Anda di halaman 1dari 65

BIOSFER

Makhluk Hidup

BIOSFER Ekosistem
Lingkungan

•Habitat → •Substrat → habitat


Lingkungan atau untuk makhluk hidup
tempat yang cocok mikro, seperti jamur
untuk dan bakteri.
kehidupannya.
Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi
tetap memiliki relung (nisia) berbeda.
Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam ekosistem.
Dalam nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan
organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif.
• Keseimbangan Lingkungan
• Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
• Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik
(tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik
(tumbuhan dan hewan, termasuk manusia).
• Lingkungan hidup baik faktor biotik maupun abiotik
berpengaruh dan dipengaruhi manusia.
• Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung.
• Daya dukung lingkungannya adalah kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
• Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala
keragaman interaksi yang ada mampu untuk
menyeimbangkan keadaannya.
• Namun tidak tertutup kemungkinan, kondisi demikian
dapat berubah oleh campur tangan manusia dengan
segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang
melampaui Batas.
• Keseimbangan lingkungan secara alami dapat
berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-
komponen yang ada terlibat dalam aksi-reaksi dan
berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan
energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat
berlangsung.
• Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terjadi
perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen
atau hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem.
• Salah satu faktor penyebab gangguan adalah polusi di
samping faktor-faktor yang lain
• Polusi
• Polusi atau pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).
• Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran disebut polutan.
• Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila
keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup.
• Contohnya, karbon dioksida dengan kadar
0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan,
tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat
rnemberikan efek merusak.
• Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah
normal
2. berada pada waktu yang tidak
tepat
3. berada pada tempat yang tidak
tepat
• Sifat polutan adalah:
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi
dengan zat, lingkungan tidak merusak lagi

2. merusak dalam jangka waktu lama.


Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya
rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama,
Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat
yang merusak.
• Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan
berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan
pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
• a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara,
air, dan tanah.
• 1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel.
Contohnya sebagai berikut.
 a. Gas H2S.
• Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung
berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak
bumi dan batu bara.
 b. Gas CO dan CO2.
• Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran
yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan
mesin letup.
• Gas CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila
melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan.
• Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat
mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
• Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga
sebagai efek rumah kaca.
 c. Partikel SOZ dan NO2.
• Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat
tanah yang dapat mengganggu pernapasan.
• Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus,
bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu
kesehatan.
 d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui
pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida.
• Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan
asam sulfur.
• Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan
jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam.
• Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya
gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada
daun, batang, dan benih.
• Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi
bahan radioaktif, misalnya, nuklir.
• Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk
ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi.
• materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air,
hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia.
• Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup,
dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi,
berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan
kematian.
• Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part
per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3
udara.
• 2. Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis
pencemar sebagai berikut.
• a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida,
dan pembuangan sampah domestik, misalnya,
sisa detergen mencemari air.
• Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO,
dapat terakumulasi dan bersifat racun.
• b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri
menyebabkan 02 di air berkurang sehingga
mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
• c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan
pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan
eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang
menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga
(Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air
tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari
terhalang.
• Salah satu bahan pencemar di laut adalah
tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal
tanker minyak yang sering terjadi.
• Banyak organisme akuatik yang mati atau
keracunan karenanya.
• (Untuk membersihkan kawasan tercemar
diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan
dibutuhkan biaya yang mahal.
• Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian
manusia semakin banyak. Secara ekologis,
dapat mengganggu ekosistem laut.
• Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi
akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme
air.
• Akumulasi pencemar ini semakin meningkat
pada organisme pemangsa yang lebih besar.
• 3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa
jenis pencemaran berikut ini :
• a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur,
botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng
• b. detergen yang bersifat non bio degradable
(secara alami sulit diuraikan)
• c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya
insektisida.

4. Polusi suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising
kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin
pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras
sehingga mengganggu pendengaran.
• b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai
berikut.
• 1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg,
Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik,
pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya
Escherichia coli, Entamoeba coli, dan
Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik,
dan karet.
• c. Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan
pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya)
kontak.
• Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu
sebagai berikut :
 1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi
(gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh
serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan
bermotor yang menyebabkan mata pedih.
 2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi
pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang
kronis.
• Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata
Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya
bayi cacat.
 3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya
demikian besarnya sehingga menimbulkan
gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
• 2. Parameter Pencemaran
Paramaterparameter yang merupakan indikator
terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
• a. Parameter kimia
• Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas,
fosfor, dan logam-logam berat.
• b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical
Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam
air.
• Cara pengukurannya adalah dengan
menyimpan sampel air yang telah diketahui
kandungan oksigennya selama 5 hari.
• Kemudian kadar oksigennya diukur lagi.
• BOD digunakan untuk mengukur banyaknya
pencemar organik.
• Menurut menteri kesehatan, kandungan
oksigen dalam air minum atau BOD tidak
boleh kurang dari 3 ppm.
• c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur,
warna, rasa, bau, kekeruhan, dan
radioaktivitas.
• d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau
tidaknya mikroorganisme, misalnya,
bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
• Perubahan Lingkungan
• Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan.
• Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia
menyebabkan adanya gangguan terhadap
keseimbangan karena sebagian dari komponen
lingkungan menjadi berkurang fungsinya.
• Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur
tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami.
• Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun
akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta
mengatasinya.
• 1. Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan
Manusia
Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia
contohnya penebangan hutan, pembangunan
pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian.
• Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan
sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan
menjadi berkurang.
• Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan
erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan,
dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin
sempitnya habitat hewan-hewan tersebut.
• Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang
subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan
pangan.
• Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula
produktif menjadi tidak atau kurang produktif.
• Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara
betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah.
Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya
banjir.
• Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air
sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis.
• Akibat lebih lanjut, kita merasakan panas akibat tumbuhan
tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan
sebagai produsen terhambat.
• Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara
panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan
produksi, sedangkan di sisi lain bersifat
merugikan.
• Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida
dapat menyebabkan pencemaran.
• Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga
dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu
macam tanaman, disebut pertanian tipe
monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman
sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk
diperoleh.
• Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak
yang lain akibat penerapan tipe ini adalah
terjadinya ledakan hama.
• 2. Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam
Perubahan lingkungan secara alami disebabkan
oleh bencana alam.
• Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim
kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya
organisme di hutan tersebut.
• Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan
kawasan di sekitarnya rusak.
• Pengelolaan Lingkungan
• Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya
alam, agar lingkungan tetap lestari, harus
diperhatikan tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri.
• Dalam hal ini manusialah yang paling tepat sebagai
pengelolanya karena manusia memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan organisme lain.
• Manusia mampu merombak, memperbaiki,
dan mengkondisikan lingkungan seperti
yang dikehendakinya, seperti:
• 1. manusia mampu berpikir serta
meramalkan keadaan yang akan datang
• 2. manusia memiliki ilmu dan teknologi
• 3. manusia memiliki akal dan budi sehingga
dapat memilih hal-hal yang baik.
• Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan, dan pengembangan lingkungan
hidup.
• Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai
berikut.
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia
dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya
secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina
lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan
lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang
dan mendatang.
• Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di
luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
• Penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan
terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara
manusia dengan lingkungannya.
• pemerintah menetapkan kebijakan melalui
Undang-undang Lingkungan Hidup.
• Undang-undang lingkungan hidup
• Undang-undang tentang ketentuan-ketentuan
pokok pengelolaan lingkungan hidup disahkan
oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal
11 Maret 1982.
• Undang-undang ini berisi 9 Bab terdiri dari 24
pasal.
• Undang-undang lingkungan hidup bertujuan
mencegah kerusakan lingkungan, meningkatkan
kualitas lingkungan hidup, dan menindak
pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan
rusaknya lingkungan.
 Undang-undang lingkungan hidup antara lain
berisi hak, kewajiban, wewenang dan ketentuan
pidana yang meliputi berikut ini.
• 1. Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan
hidup yang balk dan sehat.
• 2. Setiap orang berkewajiban memelihara
lingkungan dan mencegah serta menanggulangi
kerusakan dan pencemaran lingkungan
• 3. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan
serta dalam rangka pengelolaan lingkungan
hidup. Peran serta tersebut diatur dengan
perundang-undangan.
• 4. Barang siapa yang dengan sengaja atau
karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup atau
tercemamya lingkungan hidup diancam pidana
penjara atau denda.
• Upaya pengelolaan, undang-undang dan
kesadaran manusia bahwa lingkungan
yang ada saat ini merupakan titipan dari
generasi yang akan datang sangat
berperan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan
• Upaya pengelolaan limbah yang saat ini
tengah digalakkan adalah
pendaurulangan atau recycling.
• Dengan daur ulang dimungkinkan
pemanfaatan sampah, misalnya plastik,
aluminium, dan kertas menjadi barang-
barang yang bermanfaat.
• Usaha lain dalam mengurangi polusi adalah
memanfaatkan tenaga surya. Tenaga panas
matahari disimpan dalam sel-sel solar untuk
kemudian dimanfaatkan dalam keperluan
memasak, memanaskan ruangan, dan tenaga
gerak.
• Tenaga surya ini tidak menimbulkan polusi.
• Selain tenaga surya, tenaga angin dapat pula
digunakan sebagai sumber energi dengan
menggunakan kincir-kincir angin.
• Di beberapa negara maju telah banyak
dilakukan pemisahan sampah organik dan
anorganik untuk keperluan daur ulang.
• Dalam tiap rumah tangga terdapat tempat
sampah yang berwarna-warni sesuai
peruntukkannya.
• Sumber Daya Alam
• Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba
merupakan sumber daya alam hayati F biotik),
• Faktor abiotik merupakan sumber daya alam
nonhayati.
• semuanya dimanfaatkan untuk kesejahteraan
manusia sebagai sumber daya alam.
• Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi,
baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia dan kesejahteraan manusia
• Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh
pemeliharaan, perlindungan dan pelestarian serta
pengawetan alam agar keserasian dan
keseimbangan dapat dipertahankan karena
sumber daya alam bersifat terbatas
 Menurut urutan kepentingan, kebutuhan hidup
manusia, dibagi menjadi dua sebagai berikut.
• 1. Kebutuhan Dasar.
Kebutuhan ini bersifat mutlak diperlukan untuk
hidup sehat dan aman.yaitu sandang, pangan,
papan, dan udara bersih.
• 2. Kebutuhan sekunder.
Kebutuhan ini merupakan segala sesuatu yang
diperlukan untuk lebih menikmati hidup, yaitu
rekreasi, transportasi, pendidikan, dan hiburan.
• Mutu lingkungan
Pandangan orang dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya memang berbeda-beda karena antara
lain dipengaruhi oleh faktor ekonomi,
pertimbangan kebutuhan, sosial budaya, dan
waktu.
• Semakin meningkat pemenuhan kebutuhan
untuk kelangsungan hidup, maka semakin baik
pula mutu hidup.
• Derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dalam kondisi lingkungan disebut mutu
lingkungan.

Daya dukung lingkungan


Ketersediaan sumber daya alam untuk
memenuhi kebutuhan dasar, dan tersedianya
cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan
sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan.
• Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah
kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan semua makhluk hidup.
• Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata
letaknya.
• Ada kaya akan mineral, ada pula yang tidak.
• Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak.
• Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat
berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber
daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan.
• Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup
harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain
sebagai berikut :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air,
tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil
metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan
memproses yang efisien, serta pendaurulangan
(recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah
hidup secara damai dengan alam.
• 1. Macam-macam sumber Daya Alam
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan
sifat, potensi, dan jenisnya.
a. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3,
yaitu sebagai berikut :
• 1. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable),
misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah.
Disebut terbarukan karena dapat
melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi
(pulih kembali).
• 2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan
(nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumf,
batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
• 3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya,
udara, matahari, energi pasang surut, dan energi
laut.
 b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya
alam dibagi beberapa macam, antara lain
sebagai berikut.
• 1. Sumber daya alam materi; merupakan
sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam
bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas,
kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
• 2. Sumber daya alam energi; merupakan
sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi,
gas bumi,air terjun, sinar matahari, energi
pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
• 3. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber
daya alam yang beruparuang atau tempat hidup,
misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
 c. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua
sebagai berikut :
• 1. Sumber daya alam nonhayati (abiotik);
disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu
sumber daya alam yang berupa benda-benda
mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan
kincir angin.
• 2. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan
sumber daya alam yang berupa makhluk hidup.
Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba,
dan manusia.
• Uraian di sini hanya akan ditekankan pada
sumber daya alam hayati, termasuk di dalamnya
sumber daya manusia (SDM).
• 2. Sumber Daya Tumbuhan
Berbicara tentang sumber daya alam tumbuhan kita
tidak dapat menyebutkan jenis tumbuhannya, melainkan
kegunaannya.
• Misalnya berguna untuk pangan, sandang, pagan, dan
rekreasi. Akan tetapi untuk bunga-bunga tertentu, seperti
melati, anggrek bulan, dan Rafflesia arnoldi merupakan
pengecualian karena ketiga tanaman bunga tersebut
sejak tanggal 9 Januari 1993 telah ditetapkan dalam
Keppres No. 4 tahun 1993 sebagai bunga nasional
dengan masing-masing gelar sebagai berikut.
• 1. Melati sebagai bunga bangsa.
2. Anggrek bulan sebagai bunga pesona.
3. Raffiesia arnoldi sebagai bunga langka.
• Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan
oksigen dan tepung melalui proses fotosintesis. Oleh
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau
penyusun dasar rantai makanan.
• Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan dan kepunahan, dan hal ini akan
berkaitan dengan rusaknya rantai makanan.
• Jika suatu spesies organisme punah, maka spesies itu tidak
pernah akan muncul lagi. Dipandang dari segi ilmu
pengetahuan, hal itu merupakan suatu kerugian besar.
• Selain telah adanya sumber daya tumbuhan yang punah,
beberapa jenis tumbuhan langka terancam pula oleh
kepunahan, misalnya Rafflesia arnoldi (di Indonesia) dan
pohon raksasa kayu merah (Giant Redwood di Amerika).
 Hal – hal yang harus diperhatikan dalam mengeksploitasi
sumber daya tumbuhan, khususnya hutan yaitu:
• a. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan
semena-mena (tebang habis).
• b. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan
terencana dengan sistem tebang pilih (penebangan
selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang
sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.
• c. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-
pohon muda di sekitarnya.
• d. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu
menghutankan kembali hutan yang sudah
terlanjur rusak.
• e. Melaksanakan aforestasi, yaitu
menghutankan daerah yang bukan hutan untuk
mengganti daerah hutan yang digunakan untuk
keperluan lain.
• f. Mencegah kebakaran hutan.
• Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat
merugikan adalah kebakaran hutan.
• Diperlukan waktu yang lama untuk
mengembalikannya menjadi hutan kembali.
• Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan
antara lain sebagai berikut :
a. Musim kemarau yang sangat panjang.
b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
c. Pembuatan arang di hutan.
d. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.
• Untuk mengatasi kebakaran hutan diperlukan hal-hal berikut
ini.
a. Menara pengamat yang tinggi dan alat telekomunikasi.
b. Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan
kebakaran.
c. Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap
digunakan.
• Pemadaman kebakaran hutan dapat dilakukan dengan dua
cara seperti berikut ini :
a. Secara langsung dilakukan pada api kecil dengan
penyemprotan air.
b. Secara tidak langsung pada api yang telah terlanjur besar,
yaitu melokalisasi api dengan membakar daerah sekitar
kebakaran, dan mengarahkan api ke pusat pembakaran.
• Biasanya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api,
seperti: sungai, danau, jalan, dan puncak bukit.
• Pengelolaan hutan seperti di atas sangat penting demi
pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya
fungsi hutan seperti berikut ini :
• 1. Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak
langsung jatuhke permukaan tanah, dan dapat diserap
oleh akar tanaman.
• 2. Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah,
bunga, hewan, dansebagainya.
• 3. Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan
tumbuhan di hutan memungkinkan diperolehnya
keanekaragaman gen.
• 4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim
kemarau.
• Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi
gembur dan mampu menahan air hujan sehingga
meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh
akar-akar pohon.
• Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan,
sedangkan di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan
sebagainya tidak kekurangan air.
• 3. Sumber Daya Hewan
Seperti pada ketiga macam bunga nasional, sejak
tanggal 9-1-1995, ditetapkan pula tiga satwa nasional
sebagai berikut :
1. Komodo (Varanus komodoensis) sebagai satwa
nasional darat.
2. Ikan Solera merah sebagai satwa nasional air.
3. Elang jawa sebagai satwa nasional udara.
• Selain ketiga satwa nasional di atas, masih banyak
satwa Indonesia yang langka dan hampir punah.
Misalnya Cendrawasih, Maleo, dan badak bercula satu.
• Untuk mencegah kepunahan satwa langka, diusahakan
pelestarian secara in situ dan ex situ.
• Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di
habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah
pelestarian satwa langka dengan memindahkan satwa
langka dari habitatnya ke tempat lain.
• Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar
maupun hewan yang sudah dibudidayakan.
• Termasuk sumber daya alam satwa liar adalah penghuni
hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang
ilalang, penghuni steppa, dan penghuni savana.
• Misalnya badak, harimau, gajah, kera, ular, babi hutan,
bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya.
• Termasuk sumber daya alam hewan piaraan antara lain
adalah lembu, kuda, domba, kelinci, anjing, kucing,
bermacam- macam unggas, ikan hias, ikan lele dumbo,
ikan lele lokal, kerang, dan siput.
• Terhadap hewan peliharaan itulah sifat terbarukan
dikembangkan dengan baik.
• Selain memungut hasil dari peternakan dan perikanan,
manusia jugs melakukan persilangan untuk mencari bibit
unggul guna menambah keanekaragaman ternak.
 Dipandang dari peranannya, hewan dapat digolongkan
sebagai berikut :
a. Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, ayam, itik,
lele, dan mujaer.
b. Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat
sutera.
c. Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah
madu.
d. Piaraan, antara lain kucing, burung, dan ikan hias.
 Untuk menjaga kelestarian satwa Langka, maka
penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan
haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut ini :
• 1. Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin
berburu).
• 2. Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
• 3. Membayar pajak dan mematuhi undang-undang
perburuan.
• 4. Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya
kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
• 5. Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
• 6. Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada
bulan-bulan tertentu saja. Misalnya, ikan salmon
pada musim berbiak di sungai tidak boleh
ditangkap, atau kura-kura pada musim akan
bertelur.
• 7. Harus melakukan konvensi dengan baik.
Konuensi ialah aturan-aturan yang tidak tertulis
tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu
dengan sendirinya.
• Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan
yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan
hewan buas
buruannya lepas dalam keadaan terluka.
• Peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati bahkan
ada yang diam-diam memburu satwa langka untuk

dijadikan bahan komoditi yang berharga.
• Satwa yang sering diburu untuk diambil kulitnya
antara lain macan, beruang, dan ular, sedangkan
gajah diambil gadingnya.
 Sumber Daya Mikroba
Sumber daya alam hayati yang bersifat mikroskopis,
yaitu mikroba. berperan sebagai dekomposer
(pengurai) di dalam ekosistem,
• mikroba sangat penting artinya dalam beberapa hal
seperti berikut ini :
• a. sebagai bahan pangan atau mengubah bahan
pangan menjadi bentuk lain, seperti tape, sake,
tempe, dan oncom
b. penghasil obat-obatan (antibiotik), misalnya,
penisilin
c. membantu penyelesaian masalah pencemaran,
misalnya pembuatan biogas dan daur ulang sampah
d. membantu membasmi hama tanaman, misalnya
Bacillus thuringiensis
• e. untuk rekayasa genetika, misalnya,
pencangkokan gen virus dengan gen sel hewan
untuk menghasilkan interferon yang dapat
melawan penyakit karena virus.
• Rekayasa genetika dimulai Tahun 1970 oleh Dr.
Paul Berg.
• Rekayasa genetika adalah penganekaragaman
genetik dengan memanfaatkan fungsi materi
genetik dari suatu organisme.
• Cara-cara rekayasa genetika tersebut antara
lain: kultur jaringan, mutasi buatan, persilangan,
dan pencangkokan gen.
• Rekayasa genetika dapat dimanfaatkan untuk
tujuan berikut ini :
• 1. mendapatkan produk pertanian baru, seperti
"pomato", merupakan persilangan dari potato
(kentang) dan tomato (tomat)
2. mendapatkan temak yang berkadar protein
lebih tinggi
3. mendapatkan temak atau tanaman yang
tahan hama
4. mendapatkan tanaman yang mampu
menghasilkan insektisida sendiri.
• Akhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan
sumber daya alam cenderung naik terus,
karena:
• a. pertambahan penduduk yang cepat
b. perkembangan peradaban manusia yang
didukung oleh kemajuan sains dan teknologi.
• Usaha-usaha yang dilaksanakan agar sumber
daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang
panjang
• 1. Sumber daya alam harus dikelola untuk
mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi
pengelolaan sumber daya alam harus
diusahakan agar produktivitasnya tetap
berkelanjutan.
• 2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya
regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
• 3. Diperlukan kebijaksanaan dalam
pemanfaatan sumber daya alam yang
ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan
menanamkan pengertian sikap serasi dengan
lingkungannya.
• 4. Di dalam pengelolaan sumber daya
alam hayati perlu adanya pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut :
• a. Teknologi yang dipakai tidak sampai
merusak kemampuan sumber daya untuk
pembaruannya.
• b. Sebagian hasil panen harus digunakan
untuk menjamin pertumbuhan sumber
daya alam hayati.
• c. Dampak negatif pengelolaannya harus
ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak
disertai proses pembaruannya.
• 5. Sumber Daya Manusia
Manusia dibedakan dari sumber daya alam hayati
lainnya karena manusia memiliki kebudayaan, akal,
dan budi yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun
hewan. Meskipun paling tinggi derajatnya, namun
dalam ekosistem, manusia juga berinteraksi dengan
lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi
lingkungannya sehingga termasuk dalam salah satu
faktor saling ketergantungan.
• Berbeda dengan sumber daya hayati lainnya,
penggunaan sumber daya manusia dibagi dua, yaitu
sebagai berikut :
a. Manusia sebagai sumber daya fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya manusia
dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain:
bidang perindustrian,transportasi, perkebunan,
perikanan, perhutanan, dan peternakan.
• b. Manusia sebagai sumber daya mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu
sumber daya alam yang sangat penting, karena
berfikir merupakan landasan utama bagi
kebudayaan.
• Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu
mengolah sumber daya alam untuk kepentingan
hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber
daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya.
• Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan
sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan.
• Oleh karena itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai
sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai
sumber daya cipta (sumber daya mental) yang
sangat penting bagi perkembangan kebudayaan
manusia
• Nilai Biologi, Ekonomi Dan Budaya Dari
Sumber Daya Alam
• Alam yang serasi adalah alam yang mengandung
berbagai komponen ekosistem secara seimbang.
• Komponen-komponen dalam ekosistem
senantiasa saling bergantung.
• Keseimbangan inilah yang harus tetap dijaga
agar pelestarian keanekaragaman dalam sumber
daya alam tetap terjamin.
• Keseimbangan akan terganggu jika komponen di
dalamnya terganggu atau rusak.
• Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi,
wabah penyakit, dan sebagainya dapat
menyebabkan adanya kerugian dalam bidang
ekonomi, biologi, bahkan perusakan
peninggalan-peninggalan budaya.
• 1. Sejarah Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA)
Gerakan perlindungan alam dimulai di Perancis, tahun
1853 atas usul Para pelukis untuk melindungi
pemandangan alam di Fontainbleau di Paris.
• Sebagai peletak dasar atau gagasan perlindungan alam
adalah FWH Alexander Von Humbolt (seorang ahli
berkebangsaan Jerman, 1769-1859), sehingga beliau
diakui sebagai Bapak Ekologi sedunia.
• Tokoh organisasi internasional di bidang ini adalah Paul
Sarazin (Swiss). Oleh karena keadaan perang maka
dasar-dasar organisasi ini baru terbentuk pada tahun
1946 di Basel, dan tahun 1947 di Brunnen.
• Perlindungan dan Pengawetan Alam di Indonesia lahir
pada tahun 1912 di Bogor, tokohnya Dr. SH. Kooders.
• Menurut Undang-undang Perlindungan Alam,
pencagaralaman di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu
sebagai berikut :
• 1. Cagar alam.
Penamaan ini berlaku di daerah yang keadaan alam
(tanah, flora, dan keindahan) mempunyai nilai yang khas
bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta bagi
kepentingan umum sehingga dirasa perlu untuk
dipertahankan dan tidak merusak keadaannya.
• Cagar alam dapat diartikan Pula sebagai sebidang lahan
yang dijaga untuk melindungi flora dan fauna di
dalamnya.
• 2. Suaka margasatwa.
Istilah ini berlaku untuk daerah-daerah yang keadaan
alamnya (tanah, fauna, dan keindahan) memiliki nilai
khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan sehingga
perlu dilindungi.
• Kedua istilah di atas kemudian dipadukan menjadi
Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA).
• Cagar Biosfer
Cagar Biosfer adalah perlindungan alam yang meliputi
daerah yang telah dibudidayakan manusia, misalnya
untuk pertanian secara tradisional (bukan tataguna lahan
modern, misalnya: pabrik, jalan raya, pertanian dengan
mesin).
• Selain cagar alam dan cagar biosfer terdapat juga istilah
cagar budaya yang memiliki arti perlindungan terhadap
hasil kebudayaan manusia, misalnya perlindungan
terhadap candi dan daerah sekitamya.
• Strategi pencagaralaman sedunia (World Conservation
Strategy) memiliki tiga tujuan, yaitu:
• 1. memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem
pendukung kehidupan
2. mempertahankan keanekaragaman genetis
3. menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara
berkelanjutan.
• Ketiga tujuan ini paling berkaitan. Pencagaralaman
tidak berlawanan dengan pemanfaatan jenis dan
ekosistem.
• Akan tetapi, pemanfaatan itu haruslah dilakukan
dengan cara yang menjamin adanya kesinambungan.
• Artinya, kepunahan jenis dan kerusakan ekosistem
tidak boleh terjadi.
• Demikian pula, terjaganya ekosistem dari kerusakan
tidak hanya melindungi keanekaragaman jenis,
melainkan juga proses ekologi yang esensial.
• Nilai-nilai dalam perlindungan alam
Nilai-nilai yang terkandung dalam perlindungan alam
meliputi nilai ilmiah, nilai ekonomi, dan nilai budaya
yang saling berkaitan.
• Secara terperinci, nilai-nilai yang dimiliki dalam
perlindungan dan pengawetan alam dapat dijelaskan
sebagai berikut :
• 1.Nilai ilmiah,
yaitu kekayaan alam, misalnya, hutan dapat digunakan
sebagai tempat penelitian biologi untuk pengembangan
ilmu (sains). Misalnya, botani, proteksi tanaman, dan
penelitian ekologi.
• 2. Nilai ekonomi,
yaitu perlindungan alam ditujukan untuk kepentingan
ekonomi. Misalnya pengembangan daerah wisata. Hal ini
akan mendatangkan berbagai lapangan kerja. Hutan
dengan hasil hutannya, dan Taut dapat menjadi sumber
devisa bagi negara.
• 3. Nilai budaya,
yaitu flora dan fauna yang khas maupun hasil budaya
manusia pada suatu daerah dapat menimbulkan
kebanggaan tersendiri, misalnya Candi Borobudur,
komodo, dan tanaman khas Indonesia (melati dan
anggrek).
• 4. Nilai mental dan spiritual,
misalnya dengan perlindungan alam, manusia dapat
menghargai keindahan alam serta lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa sumber daya alam
hayati terdiri dari hewan, tumbuhan, manusia, dan mikroba
yang dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan hidup
manusia.
• Pemanfaatan sumber daya tersebut antara lain di bidang
sandang, pangan, papan, dan perdagangan.
• Oleh karena dimanfaatkan oleh berbagai tingkatan manusia
dan berbagai kepentingan, maka diperlukan campur tangan
berbagai pihak dalam melestarikan sumber daya alam hayati.
• Pihak-pihak yang memanfaatkan sumber daya alam balk
negeri maupun swasta memiliki kewajiban yang sama dalam
pelestarian sumber daya alam hayati.
• Misalnya, pabrik pertambangan batu bara, selain
memanfaatkan batu tiara diharuskan pula untuk mengolah
limbah industrinya agar tidak mencemari daerah sekitamya
dan merusak ekosistem.
• Pabrik-pabrik, seperti pabrik obat-obatan, selain
memanfaatkan bahan dasar dari hutan diwajibkan pula untuk
melakukan penanaman kembali dan mengolah limbah
industrinya (daur ulang) agar tidak merusak lingkungan.
• 2. Macam-macam Bentuk (Upaya Pelestarian Sumber
Daya Alam Hayati)
Usaha pelestarian sumber daya alam hayati tidak lepas
dari usaha pelestarian lingkungan hidup.
• Usaha-usaha dalam pelestrian lingkungan hidup bukan
hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan
tanggung jawab kita semua.
• Untuk menggalakkan perhatian kita kepada pelestarian
lingkungan hidup, maka setiap tanggal 5 Juni diperingati
sebagai Hari Lingkungan Sedunia.
• Di tingkat Internasional, peringatan Hari Lingkungan
Hidup ditandai dengan pemberian penghargaan kepada
perorangan atau pun kelompok atas sumbangan praktis
mereka yang berharga bagi pelestarian lingkungan atau
perbaikan lingkungan hidup di tingkat lokal, nasional,
dan internasional.
• Penghargaan ini diberi nama "Global 500" yang
diprakarsai Program Lingkungan PBB (UNEP = United
Nation Environment Program).
• Di tingkat nasional, Indonesia tidak ketinggalan dengan
memberikan hadiah, sebagai berikut.
• a. Kalpataru
Hadiah Kalpataru diberikan kepada berikut ini.
1. Perintis lingkungan hidup, yaitu mereka yang telah
mempelopori untuk mengubah lingkungan
hidup yang kritis menjadi subur kembali.
2. Penyelamat lingkungan hidup,
yaitu mereka yang telah menyelamatkan lingkungan
hidup yang rusak.
3. Pengabdi lingkungan hidup,
yaitu petugas-petugas yang telah mengabdikan dirinya
untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
• Kalpataru berupa pahatan Kalpataru tiga dimensi yang
berlapis emas murni.
• Pahatan ini mencontoh pahatan yang terdapat pada
Candi Mendut yang melukiskan pohon kehidupan serta
mencerminkan sikap hidup manusia Indonesia terhadap
lingkungannya, yaitu keselarasan dan keserasian
dengan alam sekitarnya.
• b. Adipura
Hadiah Adipura diberikan kepada berikut
ini.
1. Kota-kota terbersih di Indonesia.
2. Daerah-daerah yang telah berhasil
membuat Laporan Neraca
Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Daerah (NKLD).
