Anda di halaman 1dari 13

Sebelum Menghafal Pasal tiap-tiap Bab UUD1945 sebaiknya ingat ini dulu :

 UUD 1945 terdiri atas : 20 BAB, 73 PASAL, 194 AYAT, 3 PASAL ATURAN
PERALIHAN DAN 2 PASAL ATURAN TAMBAHAN
 UUD 1945 di amandement sebanyak 4 kali

BAB I BENTUK NEGARA DAN KEDAULATAN


(Bab 1 hanya ada satu pasal saja)
Pasal 1
ayat 1 => Indonesia itu negara Kesatuan bentuknya Republik
ayat 2 => Kedaulatan ditangan rakyat diatur Undang2
ayat 3 => Indonesia adalah negara hukum

BAB II MPR (Pasal 2,3)


(Bab 2 isinya tentang MPR (pasal 2 & 3))
Pasal 2
ayat 1 => MPR itu terdiri dari DPR & DPD dipilih melalui pemilu
ayat 2 => MPR bersidang minimal 1 kali dalam 5 tahun
ayat 3 => keputusan MPR ditetapkan dengan suara terbanya
Pasal 3
ayat 1 => MPR berwenang merubah dan mengatur Undang2
ayat 2 => MPR melantik presiden & Wapres
ayat 3 => MPR dapat memberhentikan Presiden & Wapres

BAB III KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA


(PRESIDEN)
(terdiri pasal 4, 5, 6A,7A-B-C,8,9,10,11,12,13,14,15,16 )
Pasal 4
ayat 1 => Presiden memegang kekuasaan pemerintah di atur UUD
ayat 2 => Presiden dibantu oleh Wapres
Pasal 5
ayat 1 => Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR
ayat 2 => Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU
Pasal 6
ayat 1 => Persyaratan presiden (WNI,sehat, dsb)
ayat 2 => next diatur Undang2
Pasal 6A
ayat 1 => Presiden & Wapres dipilih langsung oleh rakyat
ayat 2 => Di usung oleh parpol/gabungan parpol
ayat 3 => Meraih suara >50% dgn minimal 20% ditiap provinsi
ayat 4 => Jika tidak ada pasangan calon
ayat 5 => Ketentuan lebih lanjut
Pasal 7
=> Masa jabatan presiden 5 tahun
Pasal 7A
=> MPR dapat memberhentikan Presiden atas usul DPR
Pasal 7B
ayat 1 => Cara Memberhentikan presiden
DPR mengajukan ke MPR terlebih dulu meminta MK untuk memeriksa
ayat 2 => Pengawasan Presiden adalah fungsi DPR
ayat 3 => Syarat pengajuan ke MK
sekurangnya 2/3 jumlah hadir dari 2/3 dari 2/3 jumlah anggota DPR
ayat 4 => Jangka Pemeriksaan MK maximal 90 hari
ayat 5 => Jika terbukti, DPR meneruskan usul ke MPR
ayat 6 => MPR wajib sidang maksimal 30 setelah menerima permintaan
ayat 7 => Keputusan MPR harus dihadiri 3/4 jumlah anggota dan disetujui min 2/3 jumlah
hadir
Pasal 7C => Presiden tidak bisa membubarkan DPR
Pasal 8 => Setelah Presiden berhenti
Pasal 9 => Sumpah dan janji Presiden
Pasal 10
=> Presiden memegang kekusaaan tertinggi AD,AL,AU
Pasal 11
ayat 1=> Presiden menyatakan perang, perdamaian, dan perjanjian dengan persetujuan DPR
ayat 2 => Presiden membuat perjanjian internasional dengan persetujuan DPR
ayat 3 => lebih lanjut diatur UU
Pasal 12
=> Presiden menyatakan keadaan bahaya
Pasal 13 (Duta & Konsul)
ayat 1 => Presiden mengangkat DUTA & KONSUL
ayat2 => dengan pertimbangan DPR
ayat 3 => menerima duta negara lain
Pasal 14
ayat 1 => Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi dgn pertimbangan MA
ayat 2 => Presiden memberikan amnesti & abolisi dgn pertimbangan DPR
Pasal 15
=> Presiden memberikan gelar, tanda jasa dll
Pasal 16
=> Presiden membentuk Dewan Pertimbangan

BAB IV DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG


**sudah dihapus bro**

BAB V KEMENTERIAN NEGARA


Pasal 17
ayat 1 => Presiden dibantu menteri
ayat 2 => Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
ayat 3 => menteri membidangi urusan tertentu
ayat 4=> lebih lanjut diatur UU

BAB VI PEMDA (Pasal 18, 18 A,B)


Pasal 18
ayat 1 => NKRI dibagi atas kabupaten & kota
ayat 2 => asas otonomi & tugas pembantuan
ayat 3 => DPRD dipilih melalui pemilu
ayat 4 => Kepala daerah dipilih secara demokratis
ayat 5 => otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan
ayat 6 => menetapkan peraturan daerah
ayat 7 => lebih lanjut diatur UU
Pasal 18A => Hubungan pemerintah pusat & daerah
Pasal 18B => Negara mengakui daerah khusus/istimewa (1), hukum (2)

BAB VII DPR (Pasal 19-22B)


Pasal 19
ayat 1 => DPR dipiluh melalui pemilu
ayat 2 => susunan DPR
ayat 3 => Bersidang min 1x setahun
Pasal 20
ayat 1 => kekuasaan membuat Undang2
ayat 2 => RUU dibahas antara Presiden dan DPR
ayat 3 => Jika ditolak, tidak bisa diajukan lagi pada masa itu
ayat 4 => Presiden mengesahkan RUU yang disetujui
ayat 5 => Jika Presiden tidak mengesahkan, dalam 30 hari RUU sah menjadi UU
Pasal 20A
ayat 1 => DPR memiliki fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan
ayat 2 => Hak DPR Interpelasi, angket, menanyakan pendapat
ayat 3 => Hak anggota DPR mengajukan pertanyaan, pendapat, hak imunitas
ayat 4 => lebih lanjut diatur UU
Pasal 21 => Anggota DPR berhak mengajukan RUU
Pasal 22
ayat 1 => Ihwal memaksa Perpu
ayat 2 => Perpu persetujuan DPR
ayat 3 => tidak disetujui Perpu dicabut
Pasal 22A => lebih lanjut
Pasal 22B =>Anggota DPR dapat diberhentikan, syarat diatur UU

BAB VIIA DPD ( Pasal 22C-22D)


Pasal 22C
ayat 1 => DPD dipilih melalui Pemilu
ayat 2 => jumlah tiap daerah sama, jumlah seluruh tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR
ayat 3 => Bersidang min 1X setahun
ayat 4 => next UU
Pasal 22D
ayat 1 => Mengajukan RUU tentang daerah
ayat 2 => DPD ikut membahas RUU
ayat 3 => DPD mengawasi pelaksanaan uu daerah
ayat 4 => DPD dapat diberhentikan

BAB VIIB PEMILU


Pasal 22E
ayat 1 =>Asas Pemilu Luber & Jurdil
ayat 2 => Pemilu untuk untuk pilih siapa??
ayat 3 => DPR & DPD dilakukan oleh parpol
ayat 4 => Peserta anggota DPD = perseorangan
ayat 5 => Pemilu diselenggarakan KPU
ayat 6 => next UU
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------
BAB VIII HAL KEUANGAN( Pasal 23, A, B, C, D)
Pasal 23
ayat 1 => APBN ditetapkan tiap tahun untuk rakyat
ayat 2 => RAPBN diajukan Presiden, dibahas DPR dengan pertimbangan DPD
ayat 3 => Jika RAPBN tidak disetujui DPR, menggunakan RAPBN tahun lalu
Pasal 23A => Pajak & pungutan diatur Undang2
Pasal 23B => Mata uang & harga ditetapkan UU
Pasal 23C => Hal lain diatur UU
Pasal 23D => Negara punya bank sentral diatur UU
BAB VIII A BPK (Pasal 23 E, F, G)
Pasal 23 E
ayat 1 => BPK pengelola keuangan
ayat 2 => hasil pemeriksaan keuangan diserahkan DPR,DPD
ayat 3 => hasil ditinjak lanjuti badan/lembaga negara
Pasal 23F
ayat 1 => Anggota BPK dipilih DPR
ayat 2 => Pimpinan BPK dipilih anggota
Pasal 23G
ayat 1 => Berkedudukan di Ibukota, memiliki perwakilan setiap provinsi
ayat 2 => next diatur UU

BAB IX KEKUASAAN KEHAKIMAN (Pasal 24-25)


Pasal 24
ayat 1 => Kekuasaan kehakiman untuk menegakkan hukum
ayat 2 => Kekuasaan dilakukan oleh MA & badan dibawahnya
ayat 3 => Badan lain di atur UU
Pasal 24A
ayat 1 =>MA mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang terhadap undang-undang.
ayat 2 => Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian baik & pengalaman
ayat 3 => Calon Hakim Agung diusulkan Komisi Yudisial kepada DPRD
ayat 4 => Ketua dan wakil ketua MA dipilih dari/oleh hakim agung
ayat 5 => Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum diatur UU
Pasal 24 B
ayat 1 => Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan hakim agung
ayat 2 => Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan & tdk tercela
ayat 3 => Anggota Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden disetujui DPRD
ayat 4 => Susunan & keanggotaan Komisi Yudisial diatur UU
***Pasal 24C***
ayat 1 => MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
bersifat
final untuk menguji UU terhadap Undang-Undang Dasar
ayat 2 => MK wajib memutuskan pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden.
ayat 3 => MK mempunyai 9 orng hakim konstitusi diajukan 3 orang oleh MA, 3 orang oleh
DPR dan 3 orang oleh Presiden.
ayat 4 => Ketua & wakil MK dipilih dari/oleh hakim konstitusi.
ayat 5 => Hakim konstitusi harus pengalaman
ayat 6 => Pengangkatan dan berhenti hakim konstitusi di atur UU
Pasal 25 =>Syarat2 hakim ditetapkan UU

BAB IXA**) WILAYAH NEGARA


Pasal 25****) =>NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara (batas &
wilayah)

BAB X WARGA NEGARA DAN PENDUDUK


Pasal 26
ayat 1 => Warga Indonesia adalah penduduk asli yang sah
ayat 2 => Penduduk WNI dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
ayat 3 => hal lain diatur UU
Pasal 27
ayat 1 => Semua warga negara kedudukannya sama di dalam hukum
ayat 2 => Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
ayat 3 => Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
diatur UU

BAB XA**) HAM


Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.** )
Pasal 28 B
ayat 1 => Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.** )
ayat 2 => Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.** )
Pasal 28C
ayat 1 => Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmupengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia.** )
ayat 2 => Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untukmembangun masyarakat, bangsa dan negaranya.**)
Pasal 28D
ayat 1 => Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.**)
ayat 2 => Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.**)
ayat 3 => Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.**)
(1) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.** )
Pasal 28E
ayat 1 => Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat pendidikan & pengajaran
ayat 2 => Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.**)
ayat 3 => (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.**)
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.** )
Pasal 28G
ayat 1 => Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman
ayat 2 => Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara
lain.** )
Pasal 28H
ayat 1 => Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.**)
ayat 2 => Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.** )
(1) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.**)
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.** )
Pasal 28I
ayat 1 => Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hakberagama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah
hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.** )
ayat 2 => Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun
dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.**)
ayat 3 => Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.**)
ayat 4 => Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab
negara, terutama pemerintah.** )
ayat 5 => Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan HAM dijamin, diatur, dan dituangkan
dalam UU
Pasal 28J
ayat 1 => Setiap orang wajib menghormati HAM dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.** )
ayat 2 => Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan UU dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.** )

BAB XI A G A M A
Pasal 29
ayat 1 => Negara berdasar atas Ketuhanan YME
ayat 2 => Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

BAB XII PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA**)


Pasal 30ayat 1 => Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
HANKAM
ayat 2 => HANKAM dilaksanakan TNI dan Polisiayat 3 => TNI terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan laut dan Angkatan Udara ayat 4 => Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.**)ayat 5 => Susunan TNI &
Polisi, keikutsertaan rakyat diatur UU
BAB XIII PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pasal 31
ayat 1 => Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan****)
ayat 2 => Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.****)
ayat 3 => Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang-undang.****)
ayat 4 => Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.****)
ayat 5 => Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.****)
Pasal 32
ayat 1 =>
Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.**** )
ayat 2 =>
Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.****
)
BAB XIV
PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL****)
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak
dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.****)
Pasal 34
(1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.**** )
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.**** )
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan
umum yang layak.****)
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.****)

BAB XV
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN
**)
Pasal 35
Bendera Negara Indonesia ialah sang merah Putih.
Pasal 36
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
Pasal 36A
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.**
Pasal 36B
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.**)
Pasal 36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan diatur dengan undang-undang.**)

BAB XVI PERUBAHAN UUD


Pasal 37
(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang
Majelis
Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota
Majelis
Permusyawaratan Rakyat.****)
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.****)
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan
Rakyat dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.**** )
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan
persetujuan sekurangkurangnya
lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat.****)
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan.**** )

ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan
yang baru
menurut Undang-Undang Dasar ini.****)
Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
ketentuan
Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar
ini.**** )
Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum
dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.**** )

ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan
status hukum
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat
untuk diambil putusan pada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003.**** )
Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal****)

4 Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

1. Pokok Pikiran Pertama

Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar asas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Pokok Pikiran Kedua

Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Pokok pikiran ini
menempatkan suatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai dalam Pembukaan, dan
merupakan suatu kuasa finalis (sebab tujuan), sehingga dapat menentukan jalan serta aturan-
aturan mana yang harus dilaksanakan dalam Undang-Undang Dasar untuk sampai pada
tujuan itu yang didasari dengan bekal persatuan.

