Anda di halaman 1dari 22

JENIS PARAMETER FISIKA, KIMIA DAN

MIKROBIOLOGI PADA TANAH DAN


SAMPAH

TANAH - SAMPAH
Kesehatan tanah ialah integrasi dan optimasi sifat tanah
(fisik,kimia, dan biologi) yang bertujuan untuk peningkatan
produktivitas dan kualitas tanah, tanaman, dan lingkungan.
Penilaian kesehatan tanah dapat dilakukanpertama, menggunakan sensor rasa, dan penciuman; ke dua, penilaian
yang sistimatis; dan ke tiga, penilaian yang kolaboratif.
Sen-sor rasa danpenciuman manusia dapat digunakan
untuk menyidik tanah yang sehat atau tidak sehat.
Tanah yang sehat dicirikan dengan tanah gembur,berporipori,kayabahanorganik,dankayajasadhidupreniktanah
.Biasanya dengan membau, tanah yang sehat berbau khas
seperti bau Geosmin, yang diproduksi cendawan dan bakteri. Cara ini kurang terjamin keakuratannya.

Untuk meningkatkan akurasi penilaian kesehatan tanah, maka kita belajar ciri-ciri tanah yang sehat, dan
membandingkan hasil pengalaman kita dengan
teman yang lain. Penilaian kolaboratif dengan
melibatkan pa-kar dalam membagi ilmu kepada kita
dan menerima pengalaman dari kita. Dengan
demikian tercipta pema-haman yang benar
mengenai arti penting kesehatan tanahbagikita
Secara umum kualitas tanah (soil quality)
didefenisikan sebagai kapasitas tanah untuk
berfungsi dalam suatu ekosistem dalamhubungannya
dengan daya dukungnya terhadap tanaman dan
hewan,pencegahanerosidan
penguranganterjadinyapengaruhnegatif terhadap
sumberdaya air dan udara

Kualitas tanah mencakup tiga komponen


pokok : (Parr etal., 1992) :
1. Produksi berkelanjutan, yakni kemampuan
tanah untukmeningkatkan produksi dan
tahan terhadap erosi.
2. Mutu lingkungan, yaitu mutu air, tanah dan
udara dimana tanah diharapkan mampu
mengurangi pencemaran lingkungan,
penyakit dan kerusakan di sekitarnya.
3. Kesehatan makhluk hidup, yaitu mutu
makanan sebagai produksiyang dihasilkan
dari tanah harus memenuhi faktor
keamanan (safety)dan kompo-sisi gizi.

Indikator kualitas tanah harusmemenuhi kriteria


a. Berkorelasi baik dengan berbagai proses ekosistem
dan berorientasi modeling.
b.Mengintegrasikanberbagaisifatdanproseskimia,fis
ikadanbiologi tanah.
c. Mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi lapang
dan dapatdiakses oleh para pengguna.
d. Peka terhadap variasi pengelolaan dan iklim
(terutama untuk menilai kualitas tanah yang bersifat
dinamis).
e. Sedapat mungkin merupakan komponen basis tanah.
Selama ini evaluasi terhadap kualitas tanah lebih
difokus-kan terhadap sifat fisika dan kimia tanah,
karena metode pengukuran yangsederhana dari
parameter tersebut relatif tersedia

Pencemaran tanah dpt diketahui dari tanah yang tidak dapat


digunakan untuk keperluan fisikanusia. Tanah yang tidak dapat
digunakan, misalnya tdk dapat ditanami tumbuhan, tandus dan
kurang mengandung air tanah.
Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah
antara lain pembuangan bahan sintetis yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga
menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah.
Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang
merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah,
flora, dan fauna tanah.
Pada saat ini hampir semua pemupukan tanah menggunakan pupuk
buatan atau anorganik. Zat atau unsur hara yang terkandung
dalam pupuk anorganik adalah nitrogen (dalam bentuk nitrat atau
urea), fosfor (dalam bentuk fosfat), dan kalium. Meskipun pupuk
anorganik ini sangat menolong untuk meningkatkan hasil pertanian,
tetapi pemakaian dalam jangka panjang tanpa dikombinasi dengan
pupuk organik mengakibatkan dampak yang kurang bagus.
Dampaknya antara lain hilangnya humus dari tanah, tanah menjadi
kompak (padat) dan keras, dan kurang sesuai utk tumbuhnya
tanaman pertanian.

Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mence-mari


permukaan tanah, maka ia dapat menguap, ter-sapu air hujan dan
atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat be-racun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mence-mari air tanah dan udara di
atasnya.
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah,
antara lain sebagai berikut:
1)Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik
sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
2) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya
dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan
sebagainya.
3) Membuang sampah pada tempatnya.
4) Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
5) Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada
tanaman

JENIS PARAMETER PENCEMAR TANAH


DAN SAMPAH

Pencemaran air

Pencemaran air dapat diketahui dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari
biota air, baik sebagian atau seluruhnya.
Bahan polutan yang dapat menyebab-kan polusi air antara lain limbah pabrik, detergen,
pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa sisa-sisa organisme yang mengalami
pembusukan.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2
yang terlarut. Ada 2 cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam air,
yaitu secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical
Oxygen Demand).
Makin besar harga BOD makin tinggi pula tingkat pencemarannya. Polusi air yang berat
dapat menyebabkan polutan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk
kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, dan untuk air minum.
Air tanah yang sudah tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih.
Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya tidak
mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob.
Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan merupakan salah satu sumber
pencemar-an air. Pupuk dan pestisida yang larut di air akan menyebabkan eutrofikasi yang
mengakibat-kan ledakan (blooming) tumbuhan air, misalnya alga dan ganggang. Cara
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal ini
bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air
sungai oleh penduduk.
4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.

Pencemaran udara

Pencemaran udara dapat bersumber dari manusia atau dapat berasal dari alam. Pencemaran oleh
alam, misalnya letusan gunung berapi yang mengeluarkan debu, gas CO, SO2, dan H2S. Partikelpartikel zat padat yang mencemari udara di antaranya berupa debu, jelaga, dan partikel logam.
Partikel logam yang paling banyak menyebabkan pencemaran adalah Pb yang berasal dari
pembakaran bensin yang mengandung TEL (tetraethyl timbel). Adanya pencemaran udara
ditunjukkan oleh adanya gangguan pada makhluk hidup yang berupa kesukaran bernapas, batuk,
sakit tenggorokan, mata pedih, serta daun-daun yang menguning pada tanaman. Zat-zat lain yang
umumnya mencemari lingkungan, antara lain:
1) Oksida karbon (CO dan CO2) dapat mengganggu pernapasan, tekanan darah, saraf, dan mengikat
Hb sehingga sel kekurangan O2.
2) Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat merusak selaput lendir hidung dan tenggorokan.
3) Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat menimbulkan kanker.
4) Hidrokarbon (CH4 dan C4H10), menyebabkan kerusakan saraf pusat.
5) Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan dapat mengoksidasi lipida. Cara pencegahan dan
penanggulangan terhadap pencemaran udara, antara lain sebagai berikut.
a) Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.
b) Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat pencemaran.
c) Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang kurang produktif.
d) Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas. Pembersihan
dapat menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell yang berfungsi untuk menyerap debu.
eningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer juga dapat membahayakan kelangsungan hidup
makhluk hidup yang ada di bumi
ini. Konsentrasi karbon dioksida yang berasal dari sisa pembakaran, asap kendaraan, dan asap pabrik
dapat menimbulkan efek rumah kaca (green house effect).
Efek rumah kaca dapat mengakibatkan:
1) Adanya pemanasan global yang mengakibatkan naiknya suhu di bumi.
2) Mencairnya es yang ada di kutub, sehingga mengakibatkan naiknya permukaan air laut.

DAMPAK PARAMETER YANG TIDAK


MEMENUHI SYARAT TERHADAP LINGKUNGAN
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
a. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe
polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anakanak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal
pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu
dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan
siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan
tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati
dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam
dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi
mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang
jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
Kematian.

b. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah,
bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang
lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni
piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini
dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana
tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus
lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar
tanah utama.

3. Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat
terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
Jenis-jenis Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran sbb :
a. sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan
kaca, dan kaleng
b detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan) zat
kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.
1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk
anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat


pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran
dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan
pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan
pada
ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang
menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa)
di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
4. Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/
kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau
apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum.

Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya


pencemaran adalah sebagai berikut :

a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logamlogam berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand),
yaitu jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan
menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya
selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD
digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut
menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD
tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan,
dan radioaktivitas.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme,
misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.

Parameter sifat Kimia tanah: pH Bahan organik Ntotal (%) C-organik (%) P-tersedia (ppm) Basabasa Na-, K-, Ca-, Mg-dapat dipertukarkan
(exchangeable bases, Cmol.Kg-1) Kapasitas Tukar
Kation (KTK, Cmol.Kg-1) Kejenuhan Basa (%)
Tekstur (pasir, debu, liat, kelas) Parameter sifat
Fisika tanah: Porositas Berat Isi Berat Jenis
Permeabilitas Kemantapan agregat Daya Pegang
Air (water holding capacity) Parameter sifat Biologi
tanah: Biomas Mikroba (microbial biomas) Berat
molekul bahan organik Biodiversitas Populasi
makro- dan mikro-organisme Parameter fisik
Lingkungan tanah: Panas (warmth) Suhu
(temperature) Kelembaban (moisture) Erosi
(erosion) Pencemaran (pollution)

2. Macam-macam Pencemaran Menurut Bahan


Pencemarnya
a. Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang
disebabkan oleh bahan yang berupa zat radioaktif,
logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik,
pestisida, detergen, dan minyak.
b. Pencemaran biologi adalah pencemaran yang
disebabkan oleh bahan yang berupa
mikroorganisme, misalnya Escherichia coli,
Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.
c. Pencemaran fisik adalah pencemaran yang
disebabkan oleh bahan yang berupa kaleng-kaleng,
botol, plastik, dan karet.

B. Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas
manusia atau kejadian alam seperti letusan
gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran
hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik
yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam
dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang
merugikan bagi kehidupan manusia. Perubahan
lingkungan terjadi apabila ada perubahan dalam
daur biologi atau daur biogeokimia. Penebangan
pohon di hutan tanpa perhitungan akan
menimbulkan akibat yang saling berantai antara
faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti
menghilangkan sebagian besar produsen dalam
suatu ekosistem.

Karena itu akan menyebabkan kepunahan


seba-gian flora dan fauna yang ada di hutan
tersebut. Pengaruh yang lainnya, dengan
pembukaan hutan akan menyebabkan
perubahan dalam daur hidrologi. Bila hujan
turun pada tanah yang terbuka, maka air
akan langsung masuk ke dalam tanah yang
memiliki kesuburan yang tinggi. Dengan
tidak adanya pohon yang menahan air hujan
yang meresap ke dalam tanah akan
menyebabkan aliran air di permukaan tanah
menjadi besar. Adanya aliran yang besar dan
cepat akan mengikis permukaan tanah yang
subur

Hilangnya kesuburan tanah akan mengurangi populasi cacing tanah yang


berperan membantu menyuburkan tanah. Kurangnya resapan air di
dalam tanah akan menyebabkan kekeringan di musim kemarau. Dengan
penebangan pohon, menyebabkan dasar hutan lebih banyak menerima
cahaya matahari dan suhu akan naik, yang dapat menyebabkan lebih
cepatnya penguraian sampah organik sebagai sumber zat hara tanah.
Penguraian sampah organik di tanah secara drastis akan mengganggu
daur nitrogen. Selain penebangan hutan, penggunaan pestisida maupun
pupuk yang berlebihan juga akan menyebabkan perubahan lingkungan.
Pemasukan limbah, seperti pupuk anorganik pada perairan akan
menyebabkan bertambahnya zat hara yang lebih besar dibandingkan
dengan yang dapat diserap pada daur biologi dalam proses penguraian
dan fotosintesis.
Zat hara yang kaya akan merangsang pertumbuhan fitoplankton
terutama ganggang biru yang semuanya tidak dapat dikonsumsi oleh
zooplankton. Selain itu, populasi fitoplankton yang sangat banyak pada
permukaan air akan menghalangi cahaya matahari menembus perairan
bagian bawah yang dapat menyebabkan kerugian bagi berbagai
organisme, sehingga menyebabkan kematian.

Penggunaan pestisida dan herbisida yang bermanfaat untuk


membasmi gulma dan hama dalam jangka panjang secara langsung
maupun tidak langsung akan membahayakan ekosistem.
Penggunaan pestisida juga dapat menyebabkan kematian hewanhewan invertebrata maupun vertebrata. Pengembalian lingkungan
yang sudah berubah merupakan pekerjaan yang sulit dan
memerlukan biaya yang besar serta waktu yang panjang. Untuk itu
perlu dijaga agar kerusakan lingkungan tidak terjadi.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian
ling-kungan, seperti:
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang
hutan secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya
kebakaran hutan, pangadaan taman nasional, dan lain-lain.
2. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
3. 3. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air
yang lain.
4. Tidak membuang sampah sembarangan.
5. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa
dimanfaatkan.

STANDAR KUALITAS TANAH DAN


SAMPAH

Anda mungkin juga menyukai