MODUL
INDERA KHUSUS - THT
Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini,
dengan melakukan 7 langkah di bawah ini :
1. Klarifikasi isitilah yang tidak jelas dalam skenario di atas dan tentukan minimal 5 kata kunci.
2. Identifikasi problem penting dalam skenario di atas, dengan membuat pertanyaan mendasar.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan brain storming menjawab pertanyaan di atas.
4. Urutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran selanjutnya yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di
atas. Langkah 1 sd 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka. Langkah 6
dilakukan dengan belajar sendiri-sendiri atau diskusi berkelompok tidak dengan tutor.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.
Bila pada pelaporan masih ada pertanyaan-pertanyaan yang masih membutuhkan informasi
baru maka proses 6 diulangi lagi dan seterusnya.
Penjelasan :
3
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan
untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan
lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup
maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi
panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang
belum jelas.
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor
2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, slide, tape atau video, dan internet
6. Praktikum di laboratorium
7. Latihan keterampilan klinik
PERKULIAHAN :
1. Pengantar kuliah system indera khusus
2. Anatomi telinga
3. Fisiologi pendengaran dan keseimbangan
4. Histologi indera khusus
5. Patofisiologi kelainan indera khusus
6. Farmakologi obat-obat kelainan indera khusus
7. Pemeriksaan radiologis pada kelainan indera khusus
8. Masalah penyakit indera khusus pada masyarakat
PRAKTIKUM
1. Laboratorium Histologi
2. Laboratorium Anatomi
SKILL LAB :
Pemeriksaan telinga ,hidung dan tenggorok
Tes pendengaran dengan garpu tala
Pemeriksaan keseimbangan
4
MODUL TULI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang penyebab,
patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi, komplikasi serta
epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan ketulian.
KASUS
SKENARIO : T U L I
1. Seorang laki-laki, 35 tahun pekerja pabrik datang ke Poli THT dengan
keluhan tuli sejak 6 bulan lalu yang semakin berat disertai mendengung.
2. Seorang laki-laki, 20 tahun datang ke Poli THT dengan keluhan sering keluar
cairan dari telinga kanan sejak kecil disertai rasa berputar bila ada
perubahan posisi. Saat ini penderita selalu duduk di depan bila kuliah.
A. Sumber Bacaan
1. Grant Boileau JC. A Method of Anatomy, 6th ed, The Williams and Wilkins Co., Baltimore, 1958
2. Gray Henry, Mayo Goss : Anatomy of the Human Body, 17 th ed., Lea and Fabiger, Philadelphia, 1959
3. Gran’s Atlas of Anatomy
4. Atlas Spaltelhotz
5. Dik tat kuliah penyakit THT Bagian THT-KL FK-Unhas
6. Allan G Kerr. Scot Brown’s Otolaryngology, Basic Science, Goodman & Gillman’s The
pharmacological Basis of therapeutics 9th ed. New York. Mc Graw Hill 1996.
7. Di Piro J. Pharmacotherapy A Patophysiologic approach. New York. Elsevier. 1989
8. A Textbook of Radiology and Imaging, David Suton, 1993
9. Synopsis of Analysis of Rontegen Sign in General Radiology, Isadore Meschan, 1976
10. Diktat Kuliah Radiologi
11. Cranial MRI and CT, Lee SH, Kao KC, Zimmerman, 1992
12. L. Kathelen Mahan & Marian Arrlin, Krause's: Food Nutrition & Diet therapy, Philadelphia, WB
Saunders Company, 9th ed., 1998
13. Shils ME, Olson JA: Modern Nutrition in Health and Disease, Philadelphia,lippincott williams &
wilkins, 9th eds., 1999
14. Wijaya Caroline (Editor Bahasa Indonesia) 1995, Referensi Manual Kedokteran Keluarga,
Hipokrates, Jakarta
15. Noor N Nasri, 1997, Dasar Epidemiologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta
16. World Health Organization, 1992, International Statistical Classification of Diseases and Related
Health Problems, Tenth Revision, vol.1, WHO, Geneva
5
B. Sumber lain : Internet, VCD, Tape, Slide
6
MODUL KESEIMBANGAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang penyebab,
patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi, komplikasi serta
epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan
keseimbangan.
KASUS
SKENARIO : T U L I
A. Sumber Bacaan
1. Bon Ian, Callander, Tumours of the posterior fossa ekstrinsik in Neurologi and
surgery illustrated, 4th ed, Churchil Livingstone, New York,2004
2. Anonym, The Ear and Balance center, Acoustic Neuroma, Available at
http://www.utmen.edu/otolaryngology/index.html
3. Dhingra PL, Acosutic Neuroma in Disease of Ear, Nose and Throat, Churchill Livingstone
ltd, New Delhi, 2003
4. Kerr, G Alan, Vestibular Schwannoma in Scott Brownn’s Otolaryngology, 6 th Ed,
Butterworth Heneman, London,1997
5. Sukardi, Anatomi Fungsional Nervi Craniales, Neuroanatomia Medica, Universitas Indonesia,
1984. 164-176
6. C Levine, Sam, MD. Acoustic Neuroma available at
http://www.med.edu/oto/library/origin.htm, accessed 16 Desember 1999
7
7. Cummings MD Charless W, Differential diagnosis of neoplasm of posterior fossa in
Otolaryngology head and neck surgery, 2nd Ed, BW Saunders, Saint Louis 2003
8. Shambaugh GE, Surgery of the facial nerve in Surgery of the Ear, 2 nd Ed, WB Saunders
company, Philadelphia, 2000
9. MD Eibling D, Cerebellopontine angle tumours in Decision Making in Ear, Nose and
Throath disorders, WB Saunders, London, 2003
10. Amil K, Acoustic Neuroma in Current Diagnosis and treatment, MC Graw Hill, New
York, 2003.
8
MODUL PENGHIDU
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang penyebab,
patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi, komplikasi serta
epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan penghidu.
KASUS
SKENARIO : PENGHIDU
1. Seorang laki-laki, 26 tahun datang ke Poli THT dengan keluhan penghidu berkurang
dialami 2 tahun lalu disertai hidung tersumbat.
2. Seorang laki-laki, 23 tahun datang ke Poli THT dengan nyeri kepala 1 tahun hilang
timbul disertai ingus kental kuning kehijauan dan sering jatuh di tenggorokan, dan
akhir-akhir ini penghidu rasa berkurang.