Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS RUANG

Kelompok 5
FITRI
NURUL KHAERANI SAHAR
NURMILAH
ANGGRAENI INDANG
PUPUT NURUL FADILA
ANITA BIDA
ANDI NURAZIZAH ALMAIDAH AR
DIESYAHWATI MELANIA
SUTARSA
AGIL MALINDA
NURFADHILLAH SALEH
ANDI MUHAMMAD DZAKY
HANIFAN
IMBA MILKA
SKENARIO
Seorang anak perempuan berusia 14 tahun datang ke
klinik ortodonti RSGM dengan keluhan gigi depan atas
bercelah. Dari pemeriksaan ekstraoral tidak ada
kelainan. Pemeriksaan intraoral keadaan gigi
permanen kecuali gigi 18,28,38&48 belum erupsi.
Terdapat diastem sebesar 2 mm pada gigi 11 dan 21
sedangkan gigi anterior anterior rahang bawah
berjejal. Relasi molar pertama normal, blanch test
positif.
PENERAPAN 01 PONT
ANALISIS
RUANG GIGI 02 HOWES
PERMANEN
03 KESLING
ANALISIS RUANG

Proses yang memungkinkan estimasi ruang


diperlukan di setiap lengkungan untuk memenuhi
tujuan perawatan
ANALISIS HOWES
Keadaan ideal  perbandingan basis apikal dengan
panjang lengkung gigi X 100% = 44%.

Hasil perhitungan > 44%,  ≠ ekstraksi


Hasil Perhitungan < 37%  indikasi ekstraksi

kasus yang meragukan (37%-44%) antara ekspansi dan


ekstraksi  perlu didukung dengan analisis ortodontik lainnya
ANALISIS HOWES
Cara Kerja

1. Ukur LMD gigi dr M1 kiri s/d M1 kanan atas 


jumlahkan

2. Ukur jarak dr Fossa kanina kiri – kanan

3. Masukkan ke dlm rumus Howes


ANALISIS HOWES
Dilanjutkan  pengukuran panjang lengkung gigi
(tooth material = TM), lebar lengkung gigi (premolar diameter =
PMD) dan basis apikal premolar basal arch width (PMBAW).

Besar Basis Apikalis

Inter fossa canina x 100


BBA =
(Lebar mesiodistal M1kiri-M1 kanan atas)

Presentase berdasarkan Interproximal

Inter P1 x 100
(Total truth material)
METODE KESLING
Metode Kesling(diagnostic set-up model)  METODE untuk
mengetahui ruang yg diperlukan dari lengkung rahang, dengan
memisahkan gigi kemudian disusun kembali pada lengkung
asalnya, baik RB atau RA dalam bentuk lengkung yang ideal
PROSEDUR KESLING

Gambar 1: Model studi awal Gambar 2 : Gigi yang telah dipotong


diberi tanda dengan menggunakan
pensil

Gambar 3: Masing-masing gigi dipotong


dengan menggunakan tang potong atau gergaji
PROSEDUR KESLING

Gambar 4: Gigi disusun dalam lengkung Gambar 5: Diagnostic set-up model


ideal dengan menggunakan malam merah

Gambar 6 : perbandingan model diagnostic set-up


dengan model studisebelumperawatan
METODE KESLING
Kelebihan :

1. Dapat dipakai pada semua kondisi gigi seperti :


crowding, diastema, edentulous, kelainan bentuk
gigi
2. Paling mendekati kondisi sebenarnya
3. Sederhana dan mudah dipakai
ANALISIS PONT
metode penentuan lebar lengkung ideal
berdasarkan lebar mahkota mesiodistal gigi seri
rahang atas

Dg diketahuinya diketahuinya LLM dan LLB berdasarkan


Indeks Pont  diketahui pasien mengalami
penyempitan(kontraksi), normal, atau pelebaran (distraksi)
lengkungnya

Idealnya
P1 = 0,8 dan M1= 0,64.
ANALISIS PONT
ALAT YANG DIGUNAKAN
ANALISIS PONT
PENGUKURAN LLM dan LLB

LLM = Lebar Lengkung Muka = inter P1


• RA = pit distal gigi P1 kiri – kanan
• RB = Titik kontak P1 & P2 kiri – kanan

LLB = Lebar Lengkung Belakang = inter M1


• RA = pit mesial M1 kiri – kanan
• RB = titik tertinggi dr tonjol tengah dr tonjol bukal M1 kiri - kanan
ANALISIS PONT
RUMUS ANALISIS PONT

Jumlah lebar 4 insicivus atas


LLM = X 100
80

Jumlah lebar 4 insicivus atas


LLB = X 100
64
KET :
LLM : LEBAR LENGKUNG MUKA
LLB : LEBAR LENGKUNG
BELAKANG
INDEX ANALISIS PONT

pengukuran LLM dan LLB PD


model << dr hasil perhitungan
rumus  terjadi penyempitan.

Apb hasilnya >> dr hasi


perhitungan rumus  terjadi
pelebaran
KESIMPULAN

Pada kasus di skenario pasien mengalami diastem,


Diastem dapat dilakukan analisis ruang (pont, howes
dan kesling )
Pada analisis ruang metode howes diketahui bahwa
semakin besar lengkung rahang yang menampung gigi
maka dapat terjadi diastema
Sebaliknya semakin kecil lengkung rahang yang
menampung gigi maka dapat terjadi crowde
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai