Anda di halaman 1dari 13

MODUL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Modul 3

Nyeri Pada Oro-Fasial

Disajikan pada Mahasiswa Semester Akhir 2020/2021

Disusun Oleh:

drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K)

PANDUAN UNTUK MAHASISWA


BLOK OROMAKSILOFASIAL I
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

1
MODUL 3

Nyeri Pada Oro-Fasial

PENDAHULUAN

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang diakibatkan adanya

kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi, atau pengalaman sensorik dan

emosional yang merasakan seolah-olah terjadi kerusakan jaringan. (International

Association for the Study of Pain)

Nyeri akut adalah nyeri dengan onset segera dan durasi yang terbatas,

memiliki Nyeri hubungan temporal dan kausal dengan adanya cedera atau penyakit.

Nyeri kronik adalah nyeri yang bertahan untuk periode waktu yang lama.

Nyeri kronik adalah nyeri yang terus ada meskipun telah terjadi proses penyembuhan

dan sering sekali tidak diketahui penyebabnya yang pasti.1

Nyeri orofasial umumnya disebabkan oleh penyakit yang berhubungan

secara lokal pada: gigi dan jaringan pendukungnya, rahang, antrum maksila, kelenjar

ludah, paring, serta mata. Sedangkan yang berhubungan dengan kelainan saraf

adalah: trigeminal neuralgia, tumor yang melibatkan saraf trigeminus,

glossoparingeal neuralgia, herpes zoster, dan SUNCT syndrome.

Modul nyeri orofasial merupakan bagian dari tindakan dalam ilmu bedah

mulut dan maksilofasial dalam bidang kedokteran gigi yang disajikan pada blok 13.

TIU dan TIK untuk modul ini disajikan pada permulaan buku, agar mahasiswa dapat

2
mengerti dan memahami secara menyeluruh tentang semua aspek nyeri orofasial.

Modul ini membicarakan tentang pemahaman dasar dan lingkup dari nyeri orofasial

yang bersumber dari; dental, rahang, temporomandibular joint (TMJ), kelenjar ludah,

sinus, dan penyebab dari saraf seperti; trigeminal neuralgia, glossoparingeal

neuralgia, post-herpetic neuralgia, idiopatik neuralgia, serta beberapa lesi yang

menyebabkan terjadinya trigeminal neuralgia adalah; traumatik, cerebrovascular

disease, multiple sclerosis, infeksi akibat HIV, inflamasi, neoplasia seperti

nasoparingeal tumor atau tumor pada antrum.

Modul ini terdiri dari satu skenario yang menggambarkan suatu nyeri

orofasial yang memerlukan tindakan penegakan diagnosa, dan terapi medikamentosa

yang sering dijumpai dalam praktik sehari-hari. Diskusi, selain ditujukan pada inti

permasalahan, juga hal-hal lain yang ada hubungannya dengan nyeri orofasial. Dari

diskusi ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan semua aspek dan penanganan

nyeri orofasial dalam ilmu bedah mulut dan maksilofasial kedokteran gigi.

Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca TIU

dan TIK dengan cermat agar diskusi tidak menyimpang dari tujuan, sehingga dicapai

kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat

penting. Bahan diskusi, bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir

setiap unit. Informasi dapat juga diperoleh dari para ahli melalui kuliah atau pada

pertemuan konsultasi antar kelompok mahasiswa serta diskusi dengan ahli yang

bersangkutan. Konsultasi dan kuliah pakar bisa diatur oleh mahasiswa dengan dosen

yang bersangkutan.
3
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam

mengatasi masalah pencabutan gigi.

Makassar, 20 April 2021

drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K)

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

4
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa dapat mengerti, memahami dan

menjelaskan secara menyeluruh tentang semua aspek nyeri orofasial serta

pemahaman dasar dan lingkup dari nyeri orofasial yang bersumber dari; dental,

rahang, temporomandibular joint (TMJ), kelenjar ludah, sinus, dan penyebab dari

saraf seperti; trigeminal neuralgia, glossoparingeal neuralgia, post-herpetic neuralgia,

idiopatik neuralgia, serta beberapa lesi yang menyebabkan terjadinya trigeminal

neuralgia adalah; traumatik, cerebrovascular disease, multiple sclerosis, infeksi

akibat HIV, inflamasi, neoplasia seperti nasoparingeal tumor atau tumor pada antrum.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat :

1. Memahami semua aspek nyeri orofasial

2. Menjelaskan pemahaman dasar dan lingkup dari nyeri orofasial yang bersumber

dari; dental, rahang, temporomandibular joint (TMJ), kelenjar ludah, sinus, dan

penyebab dari saraf.

3. Menjelaskan dan memahami penyebab dari saraf seperti; trigeminal neuralgia,

glossoparingeal neuralgia, post-herpetic neuralgia, idiopatik neuralgia.

4. Menjelaskan penyebab terjadinya trigeminal neuralgia adalah; traumatik,

cerebrovascular disease, multiple sclerosis, infeksi akibat HIV, inflamasi,

neoplasia seperti nasoparingeal tumor atau tumor pada antrum


5
5. Menjelaskan Anatomi nervus trigeminus.

6. Menjelaskan etiologi trigeminal neuralgia.

7. Menjelaskan patofisiologi trigeminal neuralgia.

8. Menjelaskan gambaran klinis trigeminal neuralgia.

9. Dapat menegakkan diagnosis dan differensial diagnosis nyeri orofasial.

10. Dapat menegakkan diagnosis dan differensial diagnosis trigeminal neuralgia.

11. Menjelaskan terapi medikamentosa trigeminal neuralgia.

12. Mampu merujuk penderita trigeminal neuralgia.

Skenario

TUGAS UNTUK MAHASISWA

6
Pria berusia 52 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi Mulut Pendidikan Unhas
dengan keluhan nyeri pada rahang kanan bawah, keluhan nyeri dirasakan
tajam seperti tertusuk, tersengat listrik dan rasa terbakar yang menjalar
kearah rahang atas belakang dan telinga yang berlangsung singkat
beberapa detik sampai kurang lebih satu menit, muncul tiba-tiba dan
berulang. Keluhan dirasakan sejak 8 bulan yang lalu dan hanya pada satu
sisi.
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa
mendiskusikannya dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang,
dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa
sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali
diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh tutor atau secara mandiri.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, jurnal, slide, tape atau video, dan internet untuk
mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah
pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese
informasi dalam menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial.
5. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan
dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
6. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah
yang belum jelas atau tidak ditemukan jawabannya.
7. Melakukan Clinical Skills Laboratory di Laboratorium Keterampilan
Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan problem yang terdapat dalam


skenario ini, dengan melakukan 7 langkah di bawah ini:

7
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan
tentukan kata kunci.
2. Identifikasi problem penting dalam skenario di atas, dengan membuat
pertanyaan penting.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan brain storming.
4. Urutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas
kasus di atas.
Langkah 1 sd 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.

6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap


muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar sendiri atau diskusi berkelompok tidak
dengan tutor.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru
ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.

JADWAL KEGIATAN

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar, untuk dinamika, menjelaskan


tentang cara penyelesaian modul, dan membagi kelompok diskusi.
Mahasiswa belajar mandiri atau berkelompok untuk memilih ketua dan penulis
kelompok.
2. Pertemuan kedua, kelompok diskusi dipimpin oleh mahasiswa untuk
menyelesaikan langkah 1 sd 5
3. Pertemuan ketiga, mahasiswa belajar mandiri baik sendiri atau
berkelompok untuk mencari informasi baru.

8
4. Pertemuan keempat: mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan
mensintese informasi yang baru ditemukan.
5. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk
diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan
menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).

TIME TABLE
PERTEMUAN
I II III IV V

Tutorial I Mandiri Tutorial II Mandiri Diskusi Panel

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor

2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor

3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan

dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam

4. Kuliah khusus dalam kelas

5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan

menggunakan buku ajar, jurnal, slide, tape atau video dan internet.
1. Kalimat / kata kunci.
6. Clinical Skills Laboratory

LEMBAR KERJA

9
2. Pertanyaan-pertanyaan penting

3. Tujuan pembelajaran pada kasus

10
4. Jawaban pertanyaan

BAHAN BACAAN
MASALAH
1. Fragiskor DF. 2007. Oral Surgery. Springer-verlag, Berlin Heidelberg

11
2. Kirk RM, Ribbans WJ. 2004. Clinical surgery in general. 4 th Ed. London:
Livingstoon.
3. Koerner KR. 2006. Manual of minor oral surgery for the general dentist.
Australia: Blackwell Publishing Asia Ltd.
4. Malamed SF. 2004. Handbook of Local Anesthesia. 5th ed. St. Lois; Mosby co.
5. Miloro M. 2004. Peterson’s prinsiples of oral and maxillofacial surgery. 2 nd Ed.
London: BC Decker Company.
6. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. 2002. Oral and Maxilofacial
Pathology. 2nd ed. Philadelphia. W.B. Sounders CO.
7. Peterson LJ, Ellis E, Hupp JR, Tucker MR. 2003. Contemporary Oral and
Maxillofacial Surgery. 4thEd. St. Louis Missouri. Mosby Co.
8. Thaller SR, McDonald WS. 2004. Facial Trauma. Marcel Dekker. Inc; New
York.

DOSEN PENGAMPU

12
No NAMA DOSEN ALAMAT TELEPON
2 Prof. Dr. drg. M. Hendra Chandha, MS muhenca@yahoo.co.id (0411) 493350
NIP. 19590622 198803 1 003 0811417647
3 drg. Surijana Mappangara, M.Kes.,
Sp.Perio (Ketua Blok)
NIP. 19590901 198702 2 001
4 drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM(K)
5 drg. Hasmawati Hasan, M.Kes mappangara_yana@yahoo.com (0411) 440931
NIP. 19670502 199802 2 001 (0411) 5073313
6 drg. M. Ruslin, M.Kes., Ph.D., ruslin_oms@yahoo.com 0811236191
Sp.BM(K) m.ruslin@unhas.ac.id
NIP. 19730702 200112 1 001
9 drg. Yossy S. Ariestina, Sp.BM - (0411) 4660001
(Sekertaris Blok) 081524141100
10 Dr. drg. Asmawati Amin, M.Kes - 08152511616
11 Dr. drg. Nurlinda Hamrun, M.Kes - 081355715577

13

Anda mungkin juga menyukai