MODUL TUTORIAL
“BERAT BADAN MENURUN”
Modul “berat badan menurun” ini diberikan kepada mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Blok Endokrin dan metabolik sebagai modul ketiga dalam blok ini pada semester ketiga di
Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Khairun. Modul ini merupakan bagian dari Subsistem
Endokrin dan Metabolik. Tujuan Instruksional Umum dari modul ini disajikan pada permulaan buku
ini agar mahasiswa dapat menggunakan sebagai konsep dasar mekanisme skenario yang akan
didiskusikan.
Modul ini akan menuntun mahasiswa untuk memahami pembelajaran tentang beberapa
bidang ilmu dasar anatomi, histologi, fisiologi dan biokimia sel yang terkait dengan sistem Endokrin,
dan Metabolik. Dalam modul ini diberikan kasus untuk dipakai sebagai langkah awal diskusi dan
disajikan dengan langkah-langkah proses pemecahan masalah dan jadwal kegiatan pembelajaran yang
terdapat di modul ini. Pada akhir diskusi mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek
yang mendasari terjadinya kelainan “sering kencing” sesuai TIU yang diminta.
Sebelum menggunakan buku ini, bacalah Tujuan Instruksional Umum (TIU) dengan seksama
sehingga diskusi dapat terarah dan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai. Bahan untuk diskusi
dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terpercaya (diktat kuliah, textbook, journal, video, internet
dan lain-lain).
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang
konsep patomekanisme, penyakit-penyakit yang menyebabkan berat badan menurun, gejala-gejala
lainnya, algoritma diagnostik, penatalaksanaan, komplikasi, pencegahan dan prognosis dari penyakit
tersebut, khususnya dalam bidang endokrin dan metabolik.
STRATEGI PEMBELAJARAN
SKENARIO
Seorang perempuan berumur 32 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan berat badan
menurun kurang lebih 12 kg sejak 2 bulan terakhir walaupun nafsu makannya baik. Pasien juga
mengeluh jantung sering berdebar-debar dan tangan bergemetar. Pasien tidak memiliki riwayat batuk
dan demam.
TUGAS MAHASISWA
1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa mendiskusikan hal tersebut dalam
satu kelompok diskusi yang terdiri dari 9-10 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang
penulis yang dipilih oleh anggota kelompok mahasiswa sendiri. Ketua dan penulis ini sebaiknya
berganti setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara
mandiri.
2. Melakukan aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, slide, tape atau video, internet dan sebagainya, untuk mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri tanpa tutor, melakukan curah pendapat bebas antar
anggota kelompok untuk menganalisis atau mensintesis informasi dalam menyelesaikan
masalah.
4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak
ditemukan jawabannya.
Dalam diskusi kelompok dengan memakai metode curah pendapat., mahasiswa diharapkan
dapat memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah
penyelesaian masalah di bawah ini :
1. Mengklarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, kemudian tentukan
kata/kalimat kunci skenario diatas
2. Mengidentifikasi dasar masalah skenario diatas dengan membuat beberapa pertanyaan
penting
3. Melakukan analisis dengan mengklasifikasi semua informasi yang didapat,
4. Melakukan sintesis informasi yang terkumpul
5. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh kelompok mahasiswa atas kasus
diatas bila informasi belum cukup.
Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi mandiri dan diskusi pertama bersama tutor.
6. Mahasiswa mencari tambahan informasi tentang kasus diatas diluar kelompok tatap muka
7. Mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi baru yang ditemukan
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor
Keterangan:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk
sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang pada tutorial atau diluar tutorial, dan setiap akhir
diskusi tentukan tujuan pembelajaran berikutnya. Setelah informasi dirasa cukup maka pelaporan
dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua
pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi
menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 9-10 orang tiap kelompok. Modul dibagikan
kepada mahasiswa, mahasiswa telah membahas scenario (pertanyaan dan jawaban) sebelum masuk ke
dalam tutorial
Pendahuluan dilakukan di kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi
kelompok diskusi. Pada pertemuan buku modul dibagikan.
1. Pertemuan pertama : diskusi tutorial 1 Tujuan: untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh
dari pembelajaran mandiri dan melakukan klasifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi
skenario 1
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan informasi
baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klasifikasi, analisa dan sintese dari
semua informasi skenario 2
3. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan,
1. Hartono, Andry. 2004. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, Ed 2. Jakarta : EGC.
2. Hall, John. 2011. Textbook of Medical Physiology 12th Ed. Amerika Serikat : Elsevier
3. Kumar, Vinay. Abbas, KA, Aster, JC. 2013. Robbins Basic Pathology- 9th ed. Canada: Elsevier.
4. Infodatin. 2015. Situasi dan Analisis Penyakit Tiroid. Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI.
5. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. PB. Perkeni,
2015. [online]. Tersedia pada: http://pbperkeni.or.id/doc/konsensus.pdf
6. Batubara, JR., Tridjaja, Bambang., Pulungan, AB. 2015. Buku Ajar Endokrinologi Anak Edisi I.
Jakarta : PB IDAI
7. Kusumo, Santarwan., Tjou, Kezia., dkk. 2012. Laporan Kasus: Krisis Tiroid. Majalah kedokteran
Terapi Intensif. Vol 2 No.4 Oktober 2012. [online]. Tersedia pada: https://perdici.org/wp-
content/.../2012-02.../mkti2012-0204-220224.pdf
DOSEN
PENGAMPU
NO
NAMA DEPARTEMEN KETERANGAN
.
dr. Hi. Eko Sudarmo D.P. Sp.PD. Fisiologi / Ilmu Penyakit
1. Koordinator Blok
FINASIM Dalam
dr. Abdul Azis Manaf, Sp.PD. Fisiologi / Ilmu Penyakit
2.
FINASIM Dalam
3. dr. Dewi Darmayanti, Sp.Rad Anatomi/Radiologi
4. dr. Fasni Halil, M.Kes, Sp.PK Histologi / Patologi
FK UNKHAIR | MODUL BERAT BADAN MENURUN PEGANGAN MAHASISWA 5
BLOK ENDOKRIN DAN METABOLIK
Klinik
5. dr. Arif Santosa, Sp.B (K) Onk Ilmu Bedah
6. dr. Husain Assagaf, M.Kes, Sp.A Ilmu Kesehatan Anak
7. dr. Muhammad Takbir, Sp.PA Patologi Anatomi
8. dr. Jasmawati, M.Kes Sp.GK Gizi Klinik
9. Dosen UNHAS Farmakologi
10. Dosen Unstrat Ilmu Kesehatan Mata
11. dr. Nurmala Dewi, S.Ked Anatomi Sekretaris Blok
LEMBAR KERJA
FK UNKHAIR | MODUL BERAT BADAN MENURUN PEGANGAN MAHASISWA 6
BLOK ENDOKRIN DAN METABOLIK
1. KLARIFIKASI KATA SULIT
6. INFORMASI BARU