Anda di halaman 1dari 8

Anggota kelompok :

T
T
T
T
T
T
T
T
T

Debora Aldrina Ginting Suka


David Christianta
Gracia Nathalie Sharon
Ellisye Nathania Imanuel Wahjono
Raffael Moreno Gultom
No Inono Putra Larosa
Yosia Eka Putra
Dion Cladio Hasudungan Simanulang
Yustina Bunga Ester Br. Ginting

Pengertian Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke
dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya
Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.
1. Pencemaran air dan tanah

Pencemaran Air dan Tanah


Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat yang mengakibatkan kualitas air terganggu. Hal ini dapat terjadi
pada sumber mata air, sungai, waduk, dan air laut. Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya zat atau komponen lain
ke dalam areal tanah.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan adanya pembakaran yang tidak sempurna dari minyak bumi, batubara, asap rokok,
dan gas-gas lain yang mencemari udara, misalkan gas CO, CO2, NO, NO2, SO, SO2, CH4, CFC3.

Pencemaran Udara
Kadar polutan di udara dinyatakan dengan ppm (part per million), yaitu jumlah cm3 polutan per m3 udara. Polutan
yang dimaksud disini dapat
berbentuk partikel, cairan, atau gas.
3. Pencemaran suara
Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising yang berlangsung secara terusmenerus. Satuan kekuatan suara
dikenal dengan satuan desibel (dB). Dibawah ini dijelaskan gambaran mengenai polusi udara, antara lain.

Pencemaran Suara

1.

Percakapan normal : 40 dB
Keributan : 80 dB
Suara kereta api : 95 dB
Pesawat jet lepas landas : 150 dB

Sumber Pencemaran Air


Apa sajakah sumber-sumber pencemaran air? Sumber pencemaran air yang paling umum adalah limbah
pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri.
a.
Limbah Pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), pemberantas
tumbuhan pengganggu (herbisida), pemberantas cendawan /fungi (fungisida), pemberantas serangga (insektisida)
dapat mencemari air ketika zat-zat kimia larut dalam air.
Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak oksigen
untuk menguraikannya. Akibatnya, oksigen dalam air menjadi berkurang dan mendorong terjadinya kehidupan
organisme anaerob. Peristiwa ini disebut sebagai eutrofikasi.

b.

Limbah Rumah Tangga (domestik)


Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), limbah rumah tangga dapat dibagi lagi
menjadi:
1.
Biodegradable: yaitu limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau
anaerob, seperti: sisa-sisa sayuran, sisa-sisa makanan, tinja manusia, potongan-potongan ranting tanaman, rumput
pada waktu pembersihan kebun
2.

c.

Non-biodegradable: yaitu limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

Recyclable; yaitu limbah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti
plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable; yaitu limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti
tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
Limbah Industri
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yatu :
1.
Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri
dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.

2.
Limbah padat
Jenis-jenis limbah padat diantaranya kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik,
bakteri, kulit telur, dll
Limbah gas dan partikel

3.

Limbah gas/partikel adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media.Pabrik mengeluarkan gas, asap,
partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan pencemaran yang cukup luas. Gas, asap
dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara basah mengakibatkan partikel tambah berat dan malam
hari turun bersama embun.
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Limbah B3 merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya secara langsung maupun tidak langsung
dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
2.

Sumber Pencemaran Udara


Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda.Sumber pencemaran udara berasal
dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.
a)
Sumber pencemaran udara menurut bentuknya.
Menurut bentuknya sumber pencemaran udara dibedakan menjadi 2, yaitu pencemaran udara berbentuk gas
dan berbetuk partikel. Pencemaran udara berbentuk gas diantaranya:

Golongan belerang terdiri dari


Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.

Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak (NH3)
dan Nitrogen Dioksida (NO2).

Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .

Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap. Pencemaran udara
berbentuk partikel diantaranya:

Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.

Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.

Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

b)

Sumber pencemaran udara menurut tempatnya


Menurut tempatnya sumber pencemaran udara dibedakan menjadi dua,yaitu : Pencemaran udara bebas
(Out door air pollution) dan pencemaran udara ruangan

Sumber Pencemaran udara bebas :


Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.

Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.

3. Sumber Pencemaran Tanah


Sumber pencemaran tanah sangat erat kaitannya dengan pencemaran air dan udara. Sumber pencemar udara
dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida
karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun
ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air
permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalamlimbah
industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah
deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun
tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Beberapa sumber bahan pencemar tanah antara lain sebagai berikut :
a. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk, pasar, rumah sakit , tempat usaha hotel dan
lain-lain. Limbah domestic terdiri limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berupa sampah anorganik yang
merupakan sumber pencemaran tanah misalnya plastik, kaleng minuman, botol plastik air mineral dan lain-lain.
Limbah cair sumber pencemar tanah diantaranya sisa diterjen dari rumah, tinja, dan lain-lain yang meresap ke dalam
tanah dapat membunuh mikroorganisme di dalam tanah.
b. Limbah Pertanian
c. Gunung berapi yang meletus
d. Kendaraan bermotor.
e. Limbah industri.
Limbah industri mengandung bahan-bahan pencemar berupa logam-logam berat seperti merkury/air raksa (Hg), seng
(Zn), Timah hitam (Pb), kadnium (Cd) yang dapat mencemari tanah.
f. Limbah reaktor atom (nuklir) dari PLTN
Limbah nuklir berupa bahan kimia uranium dan thorium merupakan hasil dari reaksifusi dan fisi nuklir pada reaktor
atom Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.

Oleh karena itu limbah nuklir sebaiknya disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi lagi dignakan untuk
melakukan aktivitas manusia seperti ditempat-tempat bekastambang garam atau dasar laut (walau jarang namun
kadang masih dilakukan).
g.
Hujan Asam
Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2
dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam.
Peningkatan kadar asam (pH) dalam tanah dapat merusak kesuburan tanah/ tanaman.

1. Punahnya

species
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengelami
keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula
yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus
diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan
berkembang tanpa kendali.
3. Punahnya Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring
makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur
biogeokimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk
terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian
juga dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang
meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan
bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunanketurunannya.
6. Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa
Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh
semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat
lain.

Upaya pencegahan pencemaran


1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan
2. menempatkan industri/pabrik terpisah dari kawasan pemukiman penduduk
3. melakukan pengawasan atas penggunakan beberapa jenis pestisida ,insektisida dan ,bahan kimia lain yang
berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan.
4. Melakukan penghijauan
Alternatif penanganan pencemaran udara :
1. Mengurangi, mengubah, atau melarutkan polutan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
2. Menghentikan atau mengurangi penggunaan Freon yaitu dengan memanfaatkan alat alat rumah tangga yang
bersifat ramah lingkungan
3. Menghindari penggunaan Aerosol CFCs untuk hair spray dan parfum yang disemprotkan
4. Menghentikan penggunaan bahan pemadam kebakaran halon yang berpotensi besar merusak ozon
Alternatif penaganan pencemaran air :
1. Mewajibkan industry atau pabrik untuk membuat unit pengelola dan pengolah Limbah. Setelah diolah di UPL,
limbah akan dibuang sudah memenuhi syarat sesuai dengan peruntukkannya dan tidak mencemari lingkungan.
2. Melakukan upaya pengelolaan produksi yang sedikit menghasilkan bahan buangan ( limbah )
3. Menghindari pembuangan sampah ke dalam sungai, seloka, danau, pantai, dan laut
4. Memanfaatkan limbah non organik untuk dimanfaatkan
Alternatif penaganan pencemaran tanah :
1. Mengolah limbah industri dalam pengolahan limbah sebelum di buang
2. Melakukan daur ulang terhadap bahan bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
3.

Anda mungkin juga menyukai