Anda di halaman 1dari 23

BUKU

KERJA MAHASISWA

MODUL

Diberikan pada Mahasiswa Semester II


Fakultas Kedokteran Unhas-Unismuh
Disusun oleh
dr. Farida Ilyas, Sp.KK
dr. Baedah Madjid, Sp.MK

BLOK IMUNOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
0

TUGAS MAHASISWA
1. Setelah membaca dengan teliti scenario diatas, anda harus mendiskusikannya dalam
satu kelompok diskusi yang terdiri dari 12 15 orang, dipimpin oleh seorang ketua
dan sekretaris yang dipilih oleh kelompok anda sendiri. Ketua dan sekretaris ini
sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa
dipimpin oleh tutor atau secara mandiri.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual diperpustakaan dengan menggunakan
buku ajar, majalah, slide, tape atau video dan internet untuk mencari informasi
tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat
bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa atau mensintesa informasi dalam
menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja tutor.
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
6. Berkonsultasi pada narasumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
7. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas
atau tidak ditemukan jawabannya.
8. Melakukan praktikum di laboratorium biokimia., patologi klinik, patologi anatomi
dan mikrobiologi/immunologi.

PROSES PEMECAHAN MASALAH


Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa
diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan
mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini:
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam scenario di atas, dan tentukan kata/ kalimat
kunci skenario diatas.
2. Identifikasi problem dasar scenario diatas dengan, dengan membuat beberapa
pertanyaan penting.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.
4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingindi capai oleh mahasiswa atas kasus
tersebut diatas.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas dari luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri.
7. Laporkan hasil diskusi dan sistesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.
Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan
untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya
dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas dapat diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa
cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam
1

bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan
atas hal-hal yang belum jelas.

JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi
menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan
dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan
modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul
dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 5,
* Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk
melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan
klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru
yang diperlukan,
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah
cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan
tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat (terahir): diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk
melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan
masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi,
bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian
dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang
salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang
didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan lengkap.
Catatan :
Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok
serta laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke
koordinator PBL MEU melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing,
dan dikembalikan ke mahasiswa melalui koordinator untuk perbaikan.
Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke
koordinator PBL MEU
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa
lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor.
2. Diskusi kelompok tanpa tutor (Diskusi mandiri, yang bisa dilakukan kapan saja)
2

3. Konsultasi pada pakar.


4. Kuliah khusus dalam kelas.
5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, slide, tape atau video dan internet (untuk mencari informasi tambahan).
6. Praktikum di laboratorium, Mikrobiologi/Immunologi, dan Patologi Klinik.
TIME TABLE
PERTEMUAN
IV

II

III

Pertemuan I
(Penjelasan)

Pertemuan
Mandiri
(Brain
Stroming)

Tutorial I
Pengumpulan
informasi
Analisa &
sintese

Mandiri
Praktikum
CSL

VI

VII

Kuliah
kosultasi

Tutorial II
(Laporan
& Diskusi)

Pertemuan
Terakhir
(Laporan)

PRAKTIKUM
1.
2.
3.
4.

Laboratorium Histologi.
Laboratorium Mikrobiologi/Immunologi
Laboratorium Patologi Klinik.
Laboratorium Biokimia

SUMBER INFORMASI
1. Buku Ajar & Jurnal:
1.1. Histologi
1.1.1. Arif: Immune, Blood and Lymphatic System, Mosby.
1.1.2. Junquieirq :Basic Histology, McGrow Hill
1.2. Patologi Anatomi
1.2.1. Kumar, Abbas: Pathologic Basis of Diseases, Elsevier Saunders.
1.2.2. Griffin: Immunology and hematology, Mosby.
1.3. Immunologi
1.3.1. Abbas: Basic Immunology Function and Disordres of the Immune
System, Saunders.
1.3.2. Abbas: Cellular and molecular Immunology, WB. Saunders
1.3.3. Adi S. Imunodermatologi bagi pemula. Bandung : FK-UNPAD. 2000.
1.3.4. Aisah B. Urtikaria. Dalam : Djuanda A, Hamzah M, Aisah B, Ed. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi III. Jakarta : FKUI. 1999 :153-9.
1.3.5. Arshad: Allergy, Churchill Livinstone.
1.3.6. Baratawidjaya KG : Imunologi dasar. Edisi V. Jakarta : Gaya Baru. 2002.
1.3.7. Bernstein: handbook of Allergic Disorders, Lippincolt.
1.3.8. BuLmester: Color Atlas of Immunology, Thieme
1.3.9. Davidmale: Immunology: an Illustared outline, Mosby
1.3.10. Ezekowitz: Innate Immunology, Humana Press
3

