Anda di halaman 1dari 10

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

MODUL 4

TONJOLAN PADA RAHANG

Disajikan pada Semester Awal 2019/2020

Penyusun:

drg. Surijana Mappangara, M.Kes., Sp.Perio(K)

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK OROMAKSILOFASIAL 2

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019

BAB I
PENDAHULUAN

Bedah preprostetik adalah bagian dari bedah mulut dan maksilofasial yang bertujuan
untuk membentuk jaringan keras dan jaringan lunak yang seoptimal mungkin sebagai dasar
dari suatu protesa. Meliputi teknik pencabutan sederhana dan persiapan rongga mulut untuk
pembuatan protesa sampai dengan pencangkokan tulang dan implan alloplastic.
Bedah preprostetik lebih ditujukan untuk modifikasi bedah pada tulang alveolar dan
jaringan sekitarnya untuk memudahkan pembuatan dental protesa yang baik, nyaman dan
estetis. Ketika gigi geligi asli hilang, perubahan akan terjadi pada alveolus dan jaringan lunak
sekitarnya. Beberapa dari perubahan ini akan mengganggu kenyamanan pembuatan
gigitiruan. Evaluasi intra oral jaringan lunak yang mendukung gigi tiruan secara sistematis
dan hati-hati sebaiknya dilakukan sebelum mencoba melakukan rehabilitasi pengunyahan
dengan geligi tiruan.
Tujuan dari bedah preprostetik adalah untuk :
- Menyiapkan jaringan lunak dan jaringan keras dari rahang untuk suatu protesa.
- Mengembalikan fungsi rahang (seperti fungsi pengunyahan, berbicara, menelan)
- Memelihara atau memperbaiki struktur rahang
- Memperbaiki rasa kenyamanan pasien
- Memperbaiki estetika wajah
- Menghilangkan rasa sakit yang timbul dari pemasangan protesa dengan melakukan
tindakan bedah pada daerah yang mendukung protesa.
- Memulihkan daerah yang mendukung protesa pada pasien dimana terdapat kehilangan
tulang alveolar yang banyak.

Makassar, 25 Oktober 2019

Penyusun

I. SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang bedah
preprostetik serta menganalisis kasus dan menentukan rencana perawatan.

II. STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor


2. Diskusi kelompok tanpa tutor
3. Konsultasi pada pakar
4. Kuliah dalam kelas besar
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, slide, tape, video dan internet

III. SKENARIO

Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke RSGM Unhas dengan keluhan gusi
terasa nyeri saat gigitiruannya digunakan. Pada anamnesis, 6 gigi depan rahang bawah
telah dicabut dan dilanjutkan dengan pemasangan gigitiruan satu minggu yang lalu.
Gigitiruan tersebut hanya dipakai selama 3 hari dan dilepas karena sakit dan longgar.

Pada pemeriksaan intraoral terdapat tonjolan tidak beraturan yang terasa sakit saat
palpasi disertai gingiva hiperemis pada ridge alveolar anterior mandibula, Terdapat juga
nodul membulat pada bagian lingual regio premolar kanan bawah, saat palpasi teraba
keras dan tidak nyeri. Ridge alveolar posterior mandibula pada kedua sisi terlihat rendah.
Dokter merencanakan tindakan bedah preprostetik.

IV. PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok tutorial, saudara diharapkan dapat memecahkan masalah yang
terdapat dalam skenario di atas, dengan mengikuti 7 langkah di bawah ini :
1. Mengklasifikasi istilah yang tidak jelas dan menentukan kata/kalimat kunci dalam
skenario;
2. Mengidentifikasi masalah dasar dalam skenario di atas dengan membuat pertanyaan
penting;
3. Brainstorming terhadap masalah-masalah yang diajukan
4. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan analisis
5. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh kelompok saudara;
6. Mencari informasi tambahan tentang skenario di atas diluar kelompok tatap muka;
7. Melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Keterangan :
- Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi tutorial pertama dengan fasilitasi seorang
tutor.
- Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri, dapat dilakukan dengan berkelompok
atau sendiri-sendiri, yang kemudian didiskusikan ulang bersama kelompok (tanpa
kehadiran tutor)
- Langkah 7 dilakukan dalam diskusi tutorial kedua dengan difasilitasi seorang tutor.
Penjelasan
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan
untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses langkah 6 bisa diulangi lagi dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7. Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang diluar
kelompok tutorial, dan setelah informasi dianggap cukup, maka laporan dilakukan dalam
diskusi akhir, biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk
bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

V. TUGAS UNTUK ANDA

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswadibagi


menjadi kelompok-kelompok diskusi.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab.
Bertujuan untuk menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, membagi
kelompok diskusi, serta pembagian modul.
2. Pertemuan kedua adalah diskusi tutorial 1, dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor.
Bertujuan untuk : - Memilih ketua dan notulen kelompok
- Curah pendapat (Brain storming) untuk proses 1- 5
- Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1.
Tujuan : untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri
dan melakukan klarifikasi, analisa dan sintesa dari semua informasi.
4. Saudara belajar mandiri dengan tujuan untuk mencari informasi baru yang
diperlukan.
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama seperti diskusi tutorial. Bila informasi telah
cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan
tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat : diskusi panel dan tanya pakar.
Tujuan : untuk melaporkan hasil analisa dan sintesa informasi yang ditemukan untuk
menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau
kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini.
Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum
dalam buku kerja.
7. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang
salah satu materi yang memenuhi gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan
pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan
lengkap.
1. 8.
Kata/Kalimat
Pertemuan Kunci
terakhir : laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing
kelompok.
Catatan :
- Laporan individu dan laporan kelompok akan diperiksa dan dinilai oleh tutor masing-
masing;
- Hasil penilaian dan koreksi dari tutor akan dikembalikan ke mahasiswa melalui ketua
kelompok untuk perbaikan;
- Laporan individu dan kelompok setelah diperbaiki akan diserahkan kepenanggung
jawab matakuliah dan DEU.

VI. NAMA FASILITATOR

Prof. Dr. drg. M. Hendra Chandha, MS.


drg. Netty N. Kawulusan
drg. Surijana Mappangara, M.Kes., Sp.Perio
drg. Hasmawati Hasan, M.Kes.
drg. M. Ruslin, M.Kes., Sp.BM., Ph.D.
drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM.
drg. Abul Fauzi, Sp.BM.

LEMBAR KERJA
2. Pertanyaan-pertanyaan Penting
3. Tujuan Pembelajaran
4. Jawaban Pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA

1. Fragiskos DF., 2007., Text Book of Oral Surgery., School of Dentistry, University of
Athens, Greece
2. Pedersen. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih bahasa Purwanto, EGC, Jakarta
3. Peterson LJ., Ellis E., Hupp JR., Tucker MR. 2003. Contemporary Oral and
Maxillofacial Surgery. 4thEd. St. Louis Missouri. Mosby.
4. Neil S Norton. Netters Head and Neck Anatomy for Dentistry. Saunders Elsevier. 2007.
5. Myron RT, Sterling RC. Odontogenic Disease of The Maxillary Sinus. In: James RH,
Edward E.Myron RT. Contemporary Oral and Maxilofacial Surgery. Mosby Elsevier.
2008.
6. Herman FS, Gion FP. Dental Disease of Maxillary Sinus. In : Oral surgery for general
dentist.Thieme Stutgart. New York. 1999.
7. Balaji. Maxillary Sinus and its Complication. In : Oral and Maxillofacial Surgery.
Elsevier. 2007.

Anda mungkin juga menyukai