Anda di halaman 1dari 4

C.

Sloka – Sloka terkait Atman

“dehino ‘smin yatha dehe kaumaram yauvanam jara, tatha dehantara-praptir dhiras
tatra na muhyati”.( Bhagawadgita II.13 )

Artinya :

Sebagaimana halnya sang roh itu ada pada masa kecil, masa muda dan masa tua demikian
juga dengan diperolehnya badan baru, orang bijaksana tak akan tergoyahkan.

“matra-sparas tu kaunteya sitosna-sukha-dukha-dah, agamapayino nityas tams titiksasva


bharata”.( Bhagawadgita II.14 )

Artinya :

Sesungguhnya, hubungan dengan benda – benda jasmaniah, wahai Arjuna, menimbulkan


panas dan dingin, senang dan duka, yang datang dan yang pergi, tidak kekal, terimalah
hal itu dengan sabar, wahai arjuna.

“sarva-bhuta-sthitam yo mam bhajaty ekatvam asthitah, sarvatha vartamano ‘pi sa yogi


mayi vartate”.( Bhagawadgita II.31 )

Artinya :

Dia yang memuja Aku yang bersemayam pada semua insan, dengan tujuan manunggal,
yogi yang demikian itu dapat tinggal dalam diri-Ku, walau bagaimanapun cara hidupnya.

“atmaupamyena sarvatra samam pasyati yo ‘rjuna, sukham va yadi va duhkham sa yogi


paramo matah”. ( Bhagawadgita VI.32 )

Artinya :

Yogi yang dianggap tertinggi adalah yang melihat dimana – mana sama atman itu sebagai
atman-nya sendiri, wahai Arjuna, baik dalam suka maupun duka.

“ekorasasamutpanna ekanaksatrakanwittah, na bhawanti samacara yatha


badarakantakah.” (Slokantara 27 – 53)

Artinya :
Lahir dari perut ibu yang sama dan diwaktu yang sama, tetapi kelakuan nya tidak akan
sama. Manusia yang satu berlainan dengan manusia yang lain nya, sebagai berbeda nya
duri belatung yang satu dengan yang lain nya.

“kadi rupa Sang Hyang Aditya an prakasakan iking sarwa loka mangkana ta sang Hyang
atma an prakasakan iking sira marganyam wenang maprawartti.”( Bhisma Parwa )

Artinya :

Sebagai rupanya Sang Hyang Aditya menerangi dunia, demikianlah atma menerangi
badan. Dialah yang menyebabkan kita dapat berbuat.

“satyasya satyam.”(Brhadaranynaka Upanisad II. 1. 20)

Artinya :

Atman adalah kebenaran dari kebenaran

D. Upaya-Upaya Mengenal Atman sebagai Sumber Hidup

Untuk menemukan atman yang tersembunyi di dalam diri manusia, manusia perlu
melakukan hubungan dengan atman (Yoga). Jika telah menemukan dan bersatu dengan
atman, maka barulah manusia mencapai kebahagiaan sempurna. Yoga berfungsi
menyatukan jiwa manusia dengan atman, yang tersembunyi di dalam lubuk hati yang
paling dalam.

Ada empat jalan (Yoga) untuk menemukan Atman, namun empat jalan tersebut membawa
kepada tujuan yang satu. Keempat jalan tersebut dimulai dari beberapa petunjuk penting
mengenai kesusilaan. Karena tujuan akhir dari masing-masing jalan adalah untuk
menjernihkan permukaan diri kita agar dapat terlihat unsur Ketuhanan yang dibawahnya,
maka tentu saja pribadi itu harus dibersihkan dari kotoran moral yang besar. Orang yang
ingin melakukan Yoga harus memulai kebiasaan serta praktik hidup yang bermoral.

a. Melalui Pengetahuan

Jalan melalui pengetahuan atau Jnana Yoga diperuntukkan bagi orang-orang yang
mempunyai kecenderungan intelektual yang kuat. Jalan untuk memperoleh pengetahuan
ini terdiri dari tiga langkah yaitu mendengar, berpikir, dan pengalihan. Pertama adalah
mendengar, yakni mendengar ucapan dari orang – orang bijaksana, dan kitab – kitab suci.
Tujuan nya agar orang yang bersangkutan berkenalan dengan hipotesis pokok bahwa di
pusat jati dirinya terdapat sumber kehidupan yang tak berhingga yang tidak dapat
dipadamkan. Langkah kedua adalah berpikir, yaitu atman yang tadinya berupa konsep
kosong, diubah menjadi kenyataan penting. Langkah ketiga adalah pengalihan
identifikasi dirinya dengan roh abadi dengan mencoba membayangkan dirinya sebagai
roh abadi itu. Ia harus melihat dirinya dari sudut pandang yang berbeda seolah – olah ia
adalah pribadi yang berbeda, karena memang dirinya adalah fana dan hanya atman yang
nyata.

2. Melalui Cinta

Jalan melalui cinta atau Bhakti Yoga berbeda dengan Jnana Yoga. Dalam Jnana Yoga
gambaran tentang Tuhan bagaikan suatu samudera yang tak berhingga dan berada di
dasar diri kita.Tuhan dibayangkan sebagai Diri yang merembesi segala sesuatu yang
sepenuhnya berada di dalam manusia ataupun di luar manusia. Tugas manusia adalah
mengenal persatuan diri dengan Tuhan, dan Tuhan bukan dipahami sebagai pribadi. Akan
tetapi, bagi seseorang yang lebih mengutamakan cinta daripada pikiran, Tuhan pastilah
kelihatan berbeda dengan hal-hal tersebut. Pertama, bhakti akan menolak semua
pandangan yang menyatakan Tuhan adalah diri pribadinya, bahkan dirinya yang paling
dalam, dan berkeras bahwa Tuhan lain dari dirinya. Alasannya, karena cinta merupakan
perasaan yang dicurahkan keluar. Kedua, tujuan Jnana berbeda dengan Bhakti. Tujuannya
bukanlah melihat kesatuan dirinya dengan Tuhan, melainkan untuk memuja Tuhan
dengan segenap kemampuan yang ada pada dirinya. Apa yang harus dilakukan adalah
mencintai Tuhan dengan setulus hati, mencintai dalam kehidupan, mencintai hal lain
karena Dia, dan mencintai-Nya tanpa pamrih apapun.

3. Melalui Kerja

Jalan melalui kerja atau Karma Yoga ditujukan secara khusus bagi orang yang berwatak
aktif. Kerja adalah pokok kehidupan manusia. Dorongan bekerja bukanlah motivasi
ekonomis, melainkan motivasi psikologis. Manusia akan merasa gelisah atau kehilangan
semangat saat tidak bekerja. Jalan ini ditujukan secara khusus bagi orang yang berwatak
aktif. Jalan ini menggunakan kerja sebagai sarana untuk menuju Tuhan.
Seorang yang menganut jalan Karma Yoga akan berusaha melakukan setiap hal yang
dihadapinya seakan – akan hal itu merupakan satu – satunya tugas yang harus
dikerjakannya. Ia akan berusaha memusatkan perhatiannya secara utuh dan mantap
terhadap setiap tugas, dengan menjauhkan segala bentuk ketidaksabaran, kegembiraan,
ataupun usaha yang sia – sia untuk melakukan atau mengingat berbagai hal lainnya dalam
waktu yang sama. Ia akan berusaha sekuat tenaga, karena jika tidak berarti ia telah
menyerah kepada kemalasan yang merupakan sifat mementingkan diri.

4. Melalui Meditasi
Jalan melalui meditasi disebut juga Raja Yoga karena jenis yoga ini mampu mengenal
atman dengan melakukan perenungan diri yang sangat dalam sampai menemukan atau
mengenal atman secara lebih baik lagi. Melalui meditasi manusia diarahkan mengenal
baik atman dalam dirinya yang memiliki sifat sama dengan Brahman.

Anda mungkin juga menyukai