Anda di halaman 1dari 8

MODUL MAHASISWA

BENJOLAN PADA PAHA

Diberikan pada Mahasiswa Semester V


PSPD FK UHO

SISTIM ONKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS
PRORAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FK UHO
2020
KATA PENGANTAR

Modul BENJOLAN PADA PAHA ini diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Sistim Onkologi pada semester V. Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran ini
disajikan Pembelajaran ini disajikan pada permulaan buku agar dapat dimengerti secara
menyeluruh tentang konsep dasar penyakit-penyakit dengan benjolan pada paha.
Modul ini terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa simptom klinik
yang dapat ditemukan pada penyakit tertentu. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti
pemasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut.
Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang benjolan pada paha, yaitu dasar
anatomi, histologi dan fisiologi dari paha, penyebab timbulnya benjolan, patomekanisme
terjadinya benjolan, kelainan sel, jaringan dan cairan tubuh akibat benjolan tersebut, dasar
pertahanan tubuh terhadap tumor, serta cara penanganannya.
Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca Tujuan
Pembelajaran dan sasaraan pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa, sehingga
diharapkan diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran
tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan
bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan
kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang
bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
memecahkan masalah penyakit-penyakit onkologi

Kendari, 20 Agustus 2020

Penyusun
BENJOLAN PADA PAHA
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang penyakit –
penyakit dengan gejala benjolan pada paha, patomekanisme terjadinya, cara mendiagnosis dan
penanganan penyakitnya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah pembelajaran modul ini mahasiswa diharapkan dapat:


1. Tumor jinak dan ganas yang dapat menyebabkan benjolan pada paha
2. Menjelaskan patogenesis terjadinya benjolan pada paha
- Menjelaskan struktur anatomi regio femoris
- Menjelaskan struktur histologi dari tulang
- Menjelaskan patogenesis bermacam – macam penyakit dengan benjolan
di paha
3. Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk membantu
menegakkan diagnosis keganasan dan lain – lain kelainan yang
menyebabkan benjolan pada paha
- Menggambarkan perubahan histopatologi pada bermacam – macam
benjolan di paha
- Menyebutkan macam – macam pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk
membantu menegakkan diagnose
4. Menjelaskan cara penanganan neoplasma jinak dan ganas pada paha
5. Menjelaskan terapi utama dan tambahan pada neoplasma ganas pada paha
6. Mengetahui prognosis keganasan pada paha.
Skenario 1
Seorang pria, 14 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan benjolan pada paha kiri bagian
atas, yang dialami sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. 3 bulan yang lalu ia pernah jatuh
dari tangga sekolahnya dan lama kelamaan timbul bengkak yang terasa nyeri. Rasa nyeri terasa
lebih hebat terutama pada malam hari. Saat ini nafsu makan menurun sehinga berat badan
dirasakan makin menurun. Pada umur 12 tahun pernah mendapat pengobatan selama 6 bulan dan
berobat secara teratur.

Skenario 2
Seorang anak perempuan, umur 20 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama
benjolan pada paha kanan bagian bawah. Benjolan ini muncul sejak 4 tahun yang lalu, awalnya
hanya sebesar kelereng, tapi makin lama makin membesar. Benjolan teraba keras dan tidak nyeri

TUGAS MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa mendiskusikannya dalam


suatu kelompok diskusi.
2. Untuk bisa mendiskusikan dengsn baik, sebelum diskusi para mahasiswa diharapkan
mencari bahan bacaan tentang tumor di daerah paha yang dapat diperoleh melalui
text book, jurnal, internet dll.
3. Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memilih seorang ketua kelompok yang bertugas
memimpin jalannya diskusi agar terarah dan sekertaris yang bertugas mencatat
seluruh pendapat yang muncul dalam diskusi. Ketua dan sekertaris ini sebaiknya
berganti – ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh
seorang tutor atau secara mandiri.
4. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas
antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam
menyelesaikan masalah.
5. Setelah selesai diskusi kelompok maka setiap kelompok harus membuat laporan
secara sistematis sebagai hasil diskusi kelompok.
6. Laporan yang telah disusun akan dipresentasikan oleh salah seorang dari masing –
masing kelompok.
7. Semua masalah atau pertanyaaan yang tidak terpecahkan atau tidak ditemukan
jawabannya dapat ditanyakan pada pakar/ narasumber pada acara tanya pakar dan kuliah
pakar..

PROSES DISKUSI PBL

1. Dalam diskusi kelompok yang dipimpin oleh seorang ketua dan sekertaris digunakan
sistem curah pendapat.
2. Setiap peserta harus aktif dalam menyampaikan pendapatnya dan kalau bisa
menunjukkan refernsi yang dapat mendukung pendapatnya.
3. supaya diskusi dapat berjalan lancar maka setiap peserta yang ingin menyampaikan
pendapatnya harus melalui ketua dan pendapatnya dicatat oleh sekertaris di flowchart.
4. Setiap pendapat yang muncul didiskusikan dengan meminta pendapat peserta
lainnya kemudian ditarik kesimpulan atau pendapat yang disetujui bersama.
5. Bila dalam diskusi timbul perbedaan pendapat yang tidak bisa disepakati maka
dicarikan jawabannya di Buku Ajar, majalah, atau inetrnet.
6. Para peserta tidak diperkenankan mencari jawaban pada tutor, tutor hanya bertugas
untuk mengarahkan diskusi agar diskusi tdak keluar dari topik/skenario dan supaya
diskusi bisa berlangsung secara sistematik
7. Pada akhir diskusi para peserta diskusi bersama – sama menyusun suatu laporan
yang sistematis sebagai hasil/ kesimpulan kelompok untuk dipresentasikan pada
acara panel diskusi.
Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan problem yang terdapat dalam
skenario ini, dengan melakukan 7 langkah di bawah ini:
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario diatas, dan tentukan kata kunci.
2. Identifikasi problem penting dalam skenario diatas, dengan membuat pertanyaan
penting.
3. Analisa problem – problem tersebut dengan brain storming.
4. Urutkan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan tersebut diatas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus diatas.
Langkah 1 sd 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.
6. Cari informasi tambahan tentang tentang kasus diatas diluar kelompok tatap muka.
7. Laporan hasil diskusi dan sintesis informasi – informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.

JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar untuk menjelaskan tentang tatacara
penyelesaian modul dan membagi kelompok diskusi. Setelah itu langsung
membentuk kelompok /regu dan memilikh ketua, sekertaris.
a. Lakukan segera brain storming untuk menetukan kata kunci dan
pertanyaan – petranyaan penting yang sesuai dengan TIK.
b. Jawablah sebanyak mungkin pertanyaan – pertanyhaan tersebut.
c. Tentukan tujuan pembelajaran selanjutnya, dan
d. Bagilah tugas anggota kelompok anda sesuai dengan tujuan
pembelajaran tersebut.
2. Belajar mandiri atau berkelompo diluar kelas dan mencari informasi
tambahan dari perpustakaan melalui text book, slide, internet dll.
3. Pertemuan kedua, kelompok diskusi dipimpim oleh ketua dan sekertaris
kelompok yang difasilitasi oleh tutor. Pada diskusi ini:
a. Laporkan informasi tambahan yang ditemukan oleh masing – masing
anggota kelompok,
b. Lakukan analisa dan sintesis masalah, dan ambil kesismpulan.
c. Bila bahan belum cukup, tentukan tujuan pembelajaran selanjutnya
dan sekali lagi bagilah tugas pada anggota kelompok
4. Belajar mandiri atau berkelompok diluar kelas dan mencari informasi
tambahan dari perpustakaan melalui text book, slide, internet dll.
5. Pertemuan ketiga kelompok diskusi dan kerjakanlah seperti pada diskusi kedua.
Setelah informasi dianggap cukup, buatlah laporan untuk penyajian.
6. Pertemuan terakhir panel diskusi dalam kelas besar untuk melaporkan hasil
diskusi masing – masing kelompok dan menanyakan hal – hal yang belum terjawab
pada ahlinya (pakar).
7. Semua informasi yang belum jelas boleh ditanyakan pada pakar yang bersangkutan,
baik secara individual atau bersama – sama pada panel diskusi. Bila ada informasi
yang masih memerlukan penjelasan panjang, mintalah pada pakar yang
bersangkutan untuk memberikan kuliah pakar tentang masalah tersebut.
8. Buatlah laporan tertulis, yang sebaiknya bisa dimiliki oleh semua mahasiswa
yang mengambil mata kuliah onkologi.

TIME TABLE

PERTEMUAN
I II III IV V VI VII
Pertemuan I Pertemuan Tutorial I Mandiri Kuliah Pertemuan Pertemuan
(Penjelasan) mandiri Pengumpulan Praktikum konsultasi III terakhir
(Brain informasi CSL (Laporan (Laporan)
storming) analisa & & diskusi)
sintese

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Kuliah
2. Diskusi tutorial
3. Belajar mandiri
4. CSL
5. Praktikum: Patologi anatomi & Gizi
BAHAN BACAAN

1. Rasjad, Chairuddin : Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Bintang Lamupatue : Makassar.


2003. 297-298.
2. Jacobs, McInerney and Middlemiss: Rontgen Sign In Diagnostic Imagine 2nd.
W.B Saunders Company : USA. 1985. 276-279, 297-298.
3. Brunning D Richard: Surgical Pathology 9th. Mosby: USA.2004. 2169-2272.
4. Neff, R James : Clinical Oncology 3rd. Elsevier : USA. 2004. 2546-2547.
5. Randall RL. Tumors in orthopedics in current. Diagnosis and treatment in orthopedic 3rd.
McGrow-Hill:USA. 2003. 310-311.

Anda mungkin juga menyukai