Anda di halaman 1dari 23

Sofosbuvir dan Velpatasvir

untuk HCV pada pasien dengan


Sirosis Dekompensata

Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya
populasi yang terinfeksi hepatitis C
(HCV), jumlah pasien dengan sirosis
hepatis dekompensata diperkirakan
akan meningkat

Sampel Penelitian
Pasien terdaftar di 47 lokasi di Amerika Serikat
dari 19 Agustus 2014 sampai 19 Desember
2014.
Pasien yang memenuhi syarat :
Pasien dengan usia 18 tahun atau lebih tua
dengan infeksi HCV kronis setiap genotipe dan
sirosis dekompensasi, diklasifikasikan sebagai
Child-Pugh-Turcotte ( CPT) kelas B (skor 7-9 pada
skala mulai dari 5 sampai 15, semakin tinggi
nilai yang didapapat maka semakin kronis
penyakitnya).
Pasien yang telah melakukan transplantasi hati
tidak memenuhi syarat.

Sampel Penelitian

(lanjutan)

Untuk pasien yang menunggu transplantasi


hati, waktu yang diperlukan untuk pengobatan
setidaknya 12 minggu sebelum perkiraan
tanggal transplantasi.
Pasien yang menerima pengobatan sebelumnya
dengan NS5A atau nukleotida analog NS5B
inhibitor tidak dapat diikutkan, begitu juga
dengan pasien dengan jumlah trombosit lebih
dari 30.000 per milimeter kubik atau clearance
kreatinin kurang dari 50 ml per menit (yang
dihitung dengan persamaan Cockcroft-Gault).

Metode Penelitian
Penelitian 3 tahap, penelitian open-label. Melibatkan
pasien terinfeksi HCV 1 sampai 6 dengan sirosis
dekompensata yang pernah dirawat dan yang tidak
pernah dirawat sebelumnya.
Random sampling dengan rasio 1 : 1 : 1 (menerima
nukleotida polimerase inhibitor sofosbuvir dan NS5A
inhibitor velpatasvir sekali sehari selama 12 minggu,
sofosbuvir-velpatasvir plus ribavirin selama 12
minggu, atau sofosbuvir-velpatasvir selama 24
minggu)
Tujuan utama dari metode ini adalah untuk
mendapatkan kekebalan terhadap virologic response
selama 12 minggu setelah masa terapi berakhir.

Metode Penelitian

(lanjutan)

Ribavirin diberikan secara oral


dengan makanan dua kali sehari
Dosis yang ditentukan sesuai dengan
berat badan (1000 mg setiap hari
pada pasien dengan berat badan
<75 kg dan 1200 mg setiap hari
pada pasien dengan berat badan
75 kg).

Assessments
Screening assessment termasuk pemberian serum
RNA HCV, genotip IL28B, uji klinis, termasuk
didalamnya perhitungan skor CPT dan (MELD) skor
(6 sampai 40, dengan skor yang lebih tinggi
menunjukkan penyakit hati yang lebih tinggi).
Serum HCV RNA diukur dengan penggunaan
COBAS AmpliPrep / COBAS TaqMan HCV Quantitive
Test, versi 2.0 (Roche Sistem Molekuler), dengan
batas bawah dari kuantifikasi 15 IU per mililiter.
HCV genotipe dan subtipe ditentukan dengan
penggunaan Versant HCV Genotipe Assay, versi 2
(Siemens) atau TRUGENE HCV 5'NC Genotyping Kit.
Jika tes awal menunjukkankegagalan, maka
dilakukanlah sequencing NS5B dari HCV RNA.

Assessments

(lanjutan)

Penilaian yang dilakukan : termasuk


pengujian standar laboratorium,
pengukuran tingkat RNA HCV,
pemeriksaan fisik dan penilaian klinis
ascites dan ensefalopati

Analisis Statistik
Penelitian dilakukan dengan membandingkan
tingkat SVR di masing-masing kelompok
dengan metode Bonferroni
75 pasien dalam setiap kelompok
pengobatan akan memberikan kemampuan
sebesar 99% untuk mendeteksi
peningkatan minimal 40 persen di tingkat
SVR atas tingkat spontaneos yang
diasumsikan 1%, menggunakan uji
binomial-sample pada tingkat
signifikansi 0,0167

Analisis Statistik

(lanjutan)

Titik estimasi terhadap dua kondisi


95% interval yang didasarkan pada
metode Clopper-Pearson untuk tingkat
SVR terhadap tiga kelompok yang
diberikan pengobatan serta sesuai
dengan genotipe HCV dan
subkelompok

Hasil Penelitian
Dari 438 pasien yang diskrining
268 pasien diacak dan 267 mulai
pengobatan
Karakteristik klinis demografi dan
baseline dari pasien umumnya baik
seimbang

Hasil Penelitian
Dari 267 pasien yang menerima
pengobatan
78% memiliki HCV genotipe 1
4% genotipe 2,
15% genotipe 3,
3% genotipe 4, dan
kurang dari 1% genotipe 6;
tidak ada pasien memiliki
genotipe 5.

Hasil Penelitian
Efek samping yang serius (ensefalopati dan
sepsis) terjadi pada
19% dari pasien yang menerima12 minggu
sofosbuvir-velpatasvir,
16% dari mereka yang menerima sofosbuvirvelpatasvir plus ribavirin selama 12
minggudari,
18% dari mereka yang menerima 24 minggu
sofosbuvir-velpatasvir.
Efek samping yang paling umum adalah
kelelahan (29%), mual(23%), dan sakit kepala
(22%) pada semua pasien dan anemia (31%)
pada pasien yang menerimaribavirin.

9 kematian terjadi selama penelitian


2 pasien meninggal setelah penghentian
pengobatan studi tetapi dalam waktu 30 hari
setelah akhir pengobatan
7 pasien meninggal lebih dari 30 hari setelah
akhir pengobatan.
Sebagian besar kematian akibat komplikasi
penyakit hati stadium akhir (yaitu, gagal hati,
sepsis, atau kegagalan multiorgan)
9 kematian merata dibagi antara tiga kelompok
perlakuan; tidak ada yang dianggap berkaitan
dengan terapi oleh penyidik
Penurunan hemoglobin, limfosit, dan trombosit
yang umum pada ketiga kelompok

Pembahasan
Pengobatan dengan sofosbuvirvelpatasvir dengan atau tanpa
ribavirin selama 12 minggu dan
dengan sofosbuvir-velpatasvir
selama 24 minggu mengakibatkan
tingginya tingkat respons virologic
berkelanjutan (sustained virologic
response) pada pasien dengan
infeksi HCV dan sirosis dekompensasi

Pasien dengan sirosis dekompensasi yang


disebabkan oleh infeksi HCV kronis
memiliki tingkat virologic response di
semua tiga kelompok perlakuan.
Seperti dalam penelitian lain dengan
kombinasi antivirus langsung bertindak,
pasien dengan HCV genotipe 3 memiliki
tingkat lebih rendah dari virologic
response daripada pasien dengan
genotipe HCV lainnya.

Pasien yang menerima sofosbuvirvelpatasvir plus ribavirin memiliki tingkat


sedikit lebih tinggi dari efek samping secara
keseluruhan dan tingkat yang jauh lebih
tinggi dari peristiwa-peristiwa tertentu yang
diketahui terkait dengan terapi ribavirin
daripada mereka yang menerima sofosbuvirvelpatasvir saja
Pasien dengan dekompensasi hati moderat,
sehingga hasil kami tidak dapat
digeneralisasi untuk pasien dengan penyakit
hati yang lebih parah. Juga, jumlah pasien
dengan HCV genotipe 2, 4, atau 6

Anda mungkin juga menyukai