Anda di halaman 1dari 16

DESAIN PENELITIAN CASE

CONTROL DAN COHORT

Muh Alfian Jafar


Nur Ramadhani Ulfa
Hasraeni
Molidiana Siregar

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
CASE CONTROL

PRINSIP PENELITIAN CASE CONTROL

• Design penelitian untuk mengetahui faktor risiko dengan


kejadian penyakit
• Berangkat dari kasus (penyakit yang dipelajari)
• Mencari kontrol (mereka yang tidak berpenyakit yang dipelajari)
• Sumber kasus & kontrol harus dari populasi yang jelas
• Mencari paparan masa lalu
Kasus kontrol

 Penelitian yang dilakukan untuk mencari korelasi FR dan efek dengan


pendekatan retrospektif
Retrospektif : Efek diidentifikasi lebih dulu, baru dicari riwayat paparan (FR)
Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan efek/penyakit
(kasus) dan kelompok tanpa efek (kontrol), kemudian secara retrospektif diteliti Fr
yang dapat menerangkan mengapa kasus terkena efek, sedang kontrol tidak.
Kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok kontrol

Pada umumnya dilakukan untuk masalah kesehatan yang jarang terjadi


TAHAPAN STUDI CASE - CONTROL

1. Identifikasi variabel penelitian (Faktor-risiko dan efek) 2. Penetapan subyek


penelitian (Populasi dan sampel)
3. Identifikasi kasus
4. Pemilihan subyek kontrol
5. Melakukan pengukuran “ retrospektif “
6. Melakukan analisis hasil
• Korelasi antara faktor risiko(FR)–Efek(Outcome)
• Analisis untuk mengetahui besarnya risiko OR
(Odd Ratio)
Faktor risiko
Kasus Kontrol Jumlah
Ya a b a+b

Tidak c d c+d

Jumlah a+c b+d a+b+c+d

OR ={a/(a+b) : b/(a+b)} / {c/(c+d) : d/(c+d)} = a/b : c/d = ad/cb

Sel a = kasus yang terpapar FR


Sel b = kontrol yang terpapar FR
Sel c = kasus yang tidak terpapar FR
Sel d = kontrol yang tidak terpapar FR
KELEBIHAN
• Sangat berguna untuk meneliti masalah kesehatan yang jarang terjadi di masyarakat (penykit
langka)
• Sangat berguna untuk mempelajari karakteristik berbagai FR yg potensial pada masalah kesehatan
yang diteliti
• Relatif murah dibandingkan dengan studi analitik yang lain (kohort)
• Dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat
• Memerlukan subyek penelitian yang lebih sedikit
KEKURANGAN
• Tidak dapat menentukan incidence rate dari suatu penyakit
• Data Fr dapat dikumpulkan setelah terjadi penyakit dan sering tidak lengkap dan terjadi
penyimpangan
• Kesulitan memilih kontrol yang tepat
• Kadang sulit memastikan hubungan temporal antara paparan dan penyakit
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
 Bias seleksi : karena sampel terdiri dari 2 populasi yang berbeda, yang satu
menderita penyakit dan yang lain tidak sehingga sulit dijamin bahwa ke 2 populasi
ini cocok betul dan bebas dari kesalahan memilih
 Bias informasi : Data mengenai faktor risiko didapat setelah terjadi penyakit
kemungkinan di medical recort yang tidak lengkap atau waktu wawancara pasien
lupa mengenai FR yg menimbulkan penyakit
 Bias confounding : penyimpangan yang berasal dari faktor eksterna yang dapat
mempengaruhi hubungan antara FR dan penyakit/masalah kesehatan
(efek/outcame)
 Kriteria yg perlu diperhatikan dalam memilih KASUS :
 Kriteria diagnosis
 Populasi sumber kasus
 Jenis data penyakit
 Kasus dapat diperoleh dari 2 populasi sumber:
 Rumah sakit ( Hospital – based)
 Komunitas (Population - based)
MEMILIH KONTROL

Kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih


1. Karakteristik populasi sumber data
2. Keserupaan antara kasus dan kontrol
3. Pertimbangan praktis & ekonomis
 Kontrol dpt diperoleh dari populasi sumber :
4. Rumah sakit
5. Populasi umum
6. Tetangga
7. Kerabat keluarga
STUDI KOHORT
Rancangan penelitian observasional analitik yang mempelajari hubungan
antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok
terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit
JENIS-JENIS STUDI KOHORT

 Studi kohort prospektif dengan kelompok pembanding internal


 Studi kohort prospektif dengan kelompok pembanding eksternal (studi
kohort ganda)
 Studi kohort retrospektif (historical Kohort)
 Nested case-control study
KELEBIHAN KOHORT

1. Desain terbaik dalam menentukan incidens & perjalanan penyakit / efek yg diteliti
2. Paling baik dalam menerangkan hubungan dinamika antara FR dan efek secara
temporal
3. Merupakan pilihan yang terbaik untk kasus yang bersifat fatal & progresif
4. Dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu FR tertentu
5. Memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang
makin meningkat krn pengamatan dilakukan secara kontinyu & longitudinal
KEKURANGAN KOHORT

1. Memerlukan waktu yg lama


2. Sarana dan biaya besar / mahal
3. Kurang efisien dari segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi
4. Terancam DO / terjadi perubahan intensitas paparan/FR dpt mengganggu hasil analisis
5. Dapat menimbulkan masalah etika karena peneliti membiarkan subyek terkena paparan
yg dicurigai/dianggap dapat merugikan subyek
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai