Anda di halaman 1dari 10

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

MODUL
NYERI DAN BENGKAK DISERTAI
KONSISTENSI KERAS PADA
BIBIR ATAS

Disajikan pada semester awal 2019/2020


Penyusun:
drg. A.Tajrin,M.Kes.,SpBM

BUKU PANDUAN MAHSISWA


BLOK OROMAKSILOFASIAL 2

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
Blok Oromaksilofasial 2 0 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

Rongga mulut merupakan lokal infeksi untuk menjadi penyebab terjadinya infeksi
sistemik yang berasal dari oral. Pembengkakan terjadi di rongga mulut dapat terlihat, baik
secara intraoral maupun ekstraoral yang merupakan salah satu tanda adanya infeksi,
dan apabila diawali oleh rasa sakit gigi pada daerah yang mengalami pembengkakan,
maka dapat dicurigai terjadi infeksi odontogenik.
Infeksi odontogenik adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang
merupakan flora normal dalam mulut, infeksi ini dat berasal dari dua jalur masuk
penyebab infeksi, baik melalui infeksi pada pulpa maupun melalui jalur sulkus
gingiva. Infeksi dapat berlanjut ke dalam tulang selanjutnya akan menyebar ke
jaringan lunak.
Modul ini membicarakan tentang skenario bibir atas yang bengkak, sakit dan keras bila
ditekan. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan berbagai aspek sehubungan dengan
kondisi pasien yang mengalami pembengkakan pada bibir bengkak,sakit dan keras. Modul ini
diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah pada Blok 16 yaitu Oromaksilofasial
II di semester V. Rancangan pembelajaran pada sistim ini disajikan pada permulaan buku
modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang infeksi odontogen pada regio
oromaksilofasial.

Blok Oromaksilofasial 2 1 | P a g e
Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan membaca tujuan
pembelajaran sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan serta dapat dicapai
sesuai kompetensi minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan
yang tercatum pada akhir setiap unit. Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan Mahasiswa
yang berkaitan dengan modul ataupun penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta
kelompok diskusi, dengan ahli yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan
masalah pasien yang mengalami langit-langit bengkak.

Makassar, 3 oktober 2019

Penyusun

I. SASARAN BELAJAR

Blok Oromaksilofasial 2 2 | P a g e
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang
etiologi, anamnesis, gambaran klinis, diagnosis, pemeriksaan penunjang, dan differensial
diagnosis infeksi odontogenik pada regio oromaksilofasial dan penyebarannya,terapi dan
kompliksinya, serta tindakan bedah mulut minor yang dikombinasikan dengan
pengobatan sopportif.

II. STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor
2. Diskusi kelompok tanpa tutor
3. Konsultasi pada pakar
4. Kuliah dalam kelas besar
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, slide, tape, video dan internet

III. SKENARIO
Seorang laki laki berusia 20 thn, datang ke RSGM dengan keluhan nyeri dan bengkak
pada bibir atas, bibir terasa keras bila ditekan. Pembengkakan berlangsung sekitar 2 hari
disertai demam. Pemeriksaan klinis Ekstra Oral ditemukan udema pada daerah labii
superior berwarna lebih merah dari jaringan sekitarnya, difus dan keras. Pemeriksaan intra
oral terdapat udema dan nyeri tekan daerah vestibulum labii superior, terdapat sisa akar gigi
11 dan 21, dengan fluktuasi negatif. Dokter gigi merencanakan tindakan bedah terhadap
keluhan tersebut.

Blok Oromaksilofasial 2 3 | P a g e
IV. PROSES PEMECAHAN MASALAH
Dalam diskusi kelompok tutorial, saudara diharapkan dapat memecahkan masalah yang
terdapat dalam skenario di atas, dengan mengikuti 7 langkah di bawah ini :
1. Mengklasifikasi istilah yang tidak jelas dan menentukan kata/kalimat kunci dalam
skenario;
2. Mengidentifikasi masalah dasar dalam skenario di atas dengan membuat pertanyaan
penting;
3. Curah pendapat (Brainstorming) pada masalah yang teridentifikasi.
4. Menjawab pertanyaan-pertanyaan disertai analisis masalah tersebut
5. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh kelompok saudara;
6. Mencari informasi tambahan tentang skenario di atas diluar kelompok tatap muka;
7. Melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan
Keterangan :
- Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi tutorial pertama dengan fasilitasiseorang
tutor.
- Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri, dapat dilakukan dengan berkelompok
atau sendiri-sendiri, yang kemudian didiskusikan ulang bersama kelompok (tanpa
kehadiran tutor)
- Langkah 7dilakukan dalam diskusi tutorial keduadengan fasilitasiseorang tutor.
Penjelasan
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan
untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses langkah 6 bisa diulangi lagi dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang diluar
kelompok tutorial, dan setelah informasi dianggap cukup, maka laporan dilakukan dalam
diskusi akhir, biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk
bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

Blok Oromaksilofasial 2 4 | P a g e
V. TUGAS UNTUK ANDA
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswadibagi menjadi
kelompok-kelompok diskusi.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab.
Bertujuan untuk menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, membagi
kelompok diskusi, serta pembagian modul.
2. Pertemuan kedua adalah diskusi tutorial 1, dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor.
Bertujuan untuk : - Memilih ketua dan notulen kelompok
- Curah pendapat (Brainstorming) untuk proses 1- 5
- Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1.
Tujuan : untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan
melakukan klarifikasi, analisa dan sintesa dari semua informasi.
4. Saudara belajar mandiri dengan tujuan untuk mencari informasi baru yang diperlukan.
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama seperti diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat : diskusi panel dan tanya pakar.
Tujuan : untuk melaporkan hasil analisa dan sintesa informasi yang ditemukan untuk
menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan
persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan
penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum dalam buku
kerja.
7. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah
satu materi yang memenuhi gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada
kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
8. Pertemuan terakhir : laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing
kelompok.
Catatan :
 Laporan individu dan laporan kelompok akan diperiksa dan dinilai oleh tutor masing-
masing;
 Hasil penilaian dan koreksi dari tutor akan dikembalikan ke mahasiswa melalui ketua
kelompok untuk perbaikan;
 Laporan individu dan kelompok setelah diperbaiki akan diserahkan kepenanggung
jawab matakuliah dan DEU.

Blok Oromaksilofasial 2 5 | P a g e
VI. NAMA FASILITATOR

LEMBAR KERJA

1. Kata/Kalimat kunci

2. Pertanyaan-pertanyaan penting

Blok Oromaksilofasial 2 6 | P a g e
3. Tujuan pembelajaran

Blok Oromaksilofasial 2 7 | P a g e
4. Jawaban pertanyaan

Blok Oromaksilofasial 2 8 | P a g e
Blok Oromaksilofasial 2 9 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai