I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS
Nama istri : Ny. “M” Nama suami : Tn. “P”
Umur : 24 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia Suku/bangsa : Minang/Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswaasta
Penghasilan : ±Rp.2.000.000 Penghasilan : ±Rp. 5000.000,-
Alamat : Gurona Alamat : Gurona
2.STATUS PERKAWINAN
Perkawinan ke : 1
Umur kawin : 22 tahun
Lama kawin : 2 tahun
4.RIWAYAT KEBIDANAN
a. HAID
Menarche : 12 tahun
Siklus : teratur, 28 hari
Banyaknya : 2 pembalut /hari
Warnanya : merah
Baunya : anyir
Keluhan : tidak ada
Flour albus : tidak ada
Haid terakhir : 20 Januari 2014
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 3 X ganti dug /hari
Warnanya : merah
Keluhan : tidak ada
12
1 1 k E g u g u R a N
mng
8.DATA PSIKOSOSIAL
Pasien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang karena setelah sampai saat ini
belum mempunyai anak. Hubungan dengan suami dan anggota keluarga yang lain baik.
B.DATA OBYEKTIF
3.PEMERIKSAAN DALAM
Tidak ada kelainan vagina
Tidak ada kelainan servik
Bentuk uterus retro fleksi
4.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
Masalah : cemas
Tujuan :
1. jangka pendek : setelah diberi asuhan selanma 5 menit diharapkan pasien mengerti serta
paham dengan pejelasan dari petugas.
2. Jangka panjang:setelah diberi asuhan selama 5 menit diharapkan pasien dapat mengatasi
cemasnya.
Keriteria hasil : - Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV : Tensi : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-80 x/menit
Suhu : 36,5-37,5˚C
RR : 16-24 x/menit
- Pasien merasa lebih tenang dan terlihat lebih santai.
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
Tanggal : 28Januari 2014 jam : 11.20 WIB
Diagnosa : Ny “M” usia 24 tahun dengan infertilitas sekunder
S : pasien mengatakan mengerti dan paham dengan penjelasan dari
petugas.
O :-
1. pasien dapat mengulang kembali penjelasan petugas.
2. Keadaan umum : baik
3. Kesadaran : composmentis
4. TTV : Tensi : 120/80 mmHg
5. Suhu : 36,9˚C
6. Nadi : 78 x/menit
7. RR : 22 x/menit
A : Ny “M” usia 24 tahun dengan infertilitas sekunder
P : kolaborasi dengan dokter spesialis
Masalah : cemas
S : pesien mengatakan sudah tidak merasa cemas dengan keadaannya.
O : muka pasien tampak lebih tenang
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan.