Dosen :
Kelompok C dan D
TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengidentifikasi adanya bakteri staphylococcus sp pada makanan bayi dan
minuman sari buah dalam kemasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Hasil
Hasil menunjukkan bahwa sari buah BUAVITA terbebas dari bakteri
Staphylococcus aureus karena pada tabung reaksi sampel dengan media penanaman TBS
menunjukkan hasil yang sama dengan tabung reaksi blanko (TBS tidak diberi perlakuan).
Begitu juga pada biscuit bayi tidak ada pertumbuhan mikroba / negative staphylococcus
4.2 Pembahasan
Pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang mencakup uji
fisik, uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji organoleptik. Uji mikrobiologi merupakan salah
satu uji yang penting, karena selain dapat menduga daya tahan simpan suatu makanan,
juga dapat digunakan sebagai indikator sanitasi makanan atau indikator keamanan
makanan. Pengujian mikrobiologi diantaranya meliputi uji kualitatif untuk menetukan
mutu dan daya tahan suatu makanan, uji kuantitatif bakteri patogen untuk menentukan
tingkat keamanannya, dan uji bakteri indikator untuk mengetahui tingkat sanitasi
makanan tersebut.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk bulat (coccus), yang bila
diamati di bawah mikroskop tampak berpasangan, membentuk rantai pendek, atau
membentuk kelompok yang tampak seperti tandan buah anggur. Organisme ini Gram-
positif. Beberapa strain dapat menghasilkan racun protein yang sangat tahan panas, yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada analisis total mikroba setelah
dilakukan pengujian sebanyak 1 kali pada bahan yaitu biskuit bayi dengan tingkat
pengenceran 10 kali, begitupun dengan pengujian pada sari buah dengan mencampurkan
10ml sari buah ke dalam cairan pepton, diperoleh hasil yaitu pada analisis mikroba pada
media TSB, tidak mengandung cemaran bakteri staphylococcus. Ditunjukan dengan 2
media TSB sama sama jernih. Tabung reaksi yang pertama sebagai blanko, adalah TSB
yang tidak tercampur oleh larutan sampel. Tabung reaksi yang kedua sebagi sampel,
adalah TSB yang tercambur oleh larutan sampel yang akan diuji. Hal ini menunjukkan
bahwa makanan dan minuman yang diujikan tidak mengandung dan tidak melebihi
ambang batas maksimum cemaran mikroba sehingga termasuk dalam kategori aman
untuk dikonsumsi. Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel biskuit bayi dan sari buah
kandungan bakteri Staphylococcus aureus hasilnya adalah tidak mengandung cemaran
mikroba dan aman dikonsumsi manusia.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia nomor 7388 tahun 2009 tentang Batasan
Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan, praktikum ini dimaksudkan untuk
memastikan bahwa makanan yang beredar di masyarakat ini terbebas dari mikroba yang
dapat menyebabkan penyakit pada masyarakat. Khususnya pada mikroba Staphylococcus
aureus, biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S.
aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan
penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier.
Dari hasil pengamatan pada hari pertama sample dicampurkan dengan pepton dan
dipindahkan dalam tabung reaksi yang berisi cairan TSB dan dimasukkan dalam inkubasi
selama 1 x 24 jam dan tidak terjadi adanya kekeruhan pada tabung reaksi atau tidak
adanya pertumbuhan bakteri staphylococcus pada sample makanan. Hal ini menunjukkan
bahwa sample makanan yang diujikan aman untuk dikonsumsi .
5.2 Saran
Pembaca diharapkan bijak sebagai konsumen untuk mencari bahan makanan yang
steril dan terbebas dari bakteri ataupun kuman yang dapat membahayakan kesehatan.
Dengan adanya praktikum ini, diharapkan dapat mengurangi angka penyakit yang
disebabkan oleh mikroba Staphylococcus aureus. Dan juga mahasiswa menjadi tahu
bagaimana cara melakukan pengambilan sampel dengan benar dan terjaga kesterilannya.
Mahasiswa menguasai tentang bagaimana cara mengidentifikasi bakteri staphylococcus
aureus pada makanan dan minuman.
DAFTAR PUSTAKA
Ajala, O.O., A.O. Okunlade, O.F. Ogundare, Adekemi, A. Adeshoga, A.M. Afolabi, and R.E.
Oludare.2011. The prevalence and identification of the bacteria associated with caprine
vulvovaginitis in ibadan. J. Anim. Vet. Adv. 14(8):1115-1118.
Jagat, S. 2016. Identifikasi Staphylococcus. Diakses pada 17 Oktober 2020, dari
https://id.scribd.com/doc/310246777/Identifikasi-Staphylococcus
Prariwi, D.A, dkk. 2014. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam. Jakarta : Penerbit Erlangga
Syahrurahman, dkk. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta :Binarupa Aksara
Publishers 2010.