Anda di halaman 1dari 4

NAMA: Mochammad Arifin Mulyo A.

P
NIM : P27833320056
1. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami
Komponen bahan pencemar tanah adalah senyawa organik, senyawa anorganik,
pencemar udara, pencemar berupa bagian-bagian berat dan zat radiaktif
Sumber-sumber pencemaran tanah :
• Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme,
seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
• Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan
bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
• Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen
(NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2),
menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan
merusak kesuburan tanah/ tanaman.
• Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti
Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
• Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain
yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.

2. Dalam ilmu lingkungan DDT termasuk dalam urutan ke 3 dari polutan organik yang
persisten (Persistent Organic Pollutants, POP), yang memiliki sifat-sifat berikut
a. tak terurai melalui penguraian cahaya, biologis maupun secara kimia,
b. berhalogen (biasanya klor),
c. daya larut dalam air sangat rendah,
d. sangat larut dalam lemak,
e. mudah menguap,
f. di udara dapat dipindahkan oleh angin melalui jarak jauh,
g. terakumulasi dalam tubuh,
h. daya racun meningkat sepanjang rantai makanan

3. A. Daur Ulang
Cara pertama yang dapat dilakukan sebagai upaya penanggulanagan kerusakan pada
tanah adalah dengan melakukan kegiatan daur ulang. Daur ulang ini diperuntukkan
bagi sampah-sampah non organik agar dapat mengurangi polutan di tanah.

B. Menampung Limbah Cair


Selain daur ulang, upaya untuk menanggulangi kerusakan tanah yang lainnya adalah
menampung limbah cair sisa- sisa kegiatan produksi maupun kegiatan sehari-hari.
tentu saja hal ini berlaku bagi limbah yang mempunyai bentuk cair. Limbah cair dapat
dihasilkan dari kegiatan produksi industri maupun kegiatan rumah tangga.

C. Mengganti Bahan Bahan Kimia Dengan Bahan Bahan Organic Atau Alami
Kita mulai saja dari bahan bakar misalnya, bahan bakar yang kita gunakan untuk
menggerakkan kendaraan kita mempunyai peran yang sangat besar bagi pencemaran
udara di dunia. Bahkan saking banyaknya pencemaran di Bumi ini, lapisan ozon yang
melindungi bumi banyak yang telah mengalami kebocoran. Akibatnya cahaya
matahari yang masuk tidak mengalami penyaringan dan banyak kerugian yang bisa
ditimbulkan dan membuat banyak jenis penyakit kulit. Maka dari itu tidak ada
salahnya apabila kita menggunakan energi alternatif yang lebih ramah, seperti
menggunakan biogas atau bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak.

D. Rehabilitasi Kerusakan Sifat Fisik Tanah


Upaya penanggulangan kerusakan pada tanah salah satunya adalah rehabilitasi
kerusakan sifat fisik pada tanah. Kerusakan sifat fisik tanah pada umumnya
diakibatkan oleh memburuknya struktur tanah. Terjadinya kerusakan struktur tanah
ini dimulai dengan menurunnya kestabilan agregat tanah. Hal ini diakibatkan oleh
kikisan air hujan dan aliran permukaan.

E. Rehabilitasi Sifat Kimia dan Biologi Tanah


Selain kerusakan sifat fisik, tanah juga dapat mengalami kerusakan kimia dan
juga biologi. Kerusakan kimia dan biologi pada tanah ditandai dengan penurunan
kandungan bahan organik dan kenaikan kadar asam tanah. Tindakan perbaikan pada
tanah ini dilakukan dengan cara pemberian jerami dan zat kapur.

F. Remediasi Pencemaran Tanah


1. Remediasi in- situ, merupakan upaya pembersihan lahan yang tercemar tanpa
harus berpindah tempat atau tetap di lokasi pencemaran saja.
2. Remediasi ex- situ, merupakan pembersihan lahan yang tercemar dengan
caramenggali tanah yang tercemar dan dipindahkan ke lokasi lain. Kemudian,
setelah dipindahkan ditempat yang lebih aman maka baru bisa dilakukan
proses pembersihan pada tanah yang tercemar.
3. Bioremediasi, merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan bantuan mikroorganisme seperti jamur dan juga bakteri.
Kegiatan bioremediasi ini mempunyai tujuan untuk memecah atau mengurangi
pengaruh zat pencemar.

4. Berguna untuk mencegah atau mengurangi kebocoran leachate ke dalam tanah yang
akhirnya bisa mencemari air tanah.
o Phytoacumulation : tumbuhan menarik zat kontaminan sehingga berakumulasi
disekitar akar tumbuhan
o Rhizofiltration : proses adsorpsi/pengendapan zat kontaminan oleh akar dimana
bahan kontaminan menempel pada akar.
o Phytostabilization : penempelan zat-zat contaminan tertentu pada akar yang tidak
mungkin terserap kedalam batang tumbuhan.
o Rhyzodegradetion : penguraian zat-zat kontaminan oleh aktivitas microba
o Phytodegradation : penguraian zat kontamin oleh akar sehingga mudah diserap
oleh akar
o Phytovolatization : transpirasi zat contaminan oleh tumbuhan dalam bentuk yang
telah menjadi larutan terurai sebagai bahan yang tidak berbahaya
5. Merupakan bagian terbawah yang bersentuhan dengan tanah. Terbuat dari campuran
tanah dan bentonite yang membantu pembusukan sampah tidak merembes ke dalam
tanah dan mencemari air tanah

6. Yang dimaksud dengan lahan urug saniter (sanitary landfill) yaitu sarana pengurugan
sampah ke lingkungan yang disiapkan dan dioperasikan secara sistematis, dengan
penyebaran dan pemadatan sampah pada area pengurugan, serta penutupan sampah
setiap hari.

7. – Biaya usaha dan investasi usaha rendah.


– Dapat memasuki operasi dalam waktu singkat.
– Jika dirancang dan dioperasikan dengan baik dan dapat memperkecil
hama, acsthetic, penyakit, polusi udara, permasalahan polusi air.
– Gas metan dapat digunakan sebagai bahan bakar.
– Dapat menerima berbagai macam sampah.
– Dapat digunakan untuk reklamasi meningkatkan submarginal daratan.

8. - Organik (Degradable)
Sampah organik merupakan jenis sampah mudah membusuk misal sisa makanan,
sayuran, daun kering dan lainnya. Kelebihan dari sampah ini dapat diolah sehingga
dapat digunakan sebagai pupuk kompos.
- Anorganik (Undegradable)
Selanjutnya adalah jenis sampah anorganik yang merupakan sampah tidak mudah
membusuk, antara lain seperti plastik wadah, kertas, botol, gelas minuman, kayu,
pembungkus makanan, dan masih banyak lagi. Sampah ini dapat Anda jadikan
sampah komersial atau sampah yang pada nantinya laku dijual guna dijadikan produk
lain. Dengan sampah ini Anda juga dapat membuat suatu kerajinan tangan seperti tas
yang menarik.
- Beracun (B3)
Berikutnya adalah sampah B3 atau beracun, biasanya sampah ini berasal dari limbah
rumah sakit, limbah pabrik atau lainnya. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang termasuk sampah
B3 ialah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun. Sampah B3 ini
memiliki ciri lain yakni sampah yang belum dapat diolah dengan cara teknologi dan
timbul secara periodik.

9. Prinsip -prinsip ini dikenal dengan nama 5M, yaitu:


1.Memilah
2.Mengurangi
3 Menggunakan kembali
4. Mendaur ulang
5.Mengomposkan
10. Berdasarkan sifat-sifat biologis dan kimianya, sampah dapat digolongkan sebagai
berikut :
- Sampah yang dapat membusuk (garbage), seperti sisa makanan, daun, sampah
kebun, sampah pasar, sampah pertanian, dan lain-lain.
- Sampah yang tidak membusuk (refuse), seperti plastik, kertas, karet, gelas, logam,
kaca, dan sebagainya.
- Sampah yang berupa debu dan abu.
- Sampah yang mengandung zat-zat kimia atau fisis yang berbahaya. Disamping
berasal dari industri atau pabrik-pabrik, sampah jenis ini banyak pula dihasilkan dari
kegiatan kota termasuk dari rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai