Anda di halaman 1dari 11

MODUL TUTORIAL

PEGANGAN MAHASISWA

“PUCAT DAN PERDARAHAN SPONTAN”

Diberikan Kepada Mahasiswa Semester II

Disusun Oleh :
dr. Wahyunita Do Toka

BLOK SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS KHAIRUN
2019

1
MODUL PUCAT DAN PERDARAHAN SPONTAN

PENDAHULUAN

Modul ini diberikan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter


Universitas Khairun Semester dua yang mengambil mata kuliah Sistem Hematologi dan
Imunologi. Tujuan Instruksional dari subsistem ini disajikan pada buku modul ini agar
mahasiswa mengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit yang akan
didiskusikan baik diskusi mandiri atau bersama tutor.
Modul ini masing-masing terdiri dari satu skenario yang menunjukkan beberapa tanda &
gejala klinik yang bisa ditemukan pada beberapa penyakit. Diskusi bukan hanya difokuskan pada
inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal
tersebut. Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan
pada petunjuk selanjudnya.
Penyusun modul ini mengharapkan mahasiswa dapat memecahkan masalah penyakit
anemia dan gangguan pemekuan darah yang akan disajikan pada sistem selanjutnya.

Ternate, April 2019

Penyusun
dr.Wahyunita Do Toka

2
MODUL PUCAT DAN PERDARAHAN SPONTAN
BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan


menjelaskan tentang konsep-konsep dasar yang berhubungan dengan pucat dan perdarahan
spontan, kemudian menetapkan diagnosis dan penatalaksanaan yang baik dan benar.

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor.


2. Diskusi kelompok tanpa tutor.
3. Konsultasi pada pakar.
4. Kuliah khusus dalam kelas.
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, slide, tape atau video, internet.
6. Latihan keterampilan klinik di Laboratorium.

SKENARIO

Skenario 1
Seorang perempuan, berusia 30 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan utama
cepat lelah dan lemah sejak 1 bulan yang lalu. Disaat berjalan pernah seperti mau pingsan.
Sering demam, dan mimisan. Menurut keluarganya wajahnya terlihat lebih pucat dari biasanya.

Skenario 2
Seorang anak perempuan, berumur 7 tahun dibawa ke puskesmas karena sejak kemarin
timbul bintik-bintik merah di lengan, tungkai, dan badan, serta keluar darah dari anusnya.
Penderita tidak demam, namun lima hari sebelumnya anak tersebut baru sembuh dari batuk
pilek.

TUGAS MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa mendiskusikan hal tersebut
dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua
dan seorang penulis yang dipilih oleh anggota kelompok mahasiswa sendiri. Ketua dan
penulis ini sebaiknya berganti setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh
seorang tutor atau secara mandiri.
2. Melakukan aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, majalah, slide, tape atau video, internet dan sebagainya, untuk mencari informasi
tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri tanpa tutor, melakukan curah pendapat bebas antar
anggota kelompok untuk menganalisis atau mensintesis informasi dalam menyelesaikan
masalah.
4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau
tidak ditemukan jawabannya.

3
PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan memakai metode curah pendapat., mahasiswa


diharapkan dapat memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan
mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini :
1. Mengklarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, kemudian tentukan
kata/kalimat kunci skenario
2. Mengidentifikasi dasar masalah skenario diatas dengan membuat beberapa pertanyaan
penting
3. Melakukan analisis dengan mengklasifikasi semua informasi yang didapat
4. Melakukan sintesis informasi yang terkumpul
5. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh kelompok mahasiswa atas kasus
diatas bila informasi belum cukup.
Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi mandiri dan diskusi pertama bersama tutor.
6. Mahasiswa mencari tambahan informasi tentang kasus diatas diluar kelompok tatap muka
7. Mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi baru yang ditemukan
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor
Keterangan:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan
untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi
langkah 7.

Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang pada tutorial atau diluar tutorial, dan setiap
akhir diskusi tentukan tujuan pembelajaran berikutnya. Setelah informasi dirasa cukup maka
pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel
dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih
belum jelas.

JADWAL KEGIATAN

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi
menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 9-10 orang tiap kelompok. Modul
dibagikan kepada mahasiswa, mahasiswa telah membahas sKenario (pertanyaan dan jawaban)
sebelum masuk ke dalam tutorial
Pendahuluan dilakukan di kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi
kelompok diskusi. Pada pertemuan buku modul dibagikan.
1. Pertemuan pertama : diskusi tutorial 1 Tujuan: untuk melaporkan informasi baru yang
diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klasifikasi, analisa dan sintese dari semua
informasi skenario 1
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan
informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klasifikasi, analisa
dan sintese dari semua informasi skenario 2
3. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,
4. Diskusi mandiri ; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
5. Pertemuan keempat : diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil
analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario.
Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar

4
yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai
urutan yang tercantum pada buku kerja.
6. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu
penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada
kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.

BAHAN BACAAN DAN REFERENSI


1. Dacie JV and Lewis SM. Practical Haematology, 9 th ed. Churchill Livingstone, Edinburg
1996.
2. Wintrobe”s Clinical Hematology, 1993
3. Firkin F, Chesterman C, Penington D and Rush B. de Gruchy”s clinical Haematology in
Medical Practice, 5th ed, Blackwell Scientific Publications, Oxford, 1989.
4. Lanzkowsky P. Manual of Pediatric Haematology and Oncology, 2nd ed. Churchill
Livingstone, New York, 1995.
5. Nathan DG and Oski FA. Haematology of Infancy and Childhood, 3nd ed. WB Sabders
Co. Philadelphia, 1987.
6. Colby DS. Ringkasan Biokimia Harper, copyright CV EGC, Jakarta, 1996.
7. Hartono A, Biokimia Harper, edisi 24, copyright dalam bahasa Indonesia, CV EGC,
Jakarta,2000.
8. Maulany RF, Buku ajar Biokimia Armstrong, edisi 3, copyright dalam bahasa Indonesia,
CV EGC, Jakarta, 1995.
9. Mongomery R, Dryer RL, Conway CW and Spector AA. Biokimia suatu pendekatan
berorientasi kasus, edisi 4, cetakan I, terjemahan Prof. Dr. Ismadi. UGM Press,
Yogyakarta, 1993.
10. Tim penerjemah bagian Biokimia FKUI. Biokimia Lubert Stryer, edisi 4, hak cipta
terjemahan Indonesia, CV EGC, Jakarta, 1996.
11. Diat and Health, Implications for Reducing Chronic Disease Risk, National Research
Council, 1989.
12. Maria C Linder. Nutritional Biochemistry and Metabolism with Clinical Applications, 2 nd
ed, 1991.
13. Martha H Stipanuk. Biological and Physiological Aspects of Human Nutrition, 2000.
14. Teplick GJ and Haskin ME. Hematologic and Hematopoietic Diseases in Roentgenologic
Diagnosis.
15. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III, editor: Slamet Suyono, Sarwono Waspaji,
Laurentius Lesmana, Idrus Alwi, Siti Setiati dkk. Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2001.
16. Harrison”s Prinsiples of Internal Medicine. 15th ed, Braunwald, Fauci, Kasper, Longo<
Jameson (eds), Mc Graw-Hill, New York-Toronto, 2001.
17. Goodman and Gilman. The Pharmacological basis of Therapeutics.4th ed. Tim
Penerjemah UI. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV
18. Drews, R.E., Weinberger, S.E., Trombositopenic disorder in Critically ill patients, Am J
Respir Crit Care Med:2010;162:347-351.
19. Cunningham FG ,et. al: Obstetrics Hemorhage, Williams Obstetrics 23 rd edition. Mc
Graw Hill Companies, New york, 2010 : 493-501.
20. Thrombocytopenic idiopatik purpura(ITP). 2013. Available at: http://www.nejm.org.
Accessed on 14 April 2019
21. Rotty, Linda W.A. 2014. Hemofilia A dan B. Buku Ajar Ilmu penyakit dalam FK UI Jilid
II edisi VI. Jakarta: InternaPublishing

5
LEMBAR KERJA

1. KLARIFIKASI KATA SULIT

2. KLARIFIKASI KATA / KALIMAT KUNCI

6
3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT PERTANYAAN-
PERTANYAAN PENTING

7
4. JAWABAN PERTANYAAN

8
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

6. INFORMASI BARU

9
7. KLASIFIKASI INFORMASI

10
8. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI

11

Anda mungkin juga menyukai