Anda di halaman 1dari 12

EKOTOKSIKOLOGI

NAMA : WAHYUNI WS HARUNJA


NIM : 432420031
POKOK BAHSAN MATERI 2

1. JENIS DAN SUMBER UTAMA 2. TOKSIKAN DAN XENOBIOTIK DI


POLUTAN LINGKUNGAN

3. POLUTAN KIMIA 4. POLUTAN BIOLOGI

5. POLUTAN FISIKA
Ada lima jenis utama polusi yang disebabkan berbagai jenis
polutan, yakni polusi udara, air, tanah, cahaya dan suara. Berikut
pengertian masing-masing jenis polutan tersebut.
1. Polutan Air Air yang tercemar oleh zat polutan akan menyebabkan
kerusakan dan matinya ekosistem air yang tersusun dari makhluk
hidup dan tumbuh-tumbuhan air. Hal tersebut dapat diidentifikasi
dengan mudah melalui pengamatan tentang fenomena
berkurangnya beberapa binatang air pada habitatnya.
2. Polutan Udara Pencemaran udara terjadi karena adanya campuran
polutan yang disebabkan tindakan manusia dan berdampak pada
ekosistem alam. Pencemaran udara merupakan terjadinya proses
penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya
seperti Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur
Dioksida (SO2) dan unsur lainnya.
3. Polutan Tanah Pencemaran tanah oleh polutan terjadi sebagai akibat adanya limbah
rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan. Hal tersebut dapat terjadi
lantaran mikroorganisme dalam tanah tidak dapat mengolah senyawa anargonik
terutama limbah. Dampak dari pencemaran tanah dapat menyebabkan beberapa hal
seperti timbulnya penyakit yang berimbas pada kesehatan manusia. Selain itu, polusi
menyebabkan kualitas tanah menjadi layu, kurang subur, dan mati.

4. Polutan Cahaya Polusi atau pencemaran cahaya adalah produksi cahaya berlebih
yang dihasilkan di kota-kota besar yang dapat mengganggu aktivitas hewan
nokturnal dan pola migrasi burung. Cahaya yang terlalu terang juga dapat
mengakibatkan gangguan pengelihatan pada manusia yang berpotensi menyebabkan
gangguan pada mata.

