Anda di halaman 1dari 15

PROBLEM BASED LEARNING

Modul 1

GANGGUAN FUNGSI PENGUNYAHAN, PENGUCAPAN DAN


PENAMPILAN

Disusun oleh :

Prof. drg. Moh. Dharma Utama, Ph.D., Sp.Pros(K)


drg. Eri H. Jubhari, M.Kes., Sp.Pros(K)
drg. Iman Sudjarwo, M.Kes

Disajikan pada semester awal 2018-2019

MODUL UNTUK MAHASISWA


BLOK GNATO 1

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

2019
PENDAHULUAN

Dalam bidang Prostodonsia, suatu pendapat tradisional mengatakan bahwa setiap


kehilangan gigi baik pada rahang atas maupun pada rahang bawah harus diganti dengan suatu
gigitiruan sebagai usaha rehabilitasi. Oleh karena itu, sudah lebih dari setengah abad, kehilangan
gigi harus digantikan dengan gigitiruan baik cekat maupun gigitiruan lepasan
Ada beberapa jenis gigitiruan yaitu Gigitiruan Lepasan, Gigitiruan Cekat dan Gigitiruan
Implan. Gigitiruan Lepasan terdiri atas Gigitiruan Sebagian (GTS) dan Gigitiruan Lengkap
(GTL). Gigitiruan Cekat adalah restorasi mahkota cekat dan Gigitirun Jembatan. Inovasi terbaru
dalam bidang kedokteran gigi yang mulai dikenal dan banyak diminati oleh masyarakat adalah
gigitiruan Implan, yaitu gigitiruan yang ditanam di dalam tulang.
Pemilihan jenis gigitiruan ini tergantung pada kondisi kehilangan gigi pasien, kondisi
jaringan pendukung, kesehatan umum pasien terutama kesehatan sistemik, faktor usia, keinginan
dan kebutuhan pasien.
Modul ini diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah pada Blok Gnato 1 di
semester V. Capaian pembelajaran dan sub capaian pembelajaran mata kuliah pada sistim ini
disajikan pada permulaan buku modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep
dasar pembuatan gigitiruan lepasan.
Modul ini berisi skenario pasien yang merasa terganggu fungsi pengunyahan, pengucapan
dan penampilannya akibat trauma dan kehilangan gigi. Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan berbagai aspek sehubungan dengan kondisi gigi pasien sesuai kasus, pemeriksaan
pendukung yang dapat membantu mahasiswa untuk menentukan rencana perawatan pada kasus
dalam skenario, serta prosedur klinik maupun prosedur penunjang yang dapat dilakukan
sehubungan dengan kondisi kesehatan umum pasien maupun kesehatan gigi secara umum.
Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan agar membaca capaian
pembelajaran mata kuliah sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi serta dapat dicapai
sesuai kompetensi minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan
yang tercatum pada akhir setiap unit.
Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan mahasiswa yang berkaitan dengan modul
ataupun penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi mahasiswa
dengan ahli yang bersangkutan.

2
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan
masalah pasien yang merasa terganggu fungsi pengunyahan dan penampilannya akbibat
kehilangan gigi

Makassar, 28 Oktober 2019

Penyusun

3
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH BLOK
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat
1. menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinik, rö-foto dan
pemeriksaan pada model diagnostik yang berkaitan rencana perawatan di bidang
Prostodonsia.
2. Menentukan desain dan prognosis yang berkaitan dengan penatalaksanaan kasus sesuai
kondisi pasien untuk memenuhi harapan yang berkaitan dengan keluhan pasien.

SUB CAPAIAN PRMBELAJARAN MATA KULIAH


Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat:

1. menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinik, rö-foto dan


pemeriksaan pada model diagnostik berkaitan rencana perawatan di bidang Prostodonsia.
2. memilih jenis perawatan gigitiruan baik lepasan maupun gigitiruan cekat sesuai kondisi
dalam mulut pasien yang berdasarkan analisis pemeriksaan pasien, temuan klinis, temuan
radiografis dan evaluasi model diagnostik
3. menyusun rencana perawatan sesuai indikasi dan kontra indikasi serta
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian berdasarkan kondisi di dalam mulut pasien.
4. menentukan desain gigitiruan sesuai dengan keluhan dan kondisi gigi geligi di dalam
mulut pasien bagi yang membutuhkan gigitiruan lepasan maupun gigitiruan cekat.
5. menentukan alternatif perawatan yang dapat diberikan pada pasien sesuai kasus dan
indikasinya.
6. menentukan desain komponen restorasi cekat yang dapat digunakan sesuai kondisi
kesehatan umum dan kesehatan gigi & mulut pasien yang membutuhkan perawatan
gigitiruan cekat.
7. memilih bahan gigitiruan yang akan digunakan sesuai indikasinya.
8. menentukan rujukan yang sesuai dengan prosedur perawatan yang berkaitan dengan
pembuatan gigitiruan.
9. Menulis informed consent sehubungan dengan perawatan gigitiruan .
10. Menulis work authorization atau surat perintah kerja sesuai dengan rencana perawatan yang
dipilih pada kasus ini.
11. Bagaimana penanganan pasien untuk pencegahan infeksi silang pada pasien yang akan
dibuatkan gigi tiruan

4
SKENARIO

Seorang perempuan berprofesi custamer berusia 40 tahun datang ke RSGM Unhas


dengan keluhan malu banyak gigi yang sudah dicabut. Anamnesis: pasien ingin dibuatkan gigi
palsu agar bisa makan dengan baik dan memperbaiki penampilannya. Pasien menyatakan
sedang dalam perawatan dokter untuk kasus HIV. Pemeriksaan intra oral: edentulus , 14, 15,
16, 17, 25, 27. 36,37,38,45 dan 48. Gigi 11 goyang derjat 3, 21 karies profunda mesio distal
dan ada fistel dimukosa labial. Gigi 18, 28 sisa akar. Kalkulus pada regio anterolingual rahang
bawah. Pemeriksaan radiologis gigi 18,28 sisa akar gigi tidak tertanam dalam tulang alveolar.

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario tersebut di atas, mahasiswa mendiskusikannya


dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang Ketua
dan sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya
berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh tutor
atau secara mandiri
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, majallah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas
antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam
menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja tutor
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
6. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
7. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas
atau tidak ditemukan jawabannya..

5
8. Melakukan Clinical skills lab di ruang laboratorium preparasi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini,
dengan melakukan 7 langkah di bawah ini:
1. Klarifikasi isitilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata kunci.
2. Identifikasi problem penting dalam skenario di atas, dengan membuat pertanyaan
penting
3. Analisis problem-problem tersebut dengan melakukan brain storming
4. Urutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di atas.
LANGKAH 1 SD 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar sendiri-sendiri atau diskusi berkelompok tidak
dengan tutor.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.

JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar, untuk dinamika, menjelaskan tentang cara
penyelesaian modul, dan membagi kelompok diskusi.
2. Mahasiswa belajar mandiri atau berkelompok untuk memilih ketua dan penulis
kelompok.
3. Pertemuan kedua : kelompok diskusi dipimpin oleh mahasiswa untuk menyelesaikan
langkah 1 sd 5
4. Mahasiswa belajar mandiri baik sendiri-sendiri atau berkelompok untuk mencari
informasi baru,
5. Pertemuan ketiga : untuk melaporkan hasil diskusi dan mensintesis informasi yang
baru ditemukan.

6
6. Pertemuan terakhir : dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk
melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang
belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).
TIME TABLE
HARI
I II III IV V

Tutorial Mandiri Panel diskusi


Tutorial Mandiri

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor
2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majallah,
slide, tape atau video, dan internet
6. Demo kegiatan klinik yang perlu dipahami mahasiswa melalui videoklip
7. Latihan keterampilan klinik ( Clinically skills lab )

SKILL LAB : RESTORASI GTS


• Pencetakan untuk pembuatan model kerja
• Persiapkan alat yang dibutuhkan untuk kegiatan skill’s lab gigi tiruan lepasan sebagian
• Membuat disain gigi tiruan sesuai kasus
• Membuat cengkeram sesuai dengan kasus
• Memasang gigi artifisial pada daerah edentulous
• Mendisain basis malam gigi tiruan sesuai kasus
• Melakukan penanaman model malam pada kuvet
• Melakukan polimerisasi akrilik resin
• Melakukan polising dan finising pada gigi tiruan yg telah dibuat

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN

1. Buku teks ( minimal 10 tahun terakhir )


2. Jurnal ( minimal 5 tahun terakhir )
3. Diktat/Handout ( terbaru )

7
4. Internet ( JANGAN mengambil dari BLOG dan website yang bersifat komersil dan tidak
dapat mempertanggungjawabkan kualitas ilmiahnya)
5. CD-rom, video.

8
LEMBAR KERJA

1. Kata/Kalimat kunci

9
2. Pertanyaan-pertanyaan penting

10
3. Tujuan pembelajaran pada kasus

11
4. Jawaban pertanyaan

12
5. Pertanyaan Skills Lab

13
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN
1. Buku ajar:
• Alan A.Grant, An Introduction to Removable Denture Prosthetics, Churchill Livingstone,
New York, 1983: 32-48
• Basker R.M., Davenport J.C.. et.al, Perawatan Prostodontik Bagi Pasien Tak Bergigi.
Ed.3. Alih bahasa Soebekti T.S., Arsl H., EGC. Jakara. 1996: 1-45
• Boucher,C.O.,Swenson’s Complete dentures 10th ed.CV.Mosby. St.Louis 1990
• Fenn I.N.B., Liddelow K.P.,Gimson A.P. Clinical Dental Prosthetics. 2 th ed..Staples
Press London 1972:454-78.
• Gunadi H.A.dkk.Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid I, Ed.2. Hipokrates., 1995: 1-
50, 105-50.
• Hugh Devlin, Complete Dentures (A Clinical Manual for the General Dental
Practitioner), Spriner, Berlin 2002
• Neill D.J., Walter J.D., Buku Pintar Geligi Tiruan Sebagian Lepasan alih bahasa
drg.Lilian Yuwono, editor drg.Shirley EGC Ed.2., 1993: 3-5
• Rahn A.O.,Heartwell C.M., Textbook of Complete Dentures., 5 th ed Lea & Febiger.,
Philadelphia.-London. 1993: 121-58
• Watt M.D., MacGragor A.R., Membuat Desain Gigi Tiruan Lengkap alih bahasa
drg.Ny.Soelistijani, drg.Max B.Leepel Hipokrates Ed.2., 1992: 2-3
• Watt M.D., MacGragor A.R., Penentuan Desain Geligi Tiruan Sebagian Lepasan alih
bahasa drg.Lilian Yuwono., Hipokrates Ed.1., 1993: 1-55.
• Zarb G.A, Bolender C.L., et.al, Buku Ajar Prostodonti untuk Pasien Tak Bergigi Menurut
Boucher. Ed,10. Alih Bahasa Daruwati M. MSD., DR., Sp.Pros., Kasumaningati H. drg.
Sp.Pros.. Jakarta E.G.C., 2002: 143-5
2. Jurnal
• PSP Dental.[online] 2009 [cited 2011 july 15 Available from URL:
http://www.pspdentalco.com/ .htm
• Gigi Tiruan

3. Handout dan Diktat :


• Buku Modul……………………………………
• ………………………………………
• …………………………………….

4. Sumber lain : Internet, VCD, Tape, Slide

14
5. Dosen Pengampu mata kuliah:
1. Prof. Drg. Moh Dharmautama, Ph.D.,Sp.Pros(K)
2. Dr. drg. Bahruddin Thalib, M.Kes, Sp Pros(K)
3. Prof. Dr. drg. Edy Machmud, Sp.Pros(K)

4. Drg. Iman Sudjarwo, M.Kes


5. Drg. Eri Hendra Jubhari, M.Kes, Sp.Pros. (K)
6. Dr. Drg. Ike Damayanti, Sp.Pros,(K)
7. Drg. Acing Habibie Mude, PhD.
8. Drg. Irfan Dammar, Sp Pros,(K)

9. Drg. Vinsensia Launardo, Sp Pros


10. Drg. Muhammad Ikbal, Sp Pros

15

Anda mungkin juga menyukai