Anda di halaman 1dari 29

Putri Andini ^^v

Jumat, 10 Januari 2014


MAKALAH STERILISASI DAN DESINFEKSI

MAKALAH
STERILISASI DAN DESINFEKSI

dr. Edison Harianja, Sp.PK


DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 4
Ade Surya Fitriani
Eva Faulina Ramadhianti
Fathia Heflin
Mesya Ardipa Pebriramadhani
Picilia
Riska Sandra
Seli Melina
YAYASAN MITRA HUSADA TENGGARONG
AKADEMI KEBIDANAN KUTAI HUSADA
TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik
pada pasien yang beresiko terinfeksi atau telah terinfeksi.Pengetahuan
mengenai bagaiman terjadinya infeksi sangat penting dikuasai untuk
membatasi dan mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan cara
mempelajari ilmu bakteriologi, imunologi, virologi dan parasitologi yang
terkandung pada ilmu mikrobiologi.
Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan
mengatasi infeksi tersebut secara keseluruhan. Secara lebih spesifik
diperlukan pula pengetahuan mendasar akan kondisi seperti apa yang
bisa dijadikan lokasi atau tempat untuk melakukan asuhan kebidanan .
Perkembangan ilmu mikrobiologi telah memberikan sumbangan yang
besaar bagi dunia kesehatan, dengan ditemukannya berbagai macam alat
berkat penemuan beberapa ilmuan besar. Bahwa terbukti untuk
mencegah atau mengendalikan infeksi tenaga kesehatan dapat
menggunakan konsep steril ataupun bersih, untuk membantu proses
penyembuhan pasiennya dan lebih spesifik lagi untuk mengendalikan
dan mencegah terjadinya infeksi.
Maka dari itu, kami merasa penting untuk menyusun sebuah tulisan
yang membahas tentang bagaimana penerapan sterilisasi dan desinfeksi
dalam makalah ini.Juga bagaimana aplikasinya dalam keseharian dunia
keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi

2. Apa tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi

3. Bagaimana macam-macam sterilisasi

4. Bagaimana macam-macam desinfeksi

5. Apa perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi

6. Bagaimanaaplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam keseharian dunia

kesehatan dan keperawatan


C. Tujuan
Dari latar belakang masalah dan rumusan masalahyang telah
dipaparkan sebelumnya, maka kami menyimpulkan beberapa tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Bagaimana konsep steril dan desinfeksi digunakan.

2. Mempelajari pengertian, tujuan maupun macam-macam tekhnik

sterilisasi dan desinfeksi.


3. Mengetahui sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang sterilisasi

dan desinfeksi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi
A. Pengertian Sterilisasi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu
(alat,bahan,media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak
diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen.
Atau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu
benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun
bentuk spora.
Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk
mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-
obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh
miroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga
penting.
Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk
membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang
terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus,
stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. Jenis sterilisasi
antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, steralisasi gas
(Formalin H2 O2), dan radiasi ionnisasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis pera;latan, jumlah, dan tanggal
pelaksanaan sterilisasi.
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.

d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu

mensteril selesai.
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril

f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya,

bila terbuka harus dilakukan steralisasi ulang.


B. Desinfeksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat
digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.Antiseptik adalah zat
yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada
jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda
mati.Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau
sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat
tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat
menghambat proses disinfeksi.
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda
mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh
beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan "tingkat tinggi" dapat
membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat
membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis.
Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga
desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.Untuk
mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga
desinfektan diatas.Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas "tingkat
menengah" bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10
menit.
Kriteria desinfeksi yang ideal:
1. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu
kamar
2. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan
kelembaban
3. Tidak toksik pada hewan dan manusia
4. Tidak bersifat korosif
5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda
6. Tidak berbau/ baunya disenangi
7. Bersifat biodegradable/ mudah diurai
8. Larutan stabil
9. Mudah digunakan dan ekonomis.
Tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
Adapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mencegah makanan menjadi rusak
3. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
4. Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam
melakukan biakan murni.
Macam-Macam Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu
secara mekanik, fisik dan kimiawi:
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut.
Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya
larutan enzim dan antibiotik
2. Sterilisasi secara fisik
Dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran
Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung)
Membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum
inokulum, pinset, batang L, dll. 100 % efektif namun terbatas
penggunaanya.
b. Panas kering:
Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung
reaksi dll.Waktu relatif lama sekitar 1-2 jam. Kesterilaln tergnatung
dengan waktu dan suhu yang digunakan, apabila waktu dan suhu tidak
sesuai dengan ketentuan maka sterilisasipun tidak akan bisa dicapai
secara sempurna.
c. Uap air panas
Konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air
lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi
Teknik disinfeksi termurah Waktu 15 menit setelah air mendidih
Beberapa bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini: Clostridium
perfingens dan Cl. Botulinum
d. Uap air panas bertekanan
Menggunalkan autoklaf menggunakan suhu 121 C dan tekanan 15 lbs,
apabila sedang bekerja maka akan terjadi koagulasi. Untuk mengetahui
autoklaf berfungsi dengan baik digunakan Bacillus
stearothermophilus Bila media yang telah distrerilkan.diinkubasi selama
7 hari berturut-turut apabila selama 7 hari: Media keruh maka otoklaf
rusak Media jernih maka otoklaf baik, kesterilalnnya, Keterkaitan antara
suhu dan tekanan dalam autoklaf
Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu
Membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus,
Salmonella, Shigella dan difteri (kuman yang berasal dari sapi/pemerah)
dengan Suhu 65 C/ 30 menit
Penyinaran dengan sinar UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan
interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV Sterilisaisi secara
kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain
alkohol. Beberapa kelebihan sterilisasi dengan cara ini:
a. Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
b. absorbsi as. NukleatDaya kerja
c. Panjang gelombang: 220-290 nm paling efektif 253,7 nm
d. penetrasi lemahKelemahan

Sinar ion bersifat hiperaktif


Sering digunakan padaGamma Daya kerjanya sterilisasi bahan
makanan, terutama bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa atau
penampilan Bahan disposable: alat suntikan cawan petri dpt distrelkan
dengan teknik ini. Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga
sterilisasi dingin
3. Sterilisasi dengan Cara Kimia
a. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
1. Rongga (space)
2. Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
3. Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
4. Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
5. Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya
bersifat sangat mudah menguap
6. Sebaiknya menyediakan hand lationmerawat tangan setelah berkontak
dengan disinfekstan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia
1.Jenis bahan yang digunakan
2.Konsentrasi bahan kimia
3.Sifat Kuman
4.pH
5.Suhu
c. Beberapa Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi
1.Alkohol
a) Paling efektif untuk sterilisasi dan desinfeksi membran sel rusak
b) Mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi & enzim tdk aktif
2.Halogen
a) Mengoksidasi protein kuman
3.Yodium
a) Konsentrasi yg tepat tidak mengganggu kulit
b) Efektif terhadap berbagai protozoa
4.Klorin
a) Memiliki warna khas dan bau tajam
b) Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
5.Fenol (as. Karbol)
a) Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel
menurunkan tegangan permukaan
b) Standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan
6.Peroksida (H2O2)
a) Efektif dan nontoksid
b) Molekulnya tidak stabil
c) Menginaktif enzim mikroba
7.Gas Etilen Oksida
a) Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik
Macam-macam Desinfeksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat
digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.
Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan
mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada
benda mati.Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau
sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat
tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat
menghambat proses disinfeksi.
Macam-macam desinfektan yang digunakan :
1. Alkohol

Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk


mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan
dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun
ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi
permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
2. Aldehida
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai
untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan
kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi
dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen
dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker,
kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan
glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M.
tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit,
sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara
luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak,
misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub
(Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan
sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2%
digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap
bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut
terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary
mucus.
4. Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat
pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya
Chloros, Domestos, dan Betadine).
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak
oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang
lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini,
banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak
bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya
Dettol).

Desinfeksi permukaan
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda
mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh
beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan tingkat tinggi dapat
membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat
membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis.
Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga
desinfektan seperti iodophor, derivate fenol atau sodium hipokrit :
a. Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik.Zat ini harus dilarutkan
baru setiap hari dengan akuades.Dalam bentuk larutan, desinfektan ini
tetap efektif namun kurang efektif bagi kain atau bahan plastik.
b. Derivat fenol (O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P klorofenol 1%) dilarutkan
dengan perbandingan 1 : 32 dan larutan tersebut tetap stabil untuk
waktu 60 hari. Keuntungannya adalah efek tinggal dan kurang
menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau permukaan keras.
c. Sodium hipoklorit (bahan pemutih pakaian) yang dilarutkan dengan
perbandingan 1 : 10 hingga 1 : 100, harganya murah dan sangat efektif.
Harus hati-hati untuk beberapa jenis logam karena bersifat korosif,
terutama untuk aluminium.Kekurangannya yaitu menyebabkan
pemutihan pada pakaian dan menyebabkan baru ruangan seperti kolam
renang.
Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari
tiga desinfektan diatas.Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas
tingkat menengah bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk
waktu 10 menit.
Macam-Macam Desinfektan Dan Antiseptik dari sumber lain
1.Garam Logam Berat
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak
dalam jumlah yangkecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut
oligodinamik.Hal ini mudahsekali ditunjukkan dengan suatu
eksperimen.Namun garam dari logam berat itumudah merusak kulit,
makan alat-alat yang terbuat dari logam dan lagipula mahalharganya.
Meskipun demikian, orang masih biasa menggunakan
merkuroklorida(sublimat) sebagai desinfektan. Hanya untuk tubuh
manusia lazimnya kita pakaimerkurokrom, metafen atau mertiolat.
2..Zat Perwarna
Zat perwarna tertentu untuk pewarnaan bakteri mempunyai daya
bakteriostatis.Daya kerja ini biasanya selektif terhadap bakteri gram
positif, walaupun beberapakhamir dan jamur telah dihambat atau
dimatikan, bergantung pada konsentrasi zatpewarna tersebut.
Diperkirakan zat pewarna itu berkombinasi dengan protein
ataumengganggu mekanisme reproduksi sel. Selain violet Kristal (bentuk
kasar, violet gentian), zat pewarna lain yang digunakan sebagai
bakteriostatis adalah hijau malakhit dan hijau cemerlang.
3.Klor dan senyawa klor
Klor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum.persenyawaan
klor dengankapur atau dengan natrium merupakan desinfektan yang
banyak dipakai untukmencuci alat-alat makan dan minum.
4.Fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis
Larutan fenol 2 4% berguna sebagai desinfektan. Kresol atau
kreolin lebih baikkhasiatnya daripada fenol. Lisol ialah desinfektan yang
berupa campuran sabundengan kresol; lisol lebih banyak digunakan
daripada desinfektan-desinfektanyang lain. Karbol ialah nama lain untuk
fenol. Seringkali orang mencampurkanbau-bauan yang sedap, sehingga
desinfektan menjadi menarik.
5.Kresol
Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol
tetapi jugabeberapa senyawa yang dikenal sebagai kresol. Kresol efektif
sebagai bakterisida,dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh adanya
bahan organic. Namun, agen inimenimbulkan iritasi (gangguan) pada
jaringan hidup dan oleh karena itudigunakan terutama sebagai
disinfektan untuk benda mati. Satu persen lisol(kresol dicampur dengan
sabun) telah digunakan pada kulit, tetapi konsentrasiyang lebih tinggi
tidak dapat ditolerir.

6.Alkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan,
isoprofil dan benzylalcohol juga antiseptic.Benzyl alcohol biasa
digunakan terutama karena efekpreservatifnya (sebagai pengawet).
7.Formaldehida
Formaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan
sebagai gas.Agenini sangat efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida
dan fungisida.Dalamlarutan cair sekitar 37%, formaldehida dikenal
sebgai formalin.
8.Etilen Oksida
Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan
agen pembunuhbakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat
penting yang membuatsenyawa ini menjadi germisida yang berharga
adalah kemampuannya untukmenembus ke dalam dan melalui pada
dasarnya substansi yang manapun yangtidak tertutup rapat-rapat.
Misalnya agen ini telah digunakan secara komersialuntuk mensterilkan
tong-tong rempah- rempah tanpa membuka tong tersebut.Agen ini
hanya ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah
sebagianbesar udaranya dikeluarkan dengan pompa vakum,
dimasukkanlah etilen oksida.
9.Hidogen Peroksida
Agen ini mempunyai sifat antseptiknya yang sedang, karena
kemampuannyamengoksidasi.Agen ini sangat tidak stabil tetapi sering
digunakan dalampembersihan luka, terutama luka yang dalam yang di
dalamnya kemungkinandimasuki organisme aerob.
Perbedaan Sterilisasi dan Desinfeksi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat,
bahan, media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga
dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme penyebab
penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.
Dari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan
desinfeksi memiliki perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki
tujuan yang sama. Namun sterilisasi memiliki guna yang lebih besar, dan
desinfeksi secara khusus membunuh kuman penyebab penyakit.
Aplikasi Sterilisasi Dan Desinfeksi Dalam Keseharian Dunia
Kesehatan Dan Keperawatan
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua
bentuk kehidupan mikrobayang dilakukan dirumah sakit melalui proses
fisik maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk
membunuh kuman pathogen atau apatogen beserta spora yang terdapat
pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom,
menggunakan panas tinggi, atau bahan kimia. Jenis sterilisasi antara lain
sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, sterilisasi gas (formalin, H2O2).
Teknik steril biasanya di gunakan dalam ruangan operasi dan ruang
bersalin, selain menggunakan teknik steril pada tempaat tidur pasien
untuk prosedur invasive sepeti:
a. Mengisap jalan napas pasien
b. Memasukkan kateter urinarius
c. Mengganti balutan luka
Daerah steril biasanya dibatasi engan duk steril atau lapisan tebal
kertas berlilin atau kemasan terbuka tempat bahan-bahan steri dikemas.
Banyak rumah sakit mempunyai pusat penyedian, yaitu tempat
kebanyakan peralatan dan suplai dibersihkan serta desterilkan.Hasil
prose ini dimonitor oleh laboratorium mirobiologi secara teratur.
Kecenderungan di rumah sakit untuk menggunakan alat-alat serta
bahan yang dijual dalam keadaan steril dan sekali pakai, seperti alat
suntik, jarum, srung tangan dan masker, tidak saja mengurangi waktu
yang diperlukan untuk membersihkan, menyiapkan, serta mensterilkan
peralatan, tetapi juga mengurangi pemindah sebaran patogen melalui
infeksi silang.
d. Sanitasi lingkungan rumah sakit
Tujuan sanitasi lingkungan ialah membunuh atau menyingkirkan
pencemaran oleh mikrobe dari permukaan.Untuk mengevaluasi
prosedur dan cara-cara untuk mengurangi pencemaran, dilakukan
pengambilan contoh mikroorganisme sewaktu-waktu dari
permukaan.Pinggan-pinggan petri yang menunjukan adanya
pertumbuhan mikrobe sebelum dan sesudah pembersihan merupakan
alat pengajar yang meyakinkan untuk melatih para petugas yang baru.
Pengurangan kontaminasi oleh mikroba paling baik dicapai dengan
kombinasu pergeseran dan penggsokan, serta air dan deterjen. Ini sudah
cukup, kecuali bila spencemrannya hebat, maka perlu digunakan
desinfektan.Agar efektif, desinfektan digunakan dalam konsentrasi yang
cukup selama waktu tertentu.Penggunaan desinfektan, misalnya,
membantu menjaga air untuk mengepel agar tidak tercemar.Kain pel
harus di cuci dan di keringkan baik-baik setiap hari untuk mengurangi
pencemaran. Seember larutan dan kain pel basah sering kali di gunakan
untuk membersihkan permukaan benda lain selain lantai. Bila larutan
yang sam dipakai seharian, maka dapat mengakibatkan pencemaran oleh
mikrobe yang lebih parah dibandingkan sebelum di bersihkan.
Dengan keadaan yang bersih di rumah sakit maka keadaan asepsis
lebih mudah dicapai.
e. Universal Precaution
Pengendalian infeksi untuk penyakit-penyakit yang menular malalui
darah .Berlaku universal ,tidak memandang apa atau siapa yang dirawat,
tahu ataupun tidak tahu status infeksinya. Setiap tenaga medis harus
menyadari bahwa semua pasien berpotensi menularkan berbagai
penyakit.
f. Cuci Tangan
Pencegahan infeksi yang paling penting Harus merupakan kebiasaan
yang mendarah daging bagi tenaga kesehatan Harus selalu dilakukan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan walaupun
memakai sarung tangan atau yang lainya (cuci tangan tidak bisa
digantikan dengan sarung tangan).
Selain itu selalu gunakan alat pelindungan diri secara lengkap ketika
melakukan prosedur invasive, ataupun bedah. Seperti:
1. Gown/barakschort :
2. Masker :
3. Sarung Tangan
4. Kaca mata pelindung/goggles
g. Pengolaan Sampah Medis Dan Air Limbah
Perlu diatur sedemikian rupa agar alat atau ruang tetap bersih atau
steril,tidak berdekatan dengan limbah atau sampah medis. Membakar
sampah medis sampai menjadi arang.
h. Sterilisasi Dan Desinfeksi Alat-Alat Medis
1) Desinfekatan :
a) Aseptik/Asepsis
Suatu istilah umum yg digunakan untuk menggambarkan upaya
kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisem ke dalam area
tubuh manapun yg sering menyebabkan infeksi.
Tujuannya untuk mengurangi jumlah mikroorganisme baik pada
permukaan hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat
dengan aman digunakan.
b) Antisepsis
Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir
atau bagian tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial
(antiseptik)
c) Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT).
Proses yg menghilangkan semua mikroorganisme kecuali beberapa
endospora bakteri pada benda mati dengan merebus, mengukus atau
penggunaan desinfektan kimia
2) Sterilisasi :
Upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan
mikroba yg dilakukan di RS melalui proses fisik maupun kimiawi.
Proses yang menghilangkan semua mikroorganisem (bakteri, virus,
fungi dan parasit) termasuk endospora bakteri pada benda mati dengan
uap air panas tekanan tinggi (otoclaf), panas kering (oven), sterilan
kimia atau radiasi.
a) Pemprosesan Alat
b) Dekontaminasi
Proses yg membuat benda mati lebih aman ditangani staff sebelum
dibersihkan. Tujuan dari tindakan ini dilakukan agar benda mati dapat
ditangani oleh petugas kesehatan secara aman, terutama petugas
pembersih medis sebelum pencucian berlangsung.
c) Pencucian/ bilas
Proses yg secara fisik membuang semua debu yg tampak, kotoran,
darah, atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun membuang
sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagi mereka yg
menangani objek tersebut. Prosesnya terdiri dari mencuci sepenuhnya
dengan sabun atau detergen dan air, membilas dengan air bersih dan
mengeringkannya.
d) Sterilisasi/DTT.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau
benda dari semua bentuk kehidupan.Desinfeksi adalah membunuh
mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara
fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen.
2.beberapa tujuan sterilisasi dan desinfeksi: Mencegah terjadinya infeksi
Mencegah makanan menjadi rusak Mencegah kontaminasi
mikroorganisme dalam industri Mencegah kontaminasi terhadap bahan-
bahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni.
3.sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi. Adapun desinfeksi dapat dipakai salah satu dari tiga
desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.

B. Saran
2. Sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna makan akan

menjamin keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar


mikroorganisme. Dan dapat juga dilakukan untuk mencegah ataupun
mengendalikan infeksi.
3. Semoga tulisan kami ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi
dalam proses pembelajaran mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi.

Daftar Pustaka

Dr. jan Tambayong; Mikrobiologi untuk keperawatan


Mikrobiologi kedokteran, Bina Rupa Aksara, Jakarta, FKUI 1994
Jawetz, J. Melnick, EA, Adeberg (1986), Mikrobiologi Untuk Profesi
Kesehatan, EGC, Jakarta.
Azis, alimul H.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta:Salemba Medika
Ester, Monica.2005.Pedoman Perawatan Pasien.Jakarta:EGC

http://irwanto-fk04usk.blogspot.com/2009/08/sterilisasi-dan-desinfeksi.htm l diunduh pada tanggal 06mei 2011

18:29
http://kumpulan-materi-kuliah-s1kep.blogspot.com/2011/03/resume-
pengendalian-infeksi.html

Diposting oleh Putri Andini di 19.29


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest
Label: AKBID KUTAI HUSADA SMSTR 1

2 komentar:

1.
Seo Ninja24 Juni 2015 17.31

your article is this very helpful thanks forsharing..................:)


Balas

2.
Indri Wahyuni11 Juli 2017 17.44

terima kasih artikelnya,sangat membantu :)


Balas

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)
YM gue ^^

My Playlist
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Arsip Blog
2014 (63)
o Feb 2014 (1)
o Jan 2014 (62)
contoh kasus dan peristiwa yang selaras dan tidak ...
MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
KELOMPOK 9 NILAI PANCASILA
KELOMPOK 8 GEOSTRATEGI INDONESIA
KELOMPOK 7 GEOPOLITIK INDONESIA
KELOMPOK 6 HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
KELOMPOK 5 HAM RULE OF LAW
KELOMPOK 4 DEMOKRASI INDONESIA
KELOMPOK 3 POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
KELOMPOK 2 IDENTITAS NASIONAL
KELOMPOK 1 "FILSAFAT PANCASILA"
MAKALAH AGAMA ISLAM PANDANGAN AGAMA DI INDONESIA
MAKALAH AGAMA ISLAM PERANAN AGAMA ISLAM
MAKALAH AGAMA ISLAM BUDAYA AKADEMIK
MAKALAH AGAMA ISLAM KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU DAN ...
MAKALAH Tuhan yang Maha Esa dan Ketuhanan
MAKALAH ISBD "PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA"
MAKALAH ISBD Konsep Kebudayaan dan Perkembangan So...
MAKALAH ISBD "Pandangan dan Nilai Masyarakat terha...
MAKALAH ISBD "ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUH...
MAKALAH ISBD "KONSEP KEBUDAYAAN DAN PERKEMBANGAN S...
MAKALAH ISBD "Aspek-Aspek Sosial Budaya yang Berk...
MAKALAH ISBD "Norma dan Praktik Budaya dalam Kehid...
MAKALAH ISBD "PENDEKATAN KEBUDAYAAN DALAM PRAKTIK ...
SIKLUS HAID WANITA
SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA
HORMON YANG ADA PADA MANUSIA BESERTA FUNGSINYA
MACAM-MACAM HORMON PADA MANUSIA BESERTA FUNGSINYA
MAKALAH UJI MIKROBIOLOGI
makalah imunologi
MAKALAH STERILISASI DAN DESINFEKSI
MAKALAH HUBUNGAN KUMAN & HOSPES
makalah taksonomi
MAKALAH Jenis-Jenis Bakteri
MAKALAH Bakteri Streptococcus Pneumoniae (Pneumon...
Cara Membuat Blog Anti Copy Paste
LAPORAN PRAKTIKUM HB (HEMOGLOBIN)
LAPORAN HASIL PENGAMATAN TITIK BEKU LARUTAN
MAKALAH SEJARAH TENTANG APEC
MAKALAH PERBANDINGAN MASA PEMERINTAHAN
SOAL LATIHAN KEWARGANEGARAAN KELAS 3 SMA + JAWABAN...
SIFAT GAS MULIA (KIMIA)
SIFAT GAS MULIA (KIMIA)
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PE...
CERPEN + PUISI WARNA-WARNI DUNIAKU
TUGAS AGAMA ISLAM^^
laporan praktikum fisika hukum archimedes misal ma...
soal latihan + jawaban biologi semoga bermanfaatt ...
lapran hasil praktikum "meguji golongan darah" tem...
laporan praktikum pengamatan sel tumbuhan no photo...
PR BIOLOGI KYKNYA NI SEMOGA BERMANFAAT^^
cerita anak indonesia timun mas versi bahasa inggr...
TUGAS MEMBUAT CONTOH FILM HOROR
CONTOH ORANG PENAWARAN BARANG-BARANG ELEKTRONIK
CERPEN "DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN"
PIDATO PENGARUH INTERNET PADA REMAJA
NASKAH DRAMA TEATER BUNGA RUMAH MAKAN
NASKAH DRAMA
MAKALAH GAME ONLINE
NASKAH DRAMA "JAKA NGIYUB"
SHARE tentang TUGAS SMA KELAS XI, XII IPA dan TUGA...
Kamus Bahasa daerah 50 kata
2013 (84)
2012 (103)
2011 (49)
Lencana Facebook
Andynii SparKyu Elf

Buat Lencana Anda

Mengenai Saya
Putri Andini
Hiiiii^^ Thanks yang udh singgah ke Blog saya, jika ada hal penting yang
ingin ditanyakan silahkan email aja ya:))
putriandinitanjung@yahoo.co.id Semoga BERMANFAAT^^
Lihat profil lengkapku
Name & Fandom ^^

Kamshamita :D

Entri Populer


BIODATA PEMAIN MY LOVE FROM ANOTHER STAR
Sekilas sinopsisnyaaaaa : Sebuah drama yang mengisahkan tentang kisah
menarik dari seorang alien yang memiliki penampilan ...
laporan praktikum fisika hukum archimedes misal mau sempurna mnta filenya di
email saya aja ntr saya kasih
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA HUKUM ARCHIMEDES ...


Biodata Im Jae Bum / JB (dream high 2 )
Im Jae Bum yang sering dikenal sebagai JB berasal dari Korea Selatan. ia
berada dibawah naungan...
contoh kasus dan peristiwa yang selaras dan tidak selaras dengan visi, misi , dan
kompetesi pendidikan kewarganegaraan dikaitkan dengan bidang study
Putri Andini Tanjung NIM : 032401D13441 Semester I Kelas A Pendidikan
Kewarganegaraan Buatlah contoh kasus dan peristiwa yang...
MAKALAH STERILISASI DAN DESINFEKSI
MAKALAH STERILISASI DAN DESINFEKSI dr. Edison Harianja, Sp.PK DI SUSUN
OLEH KELOMPOK 4 Ade Surya Fitriani Eva Fauli...
soal latihan + jawaban biologi semoga bermanfaatt ^^
Soal Latihan BAB 5 Bagian .A 1 . Hati berperan dalam menjaga keseimbangan zat-
zat makanan dalam tubuh,terutama D. gula darah (...
MAKALAH ISBD "Aspek-Aspek Sosial Budaya yang Berkaitan dengan Praktek
Perkawinan, Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan BBL"
MAKALAH Aspek-Aspek Sosial Budaya yang Berkaitan dengan Praktek
Perkawinan, Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan BBL Makalah ini disus...
LAPORAN HASIL PENGAMATAN TITIK BEKU LARUTAN
Disusun oleh : Ardhiatus Saqdiah Nur Wahidatul Jannah Puji Astuti Putri
And...
MAKALAH ISBD "PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA"
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah bangsa yang
majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. ...


Dream High 2 >>> Korean Drama
After the success of this past winters hit drama series Dream High , producers
began discussing the possibility of airing a second seas...

Mw Guest Book yg
Seperti ini..??
Klik di Membuat Show
Hide floating Guest Book
[close]

Pengikut
Diberdayakan oleh Blogg
Google+ Followers

t
i
r
i
p
s
n
I
f
l
E
u
y
K
r
a
p
S
i
i
n
y
d
n
A

Anda mungkin juga menyukai