UNIVERSITAS BOSOWA
PULMONARY BAROTRAUMA
DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
dr. Bulkis Natsir,Sp.P
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa:
NIM : 4521112034
Pembimbing
A. Definisi
C. Patogenesis
Mekanisme yang mendasari terjadinya kecelakaan
penyelaman akibat tekanan yang berlebihan, secara langsung
berhubungan dengan hukum Boyle yaitu volume gas akan
berkurang dengan peningkatan tekanan. Bahaya terbesar terjadi
saat berada pada kedalaman yang mendekati permukaan dengan
volume pengembangan gas terbesar. Barotraumas yang terjadi
saat menyelam ke bawah disebut squeeze, pada paru akan
menyebabkan kongesti, edema dan perdarahan paru. Barotraumas
yang terjadi saat penyelam naik ke atas akibat gas yang terjebak
dalam jaringan tubuh. Gas-gas tersebut akan mulai mengembang
saat penyelam naik. Selama ke atas, penyelam akan merasakan
nyeri dada. Jika penyelam menahan napas dan tidak mengeluarkan
gas, gas tersebut akan mengembang secara eksponensial
sehingga perbedaan tekanan gas di alveoli dan air meningkat 50-
100mmHg, gas bebas bergerak menembus membrane alveoli
masuk ke dalam jaringan interstisial, kapiler paru dan pleura
visceral6.
1. Barotrauma Ascent
Salah satu penyebab kematian pasa penyelam adalah barotrauma
paru. Penelitian tentang mekanisme terjadinya emboli udara yang
disebabkan oleh barotrauma paru menunjukkan bahwa sebagian trauma
berasal dari penyakit dekompresi dan sebagian lainnya yang lebih fatal
berasal dari emboli udara. Pneumotoraks merupakan komplikasi yang
jarang pada barotrauma paru, terjadi pada sekitar 10% penyelam yang
mengalami sindrom overinflasi paru. Disebabkan karena ekspansi dari gas
yang masuk ke paru - paru saat menyelam. Ekspansi ini bila melebihi
kapasitas pengembangan paru akan dipaksakan untuk masuk ke dalam
jaringan sekitar dan pembuluh darah sehingga menimbulkan emboli.
Gejala yang ditimbulkan bergantung pada daerah emboli. Gas pada
jaringan sekitar paru akan menimbulkan emfisema mediastinum dan
subkutis, bahkan pneumothoraks5.
2. Barotrauma Descent
Terdapat risiko terjadinya barotrauma paru saat turun maupun naik,
namun terdapat mekanisme yang berbeda dari keduanya. Seorang
penyelam yang turun saat menyelam terus- menerus akan memiliki udara
di dadanya dan paru-paru yang dikompres secara progresif sesuai dengan
Hukum Boyle. Akhirnya volume paru-paru tercapai saat kompresi gas
tidak dapat lagi diakomodasi oleh pengurangan volume paru lebih lanjut,
namun dikompensasi oleh pembengkakan pembuluh darah di paru-paru.
Pembuluh darah paru-paru hanya memiliki kemampuan terbatas untuk
distend, dan dapat diperkirakan pecah setelah batas ini terlampaui,dan
menyebabkan perdarahan paru. laporan kasus mengenai kondisi ini
jarang terjadi dan kurang terdokumentasi. Hal ini dapat terjadi biasanya
dalam upaya memecahkan rekor. Dasar teori kondisi ini teruji ketika rekor
dunia turun hingga 200 meter dibuat oleh penyelam dengan menahan
napas beberapa tahun yang lalu5.
E. Manifestasi Klinis
F. Pemeriksaan Penunjang
b) Darah Lengkap
d) Foto Thorax
G. Diagnosis Banding
2.Hiperkoagulabilitas
3.Stasis darah
A. Komplikasi
1. Pneumomediastinum
2. Pneumoperikardium
3. Pneumoperitoneum
4. Emfisema subkutan
5. Pneumotoraks
6. Tension pneumotoraks
7. Emboli gas udara
B. PROGNOSA
PENCEGAHAN
PENUTUP
1. How many recreational scuba divers in the world? [accessed 2014 Mar
14]. Available from: http://wiki.answers.com/Q/
How_many_recreational_scuba_divers_in_the_world
2. Buzzacott P, Denoble PJ, editors. DAN Annual Diving Report 2018
Edition: A Report on 2016.
3. Diving Fatalities, Injuries, and Incidents [Internet]. Divers Alert Network;
Durham (NC): 2018.
4. Casadesús JM,dkk. Diagnosis of arterial gas embolism in SCUBA
diving: modification suggestion of autopsy techniques and experience
in eight cases. Forensic Sci Med Pathol. 2018 Mar;14(1):1’8-25.