5. Polutan Suara Polutan suara yaitu kebisingan dengan kekuatan di atas 85 desibel
seperti suara pengeboran tanah, suara konser musik rock, suara mesin pesawat jet,
suara sirene ataupun speaker, hingga sonar angkatan laut. Polusi suara ringan dapat
menyebabkan gangguan kecemasan dan tidak nyaman. Bahkan, polusi suara yang
tinggi secara terus-menerus dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan
pendengaran pada manusia
.
Toksikologi lingkungan lahir akibat adanya lingkungan hidup
yang bermasalah karena terdapat bahan racun yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan ataupun kematian pada organisme dalam satu
lingkungan.
Toksikologi lingkungan adalah mempelajari secara objektif
risiko-risiko yang dihasilkan dari adanya senyawa-senyawa beracun
pada lingkungan. Dengan demikian, toksikologi lingkungan sebagai
ilmu jelas akan senantiasa berkembang. Sebagai ontologi,
toksikologi akan tumbuh dan menjelaskan banyak hal tentang risiko
dan sifat racun yang ada.
Senyawa Xenobiotik adalah zat asing yang masuk atau
dimasukkan ke dalam mahluk hidup. Dalam kesehatan xenobiotik
disebut zat asing yang masuk dalam tubuh manusia sedangkan
dalam lingkungan xenobiotik dikenal sebagai zat polutan yang
masuk ke dalam lingkungan, baik tanah, air dan gas.
Mekanisme Toksik Suatu mekanisme toksik pada umumnya
merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan
biologis sangat rumit dan kompleks. Pada berbagai kerja toksik
dan mekanisme kerjanya, dapat dibedakan dua hal berikut:
a. Mekanisme toksik: suatu proses interaksi kimia antara zat
senyawa atau metabolitnya dengan substrat biologik
membentuk ikatan kimia kovalen dengan sifat tidak bolak-
balik (ireversible).
b. Pengaruh toksik: perubahan fungsional akibat interaksi bolak-
balik (reversible) antara zat asing (xenobiotik) dengan substrat
biologi. Pengaruh toksik dapat hilang jika zat asing tersebut
dikeluarkan dari dalam plasma.
polutan kimiawi; yaitu polutan yang berbentuk senyawa kimia baik
senyawa sintetis maupun yang alami, yang karena konsentrasinya cukup
tinggi sehingga dapat menimbulkan pencemaran. Contohnya: gas CO, CO 2,
SO4, logam Pb(timbal), merkuri.
Mekanisme toksik pada umumnya dikelompokkan ke dalam
tiga fase yaitu: fase eksposisi, fase toksokinetik dan fase
toksodinamik. Dalam menelaah interaksi zat asing dengan
organisme hidup terdapat perlu memperhatikan 2 aspek, yaitu:
mekanisme xenobiotika pada organisme dan pengaruh
organisme terhadap xenobiotika. Mekanisme xenobiotika pada
organisme adalah sebagai suatu senyawa kimia yang aktif
secara biologik pada organisme tersebut (aspek toksodinamik).
Sedangkan reaksi organisme terhadap xenobiotika umumnya
dikenal dengan fase toksokinetik (Mutschler, 1999).
Polutan adalah bahan kimia atau material yang dapat
merusak lingkungan. Polutan tidak hanya berbahaya bagi
satu jenis organisme saja, tetapi juga berdampak buruk
bagi semua jenis organisme dan ekosistem. Polutan
adalah zat yang mampu menyebabkan pencemaran
lingkungan. Suatu zat dinamakan sebagai polutan jika
memiliki kadar berlebihan serta mengganggu keadaan
sekitarnya. Zat tersebut kemudian akan mengakibatkan
kerugian pada makhluk hidup, salah satunya adalah
melalui pencemaran udara.
Bahan berbahaya (polutan) pada kesehatan manusia dapat
berada dimana saja termasuk makanan dan minuman, hal ini
dapat terjadi baik disengaja maupun tidak oleh berbagai aktivitas
manusia. Ada beberapa jenis polutan dilingkunganya itu polutan
fisik, kimia dan biologi. Polutan yang dalam bentuk fisiknya
dapat mencemari lingkungan seperti pecahan kaca, sampah
plastik, botol, karet ban, besi tua, dan lainnya. Polutan kimiawi
merupakan polutan berbentuk senyawa kimia baik senyawa
sintetis maupun senyawa alami, dalam konsentrasi tertentu
menimbulkan pencemaran, seperti gas karbon monoksida, logam
timbal, pestisida, logam merkuri, gas karbon dioksida, dan
lainnya. Bahan kimiawi pada makanan dan minuman bila tidak
sesuai dengan peraturan pemerintah seperti pengawet, pewarna
dapat menimbulkan gangguan kesehatan organ tubuh manusia.
Polutan biologis merupakan polutan berbentuk makhluk hidup
dapat menimbulkan pencemaran seperti mikroorganisme bakteri,
misalnya E. coli, Entamoeba.
 Berdasarkan sifatnya, ada polutan biodegradable dan
polutan non-biodegradable, polutan biodegradable
adalah jenis ramah lingkungan. Sedangkan polutan non-
biodegradable akan berdampak buruk terhadap
kehidupan kita, terlebih jika kita membutuhkan produk
dalam jangka waktu lama dan terusmenerus sehingga
terakumulasi baik di kulit ataupun organ tubuh lainnya.
Efek toksik tersebut tergantung pada beberapa hal
berikut diantaranya, sifat fisik dan kimia bahan toksik,
situasi paparan, kerentanan sistem biologis, frekuensi
pemejanan, jalur masuknya ke dalam tubuh, dan lainnya.
Jalan masuk senyawa toksik ke dalam tubuh umunya
melalui saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan
kulit. Durasi pemejanan cukup lama (kronis), terjadi
apabila bahan kimia terakumulasi dalam sistem biologi.
Efek toksik pada kondisi kronis bersifat irreversible.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai