TANAH - SAMPAH
Kesehatan tanah ialah integrasi dan optimasi sifat tanah
(fisik,kimia, dan biologi) yang bertujuan untuk peningkatan
produktivitas dan kualitas tanah, tanaman, dan lingkungan.
Penilaian kesehatan tanah dapat dilakukanpertama, menggunakan sensor rasa, dan penciuman; ke dua, penilaian
yang sistimatis; dan ke tiga, penilaian yang kolaboratif.
Sen-sor rasa danpenciuman manusia dapat digunakan
untuk menyidik tanah yang sehat atau tidak sehat.
Tanah yang sehat dicirikan dengan tanah gembur,berporipori,kayabahanorganik,dankayajasadhidupreniktanah
.Biasanya dengan membau, tanah yang sehat berbau khas
seperti bau Geosmin, yang diproduksi cendawan dan bakteri. Cara ini kurang terjamin keakuratannya.
Untuk meningkatkan akurasi penilaian kesehatan tanah, maka kita belajar ciri-ciri tanah yang sehat, dan
membandingkan hasil pengalaman kita dengan
teman yang lain. Penilaian kolaboratif dengan
melibatkan pa-kar dalam membagi ilmu kepada kita
dan menerima pengalaman dari kita. Dengan
demikian tercipta pema-haman yang benar
mengenai arti penting kesehatan tanahbagikita
Secara umum kualitas tanah (soil quality)
didefenisikan sebagai kapasitas tanah untuk
berfungsi dalam suatu ekosistem dalamhubungannya
dengan daya dukungnya terhadap tanaman dan
hewan,pencegahanerosidan
penguranganterjadinyapengaruhnegatif terhadap
sumberdaya air dan udara
Pencemaran air
Pencemaran air dapat diketahui dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari
biota air, baik sebagian atau seluruhnya.
Bahan polutan yang dapat menyebab-kan polusi air antara lain limbah pabrik, detergen,
pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa sisa-sisa organisme yang mengalami
pembusukan.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2
yang terlarut. Ada 2 cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam air,
yaitu secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical
Oxygen Demand).
Makin besar harga BOD makin tinggi pula tingkat pencemarannya. Polusi air yang berat
dapat menyebabkan polutan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk
kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, dan untuk air minum.
Air tanah yang sudah tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih.
Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya tidak
mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob.
Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan merupakan salah satu sumber
pencemar-an air. Pupuk dan pestisida yang larut di air akan menyebabkan eutrofikasi yang
mengakibat-kan ledakan (blooming) tumbuhan air, misalnya alga dan ganggang. Cara
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal ini
bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air
sungai oleh penduduk.
4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.
Pencemaran udara
Pencemaran udara dapat bersumber dari manusia atau dapat berasal dari alam. Pencemaran oleh
alam, misalnya letusan gunung berapi yang mengeluarkan debu, gas CO, SO2, dan H2S. Partikelpartikel zat padat yang mencemari udara di antaranya berupa debu, jelaga, dan partikel logam.
Partikel logam yang paling banyak menyebabkan pencemaran adalah Pb yang berasal dari
pembakaran bensin yang mengandung TEL (tetraethyl timbel). Adanya pencemaran udara
ditunjukkan oleh adanya gangguan pada makhluk hidup yang berupa kesukaran bernapas, batuk,
sakit tenggorokan, mata pedih, serta daun-daun yang menguning pada tanaman. Zat-zat lain yang
umumnya mencemari lingkungan, antara lain:
1) Oksida karbon (CO dan CO2) dapat mengganggu pernapasan, tekanan darah, saraf, dan mengikat
Hb sehingga sel kekurangan O2.
2) Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat merusak selaput lendir hidung dan tenggorokan.
3) Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat menimbulkan kanker.
4) Hidrokarbon (CH4 dan C4H10), menyebabkan kerusakan saraf pusat.
5) Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan dapat mengoksidasi lipida. Cara pencegahan dan
penanggulangan terhadap pencemaran udara, antara lain sebagai berikut.
a) Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.
b) Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat pencemaran.
c) Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang kurang produktif.
d) Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas. Pembersihan
dapat menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell yang berfungsi untuk menyerap debu.
eningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer juga dapat membahayakan kelangsungan hidup
makhluk hidup yang ada di bumi
ini. Konsentrasi karbon dioksida yang berasal dari sisa pembakaran, asap kendaraan, dan asap pabrik
dapat menimbulkan efek rumah kaca (green house effect).
Efek rumah kaca dapat mengakibatkan:
1) Adanya pemanasan global yang mengakibatkan naiknya suhu di bumi.
2) Mencairnya es yang ada di kutub, sehingga mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
b. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah,
bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang
lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni
piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini
dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana
tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus
lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar
tanah utama.
3. Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat
terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
Jenis-jenis Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran sbb :
a. sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan
kaca, dan kaleng
b detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan) zat
kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.
1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk
anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logamlogam berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand),
yaitu jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan
menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya
selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD
digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut
menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD
tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan,
dan radioaktivitas.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme,
misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
Parameter sifat Kimia tanah: pH Bahan organik Ntotal (%) C-organik (%) P-tersedia (ppm) Basabasa Na-, K-, Ca-, Mg-dapat dipertukarkan
(exchangeable bases, Cmol.Kg-1) Kapasitas Tukar
Kation (KTK, Cmol.Kg-1) Kejenuhan Basa (%)
Tekstur (pasir, debu, liat, kelas) Parameter sifat
Fisika tanah: Porositas Berat Isi Berat Jenis
Permeabilitas Kemantapan agregat Daya Pegang
Air (water holding capacity) Parameter sifat Biologi
tanah: Biomas Mikroba (microbial biomas) Berat
molekul bahan organik Biodiversitas Populasi
makro- dan mikro-organisme Parameter fisik
Lingkungan tanah: Panas (warmth) Suhu
(temperature) Kelembaban (moisture) Erosi
(erosion) Pencemaran (pollution)
B. Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas
manusia atau kejadian alam seperti letusan
gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran
hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik
yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam
dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang
merugikan bagi kehidupan manusia. Perubahan
lingkungan terjadi apabila ada perubahan dalam
daur biologi atau daur biogeokimia. Penebangan
pohon di hutan tanpa perhitungan akan
menimbulkan akibat yang saling berantai antara
faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti
menghilangkan sebagian besar produsen dalam
suatu ekosistem.