Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara yang kaya akan alam. Sebuah sungai yang mengalir dan
bersih merupakan suatu ekosistem. Didalamnya hidup berbagai organisme, misalnya tanaman
air, ikan, udang, ganggang dan organisme lainnya. Semua organisme tersebut saling
berinteraksi dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Begitu juga manusia turut
memanfaatkan komponen-komponen biotik maupun abiotik disungai tersebut. Dan air
menjadi kebutuhan pokok yang dimanfaatkan oleh manusia.
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, daerah tesebut menjadi
suatu pemukiman padat penduduk. Banyak manusia yang tidak peduli akan lingkungannya.
Mereka membuang sampah atau limbah rumah tangga ke sungai. Pabrik-pabrik membuang
limbah ke sungai. Sungai yang awalnya bersih menjadi kotor dan penuh bahan-bahan yang
beracun. Hal ini mengakibatkan pencemaran lingkungan yang berpengaruh terhadap
kehidupan manusia terutama pada kesehatan.
Masyarakat seharusnya lebih memperhatikan keadaan lingkungan disekitarnya.
Karena sebagai makhluk sosial harus bisa bertindak sebelum terjadi hal yang tidak
diinginkan. Agar kelestarian alam tetap terjaga dan lingkungan tidak tercemar serta nyaman
untuk ditempat tinggali oleh masyarakat penduduk, maka perlu sekali dilakukan sebuah
tindakan atau upaya-upaya mengatasi pencemaran lingkungan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan terbagi menjadi 2, yaitu :
a) Lingkungan abiotik : suhu, udara, cahaya atmosfer, air, tanah, api.
b) Lingkungan biotik : makhluk-makhluk hidup diluar lingkungan abiotik.
Faktor-faktor yang ada di dalam lingkungan selain berinteraksi dengan organisme,
juga berinteraksi sesama faktor tersebut, sehingga sulit untuk memisahkan dan mengubahnya
tanpa mempengaruhi bagian lain dari lingkungan itu.
Pencemaran adalah masuknya suatu komponen kedalam suatu lingkungan dengan
kadar yang melebihi batas normal. Masuknya suatu komponen ketempat yang tidak
semestinya, atau masuknya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran lingkungan adalah masuknya bahan-bahan kedalam lingkungan yang
dapat mengganggu kehidupan organisme didalamnya. Pencemaran terjadi baik secara alami
maupun akibat tindakan manusia. Pencemaran alami, seperti meletusnya gunung berapi.
Perubahan lingkungan yang tercemar dapat dilihat dari udara, daratan, dan air. Baik secara
fisik, kimia maupun biologi. Secara fisik, misalnya panas dan radiasi. Secara kimia,
contohnya limbah yang mengandung logam merkuri (Hg), gas CO2, gas CFC dan pestisida.
Secara biologi, contohnya bakteri pada sampah dan kotoran.

2.2 Macam-Macam Pencemaran Lingkungan


Pencemaran dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan pencemar,
dan tingkat pencemaran.

2.2.1 Pencemaran lingkungan menurut tempat terjadinya

2.2.1.1 Pencemaran udara


Pencemaran udara adalah masuk dan tercampurnya unsur-unsurberbahaya kedalam
atmosfer yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada
kesehatan manusia dan secara umum menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran udara dapat terjadi dimana saja, mulai dari tingkat lingkungan rumah,
perkotaan, dan saat ini sudah menjadi gejala global. Penyebab terjadinya pencemaran udara

2
terbagi menjadi dua, yaitu alami (gunung meletus, kebakaran hutan, debu) dan manusia (hasil
pembakaran bahan bakar fosil pembakaran bahan-bahan kimia, debu/serbuk dari kegiatan
industri).
Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro maupun makro. Pada skala mikro.
Pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia, seperti udara yang tercemar gas
karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan dan kematian.
Dampak pencemaran udara berskala makro, misal fenomena hujan asam dalam skala
regional, sedangkan dalam skala global adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.
Pencemaran udara diakibatkan oleh gas yang dikeluarkan oleh industry, kendaraan
bermotor, dan kegiatan rumah tangga. Gas-gas tersebut berupa gas hasil pembakaran fosil
(minyak bumi, batu bara) dan penggunaan gas berbahaya, seperti gas CFC (klorofluokarbon).

Gambar 2.1 Pencemaran Udara

a) Gas hasil pembakaran


Hasil pembakaran fosil (minyak bumi, batu bara) berupa gas buangan dalam bentuk
karbon dioksida (CO2) dan belerang oksida (SO, SO2). CO2 dikeluarkan oleh pabrik, mesin,
mobil, sepeda motor, kompor minyak, pesawat terbang dan pembakaran kayu. Semakin
besarnya populasi manusia dan semakin meningkatnya kesejahteraan, akan meningkatkan
proses pembakaran yang mengakibatkan gas buangan CO 2 semakin besar. Jika dibandingkan
wilayah perkotaan dan pedesaan, pencemaran udara di perkotaan dan daerah industri lebih
tinggi daripada di pedesaan.
Semakin meningkatnya CO2 di udara dapat menyebabkan efek rumah kaca. Efek
rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu bumi yang terjadi karena meningkatnya
kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Disebut efek rumah kaca karena diumpamakan
dengan fenomena yang terjadi dirumah kaca.

3
Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk kedalamnya. Sebagian
sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali
kearah kaca yang sinar pantulnya tidak dapat keluar sehingga rumah kaca menjadi panas.
Panas matahari yang mencapai permukaan bumi dipantulkan ke angkasa. Namun,
karena bumi diselubungi gas pencemar, panas tersebut dipantulkan kembali ke bumi,
sehingga suhu bumi meningkat. Peningkatan suhu bumi dikenal dengan istilah pemanasan
global.
Dampak dari peningkatan suhu bumi adalah terjadi perubahan iklim dan mencairnya
gunung es di kutub utara dan selatan. Hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan air
laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam,
sedangkan di daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca akan
menimbulkan perubahan iklim, seperti kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai
tempat sehingga mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan
kehidupan manusia.

b) Gas CFC
CFC (klorofluorokarbon) merupakan gas yang tidak berwarna, tiak berbau, dan tidak
beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai gas pengenbang (pembuat karet busa), pendingin
(AC, kulkas) dan penyemprot (hair spray, parfum). Semakin banyaknya penggunaan CFC
akan menyebabkan semakin banyak gas tersebut yang terlepas ke udara dan mencapai bumi.
Di atmosfer terdapat gas ozon (O 3) yang merupakan lapisan gas pelindung bumi dari
cahaya ultraviolet. Adanya lapisan ozon menyebabkan cahaya ultraviolet terpantul ke ruang
angkasa dan hanya sebagian kecil yang mencapai bumi.
Gas CFC di atmosfer dapat bereaksi dengan gas ozon dan menyebabkan ozon
berkurang sehingga terbentuk lubang ozon.melalui lubang ozon tersebut, cahaya ultraviolet
mencapai bumi dan mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, alga dilaut punah, terjadi
mutasi genetik (perubahan sifat organisme), menyebabkan kenker kulit dan mata.

2.2.1.2 Pencemaran tanah


Pencemaran tanah adalah masuknya polutan (bahan pencemar) berupa bahan cair,
atau padat ke suatu areal tanah. Bahan cair atau padat tersebut seperti limbah rumah tangga,
pertambangan (industri), dan kegiatan pertanian (penggunaan pestisida yang berlebihan
terhadap tanah). Pencemaran dapat terjadi apabila ada bahan-bahan asing baik organic
maupun anorganik berada dipermukaan tanah dan menyebabkan tanah menjadi rusak atau
tidak dapat lagi menjadi daya dukung bagi kehidupan manusia. Dalam keadaan normal tanah
dapat memberikan daya dukung bagi manusia, baik untuk keperluan pertanian, peternakan,
kehutanan maupun untuk pemukiman.

4
Gambar 2.2 Pencemaran Tanah

1) Limbah rumah tangga


Salah satu limbah rumah tangga adalah sampah. Sampah dalam jumlah banyak seperti
di kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah. Tanah yang mengandung
sampah diatasnya akan menjadi tempat hidup berbagai bakteri penyebab penyakit.
Pencemaran oleh bakteri dan polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas
air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya.
Perubahan fisik, missal berbau, berwarna, berasa, bahkan terdapat lapisan seperti minyak.
Bebrapa jenis sampah, seperti plastik, dan logam yang merupakan sampah anorganik, sulit
terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air.

2) Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama
(pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah.
Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi asam yang
selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu, berkurang
produksinya, dan akhirnya mati.
Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan.
Sisa-sia penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan da akhirnya mengendap di tanah.
Pestisida dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam
tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan kehidupan organism tanah. Tanah
yang tercemar pupuk buatan, pestisida, herbisida dapat encemari sungai karena zat-zat
tersebut terbawa air hujan atau erosi.

3) Limbah pertambangan
Aktivitas penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Penambangan emas merupakan salah satu kegiatan penambangan yang memiliki pengaruh

5
besar mencemarkan tanah. Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan
merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dari bijihnya. Merkuri tergolong sebagai bahan
berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organism tanah, dan mengganggu
kesehatan manusia.

2.2.1.3 Pencemaran air


Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, atau
komponen lain ke dalam ai atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses
alam, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi
kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta
perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya limbah rumah tangga, industri, pertanian,
pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.

Gambar 2.3 Pencemaran Air


1) Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah, dan kotoran memberikan andil yang
cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama didaerah perkotaan. Sungai yang
tercemar kotoran dan sampah yang mengandung bakteri dan virus dapat menimbulkan
penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sumber kehidupan
sehari-hari, sampah dan kotoran juga memerlukan oksigen untuk proses penguraiannya,
sehingga kadar oksigen dalam iar dapat berkurang. Jika kadar oksigen suatu perairan turun
sampai kurang dari 5 mg perliter, air tersebut rawan bagi kehidupan biota air seperti ikan.

2) Limbah industri
Limbah industri yang mempercemarkan air dapat berupa polutan sampah dan kotoran.
Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan logam berat, dan polutan
panas antara lain berasal dari air pendingin industri.
6
Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa diolah
terlebih dahulu. Untuk mengendalikan pencemaran air oleh industri, pemerintah membuat
aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke sungaisisa
olahan limbah biasanya masih mengandung bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri
(Hg), timbale (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni). Polutan tersebut
dapat membahayakan kehidupan organism perairan, missal ikan.jika ikan yang tercemar
tersebut dikonsomsi manusia, akan membahayakan kesehatan manusia sendiri.

3) Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan
pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran pupuk tersebut dapat meracuni organism
air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut, dan juga manusia yang
menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut
dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan.peningkatan tersebut
mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).
Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan
banyak oksigen untuk menguraikannya. Hal ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan
mendorong terjadinya kehidupan organism anaerob.

4) Limbah pertambangan
Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak
lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Tumpahan minyak
merusak kehidupan di laut, di antaranya burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada
burung dan insang ikan dapat mengakbatkan kematian hewan-hewan tersebut.

2.2.1.4 Pencemaran suara


Pencemaran suara disebabkan oleh kebisingan suara mesin pabrik, mesin kendaraan
bermotor, dan mesin pesawat. Orang yang terus-menerus berada ditempat bising akan
mengalami gangguan kesehatan , misalnya pendengaran berkurang, jantung berdebar-debar,
sulit tidur, pusing, dan mudah marah.
Upaya penanggulangan pencemaran suara, yaitu :
 Membuat dinding kedap suara
 Menanam tanaman disekitar rumah yang dapat meredam suara
 Mesin pabrik dan kendaraan bermotor menggunakan peredam suara (dengan knalpot yang
memiliki peredam suara)
 Tidak membuat kegaduhan, missal tidak membunyikan radio, TV, atau music dengan
suara keras
 Larangan menyalakan petasan.

7
2.2.2 Pencemaran lingkungan menurut macam bahan pencemar
Pencemaran menurut macam bahan pencemar terbagi menjadi 3, yaitu :
1) Pencemaran kimiawi
Bahan pencemar berupa zat-zat kimia, seperti zat radioaktif, logam (Hg, Pb, Cd,
Cr, dan Ni), pupuk anorganik, pestisida, deterjen, dan minyak.

2) Pencemaran biologi
Bahan pencemar berupa mikroorganisme, seperti Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thuposa.

3) Pencemaran fisik
Bahan pencemar berupa benda-benda yang sulit terurai di alam, misalnya kaleng-
kaleng, botol, plastik, dan karet.

2.2.3 Pencemaran lingkungan menurut tingkat pencemaran


Dalam tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu :
1) Pencemaran yang mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh
serta menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan
bermotor yang menyebabkan mata pedih.
2) Pencemaran yang mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang
kronis. Misalnya pencemaran oleh Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang
menyababkan kangker dan lahirnya bayi cacat.
3) Pencemaran dengan kadar bahan pencemar sangat tinggi sehingga menimbulkan
gangguan dan sakit atau kamatian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran oleh nuklir.

2.3 Penyebab Pencemaran Lingkungan


Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan
manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti
sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah
pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar
dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan
dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak
mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan
untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen
dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi
pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

8
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
 Erosi dan curah hujan yang tinggi.
 Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
 Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan
zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan
membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada
di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai
makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian
seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada
manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita
akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek
yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang
disebabkan oleh penggunaan DDT.
a) Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
b) Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan
Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya
tidak dapat menetas.
c) Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.

2.4 Dampak Pencemaran Lingkungan


1) Punahnya Spesies
Bahan pencemar sangat berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis hewan
mengelami keracunan, kemudian mati. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal
terhadap bahan pencemar, dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus
diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, maka
hewan tersebut akan mati.

2) Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah,
maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.

3) Gangguan Keseimbangan Lingkungan


Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya,
keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.

9
4) Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini dapat
menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah
menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan
terjadinya hujan asam.

5) Keracunan dan Penyakit


Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami
keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita
kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunan-
keturunannya.

6) Pemekatan hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.

7) Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca


Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global
yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat
tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.

2.4.1 Dampak pencemaran air bagi makhluk hidup


1) Punahnya organisme dalam ekosistem air
2) Ikan atau hewan air yang tercemar dapat meracuni orang yang memakannya
3) Dapat menyebabkan banjir
4) Erosi
5) Kekurangan sumber air
6) Dapat membuat sumber penyakit
7) Tanah Longsor
8) Dapat merusak Ekosistem sungai
9) Kerugian untuk Nelayan

2.4.2 Dampak pencemaran udara bagi makhluk hidup


1) Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis,
emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
2) Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
3) Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara
secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es
meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.

10
2.5 Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Upaya penanggulangan pencemaran lingkungan tidak akan berhasil jika tidak ada
dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, yaitu :

1) Membuang sampah pada tempatnya


Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat.
Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain
menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis
penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah
dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan
antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah
sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat
di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

2) Penanggulangan limbah industri


Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum
dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di
perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang
bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian
penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap
pabrik terhadap kehidupan masyarakat.

3) Penanggulangan pencemaran udara


Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik,
dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu
dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti
kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah
kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap
asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4) Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan
mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik.
Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan
hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

5) Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai


Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi
lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai
11
merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke
perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya
melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari
lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti
bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama
secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan
kerusakan ekosistem pertanian.

6) Pengurangan pemakaian CFC


Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun
salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak
perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya
lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan tebagi menjadi 2, yaitu lingkungan abiotik (suhu, udara, cahaya atmosfer, air,
tanah, api), dan lingkunan biotik (makhluk-makhluk hidup diluar lingkungan abiotik).
Pencemaran dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan pencemar, dan
tingkat pencemaran. Berbagai parameter limbah digunakan untuk mengetahui tingkat limbah
yang ada di lingkungan. Penyebab pencemaran lingkungan tiada lain karena akibat ulah
tangan manusia itu sendiri, dan upaya yang dapat dilakukan adalah dengan Membuang
sampah pada tempatnya, Penanggulangan limbah industri, Penanggulangan pencemaran
udara, Diadakan penghijauan di kota-kota besar, Penggunaan pupuk dan obat pembasmi
hama tanaman yang sesuai, dan Pengurangan pemakaian CFC. Apabila hal ini dapat
diterapkan maka alhasil lingkungan akan terjaga kelestariannya dan tidak tercemar oleh
pencemaran lingkungan.

3.2 Saran
1. Sebagai makhluk sosial hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki lingkungan
untuk generasi mendatang.
2. Perlu adanya penelitian secara ilmiah terhadap lingkungan sehingga problem-problem
lingkungan dapat ditanggulangi dengan cepat.
3. Ada kerjasama yang baik dari semua pihak dalam rangka mempertahankan kelestarian
dan mencegah terjadinya kerusakan atau kemusnahan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Pencemaran Lingkungan. http://hend-learning.blogspot.com/search/


label/pencemaran lingkungan. diakses pada 06 Juni 2015.

Istamar, Syamsuri, dkk. 2007. IPA Biologi Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Saktiyono. 2006. IPA Biologi 1SMP dan MTS Untuk KelasVII. Jakarta: Erlangga.

14
PERTANYAAN
1. Apa dampak pencemaran tanah bagi lingkungan?

Jawaban:

Selain manusia, ekosistem alam juga merasakan dampak pencemaran tanah ini. Keseimbangan
ekosistem pun terganggu, karena tanah sudah berubah komposisinya. Akibatnya, tidak ada tanaman
dan hewan yang bisa bertahan hidup dari tanah dan air yang sudah tercemar. Bahkan organisme
yang hidup di dalam tanah pun berkurang.

2. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan di sekitar sekolah?


Jawaban:

Banyak cara merawat lingkungan sekolah yang bisa dilakukan, seperti tidak membuang sampah
sembarangan, membersihkan selokan, dan memisahkan jenis sampah. Dengan upaya-upaya
tersebut, lingkungan sekolah akan menjadi lebih bersih dan nyaman.

3. Apa penyebab terbesar pencemaran air?


Jawaban:

Penyebab pertama dari terjadinya pencemaran air adalah karena adanya sampah yang mengandung
senyawa organik dan menggenang di air. Sampah jenis ini biasanya berupa sampah industri
makanan, sampah sisa rumah tangga, kotoran hewan hingga manusia.

4. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?


Jawaban:

Pencemaran udara adalah kehadiran substansi fisik, kimia atau biologi di lapisan udara dalam jumlah
padat yang bisa membahayakan seluruh makhluk hidup termasuk manusia serta mengganggu
estetika dan kenyamanan lingkungan.

5. Apa sajakah dampak pencemaran air bagi manusia?


Jawaban:

Pada manusia, minum atau mengonsumsi air yang tercemar akan berakibat buruk pada kesehatan.
Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, hepatitis dan berbagai penyakit
lainnya.

6. Bagaimana cara mengatasi masalah sosial berupa pencemaran udara?


Jawaban:

Cara mengatasi pencemaran udara dengan mudah


1. Perbanyak jalan kaki dan bersepeda
2. Tanam tanaman penangkal polusi
3. Hindari kebiasaan membakar sampah
4. Berhenti merokok
5. Hemat listrik.

15

Anda mungkin juga menyukai