• Selain usaha-usaha tersebut di atas,
usaha lain yang tidak kalah pentingnya
adalah didirikannya bermacam-macam
perlindungan alam seperti Taman Wisata,
Taman hasional, Kebun Raya, Hutan
Buru, Hutan Lindung, dan Taman Laut.
• Macam-macam Perlindungan Alam (PPA)
Perlindungan alam dibagi menjadi dua, yaitu perlindungan
umum dan perlindungan dengan tujuan tertentu.
• 1. Perlindungan alam umum
Perlindungan alam umum merupakan suatu kesatuan
(flora, fauna, dan tanahnya). Perlindungan alam ini dibagi
menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
a. Perlindungan alam ketat;
merupakan perlindungan terhadap keadaan alam yang
dibiarkan tanpa campur tangan manusia, kecuali
dipandang perlu. Tujuannya untuk penelitian dan
kepentingan ilmiah, misalnya Ujung Kulon.
b. Perlindungan alam terbimbing; merupakan perlindungan
keadaan alam yang dibina oleh Para ahli, misalnya Kebun
Raya Bogor.
c. National Park atau Taman Nasional; merupakan
keadaan alam yang menempati suatu daerah yang lugs
dan ticlak boleh ada rumah tinggal maupun bangunan
industri. Tempat ini dimanfaatkan untuk rekreasi atau
taman wisata, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem.
Misalnya: Taman Safari di Cisarua Bogor dan Way
Kambas.
• Pada tahun 1982 diadakan Konggres Taman hasional sedunia di
Bali (World National Park Conggres). Dalam konggres itu
Pemerintah Indonesia mengumumkan 16 taman nasional (TN) yang
ada di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
01. TN. Kerinci Seblat (Sumbar, Jambi. Bengkulu) ± 1.485.000 Ha
02. TN. Gunung Leuser (Sumut, Aceh) ± 793.000 Ha
03. TN. Barisan Selatan (Lampung, Beng kulu) ± 365.000 Ha
04. TN. Tanjung Puting (Kalteng) ± 355.000 Ha
05. TN. Drumoga Bone (Sulut) ± 300.000 Ha
06. TN. Lore Lindu (Sulteng) t 231.000 Ha
07. TN. Kutai (Kaltim) ± 200.000 Ha
08. TN. Manusela Wainua (Maluku) ± 189.000 Ha
09. TN. Kepulauan Seribu (DKI) ± 108.000 Ha
10. TN. Ujung Kulon (Jabar) ± 79.000 Ha
11. TN. Besakih (Bali) ± 78.000 Ha
12. TN. Komodo (HTB) ± 75.000 Ha
13. TN. Bromo Tengger, Semeru (Jatim) ± 58.000 Ha
14. TN. Meru Betiri (Jatim) ± 50.000 Ha
15. TN. Baluran (Jatim) ± 25.000 Ha
16. TN. Gede Pangrango (Jabar) ± 15.000 Ha
• b. Perlindungan alam dengan tujuan tertentu
Macam perlindungan alam dengan tujutertentu adalah
sebagai berikut :
a. Perlindungan geologi;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan
melindungi formasi geologi tertentu, misalnya batuan
tertentu.
b. Perlindungan alam botani;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan
melindungi komunitas tumbuhan tertentu, misalnya
Kebun Raya Bogor.
c. Perlindungan alam zoologi;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan
melindungi hewan-hewan langka serta
mengembangkannya dengan cara memasukkan hewan
sejenis ke daerah lain, misalnya gajah.
d. Perlindungan alam antropologi;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan
melindungi suku bangsa yang terisolir,misalnya Suku
Indian di Amerika, Suku Asmat di Irian Jaya, dan Suku
Badui di Banten Selatan.
• e. Perlindungan pemandangan alam;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi
keindahan alam, misalnya Lembah Sianok di Sumatera
Barat.
f. Perlindungan monumen alam;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi
benda-benda alam tertentu, misalnya stalagtit, stalagmit,
gua, dan air terjun.
g. Perlindungan suaka margasatwa;
merupakan perlindungan dengan tujuan melindungi
hewan-hewan yang terancam punah, misalnya badak,
gajah, dan harimau Jawa.
h. Perlindungan hutan;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi
tanah, air, dan perubahan iklim.
i. Perlindungan ikan;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi ikan
yang terancam punah. Bentuk-bentuk PPA di atas harus
diusahakan secara terpadu karena fauna akan lestari
apabila flora dan habitatnya lestari juga.

Anda mungkin juga menyukai