REFERAT PERSPEKTIF
PSIKIATRI
Muh. Nasry Noer Najib
4520112006
Pembimbing:
dr. Mayamariska Sanusi, Sp. KJ
Shahab, A. 2017
Al-Farisy, A. 2018
02
GAY
Secara umum untuk
menggambarkan seorang pria yang
tertarik secara seksual dengan pria
lain
Etiologi:
Faktor Psikologis, Psikoanalitik, Biologis
Epidemiologi Psikopatologi
Secara nasional jumlah homoseksual mencapai 1% dari total • Identitas terbentuk selama masa remaja dan
penduduk Indonesia yaitu sekitar 2 juta jiwa. Data statistik lain awal dewasa dari pengalaman sebelumnya di
juga menunjukkan bahwa 8-10 juta populasi pria Indonesia development. Rasa menjadi gay atau lesbian
pada suatu waktu terlibat pengalaman homoseksual. adalah aspek ego identity.
• Beberapa gay dan lesbian dapat
1) Mempunyai saudara laki-laki yang gay juga berpeluang lebih yaitu rasa bersalah terhadap orientasi
besar (22%) dibandingkan yang mempunyai saudara laki-laki seksual mereka, dan keinginan untuk
2) Orang dengan kembar monozigot yang juga gay berpeluang gangguan depresi tersebut
Wati, T. 2018
Marizka. 2020
TRANSGENDER
Orang-orang yang menampilkan
identitas gender yang berbeda
dengan jenis kelamin bawaan
04 lahirnya
Etiologi:
Adanya keinginan yang kuat untuk melakukan peran seks lain atau mendapatkan penampilan seks yang berbeda
dengan manipulasi hormon dan operasi
Epidemiologi
Orang tua biasanya melaporkan perilaku yang tidak sesuai dengan gender anaknya pada usia sebelum 3 tahun. Pada
anak laki-laki usia dibwah 12 tahun yang datang untuk pemeriksaan kesehatan, didapatkan sekitar 10% memiliki
keinginan untuk memiliki gender yang berlawanan, sedangkan pada anak perempuan usia dibawah 12 tahun, terdapat
5% anak yang ingin menjadi gender berlawanan. Perbandingan antara anak laki-laki : perempuan yang mengalami
disforia gender adalah 4 : 1.
Kriteria Diagnosis
Adapun kriteria diagnosis menurut DSM IV TR yaitu
1) Adanya identitas yang kuat dan menetap terhadap gender lawan jenis.
2) Adanya ketidak nyamanan terhadap seks atau adanya rasa ketidaksesuaian terhadap peran gender seks tersebut
3) Gangguan ini tidak bersamaan dengan kondisi fisik interseks
4) Gangguan ini menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan atau area
fungsi penting lain.
Al-Farisy, A. 2018
Marizka. 2020
BAB II
LGBT DALAM
PERSPEKTIF PSIKIATRI
Negara terbesar kelima penyumbang LGBT adalah Indonesia setelah negara China, India,
Eropa, dan Amerika. Indonesia memiliki populasi 3% LGBT. Dengan kata lain, dari 250 juta
penduduk Indonesia, sekitar 7,5 juta adalah LGBT. Berarti dari 100 orang yang berkumpul di
suatu tempat, 3 di antaranya memungkinkan mereka adalah LGBT.
LGBT merupakan penyimpangan seksual dan termasuk kedalam OMDK (Orang Dengan
Masalah Kejiwaan) berdasarkan UU No.18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
Dari sudut pandang piskologis, untuk LGBT memfokuskan mereduksi kecemasan dan
tekanan agar tidak berlanjut pada maladaptif atau perilaku yang membahayakan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pelaku LGBTQ, yakni:
1) Pola Asuh Orang tua
2) Trauma dan Kekerasan Seksual
3) Lingkungan dan pengaruh teman
Shahab, A. 2017
Al-Farisy, A. 2018
Hasnah. 2019
Marizka. 2020
BAB III
TATALAKSANA
Sesungguhnya tidak ada terapi kejiwaan yang dikhususkan untuk pelaku
LGBT
Tapi ada beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti konseling secara
berkala dengan psikolog dan terapi kerohanian ilmu-ilmu agama
Yang paling utama dalam terapi ini adalah dengan adanya motivasi yang
kuat yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.
Sedangkan agar meminimalisir kemungkinan homoseksualitas terjadi maka
pada saat masih kanak-kanak, individu harus diberikan pendidikan secara
proporsional oleh kedua orang tua khususnya pada usia 4 tahun keatas
Pola asuh orang tua yang baik dapat meminimalisir kemungkinan individu
menjadi homoseksual.
2. Jenis Risiko
Menjadi seorang LGBT rentan terhadap berbagai
Resiko sehubungan dengan kesehatan mental dan emosional
resiko, hal ini dapat dilihat dari dua sudut pandang
a. Tekanan psikologis terhadap penderitaan / kondisi yang tidak
yaitu berdasarkan sumber resiko dan jenis resiko.
menyenangkan
b. Negative Self Image
1.Sumber Risiko
c. Terlibat dalam melakukan hubungan seksual (hubungan intim)
Resiko yang harus dihadapi dari lingkungan
homoseksual.
eksternal
d. Resiko sehubungan dengan kesehatan fisik / biologis
Resiko yang berasal dari perilaku sendiri /
Resiko sehubungan dengan kesehatan fisik / biologis
lifestyle
HIV-AIDS, Anal Cancer
Resiko yang sehubungan dengan kedua-keduanya (kesehatan
mental dan emosional dan kesehatan fisik / biologis
a. DomesticViolence / Sex - Physical - EmotionalAbuse
b. SubstanceAbuse / Penyalahgunaan NAPZA ( Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif) / Narkoba
Shahab, A. 2017
Mukhid. 2018
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
1. American Psychological Association. 2015. Guidelines for Psychological Practice With Transgender and Gender
Nonforming People. American Psychological Association
2. Sadock, B.J. dan V.A. Sadock. 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. EGC. Jakarta
3. Shahab, A. 2017. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender). Fakultas Kedokteran Univ. Sriwijaya.
Palembang
4. Naswati,S. 2016. Bahaya LGBT Ditinjau Dari Medis. Fakultas Kedokteran Univ. Yarsi. Jakarta.
5. Oetomo. D. 2015. Laporan LGBT Nasional Indonesia - Hidup Sebagai LGBT di Asia. USAID. Bali.
6. Al-Farisy, A. 2018. Kendala LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) Untuk Beralih Menjadi Heteroseksual.
Yayasan Gaya Mahardhika Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
7. Wati, T. 2018. Pembentukan Identitas Pada Biseksual. Fakultas Psikologi Universitas Medan Area. Medan.
8. Marizka, 2020. Kondisi Mental dan Kejiwaan Pelaku LGBTQ di Kota Padang. Universitas Andalas. Padang.
9. Ardi, Z dkk. 2018. Fenomena LGBTQ Dalam Perspektif Konseling Dan Psikoterapi:Realitas Dan Tantangan
Konselor. Univesitas Negeri Padang Jurnal Educatio. Padang.
10. Hasnah dkk. 2019. Lesbian, Gay, Biseksual Dan Transgender (LGBT) Versus Kesehatan: Studi Etnografi. Jurnal
Kesehatan UIN Alauddin Makassar. Makassar.
11. Mukhid, Abd. 2018. Kajian Teoritis Tentang Perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) Dalam Perspektif
THANK YOU