dari lingkungan air ke
organisme air. Dan semakin tinggi tingkat trofik organisme dalam perairan itu, maka semakin
besar kandungan bahan pencemarnya.

2. Pencemaran Tanah
Faktor abiotik yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup di bumi salah satunya adalah tanah.
Sehinggga tanah berperan penting dalam proses pertumbuhan makhluk hidup.
Sewajarnya kalau kita ikut menjaga dan mengolah tanah agar semakin subur. Namun
pencemaran tanah masih seringkali terjadi.
Pencemaran tanah bisa disebabkan beberapa hal baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung misalnya membuang sampah plastik yang sulit didegradasi , penggunaan
pupuk kimia pada tanah yang berlebihan. Sedang secara tidak langsung misalnya pemberian
pestisida pada tumbuhan yang akhirnya bisa meresap ke dalam tanah.

3. Pencemaran Udara
Ada beberapa polutan yang sering berada pada udara atmosfer kita, sehingga menyebabkan
terjadinya pencemaran udara. Senyawa pencemar udara dapat digolongkan menjadi dua yaitu
senyawa pencemar primer (jika senyawa pencemar langsung dari sumber pencemar) dan
senyawa pencemar sekunder (jika senyawa pencemar berasal dari reaksi senyawa – senyawa
pencemar primer di udara).
a) Karbondioksida (CO2)
CO2 merupakan polutan berupa gas yang sering ada pada atmosfer
yang berasal dari sisa respirasi semua makhluk hidup dan juga proses
pembakaran. Meskipun CO2 dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis,
namun jika pada atmosfer berlebihan juga dapat mengganggu
prosesnya. CO2 yang terkumpul di atmosfer, akan berkondensasi
dengan beberapa gas lain seperti nitrogen oksida (NO), uap air (H2O),
metana (CH3), dan juga ozon (O3) , sehingga menghasilkan gas rumah
kaca. Semakin banyak gas rumah kaca yang terdapat di atmosfer, dapat
menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca. Dengan terjadinya efek
rumah kaca maka energi matahari yang terserap akan dipantulkan
kembali ke bumi. Kejadian itu menyebabkan bumi tidak terlalu dingin.
Jika efek rumah kaca semakin tebal dan menutupi
seluruh atmosfer,bisa berakibat terjadinya Global
Warming.Pembakaran bahan bakar fosil yang tidak
sempurna dapat menghasilkan gas buang berupa CO
yang juga bisa menjadi polutan. Gas CO sangat
berbahaya karena bisa menyebabkan kita keracunan.
Di bawah adalah grafik yang menunjukkan
peningkatan CO2 di atmosfer.
b) Oksida Sulfur (SOx) dan Oksida Nitrogen (NOx)
SO2, SO3, NO dan NO2, yang ada di atmosfer juga bisa menjadi polutan. Sumber pencemar
SOx berasal dari pembakaran arang , gas, pembakaran kayu, proses industri peleburan baja,
industri asam sulfat. Sedang pencemar NOx bisa berasal dari kegiatan manusia seperti
pembuangan sampah, produksi energi, pembakaran pada mesin bermotor. Kedua partikel
tersebut dapat berdampak bagi manusia dan hewan, yaitu mengganggu sistem pernapasan.
Pada lingkungan, kedua partikel tersebut juga dapat menyebabkan hujan asam. SO2 dan NO2
di atmosfer akan berkondensasi dengan H2O dan turun menjadi hujan asam.
c) Chloro Flouro Carbon
Partikel CFC (ChloroFlouroCarbon) yang terlepas ke atmosfer dari penggunaan alat-alat
berbahan cfc. Partikel ini akan mengikat gas ozon, sehingga menyebabkan lapisan ozon
semakin menipis.

4. Pencemaran Suara
Manusia bisa mendengar suara antara 20 – 20.000 Hz. Suara bisa juga menjadi bahan pencemar
jika tingkat kebisingannya di atas batas toleransi yaitu 85 dB. Ada beberapa macam kebisingan yang
bisa menjadi penyebab pencemaran suara, yaitu:
a. Kebisingan Impulsif, jika terjadi dalam waktu yang singkat dan biasanya
mengejutkan, contohnya suara petasan, kembang api
b. Kebisingan impulsif kontinyu, jika terjadi terus menerus tapi hanya sepotong
sepotong, contohnya suara palu yang sedang dipukulkan
c. Kebisingan semikontinyu, jika terjadi hanya sekejap, lalu hilang dan timbul lagi,
misalnya suara kereta api yang melintas.
d. Kebisingan kontinyu, jika terjadi secara terus menerus dalam waktu yang lama,
misalnya suara mesin pabrik
1. Pengolahan Limbah Cair
Keberadaan limbah cair dalam suatu lingkungan harus segera diangani dengan baik dan tepat
supaya dapat mencegah kerusakan lingkungan dan dampak yang terjadi. Beberapa jenis limbah
cair masih dapat dipergunakan lagi karena tidak berbahaya dan masih mempunyai manfaat yaitu
misalnya air bekas cucian beras dan air bekas cucian ikan yang dapat dipakai untuk menyiram
tanaman.
Untuk limbah cair yang tidak berbahaya seperti air bekas wudhu , bisa dimanfaatkan kembali
dengan menggunakan teknik-teknik pengolahan air yang terdiri dari 3 tahap :
a. Pengolahan secara fisika
Dengan cara penyaringan dan pengendapan maka dapat memisahkan bahan cair dari
kandungan partikel zat yang berukuran besar. Hal itu juga dapat mengendapkan
partikel yang terdapat pada bahan cair. Penyaringan dapat dilakukan secara bertingkat
misalnya sabut kelapa, ijuk dan batu kerikil.
b. Pengolahan secara biologi
Pengolahan secara biologi dapat dilakukan dengan cara menambahkan beberapa
mikroorganisme untuk mendegradasi limbah, yang sering disebut dengan konsep
Biodegradable. Mikroorganisme yang ditambahkan biasanya adalah bakteri. Bakteri
ini dapat menguraikan limbah menjadi zat yang tidak berbahaya. Dengan adanya
pengolahan secara biologi ini dapat menurunkan BOD pada perairan.
c. Pengolahan secara kimia
Pengolahan secara kimia tujuannya adalah untuk memisahkan zat cair dari
kandungan zat yang berbahaya, seperti logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik
beracun, dengan menambahkan bahan kimia. Pengolahan ini juga dapat membuat
limbah yang sulit diendapkan menjadi mudah diendapkan.
2. Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat banyak sekali di sekitar kita yaitu berupa sampah. Tumpukan sampah dapat menyebabkan
gangguan dan perubahan lingkungan. Berdasarkan asalnya maka sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampah
domestik dan sampah non domestik. Sampah domestik berasal dari kegiatan rumah tangga . Sedang berdasarkan
jenisnya, sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah an organik. Sampah organik berasal
dari berbagai jenis makhluk hidup dan ekskret nya. Sebaiknya sampah sudah mulai dipisah mulai dari saat kita
memasukkannya ke tempat sampah. Penanganan sampah harus merencana dan tepat.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menangani sampah :
a. Menimbun dengan tanah (landfill)
Sampah rumah tangga dan pasar bisa ditangani denga cara ini. Dengan mengumpulkan
sampah di tanah yang cekung kemudian ditimbun dengan tanah.
b. Membuat menjadi kompos (composting)
Sampah organik ( sayuran sisa, serasah, kotoran hewan) dapat diolah
menjadi kompos dengan menambahkan bakteri pembusuk.
c. Membuat menjadi makanan ternak (hog feeding)
Berbagai dedaunan dan sayuran sisa bisa juga dimanfaatkan sebagai makanan ternak.
d. Pembakaran (incineration)
Pembakaran sampah sebaiknya dilakukan ditempat yang tidak padat penduduk karena
kegiatan ini menimbulkan asap dan panas. Namun tidak semua sampah bisa dibakar.
e. Penghancuran (pulverisation)
Sampah dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga bisa dipakai untuk
menimbun tanah yang rendah.

3. Pengolahan Limbah Gas


Limbah gas yang berupa CO2, NO2, dapat ditangani dengan cara mengurangi atau bahkan
mengganti penggunaan bahan bakar fosil. Untuk limbah SO2 dapat dikurangi dengan cara
mengganti penggunaan bahan bakar batu bara. CFC yang juga merupakan salah satu
limbah gas, sudah dapat diminimalkan penggunaannya dengan semakin banyaknya produk
rumah tangga yang tidak lagi menggunakan CFC.
Menurut kalian gambar diatas menggambarkan tingkat pencemaran apa?

Menjaga kelestarian lingkungan menjadi salah satu tugas wajib setiap manusia. Hal ini perlu dilakukan untuk
menjaga keberlangsungan hidup manusia, hewan, tumbuhan. Jika tidak dirawat dengan baik, akan terjadi
kerusakan pada alam dan bisa mengancam setiap makhluk hidup. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu
jika terjadi perubahan pengurangan fungsi dari komponen. Selain itu, hal tersebut juga dapat menyebabkan
putusnya rantai makanan dalam ekosistem di lingkungan. Salah satu penyebab perubahan lingkungan yang
paling umum, yaitu kegiatan pembangunan. Banyaknya pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari bisa menjadi penyebab perubahan lingkungan. Sehingga hal ini dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan.

Cara Menjaga Lingkungan Agar Tetap Sehat, Asri dan Nyaman

Upaya pelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab kita bersama. Hal ini perlu dilakukan agar lingkungan
terjaga dengan baik dan keberlangsungan makhluk hidup akan semakin terjamin. Usaha untuk melestarikan
lingkungan ini tercantum dalam UU No. 32 Tahun 2009 yang berisi tentang upaya pencegahan berbagai
perilaku yang bisa merusak lingkungan hidup. Beberapa cara untuk menjaga lingkungan alam agar terhindar
dari berbagai penyakit
dan bencana alam adalah :
a. Tidak Menebang pohon secara liar
b. Menanam pohon
c. Memilih dan memilah sampah organic dan anorganik
d. Memanfaatkan barang yang habis pakai dan meminimalkan pemakaian barang baru
a. Tujuan : mengamati beberapa macam perubahan
lingkungan
b. Alat dan bahan: alat tulis, beberapa gambar tentang perubahan lingkungan
c. Cara kerja :
1. Peserta didik membentuk 4 kelompok dan duduk sesuai kelompoknya masing masing
2. Wakil dari setiap kelompok maju untuk mengambil nomor undian gambar yang
tersedia
3. Peserta didik dalam kelompoknya menerima gambar yang sesuai
4. Dengan kelompoknya, peserta didik mendiskusikan pertanyan yang diberikan
dan mengurutkan gambar-gambar yang tersedia sesuai prosesnya. Tulislah hasil
diskusimu di kertas
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, secara bergantian.
Kelompok yang lain mendengarkan dan boleh memberikan tanggapan
ataupun pertanyaan yang bersifat positif.
6. Peserta didik dan guru membuat simpulan tentang perubahan lingkungan
yang terjadi.
Pertanyaan :
1. Jenis perubahan lingkungan yang terjadi adalah …
2. Urutan gambar yang menunjukkan proses perubahan lingkungan tersebut adalah …
3. Penyebab terjadinya perubahan lingkungan tersebut adalah …
4. Dampak yang terjadi karena perubahan lingkungan tersebut adalah …
5. Tuliskan gagasanmu bagaimana mengatasinya jika perubahan lingkungan
tersebut terjadi!

…………………………………………………..

…………………………………………………..
1. EUTROFIKASI
NO GAMBAR

https://supergeografi.com/biosfer/eutrofikasi/
4

https://www.renovablesverdes.com/id/eutrofikasi/

22 | M o d u l P e r u b a h a n L i n g k u n g a n
5
https://www.renovablesverdes.com/id/eutrofikasi/

2. GREEN HOUSE EFFECT


NO GAMBAR

https://nationalgeographic.grid.id/read/13926954/peningkatan-karbon-dioksida-di-udara-
picu-masalah-kekurangan-gizi?page=all
2

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-39137710
3

23 | M o d u l P e r u b a h a n L i n g k u n g a n
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/efek%20rumah%20kaca-
%20BPSMG/materi3.html

http://lipi.go.id/berita/single/Kebakaran-Hutan-
di-Indonesia-Akibat-Pengelolaan-yang-Tidak-
Tepat/10957
5

https://www.suarantb.com/2022/07/28/38-
desa-di-kabupaten-bima-dilanda-
kekeringan-10-505-jiwa-terdampak/

3. GLOBAL WARMING
NO GAMBAR

http://lipi.go.id/berita/single/Kebakaran-Hutan-di-
Indonesia-Akibat-Pengelolaan-yang-Tidak-
Tepat/10957
2

https://nationalgeographic.grid.id/read/13926954/peningkatan-karbon-dioksida-di-udara-
picu-masalah-kekurangan-gizi?page=all

https://dlh.tanjungpinangkota.go.id/berita/artikel/19-pemanasan-global

h ps://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210604174455-199-650528/es-di-laut-ark k-
mencair-dua-kali-lebih-cepa

https://www.suarantb.com/2022/07/28/38- desa-di-kabupaten-bima-dilanda-kekeringan-
10-505-jiwa-terdampak/
4. PENCEMARAN LAUT
NO GAMBAR

https://www.maritimeworld.web.id/2011/08/pencegahan-dan-penanggulangan.html
2

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4275402/tekan-pencemaran-laut-pemerintah-
bakal-edukasi-warga-di-pesisir
3

https://indonesia.go.id/kategori/budaya/2539/selamatkan-laut-dari-sampah-plas k
4

https://environment-indonesia.com/pencemaran-laut-menjadi-musuh-terbesar-di-lautan/

Anda mungkin juga menyukai