Anda di halaman 1dari 9

Blok 16 (303J1115)

MODUL MAHASISWA
Blok Gnatologi I
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin

PROBLEM BASED LEARNING


Modul 3
GIGI TIRUAN LONGGAR DAN PATAH

Disajikan pada semester awal 2020/2021


untuk Mahasiswa angkatan 2018

BUKU PANDUAN MAHASISWA


Disusun oleh :

drg. IRFAN DAMMAR, Sp.Pros(K)


Prof.Dr.drg. BAHRUDDIN THALIB, M.Kes, Sp.Pros(K)
drg. ACING HABIBIE MUDE, Ph.D, Sp.Pros

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
PENDAHULUAN

Tantangan bidang prostodonsi saat ini dalam merehabilitasi rongga mulut akibat
kehilangan gigi yang diakibatkan oleh karies atau kerusakan jaringan penyangga untuk
mengganti dengan gigi tiruan baik lepasan maupun cekat. Ada beberapa jenis gigitiruan yaitu
Gigitiruan Lepasan, Gigi tiruan Cekat dan Gigi tiruan Implan.
Pemilihan jenis gigitiruan ini tergantung pada kondisi kehilangan gigi pasien, kondisi
jaringan pendukung, kesehatan umum pasien terutama kesehatan sistemik, faktor usia, keinginan
dan kebutuhan pasien. Dalam hal terjadinya perubahan pada gigi tiruan baik itu akibat patah atau
longgar suatu teknik tersendiri untuk memperbaiki.
Modul ini diberikan pada mahasiswa pada mata kuliah blok Gnatologi 1 di semester V.
Modul ini berisi skenario Seorang pasien dengan keluhan gigi tiruan lengkap rahang atasnya
longgar dan gigi tiruan bawahnya patah. Sasaran belajar pada sistim ini disajikan pada permulaan
buku modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang Gigi tiruan atas yang longgar dan
gigi tiruan bawah yang patah. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek tentang
Gigitiruan longgar dan patah serta cara penanganannya.
Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan membaca sasaran belajar
sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan serta dapat dicapai kompetensi
minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan yang tercatum di
akhir modul. Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan mahasiswa ataupun penjelasan dalam
pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi mahasiswa dengan tutor atau ahli yang
bersangkutan.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan
masalah Gigi tiruan rahang atas yang longgar dan gigi tiruan rahang bawah yang patah.

Makassar, November 2020

Penyusun

2
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca modul ini mahasiswa diharapkan dapat menegakkan diagnosis berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan klinik, ro foto dan pemeriksaan model diagnostik serta melakukan
perbaikan gigi tiruan yang longgar dan patah.

SKENARIO

Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke RSGM UNHAS dengan keluhan sulit menguyah
makanan karena gigi tiruan rahang atasnya longgar dan gigi tiruan bawahnya tidak nyaman
digunakan . Anamnesis : Gigitiruan telah digunakan sejak 5 tahun yang lalu dan tidak ingin membuat
gigi tiruan yang baru. Pemeriksaan intra oral rahang atas edentulous total dan rahang bawah gigi
yang masih ada 35,34,33,32,31,41,42,43,44, gigi 35 dan 44 sisa akar. Pemeriksaan gigitiruan : Gigi
tiruan rahang atas longgar dan kotor, gigitiruan rahang bawah ada cengkeram 3 jari di gigi 35 dan 44.
Pemeriksaan radiologi: akar gigi 35 dan 44 tertanam di tulang alveolar sekitar 2 mm.

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa diharapkan mendiskusikannya


dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua
dan sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya
berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bias dipimpin tutor atau
secara mandiri.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individuil di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, majallah, slide, tape atau video dan internet untuk mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas
antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintesa informasi dalam
menyelesaikan masalah
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja tutor
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
6. Berkonsultasi pada narasumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (Tanya pakar)
7. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau
tidak ditemukan jawabannya
8. Melakukan praktikum di laboratorium prosthodonsia pada fakultas kedokteran gigi
Universitas Hasanuddin

PROSES PEMECAHAN MASALAH


Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan problem yang terdapat dalam
scenario ini, dengan melakukan 7 langkah di bawah ini:
1. Klasifikasi istilah yang tidak jelas dalam scenario di atas, dan tentukan kata kunci.
2. Identifikasi problem penting dalam scenario di atas dengan membuat pertanyaan penting
3. Analisa problem-problem tersebut dengan brain storming
4. Urutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di
atas. Langkah 1 sd 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar sendiri-sendiri atau diskusi berkelompok
tidak dengan tutor
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru
ditemukan. Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor

JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam ruang SCL dengan didampingi oleh tutor, untuk dinamika
menjelaskan tentang cara penyelesaian modul dan membagi kelompok diskusi.
2. Mahasiswa belajar mandiri atau berkelompok untuk memilih ketua dan penulis kelompok
3. Pertemuan kedua : kelompok diskusi dipimpin oleh mahasiswa (ketua kelompok) untuk
menyelesaikan langkah 1 sd 5
4. Mahasiswa belajar mandiri baik sendiri-sendiri atau berkelompok untuk mencari informasi
baru
5. Pertemuan ketiga : Untuk melaporkan hasil diskusi dan mensintesis informasi yang baru
ditemukan
6. Pertemuan terakhir (pleno): Dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk
melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum
terjawab pada ahlinya (temu pakar)

4
HARI
I II III IV V
Tutorial Belajar Mandiri Tutorial Belajar Mandiri Pleno
Kuliah Kuliah Kuliah Kuliah Kuliah
Interaktif Interaktif Interaktif Interaktif Interaktif
CSL CSL CSL CSL CSL

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor
2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majallah, slide, tape atau video dan internet
6. Clinical Skill lab

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN

1. Buku teks ( minimal 10 tahun terakhir )


2. Jurnal ( minimal 5 tahun terakhir )
3. Diktat/Handout ( terbaru )
4. Internet ( JANGAN mengambil dari BLOG dan website yang bersifat komersil dan tidak
dapat mempertanggungjawabkan kualitas ilmiahnya)
5. CD-rom, video.

5
Lembar Kerja

1. Kata sulit/kalimat kunci

2. Pertanyan-pertanyaan penting

6
4. Tujuan pembelajaran selanjutnya

7
6. Analisis dan sintesis informasi

8
DAFTAR BACAAN
1. Pelapisan Gigitiruan, Denture Lining. Hamada T, Murata H, alih bahasa Razak A,
Airlangga university press, 2003
2. A color atlas of complete denture fabrication, Muraoka H, Quintessence publishing
company, 1989
3. Diagnosis and treatment in prosthodontics, William L, Joseph G, Lea &
Febiger, Philadelphia, 1983
4. Alan A.Grant, An Introduction to Removable Denture Prosthetics, Churchill
Livingstone, New York, 1983: 32-48
5. Boucher,C.O.,Swenson’s Complete dentures 10th ed.CV.Mosby. St.Louis 1990

STAF DOSEN PENGAMPU

1. Prof. drg. Moh. Dharma Utama, Ph.D.,Sp.Pros(K)


2. Prof. Dr. drg. Bahruddin Thalib, M.Kes, Sp.Pros(K)
3. Prof. Dr. drg. Edy Machmud, Sp.Pros(K)
4. drg. Eri Hendra Jubhari, M.Kes, Sp.Pros(K)
5. Dr. drg. Ike Damayanti Habar, Sp.Pros(K)
6. drg. Acing Habibie Mude, Ph.D.
7. drg. Irfan Dammar, Sp. Pros(K)
8. drg. Vinsensia Launardo, Sp. Pros
9. drg. Iman Sudjarwo, M.Kes
10. drg. Rahmat, Sp. Pros

Anda mungkin juga menyukai