Anda di halaman 1dari 8

MATERI 1

KIMIA LINGKUNGAN

A. Definisi Kimia Lingkungan

Kimia (dari bahasa Arab ‫ "ﻛﯾﻣﯾﺎء‬seni transformasi" dan bahasa Yunani χημεία khemeia
"alkimia") adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala
atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan
interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat
makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada
tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun
didalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Kimia lingkungan adalah studi ilmiah terhadap fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di
alam. Bidang ilmu ini dapat didefinisikan sebagai studi terhadap sumber, reaksi, transpor, efek,
dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air; serta efek aktivitas manusia terhadapnya.
Kimia lingkungan adalah ilmu antardisiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer, akuatik, dan
tanah, dan juga sangat bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidang-bidang
ilmu lainnya.

Kimia lingkungan mempelajari zat-zat kimia yang penggunaannya dapat menguntungkan di


bidang kemajuan teknologi, tetapi hasil hasil sampingnya merugikan, serta cara pencegahannya.

Kimia lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tidak
terkontaminasi, zat kimia apa dan berapa konsentrasi yang ada secara alami, dan apa efeknya.
Tanpa hal ini, mustahil untuk mempelajari secara akurat efek manusia terhadap lingkungan
dengan pelepasan zat kimia.

B. MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN


1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan,
dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapata ditimbulkan oleh sumber-sumber alami dan kegiatan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi, suara, panas, radiasi, atau lokal,
regional, maupun global. Pecemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi
kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
Jenis – jenis polutan atau pencemar udara umumnya berupa gas seperti diuraikan
berikut ini.
a. Karbon Monoksida (CO)
1. Tidak berwarna dan tidak berbau
2. Besifat racun karena dapat berikatan dengan hemoglobin CO+Hb COHb
3. Kemampuan Hb untuk mengikat CO jauh lebih besar daripada O2, sehingga darah
kurang berfungsi sebagai pengangangkut O2
b. Belerangdioksida (SO2)
1. Berasal dari gunung api, industri pulp dengan proses sulfit dan hasil pembakaran
bahan bakar yang mengandung belerang (S)
2. Warna gas coklat
3. Bersifat racun bagi pernafasan karena dapat mengeringkan udara
c. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
1. Pada pembakaran nitrogen
2. Pembakaran bahan industri dan kendaraan bermotor
3. Pada lingkungan yang lembab
4. Oksida nitrogen dapat membentuk asam nitrat yang bersifat korosif
d. Senyawa Karbon
1. Dengan adanya penggunaan dari beberapa senyawa karbon dibidang pertanian,
kesehatan dan peternakan, misalnya kelompok organoklor
2. Organoklor tersebut insektisida, fungisida dan herbisida
2. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air,
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah karena aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah karena aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagaian
penting dalam siklus hidrologi. Selain mengalirkan air, juga mengalirkan sedimen dan
polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaat
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata. Walaupun fenomena alam perubahan yang besar terhadap
kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Menurunya PH air memperbesar sifat korosi air pada Fe dan dapat mengakibatkan
terganggunya kehidupan organisme air.
 Kenaikan suhu air mengakibatkan kelarutan O2 berkurang.
 Adanya pembusukan zat-zat organik yang mengubah warna, bau dan rasa air.
 Syarat air sehat adalah tidak berbau dan tidak berasa
 Harga DO tinggi dan BOD rendah
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran Tanah adalah keadaaab bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah biasanya terjadi karena kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industry atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida,
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah. Air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/ bercaun telah mencemari permukaan tanah, maka
dapat menguap, tersapu air hujan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk
kalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat bercaun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manuisa Ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Paparan kronis (terus- menerus) terhadap benzene pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukimia. Adanya bahan-bahan sintetik yang tidak
dapat dihancurkan oleh mikroorganisme seperti plastic menyebabkan pencemaran tanah.
Sekaligus juga dapat merusak tanah.

C. Dampak Polusi

Dampak polusi yang disebabkan oleh bermacam polutan beragam pula. Berdasarkan
jenis atau macamnya, maka polutan dapat dibedakan atas jenis kimia, biologi, dan fisik.
Penggolongan berdasarkan kriteria ini, diperlukan dalam hal identifikasi pencemaran yang
terjadi pada suatu komponen lingkungan.

Kegunaan identifikasi dilakukan, selanjutnya menentukan teknik analisis dalam


pengolahan data dalam penelitian. Begitu juga halnya terhadap langkah pengendalian yang
akan direkomendasikan, sangat tergantung dari jenis polutan berdasarkan penggolongan ini.

Pada bahasan sebelumnya, secara umum dijelaskan terjadinya pencemaran pada


komponen lingkungan (tanah, air, udara) karena masuknya bahan pencemar yang dilihat dari
wujudnya, serta dampak yang ditimbulkannya. Pada bahasan ini, akan dijelaskan tentang bahan
jenis bahan pencemar (pollutant) serta dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan dan
kesehatan.

a. Jenis Kimia
Jenis polutan yang merupakan bahan kimia, ialah:
1. Zat radio aktif
2. Logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan Hi)
3. Pupuk anorganik
4. Pestisida
5. Detergen dan
6. Minyak
Masing-masing polutan ini bisa bersumber dari kegiatan industri yang menghasilkan
limbah, yang tidak melakukan pengolaan terhadap limbahnya. Disamping itu, bisa juga
disebabkan oleh limbah domestik, seperti rumah tangga, apsar dan rumah sakit serta
perkantoran.
b. Jenis Biologi
Polutan yang tergolong pada jenis biologis ialah seluruh mikroorganisme yang bersifat
pathogen, seperti Escherichia Coli, Entamoeba Coli, dan Salmonella Thyposa. Bakteri E-coli
terdapat pada kotoran manusia. E-coli dapat mengkontaminasi perairan dan menularkan
berbagai penyakit bila masuk ke dalam tubuh manusia. Penyakit yang dapat ditimbulkan
akibat E-coli antara lain typhus, kolera, hepatitis dan lain-lain.
c. Jenis Fisik
Polutan yang tergolong fisis ialah:
1. Kaleng
2. Botol
3. Plastik
4. Karet
Umumnya keberadaan polutan dalam fisis ini berada pada sampah domestik dan
indistri. Disamping itu, pencemaran lingkungan berupa kebisingan, radiasi dan suhu juga
dikelompokkan menurut jenis fisik ini.

Berikut ini dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan:

1. Dampak pencemaran udara


Dampak pencemaran udara berkaitan dengan komponen pencemar udara, yang meliputi gas
karbon monoksida (CO), nitorgen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), hidrokarbon dan partikel.
 Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida (CO)
- Gas CO apabila terhisap masuk ke paru-paru akan terbawa ke peredaran darah, akan
menghalangi masuknya oksigen, karenagas CO bersifat racun metabolis yaitu ikut
bereaksi secara metabolisdengan darah. Hb + CO → COHb
- Ikatan antara CO dengan Hb (COHb) lebih stabil (40x) dibandingdengan ikatan antara
oksigen dengan hemoglobin (O2Hb). Keadaan ini menyebabkan darah lebih mudah
mengikat gas CO, danakibatnya fungsi darah sebagai pengangkut oksigen menjadi
terganggu.
 Dampak pencemaran oleh Nitrogen Oksida (NOx)
- Toksisitas gas NO2 4x lebih kuat daripada toksisitas gas NO. Organtubuh yang paling peka
terhadap pencemaran gas NO2 adalah paru-paru. Paru-paru yang terkontaminasi gas
NO2 akan membengkak sehingga sulit bernafas bahkan sampai menimbulkan kematian.
- Konsentrasi gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sistemsyaraf dan
dapat mengakibatkan kejang-kejang dan kelumpuhan.
- Bahan pencemar NOx di udara dapat membentuk Peroxy Acetil Nitrates (PAN) yang
dapat menyebabkan iritasi pada mata .
 Dampak pencemaran oleh Belerang Oksida (SOx)
- Gas SOxyang mudah bereaksi dengan air membentuk asam, menyebabkan terjadinya
iritasi . Gas SOx dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan.
- Waktu paparan yang cukup lama dan konsentrasi SO2 yang cukup tinggi dapat
menyebabkan peradangan selaput lendir yang diikuti kelumpuhansistem pernafasan.
 Dampak pencemaran oleh Hidrokarbon (HC)
- Bahan pencemar hidrokarbon mudah berikatan dengan bahan-bahan pencemar lain
membentuk Polycyclik Aromatic Hydrocarbon (PAH). Apabila terhisap ke dalam paru-
paru, PAH akan merangsang terbentuknyasel-sel kanker.
- Dalam keadaan gas (uap), hidrokarbon dapat menyebabkan iritasi pada membran
mukosa, dan jika terhisap masuk ke paru-paru dapat menimbulkan luka dan dapat
menimbulkan infeksi.
 Dampak pencemaran oleh Partikel
- Pada umumnya udara yang tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit saluran pernafasan (pneumokoniosis).
- Partikel dengan ukuran 5 mikron akan tertahan di saluran pernafasan bagian atas,
partikel dengan ukuran 3–5 mikron akan tertahan di saluran pernafasan bagian tengah,
dan partikel yang berukuran 1–3 mikron akan masuk ke dalam kantung paru-paru
menempel pada alveoli. Sedangkan partikel dengan ukuran kurang dari 1 mikron akan
ikut keluar pada saat dihembuskan.
2. Dampak Pencemaran Air
Air yang tercemar dapat menimbulkan berbagai penyakit baik penyakit menular maupun
tidak menular.
Beberapa penyakit menular akibat pencemaran air: Penyakit Hepatitis A, kolera,
polliomyelitis, thypus abdominalis, dysentri, askariasis, trachoma, skabies.
Beberapa penyakit tidak menular akibat pencemaran air oleh logam berat:
- Keracunan Cd : menyerang otot polos sehingga menyebabkan tekanan darah naik, gagal
jantung, tulang menjadi rapuh, gagal ginjal
- Keracunan Co : merusak kelenjar gondok, pergelangan kaki membengkak, tekanan darah
tinggi, sampai gagal jantung.
- Keracunan Hg : sakit kepala, sukar menelan, penglihatan kabur, kaki menjadi kaku, gusi
membengkak dan disertai diare.
- Keracunan bahan insektisida : gejalanya kepalanya pusing, mual, tremor sampai
terjadinya kerusakan organ hati dan ginjal, kanker kulit, kanker paru-paru dan kanker
hati.
3. Dampak Pencemaran Tanah
Pencemaran daratan/tanah pada umumnya berasal dari limbah padat yang dibuang atau
dikumpulkan di suatu tempat penampungan baik yang bersifat sementara maupun tetap
(TPA). Dampak pencemaran tanah dibedakan menjadi:
1. Dampak langsung
- Dampak langsung berasal dari pembuangan limbah padat organik baik dari kegiatan
rumah tangga maupun industri olahan bahan makanan. Pada proses degradasi oleh
mikroorganisme terjadi proses pembusukan yang mengeluarkan bau busuk.
- Limbah padat/sampah yang menumpuk di tempat pembuangan baik sementara maupun
akhir menyebabkan lingkungan menjadi kotor, kumuh tidak sehat.
2. Dampak Tidak Langsung
Dampak yang dirasakan oleh manusia melalui media lain. Contohnya: Tempat
pembuangan sampah, baik sementara maupun akhir akan menjadi pusat berkembang-
biaknya tikus, serangga (lalat, nyamuk). Tikus, lalat maupun nyamuk dapat menimbulkan
berbagai penyakit menular.

D. PROSES KIMIA DI LINGKUNGAN

Kimia lingkungan merupakan cabang ilmu kimia yang melibatkan studi bahan kimia dan
proses kimia yang ada di udara, air, dan tanah. Ruang lingkup kimia lingkungan mencakup
mencakup semua gejala kimia yang terjadi di lingkungan kita, baik yang terjadi karena proses
alamiah atau terjadi sebagau hasil aktivitas manusia. Contoh kajiannya meliputi kontaminasi
dan polusi, kimia lingkungan atmosfer, kimia lingkungan air, dan lain-lain. Kimia lingkungan
mengacu pada kejadian, gerakan, dan transformasi bahan kimia di lingkungan. Kimia lingkungan
berkaitan dengan jenis bahan kimia yang terjadi secara alami seperti logam, unsur-unsur lain,
bahan kimia organik, dan biokimia yang merupakan produk metabolisme biologis. Bahan kimia
sintetis yang telah diproduksi oleh manusia dan tersebar ke lingkungan, seperti pestisida, bifenil
poliklorinasi (PCB), dioksin, furan, dan banyak lagi lainnya.
Ruang lingkup kimia lingkungan yaitu mencakup semua gejala kimia yang terjadi di
lingkungan, baik yang terjadi karena proses alamiah atau sebagai hasil aktivitas manusia yang
berlebihan. Sehingga bisa dikatakan bahwa dalam kimia lingkungan. Hal pertama yang dipelajari
adalah bagaimana cara kerja lingkungan yang tak terkontaminasi, zat kimia apa dan berapa
konsentrasi yang ada secara alami, dan apa efek zat kimia tersebut terhadap lingkungan. Tanpa
hal itu, mustahil untuk mempelajari secara akurat efek akitivitas manusia terhadap lingkungan
melalui pelepasan zat kimia. Kimia lingkungan adalah studi tentang proses kimia yang terjadi di
air, udara, lingkungan darat dan kehidupan, dan efek aktivitas manusia terhadapnya

