Anda di halaman 1dari 26

10/28/20

Physiology of Cardiovascular

M Aryadi Arsyad

Study Objectives
• Mampu menjelaskan lokasi jantung, ruangan jantung
dan pembuluh darah yg masuk dan meninggalkan
jantung
• Menjelaskan cardiac cycle.
• Menjelaskan bunyi jantung.
• Menyebutkan penghantaran konduksi dan
peranannya dalam irama jantung.
• Mengetahui apa itu stroke volume, cardiac output,
dan faktor-faktor yg mempengaruhi.
• Menjelaskan peranan sistem saraf dalam pengaturan
jantung

Introduction

• Mulai bekerja sejak 4 week umur kehamilan


• Berdetak 100.000 kali dalam sehari, terus-menerus
sepanjang hayat kita
• Bayangkan memeras bola tennis 70 kali/menit
• Lalu meningkat 120 kali/menit

1
10/28/20

ANATOMY & HISTOLOGY

Location & Structures

• Dalam rongga dada di Mediastinum, diantara


paru-paru.
• Bentuk kerucut, basis terletak di bagian atas
di belakang sternum. Apex berada di atas
diaphragma sebelah kiri midline.
• Posisi jantung, katup dan pembuluh darah
mempengaruhi suara jantung

2
10/28/20

The chambers, valves & vessels

Other Important Structures

• Valvula trikuspidalis – antara atrium kanan dan


ventrikel kanan; melindungi dari aliran reflux
darah kembali ke atrium kanan.
• Valvula bikuspidalis – antara atrium kiri dengan
ventrikel kiri;
melindungi dari refluks darah ke atrium kiri;
disebut juga valvula mitralis.
• Valvula semilunaris aorta dan semilunaris
pulmonar –preventif terhadap refluks darah dari
artei ke dalam ventrikel.

Heart Valves

3
10/28/20

Other Important Structures


• Chordae tendineae—menghubungkan valvula
dengan otot papillary; ruptur pada struktur ini
menyebabkan prolaps katup.
• Papillary muscle—kontraksinya menyebabkan
tekanan katup, menghindari prolaps.
• septum—preventif thd percampuran darah
antar ruangan.

Other Important Structures

Function

• Memompa darah ke dalam arteri, kapiler dan


vena
• Mendistribusikan O2 dan nutrisi
• Melepaskan hormon (Atrial natriuretic
peptide, ANP)

4
10/28/20

HEART CYCLE

Heart Cycle

Merupakan urutan kejadian dalam satu kali


denyut jantung

Systole = kontraksi
Diastole = relaxasi

Heart Cycle
Atriums Ventricles
1. Kedua atrium kontraksi 1. Kedua ventrikel relaksasi
2. Katup Mitral & tricuspid 2. Katup aortic & pulmonal
terbuka tertutup
3. 2/3 passive, 1/3 active 3. Darah masuk ventricle,
blood volume leave tekanan ventricular
atriums meningkat
4. Katup Mitral & tricuspid 4. Katup Aortic & pulmonal
tertutup terbuka
5. Kedua atrium relax dan 5. Kedua ventricle kontraksi,
menerima darah vena mengeluarkan darah

5
10/28/20

Heart Cycle
1. Filling phase/Fase
pengisian
2. Isovolumetric
contraction phase/Fase
kontraksi isovolumetrik
3. Ejection phase/Fase
ejeksi
4. Isovolumetric
relaxation phase/ Fase
relaksasi isovolumetrik

Heart Cycle: Phase I

• Waktu pengisian ventrikel.


• Dimulai saat volume ventrikel berkisar 45
ml (End systolic volume) dan tekanan
diastolik mendekati 0 mm Hg.
• Seiring dgn aliran darah atrium ke ventrikel,
volume meningkat sekitar 115 ml (end-
diastolic volume), peningkatan sekitar 70
ml.

6
10/28/20

Heart Cycle: Phase II

• Periode kontraksi isovolumetrik.


• Volume ventrikel tidak berubah, semua
valves tertutup.
• Akan tetapi tekanan di dalam ventrikel
meningkat untuk menyamakan tekanan di
aorta (sekitar 80 mmHg).

Heart Cycle: Phase III

• Periode ejeksi.
• Tekanan sistolik meningkat lebih tinggi lagi
krn kontraksi ventrikel.
• Pada saat yg sama volume ventrikel
berkurang krn katup aorta terbuka dan darah
masuk ke aorta.

7
10/28/20

Heart Cycle: Phase IV

• Periode relaksasi isovolumetrik.


• Pada akhir dari periode ejeksi, katup aorta
menutup, tidak ada darah yg keluar dari
ventrikel dan tekanan ventrikel turun kembali ke
tekanan diastolik. Tidak ada perubahan volume
dari ventrikel.
• Oleh karena itu, ventrikel kembali ke starting
point nya, dengan volume darah yg tersisa
sekitar 45 ml dan tekanan intraventrikular
mendekati 0 mmHg

8
10/28/20

Heart Cycle Video

HEART SOUNDS

Heart Sounds

• Bunyi jantung terjadi oleh aktifitas mekanik akibat


perbedaan tekanan pada antara atria, ventrikel,
aorta dan arteri pulmonal
• Terjadi akibat penutupan katup yang menyebabkan
getaran daun katup, turbulensi darah dan dinding
ventrikel
• Bunyi jantung terdiri dari bunyi jantung 1 (S1), 2
(S2), 3 (S3) dan 4 (S4)

9
10/28/20

Valves in heart sounds

Bunyi Jantung 1 (S1)

• S1 terjadi akibat penutupan katup mitral dan


trikuspidal
• Lamanya berkisar 0.14 detik
• Intensitasnya ditentukan oleh kekuatan
kontraksi ventrikel dan jarak antara daun
katup
• Paling jelas terdengar pada puncak jantung

Bunyi Jantung 2 (S2)


• S2 terjadi akibat penutupan katup aorta dan
pulmonal
• Lamanya berkisar 0.11 detik dan frekwensinya lebih
tinggi dari S1
• Intensitasnya dipengaruhi oleh kecepatan penutupan
katup semilunar
• S2 akibat penutupan katup pulmonal paling jelas
terdengar pada RSI 2 sebelah kiri sternum, S2 akibat
penutupan katup aorta pada RSI 2 sebelah kanan
sternum

10
10/28/20

Valves Positions’

Bunyi Jantung 3 (S3)

• S3 terjadi akibat masuknya darah dari atrium ke


ventrikel
• Terjadi pd 1/3 awal waktu diastolik
• Terdengar sebagai suara yang bergemuruh
dengan frekwensi rendah
• Intensitasnya ditentukan oleh kecepatan
pengisian ventrikel
• Terdengar paling jelas pada puncak jantung

Bunyi Jantung 4 (S4)

• S4 terjadi akibat kontraksi atrium atau


pengisian ventrikel yang cepat
• Frekwensinya sangat rendah
• Intensitasnya ditentukan oleh kecepatan
pengisian ventrikel dan kekuatan kontraksi
atrium

11
10/28/20

CONDUCTION SYSTEM

Conduction System

• Sinoatrial node (SA node)


• Internodal pathway
• Atrioventricular node (AV node)
• AV bundle
• Left & right bundle branches
• Purkinje cells

Conduction System

12
10/28/20

Electrical conduction system

Penyebaran Potensial aksi


• Kecepatan penghantaran potensial aksi tergantung dari
struktur dan sifat sel masing-masing sistem konduksi
• Terjadi perlambatan penyebaran potensial aksi dari
atria ke ventrikel karena:
– memungkinkan pengisian ventrikel yang optimal
– optimasi kontraksi ventrikel
– memaksimalkan proses ejeksi ventrikel
• Depolarisasi berkahir pada bagian posterobasal
ventrikel kiri, konus pulmonal dan bagian atas septum

Firing frequency & Conduction time

Jaringan Kecepatan Lama Frekwensi


konduksi (m/det) konduksi (det) (kali/menit)

Nodus SA 0.05 0.15 60-100


Otot atrial 1.0-1.2 0.15
Nodus AV 0.02-0.05 0.08 40-45
Berkas His 1.2-2.0 0.08 25-40
Purkinje 2.0-4.0 0.08 25-40
Otot Ventrikel 0.3-1.0 0.08

13
10/28/20

Conduction System Video

Electrical Conduction Vs ECG

CARDIAC
ELECTROPHYSIOLOGY

14
10/28/20

Introduction

• Mengawali aktifitas mekanik jantung


• Potensial aksi yang lebih lama dibandingkan
sel saraf dan otot rangka
• Setiap bagian jantung mempunyai
karakteristik potensial aksi yang khas
• Menjadi dasar untuk memahami kelainan
irama jantung

Sumber Aktifitas Listrik

• Disebabkan oleh pergerakan arus ion dari


luar sel kedalam sel atau sebaliknya melalui
saluran ion (ion channel)

• Pergerakan ion terjadi akibat perbedaan


konsentrasi ion di dalam dan di luar sel

Distribusi Ion

Ion Ekstrasel (mM) Intrasel (mM)


+
Na 145 12

K+ 4 135

Ca2+ 2 10-4

Cl- 150 5

15
10/28/20

Ion Channels
• Merupakan protein integral pada membran
sel otot jantung dan pacemaker cells
• Bersifat selektif terhadap ion tertentu
• Arah pergerakan ion ditentukan oleh
perbedaan konsentrasi ion di luar dan di
dalam sel
• Proses gating diatur oleh rangsangan listrik,
kimia dan mekanik

Aksi Potensial Otot Jantung

• Mempunyai lima fase, masing-masing:


– Fase 0 (upstroke, fast depolarization)
– Fase 1 (early repolarization)
– Fase 2 (plateau)
– Fase 3 (fast repolarization)
– Fase 4 (resting membrane potential)

Aksi Potensial

16
10/28/20

Fase 4 (membran potensial istrahat)

• Potensial membran istirahat berkisar antara -


80 mV sampai -90 mV pada otot ventrikel,
lebih positif pada otot atrium, nodus AV dan
nodus SA

Aksi Potensial

Fase 0 (depolarisasi cepat)


• Disebabkan oleh arus ion Na+ kedalam sel
melalui activation gate (m gate) Na channel
• Pada saat potensial membran (Vm) mencapai
+30 mV sampai +40 mV terjadi proses
inaktifasi saluran Na+, inactivation gate (h
gate) dari Na channel mulai tertutup
• Proses inaktifasi saluran Na+ mendasari masa
refrakter

17
10/28/20

Aksi Potensial

Fase 1 (repolarisasi awal)


• Merupakan repolarisasi awal yang
berlangsung singkat
• Terjadi akibat inaktifasi saluran Na+ dan
aktifasi saluran K+
• Terjadi pergerakan K+ keluar sel yang
berlangsung singkat
• Fase ini sangat menonjol pada potensial aksi
di serabut Purkinje

Aksi Potensial

18
10/28/20

Fase 2 (plateau)
• Merupakan fase yang paling panjang
• Ion Ca2+ masuk melalui saluran Ca2+ tipe L dan T
• Ion Ca2+ berperan dalam proses kontraksi
jantung dengan memicu pelepasan Ca2+ intrasel
di retikulum sarkoplasma (Ca2+-induced Ca2+
release)
• Modifikasi Ion Ca2+ melalui saluran Ca2+ dengan
obat-obatan dapat mengurangi atau
meningkatkan kontraksi jantung

Aksi Potensial

Fase 3 (repolarisasi cepat)

• Fase ini terjadi bila arus K+ keluar sel melebihi


masuknya arus Ca2+
• Total ion menentukan lamanya fase 2 atau
awal fase 3, terutama pada atria
• Ion K+ memegang peranan paling penting
pada proses repolarisasi

19
10/28/20

Aksi Potensial

Fase 4 (membran potensial istrahat)

• Potensial membran istirahat berkisar antara -


80 mV sampai -90 mV pada otot ventrikel,
lebih positif pada otot atrium, nodus AV dan
nodus SA
• Ditentukan oleh pergerakan ion K+ keluar sel,
dan aktifitas pompa Na+-K+ (Na+-K+ pump)

20
10/28/20

Absolute Refractory Period


• During phases 0, 1, 2, and part of 3, the
myocardial cell cannot be depolarized again
• This results in an absolute refractory period
(ARP) during which the heart cannot be
depolarized and explains the inability to
induce a subsequent contraction until the
membrane has recovered. Therefore, tetanic
contractions cannot be induced in cardiac
muscle.

Relative Refractory Period


• A relative refractory period (RRP) follows the
absolute, during which the cell will respond to a
stronger-than-normal stimulus. The resting
membrane potential (RMP) is then reestablished
(phase 4) and maintained until the next
suprathreshold stimulus excites the cell.
• During this period the activity of the Na+/K+ pump
is increased, to return the intracellular
concentrations of Na+ and K+ to their resting
levels.

CARDIAC REGULATION

21
10/28/20

Cardiac Output

• Fungsi jantung diukur dengan cardiac output


(CO) nya atau curah jantung
• Cardiac output adalah sejumlah darah yg
dipompa jantung dalam semenit
• CO = Heart rate (HR) x Stroke volume (SV)
• Ejection fraction= % darah yg keluar dari
ventrikel dibandingkan darah dalam ventrikel
pada saat setelah systole (60-70%)

Factors Influence HR

• Autonomic nervus system (ANS)


• Chemical: hormones & ions
• Age
• Gender
• Exercise
• Temperature

Factors which affect SV

• Preload= derajat regangan otot jantung


sebelum kontraksi, dipengaruhi oleh EDV
(Frank-Starling law)
• Afterload= tekanan balik dari darah di arteri
• Contractility= kekuatan kontraksi yg
dipengaruhi oleh level Ca2+ intrasel

22
10/28/20

KONTRAKTILITAS

PRELOAD AFTERLOAD

VOLUME SEKUNCUP

•Sinergisme kontraksi
FREKWENSI JANTUNG
•Integritas ventrikel
•Keutuhan katup

CURAH JANTUNG

Waktu pengisian Tekanan pengisian Kontraktilitas

Volume akhir Volume akhir


Distensibilitas diastolis sistolis

Frekwensi Volume
jantung sekuncup

Tahanan Curah
perifer jantung

Tekanan darah Afterload

Faktor yg mempengaruhi CO

23
10/28/20

Heart Regulation by CNS

Pengaturan oleh CNS


• Pusat pengaturan sistim kardiovaskuler
terdapat pada vasomotor area di medulla
oblongata
• Terdapat hubungan antara vasomotor area
dengan korteks serebri dan hipotalamus
• Pusat vasomotor di picu oleh khemoreseptor
sentral dan perifer secara langsung
• Kemoreseptor sangat sensitif terhadap pO2
yang rendah dan pCO2 yang tinggi

24
10/28/20

Pengaturan oleh CNS


• Stress emosional berperan dalam pengaturan
fungsi jantung melalui korteks serebri dan
hipotalamus
• Stres emosional menimbulkan respon
kardiovaskuler berupa peningkatan aktifitas
parasimpatis dan simpatis.
• Stres emosional yang berbeda memberikan
respon kardiovaskuler yang berbeda

Sensory System

• Baroreceptors: carotid sinus dan aortic sinus


mendeteksi tekanan darah

• Chemoreceptors: carotid bodies dan aortic


bodies mendeteksi kadar oxygen dalam
darah

Baroreceptors

25
10/28/20

References
• Human physiology, Laura lee Sherwood, 7th
ed.
• Human anatomy and physiology, Elaine N
Marieb, 9th ed.
• Textbook of medical physiology, Arthur C.
Guyton, 11th ed.
• Review of medical physiology, Ganong, 23rd
ed.

26

Anda mungkin juga menyukai