Anda di halaman 1dari 4

Bronkietasis

Nonfarmakologi

Pengelolaan umum.

Pengelolaan umum ini ditujukan terhadap semua pasien bronkietasis, meliputi :

 Menciptakan lingkungan yang baik dan tepat bagi pasien. Contoh :


- Membuat ruangan hangat, udara ruangan kering
- Mencegah/menghentikan merokok
- Mencegah /menghindari debu, asap,dan sebaginya
 Memperbaiki drainase sekret bronkus
Cara yang baik dikerjakan sebagai berikut :
- Melakukan drainase postural
- Mencairkan sputum yang kental
- Mengatur posisi tempat tidur pasien
- Mengontrol infeksi saluran napas

Pengelolaan khusus

 Kemoterapi pada bronkietasis . kemoterapi pada bronkietasis dapat digunakan :


1. Secara kontinyu untuk mengontrol infeksi bronkus (ISPA),
2. Untuk pengobatan eksarsebasi infeksi akut pada bronkus/paru, atau
3. Keduanya.
 Drainase sekret dengan bronkoskop. Cara ini penting dikerjakan terutama pada permulaan
perawatan pasien. Keperluannya antara lain adalah untuk
1. Menentukan dari mana asal sekret(sputum)
2. Mengidentifikasi lokasi stenosis atau obstruks bronkus , dan
3. Menghilangkan obstruksi bronkus dengan suction drainage daerah obstruksi tadi.
 Pengobatan pembedahan . dengan tujuan mengangkat (reseksi) segmen/lobus paru yang
terkena ( terdapat bronkietasis)

Sumber : Ilmu Penyakit Dalam jilid 2 , hal 1689-1690

Terapi Farmakologi

Antibiotik

1. Penicillin G
Indikasi : infeksi tenggorokan,otitis media,endokarditis,pnemonia,selulitis,profilaksi amputasi
pada lengan atau kaki
Kontraindikasi : hipersensitivitas ( alergi) terhadap penicilin
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria,demam,nyeri
sendi,angioudem,anafilaksis,ganggguan pembekuan darah anemia hemolitik.
Dosis : dewasa : 1-4 juta unit tiap 4-6 jam
Anak: 25.000-400.000 unit/kgBB/hari terbagi dalam 4-6 dosis
2. Penicillin V
Indikasi : infeksi pada mulut,tonsilitis,otitis media,selulitis,demam rematik, profilaksi infeksi
pneumokokus
Kontraindikasi : hipersensitivitas ( alergi) terhadap penicilin
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria,demam,nyeri
sendi,angioudem,anafilaksis,ganggguan pembekuan darah anemia hemolitik
Dosis : dewasa :4x250-500 mg/hari
Anak : 25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
3. Ampicilin
Indikasi : infeki saluran kemih otitis media, sinusitis,infeksi pada mulut,bronkitis,uncomplicated
community-acquired pneumonia.
Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap penicilin, infeksi mononukleosis
Efek samping : mual,muntah,diare,ruam(hentikan penggunaan)urtikaria,anafilaksis
Dosis : dewasa ( penyakit ringan sampai sedang) :2-4 gram/hari per oral dibagi dalam 4 x
pemberian. (penyakit berat) : 4-8 gram/hari dalam 4x pemberian
anak : BB< 20 kg : per oral 50-100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
injeksi 100-200 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
bayi <7 hari : injeksi 50mg/kgBB/ hari dibagi dalam 2 dosis
bayi >7 hari: injeksi 75mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis

4. Amoxicillin
Indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media,sinusitis,infeksi pada mulut,bronkitis, uncomplicated
community-acquired pneumonia.
Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap penicilin, infeksi mononukleosis
Efek samping : mual,muntah,diare,ruam(hentikan penggunaan)urtikaria,anafilaksis
Dosis : dewasa dan anak >20kg : 250mg-500mg setiap 8 jam
Anak <20kg : 20-40mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
5. Co-amoxiclav
Indikasi : infeksi saluran napas atas (tonsilitis,sinusitis,otitis media),infeksi saluran napas bawah
(bronkitis akut dan kronik,pneumonia lobaris,bronkopneumonia),infeksi saluran kemih
( uretitis,cystitis,pyelonephritis),infeksi pada kulit dan jaringan lunak
Kontraindikasi : hipersensitivitas pada penicillin,riwayat ikterus karena co-amoxiclav atau ikterus
karena penicilin atau disfungsi hati.
Efek samping : diare,mual, muntah, rasa tidak enak pada perut, sakit kepala,ruam kulit,
urtikaria,vaginitis,kandidiasis,hepatitis
Dosis : dewasa : infeksi ringan-sedang : 250 mg setiap 8 jam, infeksi berat : 500 mg setiap 8 jam
Anak 1-6 tahun : 125 m setiap 8 jam : anak 6-12 tahun : 250 m setiap 8 jam
Sumber : farmakologi dan terapi universitas indonesia
Pneumonia

Nonfarmakologi

Terapi non farmakologi pada penyakit pneumonia yang dapat diberikan yaitu istirahat,pemberian O2,
asupan cairan yang cukup, hidrasi untuk mengencerkan sekresi, teknik napas dalam untuk meningatkan
ventilasi alveolus dan mengurangi resiko atelektasis dan perbaikan nutrisi. Perbaikan nutrisi bertujuan
untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki fungsi sistem imun agar tubuh mampu
mendeteksi infektor penyebab patologi tersebut ( Depkes RI 2005)

Terapi Farmakologi

Pilihan Antibiotika

1. Penicillin G
Indikasi : infeksi tenggorokan,otitis media,endokarditis,pnemonia,selulitis,profilaksi amputasi
pada lengan atau kaki
Kontraindikasi : hipersensitivitas ( alergi) terhadap penicilin
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria,demam,nyeri
sendi,angioudem,anafilaksis,ganggguan pembekuan darah anemia hemolitik.
Dosis : dewasa : 1-4 juta unit tiap 4-6 jam
Anak: 25.000-400.000 unit/kgBB/hari terbagi dalam 4-6 dosis
2. Penicillin V
Indikasi : infeksi pada mulut,tonsilitis,otitis media,selulitis,demam rematik, profilaksi infeksi
pneumokokus
Kontraindikasi : hipersensitivitas ( alergi) terhadap penicilin
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria,demam,nyeri
sendi,angioudem,anafilaksis,ganggguan pembekuan darah anemia hemolitik
Dosis : dewasa :4x250-500 mg/hari
Anak : 25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
3. Ampicilin
Indikasi : infeki saluran kemih otitis media, sinusitis,infeksi pada mulut,bronkitis,uncomplicated
community-acquired pneumonia.
Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap penicilin, infeksi mononukleosis
Efek samping : mual,muntah,diare,ruam(hentikan penggunaan)urtikaria,anafilaksis
Dosis : dewasa ( penyakit ringan sampai sedang) :2-4 gram/hari per oral dibagi dalam 4 x
pemberian. (penyakit berat) : 4-8 gram/hari dalam 4x pemberian
anak : BB< 20 kg : per oral 50-100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
injeksi 100-200 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
bayi <7 hari : injeksi 50mg/kgBB/ hari dibagi dalam 2 dosis
bayi >7 hari: injeksi 75mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
4. Amoxicillin
Indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media,sinusitis,infeksi pada mulut,bronkitis, uncomplicated
community-acquired pneumonia.
Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap penicilin, infeksi mononukleosis
Efek samping : mual,muntah,diare,ruam(hentikan penggunaan)urtikaria,anafilaksis
Dosis : dewasa dan anak >20kg : 250mg-500mg setiap 8 jam
Anak <20kg : 20-40mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
5. Co-amoxiclav
Indikasi : infeksi saluran napas atas (tonsilitis,sinusitis,otitis media),infeksi saluran napas bawah
(bronkitis akut dan kronik,pneumonia lobaris,bronkopneumonia),infeksi saluran kemih
( uretitis,cystitis,pyelonephritis),infeksi pada kulit dan jaringan lunak
Kontraindikasi : hipersensitivitas pada penicillin,riwayat ikterus karena co-amoxiclav atau ikterus
karena penicilin atau disfungsi hati.
Efek samping : diare,mual, muntah, rasa tidak enak pada perut, sakit kepala,ruam kulit,
urtikaria,vaginitis,kandidiasis,hepatitis
Dosis : dewasa : infeksi ringan-sedang : 250 mg setiap 8 jam, infeksi berat : 500 mg setiap 8 jam
Anak 1-6 tahun : 125 m setiap 8 jam : anak 6-12 tahun : 250 m setiap 8 jam
Sumber : farmakologi dan terapi universitas indonesia

Anda mungkin juga menyukai