3. Pokok Pikiran Ketiga

Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan


permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran ini dalam ‘pembukaan’ mengandung
konsekuensi logis bahwa sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus
berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan berdasarkan permusyawaratan/perwakilan

4. Pokok Pikiran Keempat

Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab. Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa, yang
mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan pokok pikiran
kemanusiaan yang adil dan beradab yang mengandung pengertian menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia atau nilai kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran keempat itu
merupakan Dasar Moral Negara yang pada hakikatnya merupakan suatu penjabaran dari Sila
Kedua Pancasila.
Macam Perjanjian Perundingan Indonesia dan Belanda
1. Perjanjian Linggarjati
Perundingan Linggarjati dilakukan pada tanggal 10-15 November 1946 antara Indonesia dan
Belanda. Perundingan ini dilakukan di Linggarjati, sebuah kota kecil 21 km sebelah selatan
Cirebon. Pada perundingan Linggarjati tersebut pihak Belanda diwakili oleh tim Komisi
Jenderal yang dipimpin oleh Wim Schermerhon dengan anggota H.J. van Mook dan Lord
Killearn dari pihak Inggris bertindak sebagai moderator. Sedangkan pihak Indonesia diwakili
oleh Sutan Syahrir. Perundingan Linggarjati menghasilkan 17 pasal.

Rakyat Bali termasuk dalam kalangan yang kontra terhadap hasil perundingan Linggarjati
karena Bali tidak dimasukkan ke dalam wilayah RI. Hal ini berarti Bali akan dikuasai
kembali oleh Belanda. Oleh karena itu, rakyat Bali mengangkat senjata di bawah pimpinan
Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Peperangan itu disebut Pertempuran Margarana dan
mereka mengobarkan Perang Puputan yang artinya perang habis-habisan. Dalam perang
tersebut, I Gusti Ngurah Rai gugur sebagai pahlawan bangsa pada tanggal 20 November
1946.

Di Sulawesi Selatan, Westerling anggota KNIL melakukanb pembunuhan keji terhadap


sekitar 40.000 rakyat tanpa dosa. Dalam peristiwa itu Robert Wolter Monginsidi dan Nona
Emmy Saelan juga gugur.

Di Manado juga terjadi pertempuran antara TKR pimpinan Letnan Kolonel Taulu yang
dibantu oleh Residen Lapian dan tentara KNIL. Kedua tokoh itu ditipu oleh Belanda dalam
suatu perundingan yang selanjutnya ditangkap dan dipenjarakan. Akibatnya, Manado dan
Maluku mutlak dikuasai Belanda.

Belanda terus berusaha memecah belah bangsa Indonesia dengan cara mendirikan negara-
negara boneka sebagai negara bagian dari RIS. Usaha ini ditempuh melalui berbagai
konferensi antara lain konferensi Malino (15 Juli 1946), konferensi di Pangkalpinang (10
Oktober 1946) dan konferensi di Denpasar (18-24 Desember 1946). Dari berbagai konferensi
tersebut, van Mook dapat mendirikan berbagai negara boneka guna mempersembit wilayah
RI. Negara-negara tersebut yaitu, negara Indonesia timur (NIT), negara Pasundan, negara
Madura, negara Jawa Barat, negara Sumatra Timur dan negara Jawa Timu

2. Perundingan Renville
Perundingan Renville berlangsung dari tanggal 8 Desember 1947-17 Januari 1948. Delegrasi
Indonesia terdiri atas perdana menteri Amir Syarifuddin, Mr. Ali Sastroamijoyo, Dr. Tjoa Sik
len, Mr. Moh. Roem, Haji Agus Salim, Mr. Nasrun dan Ir. Juanda. Delegasi Belanda terdiri
atas Abdul Kadir Wijoyoatmojo, Pangeran Kartanagara, Jhr. van Vredenburgh, Dr. Soumokil
dan Zulkarnain.

Ternyata wakil-wakil Belanda hampir semuanya berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang
pro-Belanda. Dengan demikian, Belanda tetap ingin melakukan politik adu domba agar
mudah menguasai Indonesia.

Perjanjian Renville sangat merugikan pihak Indonesia, tetapi atas desakan KTN, Indonesia
harus menyetujuhinya. Perjanjian tersebut ditandatangani kedua belah pihak tanggal 17
Januari 1948.

Penandatanganan perjanjian Renville menimbulkan kerugian dan akibat yang buruk bagi
pemerinta Indonesia. Kerugian yang diderita Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit dan terkurung oleh daerah-
daerah kekuasaan Belanda.
2. Daerah-daerah gerilya TNI yang berada di daerah kantong harus ditinggalkan
sehingga terjadilah hijrah besar-besaran TNI dari Jawa Timir-Barat ke pusat
pemerintahan RI di Yogyakarta.
3. Timbulnya reaksi keras dari kalangan para pemimpin Republik Indonesia yang
mengakibatkan jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin yang dianggap telah menjual
negara kepada Belanda.
4. Perekonomian Indonesia diblokade secara ketat oleh Belanda

3. Perundingan Roem-Royen
Setelah adanya resolusi Dewan Keamanan PBB pada tanggal 23 Maret 1949, PBB
memrintahkan UNCI agar membantu pelaksanaan resolusi tersebut. UNCI kemudian
menemui para pemimpin RI dan Belanda yang akhirnya mereka berhasil dibawa meja
perundingan. Delegasi Indonesia diketuai oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan pihak Belanda
diketuai oleh Dr. J.H van Royen. Pada tanggal 17 April 1949, dimulailah perundingan
pendahuluan di Jakarta yang dipimpin oleh Marle Cochran, wakil Amerika Serikat dalam
UNCI. Dalam perundingan selanjutnya delegasi Indonesia adalah Drs. Moh. Hatta dan Sri
Sultan Hamengku Buwono IX. Akhirnya, pada tanggal 7 Mei 1949 dicapailah persetujuan
yang disebut Roem-Royen Statement. Pernyataan pemerintah RI dibacakan oleh ketua
delegasi Indonesia Mr. Moh. Roem yang berisi, antara lain bahwa pemerintah RI akan:

 Mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya.


 Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang bertujuan mempercepat
penyerahan kedaulatan yang lengkap dari tidak bersyarat kepada negara RIS.

selanjutnya, delegasi Belanda membacakan pernyataannya yang dilakukan oleh Dr. J.H van
Royen yang berisi, antara lain bahwa Belanda akan:

1. Menyetujui Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.


2. Membebaskan para pemimpin Republik Indonesia dan tahanan politik yang ditawan
sejak tanggal 19 Desember 1948.
3. Menyetujui Republik Indonesia menjadi bagian dari RIS.
4. Mengadakan KMB secepatnya di Den Haag setelah pemerintah Republik Indonesia
kembali ke Yogyakarta.

Dengan dicapainya perjanjian Roem-Royen, mulailah diadakan tindakan pelaksanaannya


yang meliputi kegiatan sebagai berikut:

 Seluruh tentara Belanda harus segera ditarik dari Yogyakarta.


 Setelah kota Yogyakarta dikosongkan dari tentara Belanda, pada tanggal 29 Juni,
selanjutnya TNI mulai menggantikannya memasuki kota. Keluarnya tentara Belanda
dan masuknya TNI tersebut diawasi oleh UNCI. Panglima Besar Jenderal Sudirman
dengan ditandu beserta para pejuang lainnya tiba di Yogyakarta pada tanggal 10 Juli
1949.

4. Konferensi Antar-Indonesia
Dalam perundingan Roem-Royen, bangsa Indonesia menyatakan kesediannya Konferensi
Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Sebagai persiapan menghadapi KMB,
diadakan Konferensi Antar-Indonesia yang bertujuan mengadakan pembicaraan antara Badan
Permusyawaratan Federal (Bijeenkomst voor Federaal Overleg/BFO) dan Republik Indonesia
guna mendapatkan kesepakatan yang mendasar untuk menghadapi KMB. BFO ialah negara-
negara boneka buatan Belanda di Republik Indonesia. Namun, mereka menetang Agresi
Militer Belanda II atas kota Yogyakarta.
Konferensi Antar-Indonesia dilangsungkan dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung di
Yogyakarta pada tanggal 19-22 Juli 1949 yang dipimpin oleh Wakil Presiden Moh. Hatta.
Tujuan konferensi ini merupakan untuk membahas berbagai hal yang ada kaitannya dengan
pembentukan negara federal sementara. Keputusan penting yang diambil, antara lain sebagai
berikut:

1. Nama negara federal ialah Republik Indonesia Serikat (RIS).


2. RIS akan dikepalai oleh presiden yang dipilih negara-negara bagian (RI dan BFO).
3. Dalam konstitusi sementara harus ada ketentuan tentang negara-negara bagian yang
dihimpun dalam RIS.
4. RIS akan menerima kedaulatan, baik dari Republik Indonesia maupun dari Kerajaan
Belanda.
5. Angkatan Perang RIS ialan angkatan perang nasional.
6. Pertahanan negara ialah semata-mata hak pemerintah RIS.

Sidang kedua Konferensi Antar-Indonesia diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 Juli


1949. Persetujuan yang dicapai, antara lain bendera RIS ialah sang Merah Putih, lagu
kebangsaanya adalah Indonesia Raya, dan bahasa resminya ialah Bahasa Indonesia. Presiden
RIS dipilih oleh para wakil dari RI dan BFO. Pengisian keanggotaannya MPRS, diserahkan
kepada kebijaksanaan negara-negara bagian yang jumlahnya 16 negara. Kedua delegasi juga
setuju untuk membentuk Panitia Persiapan Nasional yang bertugas mempersiapkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaannya KMB.

5. Konferensi Meja Bundar dan Pengakuan Kedaulatan


Dengan berhasilnya Konferensi Antar-Indonesia, bangsa Indonesia berhasil menyelesaikan
masalahnya sendiri. Bangsa Indonesia kini bersiap menghadapi KMB. Pada tanggal 4
Agustus 1949 telah diangkat delegasi Republik Indonesia untuk menghadiri KMB yang
terdiri atas Drs. Moh Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Mr Supomo, Dr. J. Leimena, Mr. Ali
Sastroamijoyo, Ir. Juanda, Dr. Sukiman, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro
Joyohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B Simatupang dam Mr.
Sumardi. Sedangkan delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.

KMB diselenggarakan di Den Haag, Belanda, dari tanggal 23 Agustus-02 November 1949.
KMB ialah konferensi segitiga antara delegasi dari negeri Belanda, RI dan BFO di bawah
pengawasan komisi PBB.

Oleh karena antara RI dan BFO telah terdapat kesamaan pendirian, dalam setiap persidangan
KMB pihak RI hanya menghadapi delegasi Belanda. Hal ini memperlancar jalannya
perudingan sehingga pada tanggal 29 Oktober 1949 telah ditanda-tangani Piagam Persetujuan
Konsitusi RIS. Pada tanggal 2 November 1949 perundingan ditutup dengan keputusan antara
lain sebagai berikut:

 Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka
dan berdaulat.
 Penyelesaian soal Irian Barat ditangguhkan sampai tahun berikutnya.
 RIS sebagai negara yang berdaulat penuh bekerja sama dengan Belanda dalam suatu
perserikatan yang dipimpin oleh ratu Belanda atas dasar sukarela dengan kedudukan
dan hak yang sama.
 RIS mengembalika semua hak milih Belanda, memberikan hak konsesi dan izin baru
bagi perusahaan-perusahaan.
 Semua utang bekas Hindia Belanda harus dibayar oleh RIS.
 Dalam bidang militer akan dibentuk Angkatan Perang Republik Indonesia seringan
dengan TNI sebagai intinya.
Pada tanggal 6-14 Desember 1949, Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mengadakan
sidang untuk membahas hasil-hasil KMB. Selanjutnya, sidang berhasil menyepakati Undang-
Undang Dasar RIS sebagai Konstitusi RIS.

Pada tanggal 16 Desember 1949 , Ir. Soekarna dipilih sebagai presiden RIS dan Drs. Moh
Hatta sebagai wakil presiden RIS. dan pada tanggal 17 Desember 1949 di Keraton
Yogyakarta, kedua tokojh tersebut dilantik sebagai presiden pertama RIS.

Sejak tanggal 27 Desember 1949 pemerintah Belanda secara resmi telah mengakui
kedaulatan Indonesia. Dengan demikian, berakhir pula masa penjajahan Belanda di Indonesia
dan mulailah berdiri tegak negara Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat penuh
dengan menggunakan UUD RIS. Pada tanggal 28 Desember 1949 pusat pemerintah RIS yang
berada di Yogyakarta dipindahkan ke Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai