umum. Dengan tubuh yang sehat maka kesejahteraan tersebut akan menjadi lebih
membuat suatu aturan yang konkret mengenai kesehatan. Hal ini dilakukan agar
tidak adanya multi tafsir dari berbagai pihak dalam memberikan pemahaman
mengenai kesehatan mengingat kesehatan tersebut tidak dapat dilihat dari satu sisi
dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional dalam bidang kesehatan.
21
aturan mengenai kesehatan yang terdahulu yakni UU. No.23 Tahun 1992 tidak
UU.No.36 tahun 2009 yang lebih sesuai dengan kebutuhan hukum saat ini.
Ketentuan Pidana pada Bab XX diatur didalam Pasal 190 yang berbunyi:
yang melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) atau Pasal
85 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak satu miliar rupiah.
penyembuhan penyakit dan upaya untuk pemulihan kesehatan sebagai tolak ukur
diatas.
Pasal 63
(3) Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran
(4) Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau
ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
dipertanggungjawabkan.
diperlukan, hal ini dilakukan supaya tindak pidana malpraktek dapat dijerat
dengan ketentuan yang tegas. Motif yang ada pada pembentuk perundang-
seterusnya):19
19
Soerjono Soekanto,dkk, Pengantar Hukum Kesehatan, Remadja Karya, Bandung, 1987,
halaman : 33.
terpenuhi.
rehabilitatif, tidak murah. Apabila kalau hal itu dikaitkan dengan teraf
daya beli masyarakat. Biaya yang mahal itu tidak hanya berkaitan
dengan harga obat, tetapi juga dengan imbalan jasa keahlian maupun
tempat perawatan.
semakin tinggi. Oleh karena itu, dalam hubungan antara bidan dengan
pasien 20:
kesehatan.
makmur.
dengan keinginannya.
persalinan berlangsung.
di rumah sakit.
20
Heni Puji Wahyuningsih, Op,cit , halaman : 26-27
pihak luar.
merawat.
4) Prognosanya.
dideritanya.
maupun spiritual.
kesehatan.
dan kewajibannya.
Hak-hak bidan21 :
etik profesi.
21
Ibid , halaman :28-29.
lain.
sesuai.
kebutuhan pasien.
timbul.
diberikan.
k. Bidan wajib bekerja sama dengan proesi lain dan pihak yang
kebidanan.
tindakan yang penuh dengan risiko. Risiko tersebut dapat terjadi disebabkan oleh
sesuatu yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya atau risiko yang terjadi akibat
tindakan medis yang salah. Dikatakan tindakan salah apabila tenaga medis tidak
tindakan medik. Apabila seorang tenaga medis melakukan tindakan salah, maka
karena dalam pelaksanaan profesi ini penuh dengan risiko. Persyaratan tertsebut
dengan kompetensi.
Profesi tenaga medis mengandung risiko tinggi karena bentuk, sifat &
tujuan tindakan yang dilakukan oleh seorang tenaga medis dapat berpotensi
secara mandiri kepada tenaga medis untuk melakukan & bertanggung jawab
dalam melaksanakan ilmu medis menurut sebagian atau seluruh ruang lingkupnya
berikut :
buruk, maka tindakan tersebut adalah tindakan kelalaian. Akibat yang ditimbulkan
Dalam hal tindak pidana malpraktik tidak diatur dengan jelas dalam
malpraktek tersebut.
22
Pasal 360
sedemikian rupa sehingga orang itu menjadi sakit sementara atau tidak dapat
Pada pasal 360 memiliki perbedaan dengan pasal 359, yakni pada pasal
22
R.Soesilo , Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, POLITEIA, Bogor, 2007 , halaman :
248.
Di dalam pasal 90 KUHP dijelaskan mengenai luka berat atau luka parah
yakni :
23
1. Penyakit atau luka yang tidak boleh diharap akan sembuh lagi
sempurna dan tidak mendatangkan bahaya maut itu bukan luka berat.
pekerjaannya itu tidak masuk luka berat. Penyanyi misalnya jika rusak
badannya.
b. Luka yang menyebabkan jatuh sakit (ziek) atau terhalang pekerjaan sehari-
hari.
23
Ibid, halaman : 98.
Pasal 361
melakukan sesuatu jabatan atau pekerjaan, maka hukuman dapat ditambah dengan
sepertiganya dan sitersalah dapat dipecat dari pekerjaannya, dalam waktu mana
kejahatan itu dilakukan dan hakim dapat memerintahkan supaya keputusannya itu
diumumkan.
Yang dikenakan pasal ini misalnya dokter, bidan, ahli-obat, sopir, kusir dokar,
masinis yang sebagai orang ahli dalam pekerjaan mereka masing-masing dianggap
sehingga menyebabkan mati (pasal 359) atau luka berat (pasal 360), maka akan
pemeriksaan dan penalaran hukum tentang benar tidaknya peristiwa itu terjadi dan
Berdasarkan Pasal 184 KUHAP yang dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah
adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa.
Berdasarkan Pasal 183 KUHAP hakim dapat menjatuhkan pidana dengan syarat
ada dua alat bukti yang sah dan keyakinan hakim yang diperoleh dari dua alat
bukti tersebut atau sistem pembuktian menurut teori negative wetelijk, karena
menggabungkan antara unsur keyakinan hakim & unsur alat-alat bukti yang sah
menurut UU.
A. Keterangan saksi
sendiri, ia lihat sendiri & ia alami sendiri. Keterangan saksi ini menurut
Pasal 1 butir 27 KUHAP merupakan salah satu dari alat bukti dalam
diperlukan paling sedikit 2 orang saksi, karena satu saksi bukan saksi
(unus testis nullus testis). Dalam kasus ini beberapa saksi dapat diajukan di
dalam persidangan pidana antara lain saksi korban, dokter anestesi &
perawat yang turut dalam tindakan operasi. Keluarga penderita tidak dapat
169.24
B. Keterangan ahli
& dalam penunjukannya akan lebih baik apabila berkonsultasi dengan IDI.
bidang tertentu seperti yang dimaksudkan dalam Pasal 1 butir 28, Pasal
120, & Pasal 179 ayat (1) KUHAP. Keterangan ahli pada kasus ini
kesehatan dapat dijadikan alat bukti surat, karena rekam medik dibuat
dapat dilihat apa yang dilakukan dokter selama operasi berlangsung dari
24
http://hukumkes.wordpress.com/2008/03/15/aspek-hukum-pidana-dalam-pelayanan-
kesehatan/ akses tanggal 13 Agustus 2013, jam : 13:43 WIB.
kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya baik antara yang satu
dengan yang lain maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan
E. Keterangan terdakwa
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau yang ia alami
medik.