PENELITIAN CROSS-SECTIONAL
dr. Judy
• KONSEP PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
PENELITIAN
KEDOKTERAN & CROSS-SECTIONAL
KESEHATAN
OBSERVASIONAL CASE CONTROL
COHORT
Satu saat :
Manfaatnya :
• Kalau cohort itu studi
• Perencanaan kesehatan insider yaitu kasus baru/
akut karena diikuti
• Studi etiologi
kasusnya
Hasil pengamatan – indentifikasi factor risiko –
table 2 X 2
a – efek (+)
+ b – efek (-)
FAKTOR
RISIKO
- c – efek (+)
d – efek (-)
Efek
Ya Tidak Jumlah
Faktor
risiko Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
a = subyek dengan FR yg mengalami Efek
b = subyek dengan FR yg tidak mengalami Efek
c = subyek tanpa FR yg mengalami Efek
d = subyek tanpa FR yg tidak mengalami Efek
Efek
Ya Tidak Jumlah
Faktor
risiko Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
4. Melaksanakan pengukuran
5. Melakukan analisis
Langkah-langkah penelitian :
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai
Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan kejadian enuresis pada anaknya?
4. Melaksanakan pengukuran
• Pengukuran FR
• Kuesioner, rekam medis, lab, pemeriksaan fisik dll
• Pengukuran Efek
• Kuesioner, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus
5. Melakukan analisis
• Uji hipotesis dengan statistic, benar/ tidak
• Rasio Prevalens (risiko relatif)
• Harus selalu disertai interval kepercayaan (confidence
interval) jika 95%, maka hanya 5% yang boleh
kemungkinan salah
• CI – rentang rasio prevalens (populasi terjangkau) bila
sampling dilakukan berulang-ulang dengan cara yg sama.
Yang dicari pada confident interval adalh intervalnya
misalnya 2 - 4
CROSS-SECTIONAL
Kelebihan