Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

Peran Integrin pada Angiogenesis


Penyembuhan Luka
Sonny John Ruddy Kalangi
Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Angiogenesis merupakan proses yang terjadi pada embriogenesis dan pada berbagai keadaan fisiologik maupun patologik orang dewasa.
Pada angiogenesis pembentukan pembuluh darah baru berasal dari kapiler-kapiler yang muncul dari pembuluh darah kecil di sekitarnya.
Pada proses angiogenesis terdapat faktor-faktor pendorong dan penghambat angiogenesis yang berinteraksi. Faktor-faktor angiogenik
yang berinteraksi dalam proses angiogenesis juga membutuhkan molekul-molekul adhesi sel endotel. Akumulasi berbagai bukti menun-
jukkan bahwa integrin reseptor adhesi sel endotel yang berhubungan dengan peradangan dan penyembuhan luka terlibat dalam proses
angiogenesis. Kata kunci: integrin, adhesi sel, angiogenesis, penyembuhan luka.

PENDAHULUAN Faktor-faktor pendorong dan penghambat angio- PENYEMBUHAN LUKA


Pembentukan pembuluh darah baru dapat genesis telah ditemukan pada dasawarsa yang Penyembuhan luka merupakan proses kompleks
melalui dua mekanisme berbeda tetapi ber- lalu, tetapi saat itu masih belum jelas apakah tetapi sistematik. Faktor-faktor pertumbuhan
hubungan, yaitu vaskulogenesis atau angioge- perkembangan pembuluh darah baru ini dipicu mengatur migrasi, proliferasi, dan diferensiasi
nesis. Pada vaskulogenesis, pembuluh darah oleh suatu sinyal atau sebagai hasil interaksi sel, juga sintesis dan degradasi protein matriks
berkembang dari sel-sel prekursor angioblas, berbagai faktor.2,6 Baru akhir-akhir ini diketahui ekstrasel. Matriks ekstrasel secara langsung mem-
sedangkan angiogenesis meliputi pertumbuhan bahwa mekanisme angiogenesis dipicu oleh pengaruhi peristiwa seluler dan memodulasi
pembuluh darah baru dari pembuluh darah sinyal dan adanya interaksi berbagai faktor yang sel yang berespons terhadap faktor-faktor per-
yang sudah ada.1 terlibat dalam proses ini.1,5,7-11 tumbuhan. Faktor-faktor fisik juga berperan
dalam proses tersebut.
Angiogenesis merupakan suatu proses biologik Pada kehidupan post-natal, angiogenesis me-
kompleks yang terjadi pada embriogenesis dan rupakan suatu peristiwa penting dalam repro- Penyembuhan luka meliputi proses-proses
pada berbagai keadaan fisiologik maupun duksi (siklus menstruasi), penyembuhan luka, sebagai berikut, yaitu: (1) induksi dari suatu
patologik orang dewasa.2 Pada angiogenesis pertumbuhan tumor, dan kelainan patologis respons radang akut oleh adanya cedera awal,
pembentukan pembuluh darah baru berasal dari lainnya.2,4 Pada penyembuhan luka, kapiler- (2) regenerasi sel parenkim, (3) migrasi dan
kapiler-kapiler yang muncul dari pembuluh kapiler baru membawa metabolit-metabolit proliferasi sel-sel parenkim dan sel sel jaringan
darah kecil di sekitarnya.3 vital seperti asam amino dan oksigen menuju ikat, (4) sintesa protein-protein matriks ekstra-
sel-sel luka yang terlibat dalam suatu rang- sel, (5) pembentukan kembali elemen-elemen
Pembuluh darah kapiler terdiri atas sel-sel en- kaian kompleks dari proses perbaikan luka parenkim untuk mengembalikan fungsi jaringan,
dotel dan perisit. Kedua jenis sel ini memuat tersebut. dan (6) pembentukan kembali jaringan ikat
seluruh informasi genetik untuk membentuk untuk mencapai kekuatan luka.14
pembuluh darah dan cabang-cabangnya serta Unsur pokok sel yang penting dari kapiler-
seluruh jaring-jaring kapiler. Molekul-molekul kapiler baru ini adalah sel endotel. Sel endotel a. Primary union atau healing by first intention
angiogenik khas akan mendorong terjadinya ini berinteraksi dengan zat biokimia cair dan Salah satu contoh sederhana proses perbaikan
proses ini, tetapi ada pula molekul-molekul peng- protein matriks ekstrasel.12 luka adalah penyembuhan luka insisi bedah
hambat bersifat khusus untuk menghentikan yang bersih dan tidak terinfeksi. Hal ini diacu
proses angiogenesis. Molekul-molekul dengan Faktor-faktor angiogenik juga membutuhkan sebagai primary union atau healing by first
fungsi yang berlawanan tersebut nampaknya molekul-molekul adhesi sel endotel dalam pro- intention. Insisi tersebut hanya menyebabkan
seimbang dan serasi dalam bekerja terus-menerus ses terjadinya angiogenesis.13 Akumulasi ber- gangguan fokal dari kontinuitas membran
mempertahankan suatu sistem pembuluh darah bagai bukti menunjukkan bahwa integrin re- basal epitel dan kematian sedikit sel epitel dan
kecil yang konstan. septor adhesi sel endotel yang berhubungan jaringan ikat.
dengan peradangan dan penyembuhan luka
Pada orang dewasa normal, dalam keadaan non- terlibat dalam proses angiogenesis. Hari 1. Neutrofil terlihat pada tepi insisi, ber-
patologik sel endotel mengalami pergantian migrasi ke arah bekuan fibrin. Sel-sel basal
(turn over) dalam waktu bertahun-tahun, namun Makalah ini memaparkan mekanisme penyem- epidermis pada pinggiran irisan mulai mem-
sel-sel endotel tersebut berproliferasi dengan buhan luka, pembentukan pembuluh darah perlihatkan peningkatan aktivitas mitosis.
cepat (5 hari) pada saat terjadi rangsangan angio- baru, faktor-faktor angiogenesis, serta secara Dalam 24-48 jam, sel-sel epitel kedua pinggir-
genesis, misalnya selama regenerasi jaringan khusus membahas tentang peran integrin pada an luka mulai bermigrasi dan berproliferasi
pada penyembuhan luka.4,5 angiogenesis penyembuhan luka. sekitar dermis.

C DK 1 8 4 / Vo l. 38 no. 3/A p r i l 2011 177


TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Hari 2 - 3. Neutrofil digantikan oleh makrofag, gasi ke dalam kelompok-kelompok yang disebut dengan matriks ekstrasel dapat juga dilepaskan dengan satu dari dua subunit tersebut. Namun fungsi sebagai pengirim sinyal ke dalam second- Integrin v6 diekspresikan pada migrasi ke-
dan jaringan granulasi secara progresif me- kelompok angiogenetik atau pulau-pulau darah. pada proteolisis matriks, yang merupakan bagian beberapa subunit dapat berhubungan dengan messenger pathway sel. Sinyal ini bertemu dengan ratinosit di tepi luka beberapa hari setelah ter-
nyerbu ruang insisi. Serabut kolagen sekarang Sel-sel pluripoten ini kemudian berdiferensiasi fase invasi. Reseptor-reseptor sel vaskular untuk lebih dari satu subunit , khususnya dalam hal sinyal-sinyal reseptor-reseptor agonis pasangan- jadi perlukaan dan integrin subunit ini masih
jelas pada pinggiran insisi, tetapi ini cenderung ke dalam dua jalur: (1) sel yang terletak lebih ke bFGF, TGF-, dan VEGF merupakan reseptor ini adalah v.20 Satu subunit dapat berinter- protein G atau reseptor-reseptor pasangan- tetap diekspresikan hingga keratinosit menu-
secara vertikal dan tidak menjembatani insisi. tengah membentuk primordium sel darah dan transmembran spesifik yang difosforilasi dalam aksi dengan beberapa subunit , membentuk
Proliferasi sel epitel yang terus-menerus meng- (2) sel-sel terletak lebih perifer yang berkelom- residu-residu tirosin pada ligasi. Peristiwa ini
protein tirosin kinase. Konsekuensi dari aktivasi tupi luka. Fungsi integrin v6 pada endotel
integrin yang mengikat ligan yang berbeda. sel adalah termasuk aktivasi integrin spesifik
hasilkan suatu penebalan lapisan epidermis. pok (angioblas) akhirnya membentuk sel-sel memulai aliran transduksi sinyal yang mem- penyembuhan luka masih belum jelas, tetapi
Hari 4 - 5. Pembentukan pembuluh darah baru endotel. berikan perubahan dalam ekspresi gen.17 yang meningkatkan adhesi sel dan respons lain- integrin ini memainkan peran penting dalam
Kedua subunit integrin merupakan glikoprotein nya seperti proliferasi sel, sekresi, dan perubah-
mencapai puncaknya sambil jaringan granulasi perbaikan sistem pembuluh darah selama
transmembran, masing-masing dengan segmen an morfologi. Integrin merupakan reseptor
mengisi ruang insisi. Serabut-serabut kolagen Ekspansi berikutnya dari sistem vaskular terjadi Penginduksi angiogenesis dapat bekerja secara stadium lanjut angiogenesis.13
transmembran hidrofobik tunggal. Pada sebagian yang mentransmisikan sinyal ke dalam dan ke
menjadi sangat berlebihan dan mulai menjem- melalui bertunas, migrasi, dan anastomosis langsung pada sel-sel endotel, atau secara tidak
batani insisi. Epidermis memperoleh ketebalan untuk membentuk pleksus primer. Maturasi langsung melalui sel-sel aksesori (monosit, mas- besar integrin, domain sitoplasmanya pendek
luar sel.20
(50 asam amino atau kurang), kecuali integrin Secara keseluruhan menunjukkan bahwa be-
normalnya sambil diferensiasi sel permukaan anyaman tersebut diikuti dengan diferensiasi tosit, dan sel-sel T).10 Friedlander et al.19
4 mempunyai domain sitoplasma yang terdiri berapa integrin v endotel terlibat dalam angio-
menghasilkan arsitektur epidermis matur de- elemen-elemen arteri dan vena.2 menunjukkan dua jalur berbeda yang mengin- Peran integrin pada angiogenesis luka
ngan keratinisasi permukaan. Minggu ke dua. duksi angiogenesis: jalur pertama dipicu oleh atas 1000 asam amino. Domain ekstraselnya genisis yang diinduksi oleh luka pada manusia
Selama proses penyembuhan luka, daerah
Terdapat akumulasi kolagen dan proliferasi b. Angiogenesis bFGF dan TNF- (tumor necrosis factor-) dan (>75 kd untuk subunit , dan >100 kd untuk dengan fungsi yang saling melengkapi secara
membran basal pembuluh-pembuluh darah
fibroblas yang terus-menerus. Infiltrat leukosit, Umumnya rangkaian peristiwa proses angio- memerlukan interaksi dengan integrin v3; subunit ) berhubungan untuk membentuk potensial dan bahwa v3 mempunyai peran
mengekspresikan beberapa protein adhesif,
edema, dan peningkatan vaskularitas pada genesis, meliputi: (1) vasodilatasi dan kongesti jalur kedua adalah melalui VEGF-A dan me- heterodimer . Integrin subunit dan fungsional penting. Rangsangan angiogenik
dasarnya berkurang. Bulan pertama. Jaringan vascular bed; (2) elongasi pembuluh berhubu- rupakan v5-dependent. mengambil bagian pada tempat ikatan-ligan termasuk faktor von Willebrand, fibronektin,
oleh basic fibroblast growth factor (bFGF) me-
bekas luka (scar) terdiri dari jaringan ikat yang ngan dengan perkembangan varikosa, sinus, yang terletak pada/dekat tempat pertemuan dan fibrin. Juga beberapa anggota famili
integrin reseptor adhesi sel diekspresikan pada nginduksi ekspresi integrin v3 dan menye-
sebagian besar tanpa sel-sel radang dan atau perubahan struktur pilinan; (3) disolusi Inhibitor angiogenesis. Inhibitor-inhibitor angio- antara kedua subunit.
permukaan kultur otot polos dan sel endotel. babkan sel-sel melakukan invasi ke matriks
ditutupi epidermis normal. membran basal pembuluh darah; (4) pertuna- genesis dapat mempengaruhi berbagai tahap
san endotel ke dalam jaringan sekitarnya; (5) angiogenesis, seperti destruksi membran basal ekstrasel sekitarnya dan memasuki siklus sel.
Pada umumnya, integrin yang mengandung
b. Secondary union atau healing by second migrasi distal dari endotel menghadap sumber pembuluh darah, proliferasi dan migrasi sel-sel Integrin v3 diekspresikan secara berlimpah Jika ligasi integrin ini ke ligan ekstraselnya
subunit 1 mengikat komponen dari subunit
intention angiogenik, dengan mitosis proksimal; (6) endotel, atau pembentukan lumen.18 Hal ini ekstrasel, misalnya integrin 11 dan 21 ke- pada pembuluh-pembuluh darah jaringan gra- dihambat, maka sel-sel vaskular yang berprolif-
Jika kehilangan sel atau jaringan lebih luas maka proliferasi sel endotel, (7) pembentukan lumen membuktikan bahwa terdapat perbedaan go- nulasi tetapi tidak dapat dideteksi atau menun- erasi mengalami apoptosis, disertai dengan
duanya mengikat suatu segmen dalam domain
proses perbaikannya lebih kompleks. Pada ke- (kanalisasi), melalui mekanisme intersel dan longan inhibitor endogen dari pertumbuhan induksi aktivitas p53, peningkatan ekspresi
C-terminal kolagen tipe IV; integrin ini juga me- jukkan ekspresi dalam kadar yang sangat rendah
adaan ini, regenerasi sel-sel parenkim saja tidak intrasel; (8) anastomosis dengan tunas endotel dan motilitas endotel yang bekerja sesuai
ngikat setidaknya dua bagian berbeda dari lami- pada dermis dan epitel kulit normal dari donor p21WAF1/CIP1 dan penurunan pada rasio Bcl-2
dapat mengembalikan arsitektur aslinya. Akibat- lainnya dan pembentukan simpul; (9) perkem- dengan molekul-molekul penginduksi untuk
nin; dan 51 mengikat fibronektin.22 Integrin yang sama,13,23,24 sebaliknya integrin 1 di- :Bax. Ini menunjukkan bahwa interaksi antara
nya terdapat pertumbuhan luas jaringan gra- bangan sirkulasi; (10) maturasi dan evolusi mengontrol angiogenesis. Mengurangi konsen-
1 dapat membentuk suatu kompleks dengan ekspresikan secara berlimpah pada pembuluh integrin dan matriks ekstrasel mengatur pro-
nulasi dari pinggiran luka, diikuti oleh akumu- saluran-saluran dengan segmen-segmen arteri trasi inhibitor atau meningkatkan konsentrasi
lasi matriks ekstrasel dan parut luka. Bentuk dan vena.2,15 penginduksi menghasilkan suatu angiogenic setidaknya 10 subunit , yaitu 1 9 dan v.21 darah dan sel stroma pada kulit normal dan ja- liferasi dan kelangsungan hidup. Untuk memu-
penyembuhan ini diacu sebagai secondary switch.10 ringan granulasi.23 Peningkatan ekspresi inte- dahkan proliferasi dan kelangsungan hidup,
union atau healing by second intention. Faktor-faktor angiogenesis. Angiogenesis di- Integrin 1 diekspresikan secara luas pada lim- grin v3 tidak terlihat pada luka selama sta- maka interaksi antara integrin v3 dan matriks
kontrol oleh berbagai faktor yang memulai, Selain itu juga terdapat inhibitor-inhibitor fosit dan leukosit. Umumnya, kadar integrin 1 dium lanjut proses penyembuhan luka (setelah ekstrasel menekan sinyal yang menghentikan
PEMBENTUKAN PEMBULUH DARAH BARU mengontrol, dan mengakhiri proses yang mem- angiogenesis yang berasal dari bahan alam, meningkat setelah adanya rangsangan antigen. hari ke-7),13 hal ini ditunjang dengan temuan pertumbuhan melalui hambatan aktivitas p53
Pembentukan pembuluh darah baru dapat me- punyai banyak tahap dan rumit. Faktor-faktor seperti flavonoid, karbohidrat-bersulfat, atau Seperti pada jenis sel lain, integrin 1 memper- lainnya bahwa ekspresi integrin v3 mening- dan ekspresi p21WAF1/CIP1. Hal ini memung-
lalui vaskulogenesis atau angiogenesis. Vasku- tersebut meliputi: (1) faktor pertumbuhan, (2) triterpenoid yang berperan penting dalam antarai perlekatan limfosit ke protein matriks kat sampai hari ke-7 proses perbaikan. Secara
logenesis dan angiogenesis merupakan dua matriks ekstrasel, (3) molekul adhesi sel, dan (4) proses ini.18 kinkan maturasi sel yang berhubungan dengan
ekstrasel dan kemungkinan besar memainkan
spesifik ekspresi integrin v3 terlokalisasi pembentukan membran basal intak menuju pada
aspek yang berbeda dari pembentukan pem- berbagai faktor angiogenesis lainnya.5,10,16-18 peranan penting pada ekstravasasi dan migrasi
pada ujung kapiler baru.24 Penghambatan diferensiasi akhir dan pembentukan lumen.
buluh darah baru. Pada embrio, vaskulogenesis INTEGRIN limfosit pada jaringan saat terjadinya respons
berarti diferensiasi angioblas (prekursor sel Stimulator angiogenesis. Mekanisme angio- a. Struktur integrin integrin subunit v3 dengan menggunakan
imun.
endotel) ke dalam pulau-pulau darah, yang genesis secara umum dapat dibagi dalam tiga Integrin adalah suatu famili reseptor adhesi anti-v3 akan menghambat pembentukan
PENUTUP
kemudian bergabung untuk membentuk sis- fase, yaitu: inisiasi, proliferasi/invasi, dan ma- permukaan sel. Seluruh integrin merupakan pembuluh darah baru selama proses penyem-
b. Fungsi integrin Angiogenesis merupakan proses yang sangat
tem kardiovaskular primitif atau vaskularisasi turasi. Mulanya, stimulator angiogenik seperti heterodimer yang terdiri atas rantai dan Integrin memperantarai transfer informasi ke
buhan luka manusia,13,23 sedangkan anti-1
kompleks, meliputi koordinasi pengaturan ke-
organ-organ endoderm. Angiogenesis juga di- faktor pertumbuhan atau sitokin dilepaskan rantai . Integrin subunit mempunyai ukuran dan anti-v5 tidak memberikan efek.23
dalam sel-sel. Sinyal melalui integrin terjadi langsungan hidup sel vaskular, proliferasi, mi-
butuhkan untuk vaskularisasi organ ektoderm dari sel-sel radang dan/atau tumor. Terdapat yang bervariasi antara 120 dan 180 kd dan tiap
dalam dua bentuk: regulasi afinitas dan konfor- grasi, dan diferensiasi. Kebanyakan dari peristiwa
atau organ mesenkim, dan pada post-natal banyak stimulator potensial angiogenesis yang integrin subunit berhubungan secara non- Pada sistem pembuluh darah kulit terdapat
masi reseptor dari dalam sel ke luar (sinyal dari
dibutuhkan pada proliferasi endometrium dan sudah diidentifikasi, seperti basic fibroblast kovalen dengan integrin subunit (90-110 kd).20 ekspresi kadar rendah integrin v5, ekspresi
tersebut bergantung pada adhesi sel vaskular
dalam ke luar), dan rangsangan intrasel melalui
penyembuhan luka.10 growth factor (bFGF), transforming growth Kebanyakan integrin diekspresikan pada ber- yang ditingkatkan oleh adanya interaksi sel de-
okupasi ligan dari reseptor-reseptor (sinyal dari integrin ini akan meningkat setelah terjadi
factor- (TGF-), dan vascular endothelial bagai jenis sel, dan sebagian besar sel mengeks- ngan sel dan sel dengan matriks ekstrasel yang
luar ke dalam). Aktivasi dan inaktivasi integrin perlukaan kulit. Ini menunjukkan bahwa v5
a. Vaskulogenesis growth factor (VEGF), yang dilepaskan dari ber- presikan beberapa jenis integrin. Terdapat 16 diperantarai oleh integrin reseptor adhesi sel.
dapat diperantarai dari dalam sel. tidak hanya memperantarai interaksi matriks
Sirkulasi muncul pada kehidupan awal embrio bagai tumor. Faktor-faktor ini merangsang pro- subunit dan 8 subunit yang diketahui.21
dan endotel yang terlibat dalam angiogenesis Di antara subunit integrin yang terlibat dalam
untuk memasok peningkatan kebutuhan meta- liferasi dan sifat invasif sel vaskular, dengan Sebagian besar subunit hanya berhubungan
tetapi juga dibutuhkan untuk mempertah- proses angiogenesis pada penyembuhan luka
bolik organisme berkembang. Sel-sel me- demikian merangsang pertumbuhan pembu- dengan satu subunit , sebagai contoh sel Pada platelet, limfosit, dan fibroblas integrin
senkim primitif pada struktur-struktur ekstra- luh darah. Faktor-faktor pertumbuhan dan sti- darah putih mengekspresikan integrin 1 dan memicu sinyal intrasel, sering dalam sinergi ankan integritas endotel melalui interaksi yang bekerja saling melengkapi, integrin sub-
embrionik mulanya berproliferasi dan beragre- mulator angiogenik lainnya yang berikatan 2 tetapi tiap subunit hanya berhubungan dengan reseptor-reseptor lain. Integrin ber- dengan ligan-ligan lain yang tidak diketahui. unit v3 yang paling berperan penting.

C DK 1 8 4 / Vo l. 38 no. 3/A p r i l 2011 179 180 C D K 1 8 4 / V o l . 3 8 n o . 3 / Ap r il 2 0 1 1


TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Hari 2 - 3. Neutrofil digantikan oleh makrofag, gasi ke dalam kelompok-kelompok yang disebut dengan matriks ekstrasel dapat juga dilepaskan dengan satu dari dua subunit tersebut. Namun fungsi sebagai pengirim sinyal ke dalam second- Integrin v6 diekspresikan pada migrasi ke-
dan jaringan granulasi secara progresif me- kelompok angiogenetik atau pulau-pulau darah. pada proteolisis matriks, yang merupakan bagian beberapa subunit dapat berhubungan dengan messenger pathway sel. Sinyal ini bertemu dengan ratinosit di tepi luka beberapa hari setelah ter-
nyerbu ruang insisi. Serabut kolagen sekarang Sel-sel pluripoten ini kemudian berdiferensiasi fase invasi. Reseptor-reseptor sel vaskular untuk lebih dari satu subunit , khususnya dalam hal sinyal-sinyal reseptor-reseptor agonis pasangan- jadi perlukaan dan integrin subunit ini masih
jelas pada pinggiran insisi, tetapi ini cenderung ke dalam dua jalur: (1) sel yang terletak lebih ke bFGF, TGF-, dan VEGF merupakan reseptor ini adalah v.20 Satu subunit dapat berinter- protein G atau reseptor-reseptor pasangan- tetap diekspresikan hingga keratinosit menu-
secara vertikal dan tidak menjembatani insisi. tengah membentuk primordium sel darah dan transmembran spesifik yang difosforilasi dalam aksi dengan beberapa subunit , membentuk
Proliferasi sel epitel yang terus-menerus meng- (2) sel-sel terletak lebih perifer yang berkelom- residu-residu tirosin pada ligasi. Peristiwa ini
protein tirosin kinase. Konsekuensi dari aktivasi tupi luka. Fungsi integrin v6 pada endotel
integrin yang mengikat ligan yang berbeda. sel adalah termasuk aktivasi integrin spesifik
hasilkan suatu penebalan lapisan epidermis. pok (angioblas) akhirnya membentuk sel-sel memulai aliran transduksi sinyal yang mem- penyembuhan luka masih belum jelas, tetapi
Hari 4 - 5. Pembentukan pembuluh darah baru endotel. berikan perubahan dalam ekspresi gen.17 yang meningkatkan adhesi sel dan respons lain- integrin ini memainkan peran penting dalam
Kedua subunit integrin merupakan glikoprotein nya seperti proliferasi sel, sekresi, dan perubah-
mencapai puncaknya sambil jaringan granulasi perbaikan sistem pembuluh darah selama
transmembran, masing-masing dengan segmen an morfologi. Integrin merupakan reseptor
mengisi ruang insisi. Serabut-serabut kolagen Ekspansi berikutnya dari sistem vaskular terjadi Penginduksi angiogenesis dapat bekerja secara stadium lanjut angiogenesis.13
transmembran hidrofobik tunggal. Pada sebagian yang mentransmisikan sinyal ke dalam dan ke
menjadi sangat berlebihan dan mulai menjem- melalui bertunas, migrasi, dan anastomosis langsung pada sel-sel endotel, atau secara tidak
batani insisi. Epidermis memperoleh ketebalan untuk membentuk pleksus primer. Maturasi langsung melalui sel-sel aksesori (monosit, mas- besar integrin, domain sitoplasmanya pendek
luar sel.20
(50 asam amino atau kurang), kecuali integrin Secara keseluruhan menunjukkan bahwa be-
normalnya sambil diferensiasi sel permukaan anyaman tersebut diikuti dengan diferensiasi tosit, dan sel-sel T).10 Friedlander et al.19
4 mempunyai domain sitoplasma yang terdiri berapa integrin v endotel terlibat dalam angio-
menghasilkan arsitektur epidermis matur de- elemen-elemen arteri dan vena.2 menunjukkan dua jalur berbeda yang mengin- Peran integrin pada angiogenesis luka
ngan keratinisasi permukaan. Minggu ke dua. duksi angiogenesis: jalur pertama dipicu oleh atas 1000 asam amino. Domain ekstraselnya genisis yang diinduksi oleh luka pada manusia
Selama proses penyembuhan luka, daerah
Terdapat akumulasi kolagen dan proliferasi b. Angiogenesis bFGF dan TNF- (tumor necrosis factor-) dan (>75 kd untuk subunit , dan >100 kd untuk dengan fungsi yang saling melengkapi secara
membran basal pembuluh-pembuluh darah
fibroblas yang terus-menerus. Infiltrat leukosit, Umumnya rangkaian peristiwa proses angio- memerlukan interaksi dengan integrin v3; subunit ) berhubungan untuk membentuk potensial dan bahwa v3 mempunyai peran
mengekspresikan beberapa protein adhesif,
edema, dan peningkatan vaskularitas pada genesis, meliputi: (1) vasodilatasi dan kongesti jalur kedua adalah melalui VEGF-A dan me- heterodimer . Integrin subunit dan fungsional penting. Rangsangan angiogenik
dasarnya berkurang. Bulan pertama. Jaringan vascular bed; (2) elongasi pembuluh berhubu- rupakan v5-dependent. mengambil bagian pada tempat ikatan-ligan termasuk faktor von Willebrand, fibronektin,
oleh basic fibroblast growth factor (bFGF) me-
bekas luka (scar) terdiri dari jaringan ikat yang ngan dengan perkembangan varikosa, sinus, yang terletak pada/dekat tempat pertemuan dan fibrin. Juga beberapa anggota famili
integrin reseptor adhesi sel diekspresikan pada nginduksi ekspresi integrin v3 dan menye-
sebagian besar tanpa sel-sel radang dan atau perubahan struktur pilinan; (3) disolusi Inhibitor angiogenesis. Inhibitor-inhibitor angio- antara kedua subunit.
permukaan kultur otot polos dan sel endotel. babkan sel-sel melakukan invasi ke matriks
ditutupi epidermis normal. membran basal pembuluh darah; (4) pertuna- genesis dapat mempengaruhi berbagai tahap
san endotel ke dalam jaringan sekitarnya; (5) angiogenesis, seperti destruksi membran basal ekstrasel sekitarnya dan memasuki siklus sel.
Pada umumnya, integrin yang mengandung
b. Secondary union atau healing by second migrasi distal dari endotel menghadap sumber pembuluh darah, proliferasi dan migrasi sel-sel Integrin v3 diekspresikan secara berlimpah Jika ligasi integrin ini ke ligan ekstraselnya
subunit 1 mengikat komponen dari subunit
intention angiogenik, dengan mitosis proksimal; (6) endotel, atau pembentukan lumen.18 Hal ini ekstrasel, misalnya integrin 11 dan 21 ke- pada pembuluh-pembuluh darah jaringan gra- dihambat, maka sel-sel vaskular yang berprolif-
Jika kehilangan sel atau jaringan lebih luas maka proliferasi sel endotel, (7) pembentukan lumen membuktikan bahwa terdapat perbedaan go- nulasi tetapi tidak dapat dideteksi atau menun- erasi mengalami apoptosis, disertai dengan
duanya mengikat suatu segmen dalam domain
proses perbaikannya lebih kompleks. Pada ke- (kanalisasi), melalui mekanisme intersel dan longan inhibitor endogen dari pertumbuhan induksi aktivitas p53, peningkatan ekspresi
C-terminal kolagen tipe IV; integrin ini juga me- jukkan ekspresi dalam kadar yang sangat rendah
adaan ini, regenerasi sel-sel parenkim saja tidak intrasel; (8) anastomosis dengan tunas endotel dan motilitas endotel yang bekerja sesuai
ngikat setidaknya dua bagian berbeda dari lami- pada dermis dan epitel kulit normal dari donor p21WAF1/CIP1 dan penurunan pada rasio Bcl-2
dapat mengembalikan arsitektur aslinya. Akibat- lainnya dan pembentukan simpul; (9) perkem- dengan molekul-molekul penginduksi untuk
nin; dan 51 mengikat fibronektin.22 Integrin yang sama,13,23,24 sebaliknya integrin 1 di- :Bax. Ini menunjukkan bahwa interaksi antara
nya terdapat pertumbuhan luas jaringan gra- bangan sirkulasi; (10) maturasi dan evolusi mengontrol angiogenesis. Mengurangi konsen-
1 dapat membentuk suatu kompleks dengan ekspresikan secara berlimpah pada pembuluh integrin dan matriks ekstrasel mengatur pro-
nulasi dari pinggiran luka, diikuti oleh akumu- saluran-saluran dengan segmen-segmen arteri trasi inhibitor atau meningkatkan konsentrasi
lasi matriks ekstrasel dan parut luka. Bentuk dan vena.2,15 penginduksi menghasilkan suatu angiogenic setidaknya 10 subunit , yaitu 1 9 dan v.21 darah dan sel stroma pada kulit normal dan ja- liferasi dan kelangsungan hidup. Untuk memu-
penyembuhan ini diacu sebagai secondary switch.10 ringan granulasi.23 Peningkatan ekspresi inte- dahkan proliferasi dan kelangsungan hidup,
union atau healing by second intention. Faktor-faktor angiogenesis. Angiogenesis di- Integrin 1 diekspresikan secara luas pada lim- grin v3 tidak terlihat pada luka selama sta- maka interaksi antara integrin v3 dan matriks
kontrol oleh berbagai faktor yang memulai, Selain itu juga terdapat inhibitor-inhibitor fosit dan leukosit. Umumnya, kadar integrin 1 dium lanjut proses penyembuhan luka (setelah ekstrasel menekan sinyal yang menghentikan
PEMBENTUKAN PEMBULUH DARAH BARU mengontrol, dan mengakhiri proses yang mem- angiogenesis yang berasal dari bahan alam, meningkat setelah adanya rangsangan antigen. hari ke-7),13 hal ini ditunjang dengan temuan pertumbuhan melalui hambatan aktivitas p53
Pembentukan pembuluh darah baru dapat me- punyai banyak tahap dan rumit. Faktor-faktor seperti flavonoid, karbohidrat-bersulfat, atau Seperti pada jenis sel lain, integrin 1 memper- lainnya bahwa ekspresi integrin v3 mening- dan ekspresi p21WAF1/CIP1. Hal ini memung-
lalui vaskulogenesis atau angiogenesis. Vasku- tersebut meliputi: (1) faktor pertumbuhan, (2) triterpenoid yang berperan penting dalam antarai perlekatan limfosit ke protein matriks kat sampai hari ke-7 proses perbaikan. Secara
logenesis dan angiogenesis merupakan dua matriks ekstrasel, (3) molekul adhesi sel, dan (4) proses ini.18 kinkan maturasi sel yang berhubungan dengan
ekstrasel dan kemungkinan besar memainkan
spesifik ekspresi integrin v3 terlokalisasi pembentukan membran basal intak menuju pada
aspek yang berbeda dari pembentukan pem- berbagai faktor angiogenesis lainnya.5,10,16-18 peranan penting pada ekstravasasi dan migrasi
pada ujung kapiler baru.24 Penghambatan diferensiasi akhir dan pembentukan lumen.
buluh darah baru. Pada embrio, vaskulogenesis INTEGRIN limfosit pada jaringan saat terjadinya respons
berarti diferensiasi angioblas (prekursor sel Stimulator angiogenesis. Mekanisme angio- a. Struktur integrin integrin subunit v3 dengan menggunakan
imun.
endotel) ke dalam pulau-pulau darah, yang genesis secara umum dapat dibagi dalam tiga Integrin adalah suatu famili reseptor adhesi anti-v3 akan menghambat pembentukan
PENUTUP
kemudian bergabung untuk membentuk sis- fase, yaitu: inisiasi, proliferasi/invasi, dan ma- permukaan sel. Seluruh integrin merupakan pembuluh darah baru selama proses penyem-
b. Fungsi integrin Angiogenesis merupakan proses yang sangat
tem kardiovaskular primitif atau vaskularisasi turasi. Mulanya, stimulator angiogenik seperti heterodimer yang terdiri atas rantai dan Integrin memperantarai transfer informasi ke
buhan luka manusia,13,23 sedangkan anti-1
kompleks, meliputi koordinasi pengaturan ke-
organ-organ endoderm. Angiogenesis juga di- faktor pertumbuhan atau sitokin dilepaskan rantai . Integrin subunit mempunyai ukuran dan anti-v5 tidak memberikan efek.23
dalam sel-sel. Sinyal melalui integrin terjadi langsungan hidup sel vaskular, proliferasi, mi-
butuhkan untuk vaskularisasi organ ektoderm dari sel-sel radang dan/atau tumor. Terdapat yang bervariasi antara 120 dan 180 kd dan tiap
dalam dua bentuk: regulasi afinitas dan konfor- grasi, dan diferensiasi. Kebanyakan dari peristiwa
atau organ mesenkim, dan pada post-natal banyak stimulator potensial angiogenesis yang integrin subunit berhubungan secara non- Pada sistem pembuluh darah kulit terdapat
masi reseptor dari dalam sel ke luar (sinyal dari
dibutuhkan pada proliferasi endometrium dan sudah diidentifikasi, seperti basic fibroblast kovalen dengan integrin subunit (90-110 kd).20 ekspresi kadar rendah integrin v5, ekspresi
tersebut bergantung pada adhesi sel vaskular
dalam ke luar), dan rangsangan intrasel melalui
penyembuhan luka.10 growth factor (bFGF), transforming growth Kebanyakan integrin diekspresikan pada ber- yang ditingkatkan oleh adanya interaksi sel de-
okupasi ligan dari reseptor-reseptor (sinyal dari integrin ini akan meningkat setelah terjadi
factor- (TGF-), dan vascular endothelial bagai jenis sel, dan sebagian besar sel mengeks- ngan sel dan sel dengan matriks ekstrasel yang
luar ke dalam). Aktivasi dan inaktivasi integrin perlukaan kulit. Ini menunjukkan bahwa v5
a. Vaskulogenesis growth factor (VEGF), yang dilepaskan dari ber- presikan beberapa jenis integrin. Terdapat 16 diperantarai oleh integrin reseptor adhesi sel.
dapat diperantarai dari dalam sel. tidak hanya memperantarai interaksi matriks
Sirkulasi muncul pada kehidupan awal embrio bagai tumor. Faktor-faktor ini merangsang pro- subunit dan 8 subunit yang diketahui.21
dan endotel yang terlibat dalam angiogenesis Di antara subunit integrin yang terlibat dalam
untuk memasok peningkatan kebutuhan meta- liferasi dan sifat invasif sel vaskular, dengan Sebagian besar subunit hanya berhubungan
tetapi juga dibutuhkan untuk mempertah- proses angiogenesis pada penyembuhan luka
bolik organisme berkembang. Sel-sel me- demikian merangsang pertumbuhan pembu- dengan satu subunit , sebagai contoh sel Pada platelet, limfosit, dan fibroblas integrin
senkim primitif pada struktur-struktur ekstra- luh darah. Faktor-faktor pertumbuhan dan sti- darah putih mengekspresikan integrin 1 dan memicu sinyal intrasel, sering dalam sinergi ankan integritas endotel melalui interaksi yang bekerja saling melengkapi, integrin sub-
embrionik mulanya berproliferasi dan beragre- mulator angiogenik lainnya yang berikatan 2 tetapi tiap subunit hanya berhubungan dengan reseptor-reseptor lain. Integrin ber- dengan ligan-ligan lain yang tidak diketahui. unit v3 yang paling berperan penting.

C DK 1 8 4 / Vo l. 38 no. 3/A p r i l 2011 179 180 C D K 1 8 4 / V o l . 3 8 n o . 3 / Ap r il 2 0 1 1


TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
1. Risau W. Mechanisms of angiogenesis. Nature 1997;386:671-4.
2. Barnhill RL, Wolf Jr JE. Angiogenesis and the skin. J Am Acad Dermatol 1987;16:1226-42.
Derivasi Kardiomiosit Fungsional Berbasis
3. Alberts B, Bray D, Lewis J, Raff M, Roberts K, Watson JD. Molecular Biology of the Cell, 3rd edition . New York: Garland Publishing Inc, 1994.p.1150-4.
4. Folkman J, Shing Y. Angiogenesis. J Biol Chem 1992;267:10931-4. Teknologi induced Pluripotent Stem (iPS) Cell
5. Colville-Nash PR, Willoughby DA. Growth factors in angiogenesis: Current interest and therapeutic potential. Mol Med Today 1997:14-23.
6. Folkman J, Klagsbrun M. Angiogenic factors. Science 1987;235:442-7.
7. Kohn EC, Alessandro R, Spoonster J, Wersto RP, Liotta LA. Angiogenesis: Role of calcium-mediated signal transduction. Proc Natl Acad Sci USA 1995;92:1307-11.
Sebagai Terapi Adjuvan Mutakhir Penyakit
8. Ferrara N. Missing link in angiogenesis. Nature 1995;376:467.
9. Polverini PJ. Cellular adhesion molecules: Newly identified mediators of angiogenesis. Am J Pathol 1996;148:1023-9.
Jantung Iskemik
10. Bussolino F, Mantovani A, Persico G. Molecular mechanisms of blood vessel formation. Trends Biochem Sci 1997;22:251-6.
Andreas Soejitno, Pande Kadek Aditya Prayudi
11. Juhasz I, Murphy GF, Yan HC, Herlyn M, Albelda SM. Regulation of extracellular matrix proteins and integrin cell substratum adhesion reseptor on epithelium during cutaneous
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
human wound healing in vivo. Am J Pathol 1993;143:1458-69.
12. Olsen L, Sherratt JA, Maini PK, Arnold F. A mathematical model for the capillary endothelial cell-extracellular matrix interaction in wound-healing angiogenesis (abstract). IMA J
Math Appl Med Biol 1997;14:261-81.
ABSTRAK
13. Christofidou-Solomidou M, Bridges M, Murphy GF, Albelda SM, DeLisser HM. Expression and function of endothelial cell av integrin receptors in wound-induced human
angiogenesis in human skin/SCID mice chimeras. Am J Pathol 1997;151:975-83.
Infark Miokard Akut (IMA) merupakan spektrum Penyakit Jantung Iskemik (PJI) dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
14. Mitchell RN, Cotran RS. Repair: Cell regeneration, fibrosis, and wound healing. In: Kumar V, Cotran RS, Robbins SL (eds). Basic Pathology, 6th edition. Tokyo: WB Saunders Company, Perburukan fungsi jantung yang berlangsung secara progresif pasca IMA di sisi lain mempredisposisikan pasien pada komplikasi gagal
1997.p.47-59. jantung kongestif (Congestive Heart Failure/CHF). Walaupun modalitas terapi IMA dan CHF telah mengalami kemajuan signifikan, mortali-
15. Jain RK, Schlenger K, Hockel M, Yuan F. Quantitative angiogenesis assays: Progress and problems. Nat Med 1997;3:1203-8. tas tetap tinggi dengan pemanjangan harapan hidup hanya bersifat temporer. Terapi sel punca memberikan harapan baru pada terapi
16. Breier G, Risau W. The role of vascular endothelial growth factor in blood vessel formation. Trends Cell Biol 1996;6:454-6. IMA terutama bertujuan untuk meregenerasi kardiomiosit yang hilang pada proses infark. Namun pilihan sel punca yang tersedia memiliki
17. Stromblad S, Cheresh DA. Cell adhesion and angiogenesis. Trends Cell Biol 1996;6:462-7. banyak kelemahan. Penggunaan sel punca embrionik (ESC) terhambat isu etika karena melibatkan destruksi embrio, disamping kebutu-
18. Paper DH. Natural products as angiogenesis inhibitors. Planta Med 1998;64:686-95.
han imunosupresi jangka panjang akibat ketidakcocokan histokompatibilitas (alogenik). Sementara itu, sel punca dewasa (ASC) memiliki
19. Friedlander M, Brooks PC, Shaffer RW, Kincaid CM, Varner JA, Cheresh DA. Definition of two angiogenic pathways by distinct v integrins. Science 1995;270:1500-2.
kapasitas kardiomiogenesis yang rendah, sumber yang terbatas, serta penurunan jumlah, fungsi, dan kapasitas diferensiasi seiring usia
20. Hynes RO. Integrins: Versatility, modulation, and signaling in cell adhesion. Cell 1992;69:11-25.
21. Newham P, Humphries MJ. Integrin adhesion reseptors: structure, function and implications for biomedicine. Mol Med Today 1996:304-13. dan faktor penyakit. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif terapi seluler yang memiliki keunggulan ESC dan ASC namun dengan
22. Lodish H, Baltimore D, Berk A, Zipursky SL, Matsudaira P, Darnell J. Multicellularity: Cell-cell and cell-matrix interactions. In: Molecular cell biology. 3rd ed. New York: Scientific keterbatasan intrinsik yang minimal. Teknologi induced pluripotent stem cell (iPSC) bersifat pluripoten, berdaya proliferasi tinggi, serta
American Books, 1995.p.1123-200. dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal dan memiliki kesamaan tinggi dengan ESC, namun terbebas dari isu etika karena bersifat
23. Brooks PC, Clark RAF, Cheresh DA. Requirement of vascular integrin v3 for angiogenesis. Science 1994;264:569-71. autologus. Teknologi iPSC telah berhasil menderivasi kardiomiosit dengan karakteristik fenotipe, genotipe, dan fungsional yang serupa
24. Clark RAF, Tonnesen MG, Gailit J, Cheresh DA. Transient functional expression of v3 on vascular cells during wound repair. Am J Pathol 1996;148:1407-21. dengan kardiomiosit dewasa dan hasil derivasi ESC. Lebih lanjut, kardiomiosit tersebut mampu meregenerasi area infark dan mencegah
cardiac remodeling sebagai fase awal CHF secara in vivo. Oleh karena itu, akan sangat menarik untuk menganalisis karateristik dan aplikasi
iPSC sebagai terapi adjuvan mutakhir penyakit jantung iskemik secara sistematis dan komprehensif.

Kata kunci : iPSC, kardiomiosit, infark miokardium, gagal jantung kongestif.

PENDAHULUAN Terapi berbasis sel merupakan salah satu solusi Terdapat berbagai klasifikasi sel punca, yakni
Penyakit jantung iskemik (PJI) merupakan sin- menjanjikan untuk memperbaiki kondisi klinis berdasarkan sumber sel (autologus vs. alo-
drom klinis yang disebabkan oleh berkurang- dan menurunkan angka mortalitas pasien.5 genik), proses derivasi (embryonic stem cell/ESC
nya aliran darah ke area jantung (iskemia vs. adult stem cell/ASC), dan derajat diferensiasi
miokardium) dan menyebabkan ketidakseim- Transplantasi organ jantung telah lama dilaku- (totipoten, multipoten, dan progenitor). Terapi
bangan antara kebutuhan dan suplai oksigen.1 kan dalam penatalaksanaan CHF fase lanjut. infark miokardium menggunakan ESC sangat
PJI yang tidak ditangani dengan baik dapat me- Namun kelangkaan donor, protokol imunosu- menjanjikan karena sifat sel embrionik yang
nimbulkan nekrosis kardiomiosit secara masif presi jangka panjang, dan ketidaksiapan fasi- proliferatif dan totipoten (dapat menghasilkan
yang dimanifestasikan sebagai perburukan kon- litas kesehatan untuk terapi ini menyulitkan seluruh tipe sel dari 3 lapisan germinal: endo-
disi klinis secara cepat dan mendadak hingga prosedur tersebut dilaksanakan secara rutin.6 derm, mesoderm, ektoderm)7 sehingga secara
menimbulkan kematian atau yang dikenal de- teori, ESC dapat berdiferensiasi menjadi seluruh
ngan istilah infark miokard akut (IMA).2 Preva- Pendekatan terapi sel berbasis mikroskopik tipe kardiomiosit (sel pacemaker, atrium, dan
lensi IMA mencapai 1,2 juta jiwa per tahun di AS lantas mulai dikembangkan hingga telah di- ventrikel) dan vaskuler (sel endotel) yang umum-
dengan mortalitas sebesar 525.600 jiwa/tahun.2 aplikasikan secara klinis berupa sel punca (stem nya mengalami gangguan pasca infark. Selain
Salah satu komplikasi utama infark miokardium cell therapy), termasuk pada penyakit IMA dan itu, kardiomiosit derivat ESC dapat terintegrasi
adalah gagal jantung kongestif (congestive heart CHF. Sel punca adalah sel primitif (baik totipo- dengan kardiomiosit resipien via gap junction
failure / CHF).2 Saat ini, terdapat 5 juta pasien ten, multipoten, maupun progenitor) yang dan telah terbukti mampu memperbaiki fungsi
CHF dengan tambahan 550.000 kasus baru per dapat berdiferensiasi menjadi tipe sel spesifik miokardium in-vivo.8,9
tahun di AS.2,3 Walaupun regimen terapi dan (termasuk kardiomiosit) sehingga dapat meng-
penatalaksanaan IMA dan CHF telah mengalami ganti area organ yang mengalami degenerasi Namun penggunaan ESC secara rutin tidak me-
kemajuan signifikan dalam satu dekade terakhir, dan mampu memperbaiki atau mengembali- mungkinkan karena alasan etika (akibat proto-
namun mortalitas penyakit ini masih tinggi.4 kan fungsi organ yang terganggu tersebut. kol yang destruktif terhadap embrio) dan pro-

C DK 1 8 4 / Vo l. 38 no. 3/A p r i l 2011 181 182 C D K 1 8 4 / V o l . 3 8 n o . 3 / Ap r il 2 0 1 1

Anda mungkin juga menyukai