Anda di halaman 1dari 4

Tugas Psikologi Eksperimen

Cohort Design

Dosen Pengampu : Hj. Rini Iriani, M. Psi., Psikolog.

Disusun Oleh:

Astri Rahmawati (03051912047)

Micco Adam Surya Pratama (03051912057)

M. Subhan Iswahyudi (03052012007)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL PASIM 2021
STUDI COHORT

Cohort adalah rancangan penelitian observasional analitik yang mempelajari hubungan


antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tidak
terpapar berdasarkan status penyakit. Cohort merupakan bentuk studi longitudinal tertentu yang
mengambil sampel dari sekelompok orang yang memiliki karakteristik yang menentukan, biasanya
mereka yang mengalami peristiwa umum dalam periode tertentu, seperti kelahiran atau kelulusan.

Menurut Himmelfarb Health Sciences Library, Cohort adalah sebuah desain penelitian di mana satu
atau lebih sampel (disebut kohort) diikuti secara prospektif dan evaluasi status selanjutnya
sehubungan dengan suatu penyakit atau hasil dilakukan untuk menentukan karakteristik paparan
peserta awal (faktor risiko) yang terkait dengannya. Saat studi dilakukan, hasil dari partisipan di
setiap kelompok diukur dan dikaji hubungannya dengan karakteristik tertentu yang sudah
ditentukan.

Pada studi kohort, peneliti memilih kelompok individu yang terpapar dan kelompok individu yang
tidak terpapar dan mengikuti perkembangan dari kedua grup untuk membandingkan insidensi dari
suatu penyakit (atau rasio dari penyakit) pada kedua grup. Desain dapat lebih dari dua grup.

Jenis Cohort

Studi cohort dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Studi kohort prospektif, yaitu studi yang direncanakan sebelumnya dan dilakukan untuk
jangka waktu yang akan datang.

2. Studi kohort retrospektif, yaitu studi yang melihat data yang sudah ada dan mencoba
mengidentifikasi faktor risiko untuk kondisi tertentu. Interpretasi terbatas karena peneliti
tidak bisa kembali dan mengumpulkan data yang hilang.

Ciri – ciri Studi Cohort

1. Pemilihan subjek berdasarkan status paparannya


2. Dilakukan pengamatan dan pencatatan apakah subjek dalam perkembangannya mengalami
penyakit yang diteliti atau tidak.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Cohort

1. Identifikasi faktor-faktor resiko dan efek


2. Menetapkan subjek penelitian
3. Pemilihan subjek dengan faktor resiko positif dari subjek dengan efek negative
4. Memilih subjek yang akan menjadi kelompok control
5. Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang telah ditentukan,
selanjutnya timbul tidaknya efek pada kedua kelompok
6. Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek mendapat efek negative baik pada
kelompok resiko positif maupun kelompok control.
Rancangan (design) Penelitian Cohort

Populasi (sampel)

Faktor resiko + Faktor resiko -

Efek + Efek - Efek + Efek -

Efek

Ya Tidak Jumlah

A B A+B
Ya
Faktor resiko
Tidak C D C+D

Jumlah A+C B+D A+B+C+


D

RR = a/ (a+b) : c/ (c+d)

RR = Resiko Relatif
Kelebihan dan kekurangan kohort

Kelebihan

1. Subjek dalam kelompok dapat dicocokkan, yang membatasi pengaruh variabel perancu

2. Standarisasi kriteria/hasil dimungkinkan

3. Lebih mudah dan lebih murah daripada uji coba terkontrol secara acak (RCT)

Kekurangan

1. Kelompok bisa sulit diidentifikasi karena variabel penelitian perancu

2. Tidak ada pengacakan, yang berarti dapat terjadi ketidakseimbangan dalam karakteristik
pasien

3. Hasil yang menarik membutuhkan waktu untuk muncul

Anda mungkin juga menyukai