MODUL 4
Penyusun:
BLOK OROMAKSILOFASIAL 2
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Bedah preprostetik adalah bagian dari bedah mulut dan maksilofasial yang bertujuan
untuk membentuk jaringan keras dan jaringan lunak yang seoptimal mungkin sebagai dasar
dari suatu protesa. Meliputi teknik pencabutan sederhana dan persiapan rongga mulut untuk
pembuatan protesa sampai dengan pencangkokan tulang dan implan alloplastic.
Bedah preprostetik lebih ditujukan untuk modifikasi bedah pada tulang alveolar dan
jaringan sekitarnya untuk memudahkan pembuatan dental protesa yang baik, nyaman dan
estetis. Ketika gigi geligi asli hilang, perubahan akan terjadi pada alveolus dan jaringan lunak
sekitarnya. Beberapa dari perubahan ini akan mengganggu kenyamanan pembuatan
gigitiruan. Evaluasi intra oral jaringan lunak yang mendukung gigi tiruan secara sistematis
dan hati-hati sebaiknya dilakukan sebelum mencoba melakukan rehabilitasi pengunyahan
dengan geligi tiruan.
Tujuan dari bedah preprostetik adalah untuk :
- Menyiapkan jaringan lunak dan jaringan keras dari rahang untuk suatu protesa.
- Mengembalikan fungsi rahang (seperti fungsi pengunyahan, berbicara, menelan)
- Memelihara atau memperbaiki struktur rahang
- Memperbaiki rasa kenyamanan pasien
- Memperbaiki estetika wajah
- Menghilangkan rasa sakit yang timbul dari pemasangan protesa dengan melakukan
tindakan bedah pada daerah yang mendukung protesa.
- Memulihkan daerah yang mendukung protesa pada pasien dimana terdapat kehilangan
tulang alveolar yang banyak.
Penyusun
I. SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang bedah
preprostetik serta menganalisis kasus dan menentukan rencana perawatan.
III. SKENARIO
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke RSGM Unhas dengan keluhan gusi
terasa nyeri saat gigitiruannya digunakan. Pada anamnesis, 6 gigi depan rahang bawah
telah dicabut dan dilanjutkan dengan pemasangan gigitiruan satu minggu yang lalu.
Gigitiruan tersebut hanya dipakai selama 3 hari dan dilepas karena sakit dan longgar.
Pada pemeriksaan intraoral terdapat tonjolan tidak beraturan yang terasa sakit saat
palpasi disertai gingiva hiperemis pada ridge alveolar anterior mandibula, Terdapat juga
nodul membulat pada bagian lingual regio premolar kanan bawah, saat palpasi teraba
keras dan tidak nyeri. Ridge alveolar posterior mandibula pada kedua sisi terlihat rendah.
Dokter merencanakan tindakan bedah preprostetik.
Dalam diskusi kelompok tutorial, saudara diharapkan dapat memecahkan masalah yang
terdapat dalam skenario di atas, dengan mengikuti 7 langkah di bawah ini :
1. Mengklasifikasi istilah yang tidak jelas dan menentukan kata/kalimat kunci dalam
skenario;
2. Mengidentifikasi masalah dasar dalam skenario di atas dengan membuat pertanyaan
penting;
3. Brainstorming terhadap masalah-masalah yang diajukan
4. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan analisis
5. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh kelompok saudara;
6. Mencari informasi tambahan tentang skenario di atas diluar kelompok tatap muka;
7. Melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Keterangan :
- Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi tutorial pertama dengan fasilitasi seorang
tutor.
- Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri, dapat dilakukan dengan berkelompok
atau sendiri-sendiri, yang kemudian didiskusikan ulang bersama kelompok (tanpa
kehadiran tutor)
- Langkah 7 dilakukan dalam diskusi tutorial kedua dengan difasilitasi seorang tutor.
Penjelasan
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan
untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses langkah 6 bisa diulangi lagi dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7. Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang diluar
kelompok tutorial, dan setelah informasi dianggap cukup, maka laporan dilakukan dalam
diskusi akhir, biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk
bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.
LEMBAR KERJA
2. Pertanyaan-pertanyaan Penting
3. Tujuan Pembelajaran
4. Jawaban Pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA
1. Fragiskos DF., 2007., Text Book of Oral Surgery., School of Dentistry, University of
Athens, Greece
2. Pedersen. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih bahasa Purwanto, EGC, Jakarta
3. Peterson LJ., Ellis E., Hupp JR., Tucker MR. 2003. Contemporary Oral and
Maxillofacial Surgery. 4thEd. St. Louis Missouri. Mosby.
4. Neil S Norton. Netters Head and Neck Anatomy for Dentistry. Saunders Elsevier. 2007.
5. Myron RT, Sterling RC. Odontogenic Disease of The Maxillary Sinus. In: James RH,
Edward E.Myron RT. Contemporary Oral and Maxilofacial Surgery. Mosby Elsevier.
2008.
6. Herman FS, Gion FP. Dental Disease of Maxillary Sinus. In : Oral surgery for general
dentist.Thieme Stutgart. New York. 1999.
7. Balaji. Maxillary Sinus and its Complication. In : Oral and Maxillofacial Surgery.
Elsevier. 2007.