PENGERTIAN LINGKUNGAN.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita ( makhluk hidup ).
Contohnya : meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroorganisme.
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah
cabang dari ilmu biologi.
A. PENGERTIAN PENCEMARAN
Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alami, sehingga mutu kualitas
lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
B. PERUBAHAN LINGKUNGAN
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak
lagi.
2. Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang
lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
C. MACAM MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN
(1) CO2 - Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar
fosil ( batubara, minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan
efek rumah kaca.
(2) CO (Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan
menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada
digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam
mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk ke
dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan kematian.
(3) CFC (Khloro Fluoro Karbon) - Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak
bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa
(busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan
menyebabkan lubang ozon di atmosfer.
(4) SO dan SO2 - Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang
menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot,
besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan
rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan.
(5) Asap Rokok - Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dibedakan menjadi dua yaitu perokok aktif (mereka yang merokok) dan perokok pasif
(orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok). Perokok pasif lebih berbahaya
daripada perokok aktif.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain :
1. Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif,
pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
2. Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli,
Salmonella thyposa.
3. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
4. Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan,
penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).
Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai
parameter biokimia, contohnya adalah pengukuran BOD atau KOB
Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air.
Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya kadar
oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar organik yang ada
diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga mengakibatkan semakin kecil
kadar oksigen terlarut.
Banyaknya oksigen terlarut yang diperlukan bakteri untuk mengoksidasi bahan organik disebut
sebagai Konsumsi Oksigen Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa
disingkat BOD.
Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen
terlarut setelah air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200C. Karenanya BOD ditulis
secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja.
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Membuang sampah pada tempatnya.
8. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.
Alam memiliki keterbatasan daya dukung terhadap kebutuhan manusia. Selain terjadi
pengurangan secara terus menerus, kualitas sumber daya yang masih belum dimanfaatkan juga
telah menurun karena harus menerima sisa buangan dari kegiatan manusia. Dampak balik
kegiatan manusia memanfaatkan sumber daya alam secara tidak terkendali telah menyebabkan
berbagai kejadian bencana alam. Banjir, longsor, hujan asam, kekeringan merupakan sebagian
bencana alam yang terjadi hampir merata di wilayah Indonesia, bersumber dari kesalahan
pengelolaan lingkungan oleh manusia.
Penurunan kualitas lingkungan akan terjadi bila dampak negatif yang timbul melebihi
kemampuan untuk memulihkannya secara alami. Proses manusia untuk menghasilkan produk
yang mendukung kesejahteraan hidupnya, telah menciptakan teknologi dan industri yang
berkembang dinamis, sehingga mampu memproduksi secara massal dan tepat waktu. Pemacuan
ini bertentangan dengan sifat alami, sehingga dampaknya juga tidak mampu dikendalikan atau
terkendali secara alami. Pengalaman menunjukkan bahwa bentuk penyelesaian atau
pengendalian masalah manusia pada zamannya, merupakan masalah dan bahkan ancaman
terhadap dirinya dan manusia zaman berikutnya.
Secara global, kita tidak bisa lepas dari ancaman bencana yang secara sadar kita ciptakan sendiri.
Terjadinya perubahan iklim akibat pemanasan global sudah sangat banyak merugikan kita.
Kealpaan memanfaatkan sumber energi terbarukan menyebabkan kita menderita dari sisi
ekonomi, yang akhirnya akan berimbas juga kembali ke lingkungan. Di negara yang tanahnya
subur sehingga tongkat kayu pun bisa jadi tanaman, justru kita sikapi dengan menghabiskan
pohon kayu tanpa usaha menanam.
Pola berfikir singkat dan hanya berkacamata kepentingan sesaat, menyebabkan kita bahkan tidak
mau peduli dengan pesan penyelamatan lingkungan yang menyatakan bahwa bumi adalah titipan
anak cucu dan bukan milik kita. Sikap yang hanya mementingkan diri sendiri sangat terlihat
dengan terbiasa atau tanpa rasa bersalah membiarkan terjadinya perilaku korup. Bila ditelusuri,
akhirnya semua kasus permasalahan lingkungan akan bermuara pada kesalahan menganggap
bahwa alam adalah sesuatu kekayaan alam yang memang diciptakan untuk kita. Dan kita
berlomba menghabiskannya sesuai dengan posisi, kewenangan dan bahkan kesewenangan.
Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya dalam suatu setting lingkungan
hidup, merupakan hubungan yang harus diatur secara setimbang dan saling mendukung.
Pemaksaan kehendak satu individu terhadap individu lainnya dapat menimbulkan pertentangan
atau bahkan perlawanan. Dalam lingkungan yang penuh kesetimbangan, akan terbentuk daya
lenting yang cukup tangguh, sehingga dapat mendukung kehidupan yang lebih berkualitas baik
secara fisik maupun non fisik.
Bencana alam terjadi karena kesetimbangan alam diganggu manusia atau karena alam mencari
kesetimbangannya dari gangguan yang dialaminya. Keberhasilan pembangunan sebagai usaha
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat hanya dapat dicapai bila upaya pembangunan
dilakukan secara terencana, seimbang dan serasi, serta dilaksanakan dengan tetap menjaga
pelestarian dan perlindungan lingkungan. Konsep pengendalian lingkungan hidup yang paling
ampuh tentu saja dimulai dari pengendalian diri dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan daya
secara bijaksana.
Teknologi yang dimiliki telah membuat manusia merasa mampu menaklukkan isi alam. Rasa
mampu ini dapat menimbulkan kesombongan, sehingga manusia melampaui batas dan
terkalahkan keserakahan untuk memenuhi semua kebutuhan. Sumber daya alam di bumi yang
satu ini, sebenarnya tersedia cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan manusia, namun tidak
cukup untuk memenuhi selera satu orang manusia rakus dan serakah.
Apakah anda pernah mendengar cerita atau berita di surat kabar maupun televisi, ratusan
hektar tanaman padi di Provinsi Lampung diserang hama belalang?. Masih dari Lampung ,
sekawanan gajah seringkali merusak kebun dan ladang penduduk sehingga dapat
menimbulkan kerugian puluhan juta rupiah. Begitu juga berita yang berasal dari Kabupaten
Solok, Propinsi Sumatera Barat, bahwa harimau sering muncul memangsa hewan ternak dan
mengancam keselamatan penduduk.
Belalang, gajah, dan harimau merupakan bagian dari komponen penyusun suatu ekosistem.
Dalam keadaan yang seimbang, Kehidupan makhluk hidup tersebut akan berlangsung secara
normal. Artinya, dalam kehidupan demikian tidak akan mungkin seekor gajah atau harimau dari
hutan datang ke pemukiman penduduk untuk merusak tanaman dan memangsa hewan ternak
penduduk. Gajah dan harimau merupakan hewan liar yang biasa hidup di hutan. Kehadiran
hewan-hewan tersebut di lingkungan pemukiman menandakan adanya sesuatu yang terjadi di
lingkungan dan habitatnya.
Suatu ekosistem terdapat produsen dan konsumen, yaitu energi dan makanan melalui proses
makan dan dimakan. Aliran energi dan makanan tersebut dapat berlangsung normal jika semua
komponen yang menyusun rantai makanan tersedia. Akan tetapi, jika salah satu komponen
tersebut hilang, maka dapt menyebabkan terputusnya rantai makanan sehingga keseimbangan
lingkungan menjadi terganggu. Akibatnya, dapat saja suatu makhluk hidup akan mengalami
kekurangan makanan. Makhluk hidup yang kekurangan makanan akan keluar dari
lingkungannya, seperti halnya yang dilakukan oleh gajah dan harimau.
Berbagai jenis gangguan keseimbangan lingkungan yang terjadi sebagian besar disebabkan
oleh kegiatan manusia. Misalnya, pembabatan hutan, pembukaan hutan untuk pemukiman atau
pertanian yang biasa dilakukan manusia dengan cara membakar hutan akan menyebabkan
rusaknya ekosistem hutan terjadinya polusi udara, dan perburuan liar. Semua kejadian tersebut
dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungannya.
Membuka kawasan hutan untuk berbagai keperluan seperti mendirikan pabrik, pemukiman,
pertanian, perkebunan, dan keperluan lainnya ternyata secara tidak langsung akan
menyebabkan gangguan pada keseimbangan alam. Penggundulan hutan dapat menyebabkan
terjadinya gangguan terhadap daur hidrologi, misalnya terjadinya banjir, menurunya sumber air
tanah, dan terjadinya tanah longsor. Air hujan yang jatuh di kawasan hutan yabg gundul
menjadi tidak tertahan dan mengalir di permukaan tanah. Keadaan tersebut dapat
menyebabkan terjadinya erosi, terutama pada kawasan bekas hutan yang kondisi tanahnya
miring. Erosi akan menyebabkan tanah menjadi tidak tidak subur sebagian besar zat hara
terbawa bersama air. Ketiadaan akar tumbuhan menyebabkan tanah kehilangan kemampuan
untuk menahan air, sehingga persediaan air tanah menjadi berkurang atau tidak ada. Jika
musim panas tiba, maka tanah menjadi merekah dan pada musim hujan meyebabkan tanah
longsor.
Pembukaan hutan dapat juga menyebabkan hilangnya sebagian besar produser dari sebuah
ekosistem. Pengaruh lain dari kerusakan hutan adalah berkurangnya kadar oksigen di udara.
Hal tersebut dapat terjadi karena sedikitnya kegiatan fotosintesis, dan secara tidak langsung
dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup penghuninya (komunitas hewan) dan
menyebabkan hewan-hewan yang meninggalinya sedikit demi sedikit berkurang dan
menimbulkan kelangkaan.
“Pencemaran” adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen
lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Untuk mencegah terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka
diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu
lingkungan.
Pencemaran lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban
pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk
logam berat. Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
a. Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk
minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk
mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah
menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan
detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan
tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan
menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau
blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur
dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar
perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis
sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering
digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap
tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT
atau pestisida, akan terjadi aliran DDT
b. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk
manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir
sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat
disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri
dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti
dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah
industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di
dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan
kualitas tanah.
c. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara.
Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk
partikel cair atau padat.
Bahan pencemar lazimnya berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis hewan
mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak
sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka
terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan
pencemar., adpula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat
adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
1. Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang
terjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi
pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini:
2. Melakukan Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauan
kembali dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
3. Rotasi Tanaman Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk
mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam jenis tanaman
yang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian.
4. Penggunaan Pupuk Seperlunya
5. Penggunaan pu puk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat merusak
lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat meningkatkan keasaman
tanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos dan pupuk kandang
untuk mengurangi pencemaran tanah.
6. Pembuatan Sengkedan
7. Salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatan
sengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan. Mengapa sengkedan
ini dapat mengurangi erosi? Diskusikan dengan teman sekelompokmu.
8. Reboisasi adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak
terbawa air hujan.
9. Daur Ulang Saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa dipakai kembali.Pendaur-
ulangan sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapat
dimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk. Jika
diolah kembali dan ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk
tanaman.