Anda di halaman 1dari 25

RANCANGAN CROSS SECTIONAL

Sri Hartini, S.Kep.,Ns., M.Kes., PhD


Tujuan
• Karakteristik penelitian Cross-Sectional
• Langkah-langkah penelitian Cross-Sectional
• Menghitung rasio prevalens pada penelitian
Cross-Sectional.
Penelitian

Observasi
/Non Eskperime
Eskperime ntal
ntal

Pra Quasy
Deskriptif Analitik eskperim Eskperime RCT
ental ntal

Angka kejadian, Kohort


Cross Case
frekuensi distribusi,
Sectional Control
studi kasus
Penelitian Analitis
• Menggali bagaimana • Faktor risiko = suatu
dan mengapa fenomena fenomena yang
kesehatan terjadi. mengakibatkan
• Melakukan analisis terjadinya efek.
factor risiko dengan • Efek = suatu akibat
efek, antar factor risiko, faktor risiko.
maupan antar factor Contoh
efek.
Merokok Kebersihan
adalah factor salah satu
risiko terjadinya factor risiko
Kanker Paru terjadinya diare
Cross-sectional
• Penelitian yang mempelajari hubungan/korelasi
antara factor risiko dan efek.
• Pendekatan yang dilakukan adalah observasi atau
pengumpulan data pada waktu tertentu.
• Tiap subyek diamatai satu kali saja.
• Pada penelitian à penelitian diamati/diukur
melalui sekali pengamatan pada waktu tertentu.
Pada penelitian ini tidak mencari hubungan
kausatif.
Ciri-Ciri
• Observasi terhadap factor risiko dan efek
dilakukan satu kali pada saat yang sama.
• Dapat diketahui jumlah subyek yang
mengalami efek pada kelompok yang
mempunyai factor risiko dan tidak.
• Rasio prevalens menggambarkan peran factor
risiko terhadap terjadinya efek.
Cross-sectional
• Contoh: Angka kejadian ca paru dengan merokok.
Pada saat yang bersamaan peneliti mengukur angka
kejadian ca paru dan mengamati juga perilaku
merokok, bila ditemukan semua penderita ca paru
merokok, dengan disain penelitian seperti ini tidak
boleh diambil kesimpulan bahwa merokok
menyebabkan ca paru.
Cross-sectional

Suatu penelitian untuk mempelajari Pendekatan transversal à variable


hubungan antara factor risiko (penyebab) penelitian (factor risiko dan efek)
dan efek (penyakit) dengan pendekatan diobservasi dalam waktu yang sama tanpa
transversal (sesaat) follow up.

Agent Individu Efek/Penyakit

FR Eskternal FR Internal

Faktor Risiko adalah Faktor/Kondisi yang dapat memperberat atau mempermudah


timbulnya Penyakit (Efek)
Tujuan Penelitian Cross-Sectional
Mencari prevalensi atau beberapa permasalahan yang ditemukan
01 pada kondisi aktu tertentu pada kelompok masyarakat.

Memperikirakan adanya hubungan sebab akibat pada


02 permasalahan-permasalahan tertentu dalam kelompok
masyarakat.

Menghitung besarnya risiko/rasio prevalens


03
Karakteristik

Perhitungan
Pengumpulan data
dilakkan pada
besar sampel
rentang waktu tidak
Pengumpulan Hubungan sebab
tertentu, singkat memerhatikan
data dapat akibat hanya
dan proses besarnya
pengameatan diarahkan sesuai berupa perkiraan
kelompok yang
dilakukan sekali dengan kriteria sementara..
diamati.
saja pd rentang subyek yg telah
waktuyang telah ditetapkan.
ditetapkan.
Kekurangan & Kelebihan
Cross-Sectional
Kelebihan Kekurangan
• Pelaksanaan mudah dan • Sulit mengetahui
hasilnya cepat selesai mekanisme causative
• Ekonomis • Kesimpulan korelasinya
• Dapat meneliti banyak paling lemah
variable
• Risiko drop out subyek kecil
• Tidak banyak mengalami
kendala etik penelitian
Langkah
1. Identifikasi Populasi
Variabel (Faktor
risiko dan Efek)
2. Penetapan Sampel
subyek
penelitian
3. Observasi/peng FR+ FR-
ukuran variable
4. Analisis (Rasio
Prevalensi)
Efek (+)/A Efek (-)/B Efek (+)/C Efek (-)/D
Contoh Langkah-Langkah Penelitian
Kasus Tahap pertama: identifikasi
Peneliti akan melakukan variabel.
penelitian dengan judul • Variabel efek: ISPA
hubungan riwayat • Variabel risiko: riwayat
pemberian ASI esklusif pemberian ASI esklusif.
dengan kejadian ISPA.
Tujuan penelitian untuk
mengetahui korelasi riwayat
pemberian ASI esklusif
dengan kejadian ISPA pada
anak bayi 6-12 bulan.
Contoh Langkah-Langkah Penelitian
Tahap kedua: penetapan Tahap ketiga: Pengumpulan
subyek penelitian. data/observasi variable.
Pengukuran variable ASI
• Ibu yang memiliki anak
esklusif dan ISPA dilakukan
berusia 6 - 12 bulan. pada waktu yang sama.
• Di batasi di Kec … ISPA = menanyakan pada ibu
• Di batasi yang (keluhan batuk/sukar
berkunjung ke wilayah bernapas)
Puskesmas …. Riwayat pemberian ASI esklusif
: menanyakan pada ibu riwayat
pemberian ASI saja dari lahir
sampai 6 bulan.
Contoh Langkah-Langkah Penelitian
Tahap keempat: Analisis data
• A= berapa subyek dengan factor risiko (riwayat tidak
ASI esklusif) yang mengalami efek (ISPA)?
• B= berapa subyek dengan faktor risiko (riwayat tidak
ASI esklusif) yg tdk mengalami efek (tidak ISPA)?
• C= berapa subyek tanpa faktor risiko (ASI esklusif)
yang mengalami efek (ISPA)?
• D= berapa subyek tanpa faktor risiko (ASI esklusif)
yang tidak mengalami efek (tidak ISPA)?
Hitung rasio prevalensi?
Cross-Sectional
Keterangan;
E = Exposed/terpapar/terkena
sebab
D= Disease/kasus/akibat

E+ = terpapar
E- = tidak terpapar
D+ = berpenyakit
D- = tidak berpenyakit
Tabel 2 x 2 pada studi Cross- sectional

Tabel 2 x 2 pada studi cross-sectiona:


A= subyek dengan factor risiko yang
Populasi mengalami efek
B= subyek dengan factor risiko yg tdk
mengalami efek
Sampel
C= subyek tanpa factor risiko yang mengalami
efek
FR+ FR- D= subyek tanpa factor risiko yang tidak
mengalami efek
Efek (+)/A Efek (-)/B Efek (+)/C Efek (-)/D
Langkah
Exposed Disease Total
Positif Negative
Ca Paru Tidak ca Paru

(Merokok) A B A+B
25 10 35
(tidak merokok) C D C+D
15 50 65

RP = Prevalence Risk/Risk Prevalence/Rasio Prevalens/Risiko Prevalens


RP = A/(A+B):C/(C+D) = (25/35): (15/65) = 3,09.

Bapak-bapak yang merokok berisiko 3 kali mengalami ca paru dibandingkan


dengan kelompok bapak yang tidak merokok.
Soal 1
Jumlah orang yang memiliki factor risiko (Asap pengomprongan tembakau)
yang terkena efek (Ca paru) adalah 18. Jumlah orang yang memiliki factor
risiko (asap pengomprongan tembakau) yang tidak terkena efek (Tidak Ca
paru): 10. Jumlah orang yang tidak memiliki factor risiko (tidak terpapar asap)
yang terkena efek (Ca Paru): 8. Jumlah anak yang tidak memiliki factor risiko
(tidak terpapar) dan tidak terkena efek (Tidak Ca paru): 6.

Berapa rasio prevalen kasus tersebut:


1. Buatlah table 2 x 2
2. Hitunglah RP
3. Bagaimana intepretasi hasil tersebut
Langkah Soal 1
Exposed Disease Total
Positif Negative
Ca Paru Tidak ca Paru

(Asap) A B A+B
18 10 28
(tidak terpapar C D C+D
asap) 8 6 14

RP = Prevalence Risk/Risk Prevalence/Rasio Prevalens/Risiko Prevalens


RP = A/(A+B):C/(C+D) = (18/28): (8/14) = 0,64/0.57=1,125.

Orang yang terpapar asap rokok berisiko 1,1 kali mengalami ca paru
dibandingkan dengan kelompok orang yang tidak tidak terpapar asap
pengomprongan tembakau.
Soal 2
Jumlah anak yang memiliki factor risiko (makan manis sebelum tidur) yang
terkena efek (karies gigi) adalah 20. Jumlah orang yang memiliki factor risiko
(makan manis sebelum tidur) yang tidak terkena efek (karies gigi): 15. Jumlah
orang yang tidak memiliki factor risiko (makan manis sebelum tidur) yang
terkena efek (karies gigi): 10. Jumlah anak yang tidak memiliki factor risiko
(makan manis sebelum tidur) dan tidak terkena karies gigi (Ca paru): 10.

Berapa rasio prevalen kasus tersebut:


1. Buatlah table 2 x 2
2. Hitunglah RP
3. Bagaimana intepretasi hasil tersebut
Langkah Soal 2
Exposed Disease Total
Positif Negative
Karies gigi Tidak karies gigi

(Makan manis) A B A+B


20 15 35
(tidak makan C D C+D
manis) 10 10 20

RP = Prevalence Risk/Risk Prevalence/Rasio Prevalens/Risiko Prevalens


RP = A/(A+B):C/(C+D) = (20/35): (10/20) = 0,57/0.5=1,14.

Anak yang makan manis sebelum tidur berisiko 1,14 kali mengalami karies gigi
dibandingkan dengan kelompok orang yang tidak tidak makan manis sebelum
tidur.
Soal 3
Jumlah orang yang memiliki factor risiko (tidak vaksin) yang terkena efek
(infeksi covid) adalah 25. Jumlah orang yang memiliki factor risiko (tidak
vaksin) yang tidak terkena efek (tidak infeksi covid-19): 10. Jumlah orang yang
tidak memiliki factor risiko (vaksin) yang terkena efek (infeksi covid-19): 8.
Jumlah anak yang tidak memiliki factor risiko (vaksin) dan tidak terkena efek
(tidak infeksi covid-19): 6.

Berapa rasio prevalen kasus tersebut:


1. Buatlah table 2 x 2
2. Hitunglah RP
3. Bagaimana intepretasi hasil tersebut
Langkah Soal 3
Exposed Disease Total
Covid-19 Tidak Covid-19

(Tidak vaksin) A B A+B


25 10 35
(vaksin) C D C+D
8 6 14

RP = Prevalence Risk/Risk Prevalence/Rasio Prevalens/Risiko Prevalens


RP = A/(A+B):C/(C+D) = (25/35): (8/14) = 0,71/0.57=1,25.

Orang yang tidak vaksin covid berisiko 1,25 kali mengalami infeksi covid-19
dibandingkan dengan kelompok orang yang mendapat vaksin covid-19
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai