Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

“STAPHYLOCOCCUS AUREUS PADA MAKANAN DAN MINUMAN”

Dosen :

NARWATI, S.Si, M.Kes

Kelompok C dan D

Erdina Febriyanti P27833320015

ADINDA RIZKY SAFITRI P27833320038

Muhammad Yusron Fuadi P27833320025

Dyah Ayu Villa Dewanti P27833320043

Firsa Julia P27833320018

Fahmi Iqbal Firmansyah P27833320016

R. Himmatul Izza Ulinnuha P27833320064

Maulida Fauziatur R P27833320055

Rif'atur Rosyida Effendi P27833320068


Indah aulifiyah P27833320019

Safira Adduriyah Auliya P27833320031

Mochammad Rizaldi P27833320057

Danica nursanti P27833320011

Rif'atur Rosyida Effendi P27833320068

Zanuar Anshari Putra P27833320076

Salsabila Ro'iqoh P27833320072

AMIRRAHMAN AS'AD P27833320040

Elfrida Ilma Shofiana P27833320077

Marcella Ezra Adila R P27833320024

Laily Masruroh P27833320052

Kirana Beryl Pascariti P27833320051

Siti Aminatus Sholehah P27833320033

Moch. Arifin Mulyo A. P (P27833320056)

Dinna sistawardhana nurrizki (P27833320013)

Yoga Prasetya Ramadhan (P27833320075)

Alivia Ulfalita (P27833320003)

Alfaticha Bilqis Sakina (P27833320039)

Yasma Ira Puspitasari (P27833320074)

Rezhita Ayu Wardhani (P27833320067)

Carmellia Utari Anum Fareza (P27833320009)

Maia Dyah Rahmawati (P27833320023)

Zhafira Nur Habibah (P27833320037)

Fania Ardelia Larasati (P27833320045)

Fernanda radianti Dwi putri (P27833320017)


Dhea Vara Adellya (P27833320042)

PARAMITHA KUSUMA ANGGRAINI (P27833320062)

Itsna Nurul Auliya (P27833320022)

Indana Zulfa Salim (P27833320050)

Rifa Nurul Jannah (P27833320027)

Indah Puspita Tamano (P27833320049)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN SEMESTER 1

TAHUN 2020/2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Bakteri hidup di sekitar kita dan juga didalam tubuh kita.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi. Bakteri bersifat
kosmopolit dan hingga kini telah diketahui lebih dari 5.000 spesies bakteri yang terdapat
di bumi (Pratiwi, D.A, dkk 2014).
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal itu terlihat
dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan dan menimbulkan penyakit
yang berkisar dari infeksi sampai kepada kematian. Mikroorganisme juga dapat
mencemari makanan dan minuman yang menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi
didalamnya, membuat makanan dan minuman tersebut tidak dapat dikonsumsi atau
bahkan beracun.
Dewasa ini penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan baik di negara
yang masih berkembang ataupun di negara yang sudah maju. Mikroorganisme penyebab
terjadinya penyakit infeksi antara lain adalah parasit, virus, dan bakteri. Bakteri
Staphylococcus aureus (S. aureus) disebut sebagai penyebab tersering munculnya infeksi
nosokomial, yaitu infeksi yang diperoleh pasien setelah masuk rumah sakit. Beberapa
jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi S.aureus adalah mastitis, dermatitis
(inflamasi kulit), infeksi saluran pernafasan, impetigo, abses, sindrom syok toksik, dan
keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, dan diare.
Staphylococcus berasal dari kata staphylo yang berarti kelompok buah anggur dan
coccus yang berarti bulat dan tergolong bakteri gram positif.Di bawah mikroskop, bakteri
ini berbentuk bulat serta bergerombol seperti sekelompok buah anggur. Genus
staphylococcus mencakup 31 spesies yang kebanyakan tidak berbahaya, menetap dikulit
dan selaput lendir (membrane mukosa) manusia serta organism lainnya.
Bakteri ini juga mecakup mikroba tanah dan dapat ditemui di seluruh dunia.
Bakteri jenis ini sering di ditemukan sebagai kuman flora normal pada kulit dan selaput
lendir manusia.Akan tetapi, bakteri ini juga dapat menjadi penyebab infeksi, baik pada
manusia maupun hewan.Beberapa jenis bakteri ini dapat menghasilkan enterotoksin yang
dapat menyebabkan keracunan makanan.Bakteri jenis ini dapat diisolasi dari material
klinik, carriers, makanan, dan lingkungan.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk bulat
berdiameter 0,7-1,2 μm, tersusun dalam kelompokyang tidak teratur seperti buah anggur,
fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak bergerak. Lebih dari 90% isolat
klinik menghasilkan S. aureus yang mempunyai kapsul polisakarida atau selaput tipis
yang berperan dalam virulensi bakteri.

1.2 Tujuan
Untuk mengidentifikasi adanya bakteri staphylococcus sp pada makanan bayi dan
minuman sari buah dalam kemasan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Kualitas dari produk pangan untuk konsumsi manusia pada dasarnya dipengaruhi
oleh mikroorganisme. Semua bakteri yang tumbuh pada makanan bersifat heterotropik
yaitu membutuhkan zat organik untuk pertumbuhannya.
Bakteri merupakan mikroorganisme yang menempati golongan prokariot, karena
tidak memiliki dinding inti yang jelas atau belum memiliki dinding inti yang sejati,
sehingga semua bagian intinya tersebar di dalam sitoplasma dengan bebas. Beberapa sifat
morfologi bakteri perlu diperhatikan karena pertumbuhannya di dalam makanan dan juga
karena bakteri memiliki ketahanan cukup tinggi selama pengolahan panas maupun
dengan suhu dingin.
Dengan adanya keberadaan mikroorganisme di sekitar kita, maka mikroorganisme
itu juga dapat menguntungkan tetapi dapat juga merugikan. Makanan itu dapat
terkontaminasi oleh mikroba karena dalam makanan mengandung banyak sekali nutrien,
yang mana kita tahu bahwa suatu mikroba dapat hidup dan berkembang bila terdapat
nutrien, maka itu tidak heran bila makanan dapat mengalami pembusukan, karena
makanan merupakan media yang bagus untuk dapat tumbuh suatu mikroorganisme.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Petridish Steril
2. Forcep
3. Gunting
4. Mortal Alu
5. Lampu Spiritus
6. Labu Erlenmeyer
7. Ose
8. Beaker Glass
9. Rak Tabung
10. Tabung Reaksi
11. Timbangan
12. Autoclave
13. Incubator 44°C
14. Sampel padat (biscuit bayi)
15. Sampel cair (sari buah)
16. Media TSB
17. Alcohol 70%
18. Pi Pump
19. Pipet Steril
20. Air Pepton

3.2 Cara Kerja


a. Cara kerja pada sampel padat
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Sterilkan meja kerja menggunakan kapas yang sudah diberi alkohol 70 %
- Siapkan petri dish steril dan sterilkan timbangan yang akan digunakan.
Menimbang 10 gr sampel (biskuit bayi).
- Hancurkan sampel menggunakan mortal alu. Sebelum menggunakan mortal
alu, sterilkan menggunakan kapas yang sudah diberi alkohol.
- Memasukkan sebanyak 90 mL larutan air pepton (pencampuran 10 x) ke
dalam sampel yang sudah dihancurkan, aduk hingga tercampur rata.
- Masukkan kembali campuran sampel dan air pepton tadi ke labu elenmeyer.
- Panaskan ose pada lampu spiritus hingga membara, lalu kibaskan sejenak
- Masukan mata ose pada larutan sampel di labu elenmeyer.
- Masukkan lagi mata ose pada media penyubur TSB (Trypticase Soy Broth).
- Lakukan 2 kali karena menggunakan metode 2 mata ose.
- Setiap melakukan penanganan / pengerjaan sampel, usahakan selalu dekat
dengan lampu spiritus agar alat dan bahan tetap steril.
- Beri label pada sampel.
- Inkubasi sampel selama 1 x 24 jam pada suhu ruang 35-37ºC
b. Cara kerja pada sampel cair
- Membasahi kapas dengan Alkohol 70% kemudian kapas tersebut di lapkan ke
meja praktikum agar steril terlebih dahulu dan menyalakan Bunsen
- Mensterilkan gunting dan sampel dengan cara dilap pakai kapas yang sudah
diberi alhokol kemudian dipanaskan diatas api Bunsen
- Ambil sample yang akan diperiksa sebanyak 10 ml menggunakan pipet ukur
yang sudah disterilkan
- Masukkan sample 10 ml tersebut ke dalam air pepton 90 ml
- Siapkan media TSB kemudian tanamkan sampel yang telah dicampur dengan
air pepton tersebut dengan menggunakan jarum ose yang sudah dipanaskan
diatas api Bunsen
- Eramkan media dalam incubator 37oC selama 1x24 jam
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil menunjukkan bahwa sari buah BUAVITA terbebas dari bakteri
Staphylococcus aureus karena pada tabung reaksi sampel dengan media penanaman TBS
menunjukkan hasil yang sama dengan tabung reaksi blanko (TBS tidak diberi perlakuan).
Begitu juga pada biscuit bayi tidak ada pertumbuhan mikroba / negative staphylococcus

Gambar 1: sampel biscuit bayi Gambar 2: sampel sari buah


Keterangan: semua hasil dilihat setalah melakukan semua langkah-langkah di hari
pertama.

4.2 Pembahasan
Pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang mencakup uji
fisik, uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji organoleptik. Uji mikrobiologi merupakan salah
satu uji yang penting, karena selain dapat menduga daya tahan simpan suatu makanan,
juga dapat digunakan sebagai indikator sanitasi makanan atau indikator keamanan
makanan. Pengujian mikrobiologi diantaranya meliputi uji kualitatif untuk menetukan
mutu dan daya tahan suatu makanan, uji kuantitatif bakteri patogen untuk menentukan
tingkat keamanannya, dan uji bakteri indikator untuk mengetahui tingkat sanitasi
makanan tersebut.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk bulat (coccus), yang bila
diamati di bawah mikroskop tampak berpasangan, membentuk rantai pendek, atau
membentuk kelompok yang tampak seperti tandan buah anggur. Organisme ini Gram-
positif. Beberapa strain dapat menghasilkan racun protein yang sangat tahan panas, yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada analisis total mikroba setelah
dilakukan pengujian sebanyak 1 kali pada bahan yaitu biskuit bayi dengan tingkat
pengenceran 10 kali, begitupun dengan pengujian pada sari buah dengan mencampurkan
10ml sari buah ke dalam cairan pepton, diperoleh hasil yaitu pada analisis mikroba pada
media TSB, tidak mengandung cemaran bakteri staphylococcus. Ditunjukan dengan 2
media TSB sama sama jernih. Tabung reaksi yang pertama sebagai blanko, adalah TSB
yang tidak tercampur oleh larutan sampel. Tabung reaksi yang kedua sebagi sampel,
adalah TSB yang tercambur oleh larutan sampel yang akan diuji. Hal ini menunjukkan
bahwa makanan dan minuman yang diujikan tidak mengandung dan tidak melebihi
ambang batas maksimum cemaran mikroba sehingga termasuk dalam kategori aman
untuk dikonsumsi. Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel biskuit bayi dan sari buah
kandungan bakteri Staphylococcus aureus hasilnya adalah tidak mengandung cemaran
mikroba dan aman dikonsumsi manusia.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia nomor 7388 tahun 2009 tentang Batasan
Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan, praktikum ini dimaksudkan untuk
memastikan bahwa makanan yang beredar di masyarakat ini terbebas dari mikroba yang
dapat menyebabkan penyakit pada masyarakat. Khususnya pada mikroba Staphylococcus
aureus, biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S.
aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan
penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier.
Dari hasil pengamatan pada hari pertama sample dicampurkan dengan pepton dan
dipindahkan dalam tabung reaksi yang berisi cairan TSB dan dimasukkan dalam inkubasi
selama 1 x 24 jam dan tidak terjadi adanya kekeruhan pada tabung reaksi atau tidak
adanya pertumbuhan bakteri staphylococcus pada sample makanan. Hal ini menunjukkan
bahwa sample makanan yang diujikan aman untuk dikonsumsi .

5.2 Saran
Pembaca diharapkan bijak sebagai konsumen untuk mencari bahan makanan yang
steril dan terbebas dari bakteri ataupun kuman yang dapat membahayakan kesehatan.
Dengan adanya praktikum ini, diharapkan dapat mengurangi angka penyakit yang
disebabkan oleh mikroba Staphylococcus aureus. Dan juga mahasiswa menjadi tahu
bagaimana cara melakukan pengambilan sampel dengan benar dan terjaga kesterilannya.
Mahasiswa menguasai tentang bagaimana cara mengidentifikasi bakteri staphylococcus
aureus pada makanan dan minuman.
DAFTAR PUSTAKA

Ajala, O.O., A.O. Okunlade, O.F. Ogundare, Adekemi, A. Adeshoga, A.M. Afolabi, and R.E.
Oludare.2011. The prevalence and identification of the bacteria associated with caprine
vulvovaginitis in ibadan. J. Anim. Vet. Adv. 14(8):1115-1118.
Jagat, S. 2016. Identifikasi Staphylococcus. Diakses pada 17 Oktober 2020, dari
https://id.scribd.com/doc/310246777/Identifikasi-Staphylococcus
Prariwi, D.A, dkk. 2014. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam. Jakarta : Penerbit Erlangga
Syahrurahman, dkk. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta :Binarupa Aksara
Publishers 2010.

Anda mungkin juga menyukai