1.3.11. Fireman, Philip: Atlas of allergies and Clinical Immunology, Mosby


1.3.12. Isenberg: Autoimmune Diseases, Bios Scientific Publisher
1.3.13. Parslow : Clinical Immunology, McGrow Hill
1.3.14. Paul: Fundamental Immunology, 5th Edition, Lipincolt
1.3.15. Sharon: basic Immunology, LWW
1.3.16. Soter NA. Urtikaria and angioedema. In : Freedberg IM, Eizen AZ, Wolff
K, Austen K, Goldsmith, Eds. Dermatology in general medicine. 6th ed.
New York : McGraw-Hill. 2002.
1.3.17. Stiehm: Immunologic Disordrs in Infaults and Childrend, WB Saunders.
1.3.18. Yotis: Microbiology & Immunology, McGrow Hill.
2. Bahan handout dan diktat, patologi klinik. imunologi dasar, immunologi klinik
3. Sumber lain :
3.1.

VCD./CD

3.2.
3.3.
3.4.

3.1.1. Atlas hematology, Farmedia


3.1.2. Interactive Color Atlas of Histology, Gartner and Hiatt
Internet.
Slide.
Tape/radio/majalah(Jurnal).

4. Dosen pengampu
NO.
1.
2
3.
4.
5
6.

NAMA
Prof. dr. Moch.
Hatta, PhD, Sp.MK
Prof. dr. Syarifuddin
Wahid, PhD, SpPA
dr. Robert Setiadji
Dr.Firdaus Hamid
dr. St. Wahyuni,
Ph.D
dr. Uleng Bahrun,
Ph.D, Sp.PK

BAGIAN
Mikrobiologi
PA
Farmakologi
Mikrobiologi
Parasitologi

TLP. KANTOR
Email:hattaram@indosat.net.id
Syarifuddin_wahid@yahoo.com
firdaus. hamid@gmail.com
wahyunim@yahoo.com

HP/FLEXI
5204009(flex)
0811417346
081241192512
081343788836
08152531325

Patologi
Klinik

ulengbahrun@yahoo.com

085656166678

qa_dar@yahoo.com

08124209997

Dr.dr.Qadar Punagi,
SpTHT-KL

Bagian THT

Dr. Agussalim
Bukhari, M.Med.,
Ph.D, Sp.GK

Bagian Gizi

Dr. Upik Miskad,


PhD, Sp.PA

Patologi
Anatomi

agussalimbukhari@yahoo.com

081241850858

081355690220

BUKU

KERJA MAHASISWA

MODUL 1

BERCAK MERAH PADA KULIT

Diberikan pada Mahasiswa Semester II


Fakultas Kedokteran Unhas-Unismuh
Disusun oleh
dr. Farida Ilyas, Sp.KK
dr. Baedah Madjid, Sp.MK

BLOK IMUNOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
6

MODUL 1 : BERCAK MERAH PADA KULIT


PENDAHULUAN
Modul

Bercak Merah Pada Kulit ini adalah bagian dari mata kuliah Sistim

Immunlogi yang diberikan pada mahasiswa semesterII yang mengambil mata kuliah
tersebut. TIU dan TIK modul ini disajikan pada permulaan buku ini, agar dapat
dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar penyakit-penyakit

yang

disebabkan oleh hipersensitf..


Anda diharapkan mampu menjelaskan semua aspek tentang pilek menahun, antara
lain: penyebab dan patomekanisme terjadinya penyakit, kelainan jaringan, dan
pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk menunjang diagnosis, dan penatalaksanaan.
Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa diharapkan membaca TIU
dan TIK tersebut sehingga pada diskusi tidak terjadi penyimpangan dari tujuan serta
tercapainya kompetensi minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh
dari bacaan yang tercatum pada
anda

modul. Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan

oleh pakar yang bersangkutan, dalam pertemuan konsultasi antara peserta

kelompok diskusi anda dengan ahli yang bersangkutan.


Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu anda dalam memecahkan
masalah penyakit immunologis yang disajikan.
Makassar, 7 Maret 2016

Tim Penyusun

MODUL 1 : BERCAK MERAH PADA KULIT


TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini
menyebutkan reaksi hipersensitif yang menyebabkan

mahasiswa diharapkan dapat


bercak merah pada kulit dan

menjelaskan tentang penyebab, patomekanisme reaksi yang bersangkutan, terutama


imunopatogenesis terjadinya

reaksi ini, kerusakan jaringan, tanda/gejala yang

ditemukan, cara diagnosis penunjang, serta penatalaksanaan kasus yang bersangkutan.

K A S U S
SKENARIO 1 : Bercak merah pada kulit.
Seorang ibu rumah tangga berumur 20 tahun datang ke Dokter Praktek Swasta dengan
keluhan bercak kemerahan berbatas tegas di pergelangan tangan, muncul 4 hari yang
lalu. Bercak tersebut agak hangat pada perabaan, terasa gatal dan tidak ada nyeri pada
penekanan. Kelainan ini sifatnya kambuhan terutama setelah mencuci. Lokasi
kelainannya bisa disela-sela jari tangan atau disela jari kaki.

SKENARIO 2: Bintul-bintul merah pada kulit


Seorang anak perempuan berusia 7 tahun di bawah oleh ibunya ke Puskesmas karena
pada seluruh tubuhnya timbul bintul-bintul merah yang gatal, dan muntah-muntah.
Timbulnya bintul merah pada kulit anak ini sudah sering terjadi terutama pada musim
hujan. Tidak ada demam.

BUKU

KERJA MAHASISWA

MODUL 2

PILEK MENAHUN

Diberikan pada Mahasiswa Semester II


Fakultas Kedokteran Unhas-Unismuh
Disusun oleh:
dr. Aminuddin Azis, Sp.THT

Diedit oleh:
dr. Baedah Madjid, Sp.MK

BLOK IMUNOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
9

MODUL 2 : PILEK MENAHUN


PENDAHULUAN
Modul

Pilek

ini diberikan pada

Kedoakteran yang mengambil mata kuliah

mahasiswa semester II Fakultas

Immunologi di. TIU dan TIK modul ini

disajikan pada permulaan buku modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang
konsep dasar penyakit-penyakit yang memberikan gejala pilek.
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek tentang penyakit-penyakit dengan gejala pilek, antara lain: penyebab dan patomekanisme terjadinya
penyakit, utamanya immunopatogenesis terjadi reaksi alergi khususnya tipe I dari Gell
dan Coombs, kerusakan jaringan, gejala dan tanda-tanda kelainan organ, dan penatalaksanaan penyakit-penyakit dengan gejala pilek
Sebelum menggunakan modul ini, anda dan mahasiswa diharapkan membaca
dan memahami TIU dan TIK tersebut sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi
serta dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat
diperoleh dari bacaan yang tercatum pada akhir setiap unit. Kuliah pakar akan diberikan
atas permintaan mahasiswa yang berkaitan dengan penyakit ataupun penjelasan dalam
pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi mahasiswa dengan ahli yang
bersangkutan.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu

mahasiswa dalam

memecahkan masalah penyakit dengan gejala pilek yang disajikan.

Makassar, 7 Maret 2016

Tim Penyusun

10

MODUL 2: PILEK MENAHUN


TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
tentang penyakit-penyakit yang menyebakan gejala pilek, patomekansime penyakit
tersebut, utamanya immunopatogenesis terjadi reaksi alergi khususnya tipe I dari Gell
dan Coombs,

kerusakan jaringan, gejala dan tanda-tanda kelainan organ, dan

penatalaksanaan penyakit-penyakit dengan gejala pilek

K AS U S
SKENARIO
Seorang laki-laki umur 34 tahun, guru SD di Mamuju datang di poliklinik THT
RS Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan utama sering bersin disertai ingus encer
dan hidung tersumbat terutama pada pagi hari. Ada riwayat penyakit asma pada
saat usia balita. Gejala ini sudah dirasakan hampir tiap hari, menganggu aktivitas
mengajar dan perlangsungannya sudah 5 tahun terakhir ini

PRAKTIKUM
1.
2.
3.
4.

Praktikum Histologi
Praktikum Immunologi/Serologi
Praktikum Patologi klinik
Praktikum Patologi Anatomi

11

BAHAN BACAAN DAN SUMBER- SUMBER


LAIN

5. Buku Ajar & Jurnal:


1.4. Histologi
1.4.1. Arif: Immune, Blood and Lymphatic System, Mosby.
1.4.2. Junquieirq :Basic Histology, McGrow Hill
1.5. Patologi Anatomi
1.5.1. Kumar, Abbas: Pathologic Basis of Diseases, Elsevier Saunders.
1.5.2. Griffin: Immunology and hematology, Mosby.
1.6. Immunologi
1.6.1. Abbas: Basic Immunology Function and Disordres of the Immune
System, Saunders.
1.6.2. Abbas: Cellular and molecular Immunology, WB. Saunders
1.6.3. Arshad: Allergy, Churchill Livinstone.
1.6.4. Baratawidjaya KG : Imunologi dasar. Edisi V. Jakarta : Gaya Baru. 2002.
1.6.5. Bernstein: handbook of Allergic Disorders, Lippincolt.
1.6.6. BuLmester: Color Atlas of Immunology, Thieme
1.6.7. Bousquet J, Cauwenberger PV, Kahltaev N. Allergic Rhinitis and its
Impact on Asthma in Collaboration with the WHO, Supplement the
Journal of Allergy and Clinical Immunology Vol. 108 Number 5, 2001.
1.6.8. Bousquet, Cauwenberger PV, Khaltaev N. Allergic Rhinitis and its Impact
on Asthma. Pocket Guide 2001.
1.6.9. Davidmale: Immunology: an Illustared outline, Mosby
1.6.10. Ezekowitz: Innate Immunology, Humana Press
1.6.11. Fireman, Philip: Atlas of allergies and Clinical Immunology, Mosby
1.6.12. Holt GR, Mattox DE Gates GA : Decision Making in Otolaryngology.
BC. Dekker inc. 1984.
1.6.13. Isenberg: Autoimmune Diseases, Bios Scientific Publisher
1.6.14. Naclerio RM, Dirham SR, Mygind N, Rhinitis. Mechanism and
Management ; Marcel Dekker inc. 1999.
1.6.15. Parslow : Clinical Immunology, McGrow Hill
1.6.16. Paul: Fundamental Immunology, 5th Edition, Lipincolt
1.6.17. Sharon: basic Immunology, LWW
1.6.18. Soepardi EA, Iskanidar N. Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorokan
Kepala & Leher Edisi V. 2001.
1.6.19. Stiehm: Immunologic Disordrs in Infaults and Childrend, WB Saunders.
1.6.20. Yotis: Microbiology & Immunology, McGrow Hill.
2. Bahan handout dan diktat kuliah histologi, patologi klinik. imunologi dasar,
immunologi klinik
3. Sumber lain :
3.1. VCD.
3.2. Internet.
3.3. Slide.
3.4. Tape/radio/majalah.
12

BUKU KERJA MAHASISWA

MODUL 3

IMMUNODEFISIENSI

Diberikan pada Mahasiswa Semester II


Fakultas Kedokteran Unhas-Unismuh
Disusun oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK
dr. Farida Ilyas, Sp.KK
dr. Agussalim Bukhari, Ph.D, Sp.GK

BLOK IMUNOLOGI
Fakultas Kedokteran
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
13

PENDAHULUAN
Modul

Immunodefisiensi ini adalah bagian dari mata kuliah Blok Immunlogi

yang diberikan pada mahasiswa semester II yang mengambil mata kuliah tersebut.
Tujuan dan Sasaran Pembelajaran modul tidak disajikan pada buku ini, agar mahasiswa
dengan bantuan tutor

dapat menyusun tujuan dan sasaran pembelajaran berdasar konsep-

konsep yang mendasari defisiensi immun.


Mahasiswa akan diarahkan oleh tutor sehingga mereka mampu menjelaskan semua
konsep tentang immunodefisiensi antara lain jenis immunoefisiensi, patomekanisme

terjadinya immunodefisiensi, cara diagnosis dan penanganan, serta prevalensi


immunodefisiensi
Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa

diharapkan

tentang hipersensitif tersebut sehingga hasil diskusi mencapai

mendalami

semua hal

kompetensi minimal yang

diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan yang tercatum pada
Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan anda

modul.

oleh pakar yang bersangkutan, dalam

pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi anda dengan ahli yang bersangkutan.
Konsultasi bisa diadakan dengan tatap muka langsung atau melalui email ke pakar yang
bersangkutan atau melalui sekretaris Blok Immunologi.

Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dan tutor dalam
memecahkan masalah penyakit immunologi yang disajikan.
Makassar, 7 Maret 2016
Tim Penyusun

14

MODUL 3
IMMUNODEFISIENSI
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang
immunodefisensi primer dan sekunder yang mendasari terjadinya infeksi berulangulang.

PEMICU
SKENARIO 1
Joko, laki-laki berusia 26 tahun, datang ke Puskesmas Tuloi dengan keluhan adanya
papul merah disertai gatal disela jari tangan dan kaki, yang muncul 14 hari yang lalu.
Gatal dirasakan terutama malam hari. . Gatal dan papul merah ini juga diderita oleh ibu
si Joko. Sudah 3 bulan Joni menderita berak-berak encer. Kadang demam tapi hanya
beberapa jam. Penderita mengeluh sering batuk berlendir, batuk berdarah dan disertai
sesak napas. Ia mengatakan ada beberapa luka dialat kelamin yang berulang, nyeri dan
tidak gatal. Biasanya dimulai sebagai bentul berair, yang dengan cepat pecah dan
membentuk luka.
Joko seorang lajang yang sebelumnya sehat walafiat, sejak 4 bulaan lalu datang ke
Batam dan tinggal di rumah susun persahaan bersama-sama dengan kawan-kawannya
sesama buruh kontrak satu pabrik perakitan elektronik
Pada pemeriksaan fisik ditemukan bercak putih pada lidah Joni

Nampak tato pada

beberapa bagian tubuh penderita, dan pembesaran kelenjar di ketiak dan lipat paha.
Pada batang dan glands penis ditemukan

beberapa ulkus yang dangkal,

dan nyeri

15

SKENARIO 2
Seorang anak laki-laki umur 12 bulan dengan pneumonia bakteri grampositif , dirujuk ke poliklinik anak oleh dokter keluarganya. Gejala ini
sudah 4 kali dialami dalam 6 bulan terakhir.

Disamping itu ia juga

menderita diare (Giardia lamblia) dan tonsil/adenoidnya hampir tidak


terdeteksi. Anak ini juga mempunyai tinggi dan berat badan di bawah
normal. Ia telah mendapatkan imunisasi DPT. Anak ini mempunyai tiga
saudara perempuan yang sehat berumur 3, 5, dan 7 tahun. Saudara lakilakinya meninggal pada umur 10 bulan karena pneumonia bakteri 8 tahun
yang lalu.

SKENARIO 3
Seorang anak laki-laki umur 14 bulan telah 8 kali menderita infeksi virus
dan jamur dalam 14 bulan. Infeksi tersebut akhirnya sembuh meskipun
sangat lambat dan infeksi jamur berespon baik terhadap antijamur. Pada
pemeriksaan radiologi paru baru-baru ini untuk menyingkirkan pneumonia
terdapat kelainan yaitu tidak nampak bayangan thymus.

TUGAS MAHASISWA
1. Mengambil Modul dikantor MEU minimal 4 hari sebelum hari tutorial dan
mempelajarinya baik-baik.

Perhatikan pengumuman pembagian kelompok

tutorial.
2. Mengikuti penjelasan tutorial yang dilakukan minimal satu hari sebelum hari
tutorial.

3. Setelah mengikuti penjelasan, segera mengadakan pertemuan kelompok mandiri,


untuk:
16

Memilih ketua dan sekretaris.kelompok untuk tutorial pertama

Mempelajari modul dan hal-hal yang ada hubungannya dengan pemicu


yang diberikan pada modul, agar proses tutorial pertama lancar: bila ada
istilah yang belum diketahui sudah dicari definisinya pada kamus
kedokteran dll buku acuan.

Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi.
4. Pada saat tutorial pertama, kelompok mahasiswa yang terdiri

7-8 orang akan

berdiskusi difasilitasi oleh seorang tutor dan dipimpin oleh seorang ketua dan
seorang penulis
5. Melakukan aktivitas pembelajaran mandiri di perpustakaan dan laboratorium
perpustakaan elektronik dengan menggunakan buku ajar, majallah, slide, tape
atau video, e-book dan internet, untuk mencari informasi tambahan.
6. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor),

curah pendapat bebas

antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi


dalam menyelesaikan masalah.
7. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam dengan tatap muka atau melalui
email.
8. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum
jelas atau tidak ditemukan jawabannya.
9. Melakukan praktikum Anatomi Histologi, Biokimia, Mikrobiologi, Parasitologi
dan Patologi Klinik.

PROSES

PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat,


mahasiswa diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam pemicu di atas, yaitu
dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini:
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam pemicu di atas (bila ada). Tentukan
kata/problem kunci.

17

2. Identifikasi

konsep-konsep dasar yang bisa ditemukan pada

dengan membuat beberapa pertanyaan penting tentang

pemicu diatas
pemicu

dan

menjawabnya.
3. Analisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. Jawaban
pertanyaan adalah konsep-konsep yang bisa dibentuk dari problem kunci.
4.

Klassifikasi konsep-konsep tersebut dan buatlah peta konsep

5. Dari peta konsep, tentukanlah tujuan pembelajaran yang ingin di capai untuk
pemicu tersebut diatas.
6. Cari sebanyak mungkin informasi tambahan tentang pemicu di luar kelompok
tatap muka. Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri.
7. Laporkan semua informasi yang didapat, klassifikasikan dan masukkan dalam
peta konsep, diskusikan dan sistesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
8. Langkah 7 dilakukan dalm kelompok diskusi dengan tutor.

Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah
informasi dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya
dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk
memberikan penjelasan atas hal-hal yang belum jelas.

JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 7 - 8 orang
setiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk
penjelasan dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara

18

menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama


buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua dilakukan diluar kelas dengan tujuan :
a. Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
b. Membuat pertanyaan dan menjawab pertanayaan (menentukan konsepkonsep) sebanyak mungkin
c. Membagi tugas mencari informasi/konsep-konsep sehubungan dengan
pemicu yang diberikan. Hal ini akan memperlancar proses tutorial pertama.
3. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
a. Brain-storming untuk proses 1 5, mengumpulkan informasi
b. Setelah

tujuan pembelajaran

ditentukan,

dengan patokan

peta

konsep/informasi.
c. Pembagian tugas untuk mencari informasi yang bisa menjelaskan konsepkonsep yang belum jelas.
4. Belajar mandiri: masing-masing mahasiswa mencari informasi sebanyakbanyaknya sesuai dengan tugas masing-masing.
i. Pada saat belajar mandiri saudara berhak masuk ke laboratorium
ybs dengan seizin kepala laboratorium atau bertemu/menghubungi
nara sumber untuk mencari informasi.
5. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan:
6. melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri,
7. melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi,
a. Bila masih ada infomasi yang diperlukan, lakukan lagi pembagian tugas
untuk mencari informasi tersebut.

8. Pertemuan ke empat dilakukan untuk tanpa tutor untuk:


9. Melengkapi informasi yang masih diperlukan
19

10. Menyiapkan penyajian


11. Membagi tugas pada penyajian untuk menjadi penyaji dan menjawab pertanyaan.
a. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
12. Pertemuan ke lima: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan
hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan. Bila ada masalah yang belum
jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada
pertemuan ini.

Laporan penyajian dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh

kelompok

Catatan :

Laporan penyajian kelompok dan perorangan masing-masing diserahkan satu


rangkap ke dosen penghubung melalui ketua kelompok.

Kelompok tidak perlu membuat laporan tertulis.

Semua mahasiswa wajib menyalin laporan penyajian dari kelompok lain untuk
dipakai sebagai salah satu materi pembelajaran.

TIME TABLE
I

II

III

IV

VI

Pertemuan I
(Penjelasan)

Tutorial I
Pengumpulan
informasi
Analisa & sintese

Mandiri

Kuliah
kosultasi

Tutorial II
(Laporan
& Diskusi)

Pertemuan
Terakhir
(Diskusi
Panel =
Laporan)

Praktikum

STRATEGI PEMBELAJARAN
20

1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor.


2. Diskusi kelompok tanpa tutor (Diskusi mandiri, yang bisa dilakukan kapan saja)
3. Konsultasi pada pakar.
4. Kuliah khusus dalam kelas.
5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, slide, tape atau video dan internet (untuk mencari informasi tambahan).
6. Praktikum di laboratorium Histologi, Biokimia, Mikrobiologi/Immunologi, dan
Patologi Klinik.
7. Slide show immuno-histopatologi di Laboratorium Patologi Klinik.

PRAKTIKUM
1. Laboratorium Mikrobiologi/Immunologi
2. Laboratorium Patologi Klinik.

SUMBER INFORMASI
6. Buku Ajar & Jurnal:
3.5. Histologi
3.5.1.

Arif: Immune, Blood and Lymphatic System, Mosby.

3.5.2. Junquieirq : Basic Histology, McGrow Hill


3.6. Patologi Anatomi
3.6.1. Kumar, Abbas: Pathologic Basis of Diseases, Elsevier Saunders.
3.6.2. Griffin: Immunology and hematology, Mosby.
3.7. Immunologi
3.7.1. Abbas: Basic Immunology Function and Disordres of the Immune
System, Saunders-Elsevier, Philadelphia, 2006.
3.7.2. Abbas: Cellular and molecular Immunology, WB. Saunders
3.7.3. Adi S. Imunodermatologi bagi pemula. Bandung : FK-UNPAD. 2000.

21

3.7.4. Baratawidjaya KG : Imunologi dasar. Edisi V. Jakarta : Gaya Baru.


2002.
3.7.5. BuLmester: Color Atlas of Immunology, Thieme
3.7.6. Davidmale: Immunology: an Illustared outline, Mosby
3.7.7. Ezekowitz: Innate Immunology, Humana Press
3.7.8. Fireman, Philip: Atlas of allergies and Clinical Immunology, Mosby
3.7.9. Gorczynski :

Problem

Base

Immunologi,

Saunders-Elsevier,

Philadelphia, 2006.,
3.7.10. Parslow : Clinical Immunology, McGrow Hill
3.7.11. Paul: Fundamental Immunology, 5th Edition, Lipincolt
3.7.12. Sharon: basic Immunology, LWW
3.7.13. Stiehm: Immunologic Disordrs in Infaults and Childrend, WB
Saunders.
3.7.14. Yotis: Microbiology & Immunology, McGrow Hill.
7. Bahan handout dan diktat kuliah:, patologi klinik. imunologi dasar, immunologi
klinik
8. Sumber lain :
3.5.

VCD./CD

3.5.1. Atlas hematology, Farmedia


3.5.2. Interactive Color Atlas of Histology, Gartner and Hiatt
3.6.

Internet.

3.7.

Slide.

3.8.

Tape/radio/majalah(Jurnal).

22

Anda mungkin juga menyukai