Beberapa proses kimia lingkungan adalah Sebagai berikut :

1. Kontaminasi dan polusi


Kontaminasi dan polusi keduanya merujuk pada keberadaan bahan kimia di lingkungan,
tetapi berguna untuk membedakan antara kedua kondisi ini. Kontaminasi mengacu pada
adanya satu atau lebih bahan kimia dalam konsentrasi yang lebih tinggi daripada yang
biasanya terjadi di lingkungan sekitar, tetapi tidak cukup tinggi untuk menyebabkan
kerusakan biologis atau ekologis.
Sebaliknya, polusi terjadi ketika bahan kimia terjadi di lingkungan dalam konsentrasi
yang cukup tinggi untuk menyebabkan kerusakan pada organisme. Polusi menghasilkan
toksisitas dan perubahan ekologis, tetapi kontaminasi tidak menyebabkan kerusakan
tersebut. Bahan kimia yang umumnya terlibat dalam polusi termasuk gas sulfur dioksida dan
ozon, beragam jenis pestisida, unsur-unsur seperti arsenik, tembaga, merkuri, nikel, dan
selenium, dan beberapa biokimia yang terjadi secara alami.
Selain itu, konsentrasi besar nutrisi seperti fosfat dan nitrat dapat menyebabkan
eutrofikasi, sejenis polusi yang terkait dengan produktivitas ekologis yang berlebihan.
Meskipun salah satu bahan kimia ini dapat menyebabkan polusi dalam situasi tertentu,
mereka paling sering terjadi dalam konsentrasi yang terlalu kecil untuk menyebabkan
toksisitas atau kerusakan ekologis lainnya.
2. Kimia lingkungan atmosfer
Gas nitrogen (N2) terdiri sekitar 79% dari massa atmosfer bumi, sementara 20% adalah
oksigen (O2), 0,9% argon (Ar), 0,035% karbon dioksida (CO2), dan sisanya terdiri dari
berbagai gas jejak. Atmosfer juga mengandung berbagai konsentrasi uap air, yang dapat
berkisar dari 0,01% di udara Arktik dingin hingga 5% di udara tropis lembab.
Atmosfer juga dapat mengandung gas, uap, atau partikulat dengan konsentrasi tinggi
yang berpotensi membahayakan manusia, hewan lain, atau tumbuh-tumbuhan, atau yang
menyebabkan kerusakan pada bangunan, seni, atau bahan lainnya
Polutan udara gas yang paling penting (dicantumkan berdasarkan abjad) adalah amonia
(NH3), karbon monoksida (CO), fluorida (F, biasanya terjadi HF), oksida nitrat dan nitrogen
dioksida (NO dan NO2, bersama-sama dikenal sebagai oksida nitrogen, atau NOx). ), ozon
(O3), peroksiasetil nitrat (PAN), dan sulfur dioksida (SO2).
3. Kimia lingkungan air
Air permukaan bumi sangat bervariasi dalam konsentrasi bahan kimia terlarut dan
tersuspensi. Selain air, kimia air laut didominasi oleh natrium klorida (NaCl), yang memiliki
konsentrasi khas sekitar 3,5% atau 35 g / l. Beberapa danau air asin dapat memiliki
konsentrasi ion terlarut yang jauh lebih besar, seperti Great Salt Lake di Utah, yang
mengandung lebih dari 20% garam.
Air tawar jauh lebih encer dalam ion, meskipun konsentrasinya bervariasi di antara
badan air. Kation yang paling penting dalam air tawar khas adalah kalsium (Ca2 +),
magnesium (Mg2 +), natrium (Na +), amonium (NH + 4), dan ion hidrogen (H +; ini hanya ada
di perairan asam, jika tidak ion hidroksi atau OH – terjadi). Anion yang paling penting adalah
bikarbonat (HCO3-) sulfat (SO 2+ 4), klorida (Cl-), dan nitrat (NO 3).
4. Kimia lingkungan tanah dan batuan
Elemen yang paling melimpah di tanah dan batuan khas adalah oksigen (47%), silikon
(28%), aluminium (8%), dan besi (3-4%).
Hampir semua elemen stabil lainnya juga ada di tanah dan batu, dan semua ini dapat
terjadi dalam berbagai bentuk molekul dan mineral. Dalam keadaan tertentu, beberapa
bahan kimia ini dapat terjadi dalam konsentrasi yang relatif tinggi, kadang-kadang
menyebabkan kerusakan ekologis.
Ini dapat terjadi secara alami, seperti dalam kasus tanah yang dipengaruhi oleh apa yang
disebut mineral serpentin, yang dapat mengandung ratusan hingga ribuan ppm nikel.
Bahkan lingkungan perkotaan dapat sangat terkontaminasi oleh logam tertentu.
Tanah yang terdapat di dekat pabrik perkotaan tempat untuk mendaur ulang baterai
mobil tua dapat mengandung timbal dalam konsentrasi dalam kisaran persen, sedangkan
tepi jalan dapat mengandung ribuan ppm timbal yang dipancarkan melalui penggunaan
bensin bertimbal.
5. Minyak Bumi
Polusi air juga dapat disebabkan oleh terjadinya hidrokarbon dalam konsentrasi besar,
terutama setelah tumpahan minyak mentah atau produk-produk olahannya. Polusi minyak
dapat diakibatkan oleh tumpahan fraksi minyak bumi yang tidak disengaja dari tanker yang
hancur, anjungan pengeboran lepas pantai, saluran pipa yang rusak, dan dari tumpahan
selama perang, seperti yang terjadi selama Perang Teluk 1991.

Sumber polusi minyak penting lainnya termasuk pembuangan operasional dari kapal
tanker yang membuang air lambung kapal berminyak. , dan rilis kronis dari kilang minyak
dan limpasan perkotaan.
Konsentrasi hidrokarbon alami dalam air laut adalah sekitar 1 ppb, sebagian besar
disebabkan oleh pelepasan fitoplankton dan bakteri. Di bawah minyak yang tumpah di laut,
konsentrasi hidrokarbon terlarut dapat melebihi beberapa ppm, cukup untuk menyebabkan
keracunan bagi beberapa organisme.
Dari penjelasan yang bisa dituliskan terkait dengan kimia lingkungan maka dapat
dikatakan bahwa banyak bahan kimia diperkenalkan ke lingkungan dari berbagai sumber
yang meliputi pestisida, emisi berbahaya dari pabrik dan kendaraan, dalam bentuk limbah
kimia dari industri dan banyak lainnya. Kimia lingkungan meneliti penyebab utama dan
mengembangkan metode, teknik, dan alat yang mengurangi pembuangan bahan kimia ke
lingkungan.
Latihan Soal

1. Apa arti kimia lingkungan menurut pemahaman anda?


2. Hal apa saja yang dipelajari pada kimia lingkungan?
3. Mengapa kimia lingkungan penting untuk dipelajari? Apa tujuannya?
4. Apakah macam-macam pencemaran yang Anda kenal? Jelaskan!
5. Bagaimana mengatasi pencemaran yang terjadi ?
6. Jelaskan akibat pencemaran terhadap lingkungan!
7. Bisnis jasa Laundry sangat menguntungkan sehingga akhir-akhir ini usaha tersebut semakin
marak, namun tanpa disadari limbah cucian yang dibuang ke sungai sangat mengganggu
kehidupan makhluk hidup di sungai. Hal ini terjadi karena deterjen merupakan zat yang
mencemari air. jelaskan bagaimana menurut anda usaha yang paling bijaksana yang dapat
dilakukan untuk mengatasi dampak pencemaran tersebut!
8. Indonesia merupakan negara dengan lautan yang luas. Banyak kapal-kapal asing maupun
domestik yang melintas membawa berbagai muatan, salah satunya minyak. Hal ini juga tidak
lepas dari pencemaran air yang dapat terjadi apabila ada tumpahan minyak bumi yang
berasal dari kapal tanker pembawa minyak bumi yang tenggelam atau bocor. Sehingga
mengakibatkan air laut akan bercampur dengan minyak, sehingga air laut akan menjadi
berubah warna. Jelaskan bagaimana cara menanggulangi pencemaran air tersebut!
9. Jumlah pengguna kendaraan bermotor di jalan raya akhir-akhir ini semakin meningkat, entah
hanya untuk gaya hidup atau memang digunakan sebagai alat bantu mencari rezeki. Hal ini
tentunya memicu peningkatkan suhu bumi serta mengakibatkan pencemaran udara. Menurut
anda upaya apa yang bisa digunakan untuk mengurangi dampak pencemaran udara tersebut?
Jelaskan!
10. Bagaimana proses bahan kimia bisa terdapatan dalam sebuah lingkungan?
11. Apa saja kandungan atmosfer yang terbentuk di suatu lingkungan?
12. Bagaimana pengaruh polusi terhadap pembentukan minyak bumi dan apa dampaknya?

Anda mungkin juga menyukai