Anda di halaman 1dari 20

STUDI KOHORT

OLEH :
1. HAMKA P1802215007
2. NISRINA NURSAKINAH P1802215019
PENGERTIAN
Rancangan studi yang
mempelajari hubungan
antara paparan dan
penyakit (outcome) dengan
cara membandingkan
kelompok terpapar (faktor
penelitian) dan kelompok
tak terpapar berdasarkan
status penyakit (outcome)
Studi Kohort
 Mempelajari hubungan faktor risiko
dengan efek atau penyakit
 Pendekatan waktu secara longitudinal
(time-period approach)
 Faktor risiko diidentifikasi terlebih
dahulu kemudian kemudian diikuti
periode tertentu untuk melihat efek
atau penyakit yang yang diteliti pada
kelompok dengan faktor risiko dan
pada kelompok tanpa faktor risiko
 Hasil analisis  untuk melihat
hubungan dan pengaruh
Tujuan penelitian
 untukmenentukan
perkembangan penyakit pada
mereka yang terpapar atau tidak
terpapar.

 Untukmengetahui
pengembangan hasil tertentu
pada individu dengan atau tanpa
keberadaan status penyakit.
SKEMA KOHORT

Terpapar (E) sakit (D)

tidak sakit (D)

Tidak terpapar (E) sakit (D)

tidak sakit (D)


Ciri-ciri kohort

Pemilihan subyek berdasarkan


status paparannya, kemudian
dilakukan pengamatan dan
pencatatan apakah subyek
mengalami outcome yang diamati
atau tidak. Bisa bersifat prospektif
Atau retrospektif
Studi kohor prospektif

apabila faktor risiko, atau


faktor penelitian diukur pada
awal penelitian, kemudian
dilakukan follow up untuk
melihat kejadian penyakit
dimasa yang akan datang.
Studi kohor retrospektif

faktor risiko dan efek atau


penyakit sudah terjadi
dimasa lampau sebelum
dimulainya penelitian.
Dengan demikian variabel
tersebut diukur melalui
catatan historis.
LANGKAH STUDI KOHORT
1. Mengidentifikasi faktor efek (variabel
dependen) dan resiko (variabel
independen) serta variabel-variabel
pengendali (variabel kontrol).
a. Variabel dependen : frekuensi kasus
hipertensi
b. Variabel independen : Merokok
c. Variabel pengendali : Umur, pekerjaan
dan pengetahuan
LANGKAH STUDI KOHORT

2. Menetapkan subjek penelitian, yaitu


populasi dan sampel penelitian.
Misalnya yang menjadi populasi adalah
semua pria di suatu wilayah atau tempat
tertentu, dengan umur antara 40 sampai
dengan 50 tahun, baik yang merokok
maupun yang tidak merokok.
LANGKAH STUDI KOHORT

3. Mengidentifikasi subjek yang


merokok (resiko positif) dari
populasi tersebut, dan
mengidentifikasi subjek yang
tidak merokok (resiko negatif)
sejumlah yang kurang lebih
sama dengan kelompok
merokok.
LANGKAH STUDI KOHORT

4. Mengobservasi perkembangan efek pada


kelompok orang-orang yang merokok
(resiko positif) dan kelompok orang yang
tidak merokok (kontrol) sampai pada waktu
tertentu.
misalnya selama 10 tahun ke depan, untuk
mengetahui adanya perkembangan atau
kejadian hipertensi.
5. Analisis hasil
 Studi insiden
 Membandingkan insiden
penyakit antara kelompok
dengan faktor risiko dengan
kelompok tanpa risiko  Risiko
Relatif (Relative Risk  RR)
 Menyertakan interval
kepercayaan
 Kai-kuadrat dan RR
Risiko Relatif
EFEK
Ya Tidak Jumlah
FAKTOR Ya a b a+b
RISIKO Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d

Insiden pada kelompok terpapar


 Relative Risk (RR) =
Insiden pada kelompok tidak terpapar
  a/a + b
c/c + d
Interpretasi RR

 RR>1  Paparan
merupakan faktor risiko
 RR<1  Paparan
merupakan faktor protektif
 RR=1  Paparan bukan
merupakan faktor risiko
Memilih Kelompok Terpapar
Sumber:
 Populasi Umum:
1. Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi,
mis: kebiasaan merokok dan minum kopi
2. Mempunyai batas geografik yang jelas
3. Secara demografik stabil
4. Ketersediaan catatan demografik yang lengkap
dan up to date

 Populasi Khusus:
1. Prevalensi paparan pada populasi umum
rendah
2. Kemudahan untuk memperoleh informasi yang
akurat
Memilih Kelompok Tak Terpapar
 Kelompok tak terpapar bisa dipilih
dari populasi yang sama dengan
populasi asal kelompok terpapar
 Kelompok tak terpapar bisa dipilih
dari populasi yang bukan populasi
asal kelompok tak terpapar tetapi
harus dipastikan beberapa
karakteristik relatif sama
Kelebihan Studi Kohort
 Tepat untuk mempelajari efek
dari eksposure atau paparan
yang jarang
 Dapat mempelajari beberapa
efek dari suatu paparan
 Dapat menerangkan “temporal
relationship” antara paparan
dan outcome (penyakit)
 Dapat menghitung laju insiden
& perjalanan penyakit
Kekurangan Studi Kohort
 Pada kohort prospektif dapat
sangat lama dan mahal
 Pada kohort retrospective perlu
sumber data yang lengkap dan
handal
 Tidak efisien untuk mempelajari
penyakit yang jarang
 Mempunyai risiko untuk “loss to
follow up”
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai