Anda di halaman 1dari 15

POLUSI TANAH

NAMA : ERIKA ALVIYANTI


NPM : 102120089
Polusi tanah adalah terdapatnya bahan-bahan kimia
(disebut polutan atau kontaminan) pada konsentrasi yang
cukup tinggi di dalam tanah dan berpotensi menimbulkan
dampak gangguan kesehatan bagi manusia, tumbuhan,
hewan dan seluruh bagian ekosistem
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia
buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Sumber & Penyebab Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh dua sumber utama, yakni penyebab
alami dan penyebab oleh manusia. Berikut adalah penjabaran dari masing-
masing penyebab polusi tanah.
 Polutan Alami – Kondisi alam dapat menyebabkan polusi tanah akibat
tumpukan bahan kimia beracun. Pencemaran tanah ini seperti yang terjadi
di gurun Atacama, Chile. Adanya akumulasi garam perklorat menjadikan
tanah di kawasan tersebut tercemar
 Polusi Non Alami – Polusi pada tanah yang disebabkan oleh kontaminan
yang berasal dari manusia. Kandungan berbagai macam zat berbahaya,
baik organik dan anorganik akan mengubah struktur tanah menjadi buruk.
Misalnya, akibat pembuangan limbah padat maupun cair dari industri
maupun masyarakat dan akumulasi penggunaan pestisida pada area
pertanian / perkebunan
Jenis Polutan
Adapun bahan-bahan yang menyebabkan polusi tanah, antara lain:
 Limbah Cair – Limbah cari merupakan salah satu faktor terbesar yang
menyebabkan pencemaran tanah. Limbah dalam bentuk cair umumnya
dihasilkan dari kegiatan industri berupa polutan kimia berbahaya. Selain
menyebabkan polusi tanah, limbah cair juga dapat mencemari air tanah dan
air permukaan
 Limbah Padat – Tidak hanya menghasilkan limbah cair, proses produksi
pada pabrik juga dapat menghasilkan limbah berbentuk padat yang dapat
mencemari tanah, seperti potongan besi dan bahan-bahan sisa produksi
 Limbah Organik – Limbah organik adalah jenis limbah yang dapat terurai
secara alami dengan bantuan mikroorganisme pengurai yang ada di dalam
tanah. Meski sampah organik tidak terlalu berbahaya, namun apabila
terjadi akumulasi yang berlebihan akan menyebabkan tanah tercemar.
Contohnya adalah tanah pada tempat pembuangan sampah akhir
 Limbah Anorganik – jenis limbah anorganik adalah sampah yang sulit dan
membutuhkan waktu lama untuk terurai. Contohnya adalah plastik, botol
minuman, dan kaleng bekas yang membutuhkan waktu ratusan tahun agar
terurai secara alami
 Limbah Pertanian – Sistem pertanian dapat menimbulkan polusi tanah dan
polusi air akibat zat-zat kimia yang digunakan sebagai pupuk, anti hama
dan anti penyakit.
 Limbah Rumah Tangga – Limbah rumah tangga adalah jenis limbah yang
kita hasilkan sehari-hari. Misalnya air deterjen bekas cucian yang dapat
mencemari air dan tanah
 Bencana Alam – Faktor bencana alam juga dapat menyebabkan
pencemaran tanah. Contohnya adalah bencana banjir, tsunami maupun
tanah longsor yang menjadikan tanah berubah kandungannya
 Kebakaran Hutan – Selain menyebabkan pencemaran udara karena asap
kebakaran. Terbakarnya hutan juga akan merusak kandungan dalam tanah
sehingga menyebabkan tanah tak lagi subur dan sulit ditumbuhi oleh
pepohonan
Komponen-komponen bahan pencemar tanah

1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah;
pemukiman penduduk;perdagangan/tempat-tempat umum
dll; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintah
dan swasta, limbah yang dihasilkan dalam bentuk padat
dan cair.
Sampah anorganik tidak dapat ter-biodegradasi
yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus
oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga
peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan
tanah akan hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam
tanah akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh
bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.
Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat jika meresap ke
dalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat
membunuh mikroorganisme dalam tanah.
2. Limbah Industri.
Limbah Industri berasal dari produksi sisa-sisa industri
berpa padatan, lumpur bubur yang berasal dari pengolahan
pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan ikan,
buah, daging dll.
• Limbah cair yang merupakan proses hasil pengolahan
dalam suatu pengolahan produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan dari industri pelapisan logam dan industri
kimia lainnya.
• Tembaga, timbal, khrom, arsen dan boron adalah zat
yang dihasilkan dari industri pelapisan logam seperti:Hg,
Zn, Pb, dapat mencemari tanah dan merupakan zat yang
sangat beracun bagi mikroorganisme.

3. Limbah Pertanian.
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik
untuk menyuburkan tanah atau tanaman seperti pupuk
urea dan pestisida untuk memberantas hama tanaman.
Penggunaan pupuk yang terus menerus akan merusak
struktur tanah dan kesuburan tanah berkurang sehingga
tidak dapat ditanami oleh jenis tanaman tertentu karena
hara tanah semakin berkurang.
Dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah :

1. Pada Kesehatan
• Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung
pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena.Kromium dan berbagai
macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak karena dapat menyebabkan
kerusakan otak serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.
• Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena
pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukimia.
• Mercuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal dan beberapa
penderita bahkan tidak dapat diobati.
• PCB dan Siklodiema dapat menyebabkan kanker hati
• Organofosfat dan Karbamat dapat menyebabkan gangguan
pada saraf otot.
• Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan pada sistim
saraf pusat.

2. Pada Ekosistem.
• Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem.
• Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis
yang rendah sekalipun.
• Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan artropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut.
• Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa
spesies primer dari rantai makanan, yang besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai
makanan tersebut.
• Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,
seperti konsentrasi DDT menyebabkan rapuhnya
cangkang telur meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
• Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menurunkan hasil pertanian.
• Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu
menahan lapisan tanah dari erosi.
Penanganan pencemaran tanah

Ada 2 cara penanganan pencemaran tanah :


1. Remidiasi.
Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar.
Ada dua jenis remidiasi tanah yaitu : in-situ (on-
site) dan ex-situ (off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi,
pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah terdiri
dari pembersihan venting (injeksi), dan bioremidiasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman untuk dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu :
• Tanah tersebut disimpan di dalam bak/tanki
yang kedap
• Kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tanki tersebut
• Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar
dari bak
• Kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah.
Pengolahan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.
2. Bioremidiasi.
Adalah proses penjernihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremidiasi bertujuan untuk memecah
atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan
yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon
dioksida dan air).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai