Anda di halaman 1dari 19

PENDAHULUAN

Blok Indera khusus mempelajari tentang struktur normal komponen indera khusus yaitu
pendengaran dan keseimbangan oleh telinga, penglihatan oleh mata, penghidu oleh hidung,
pengecapan oleh lidah dan sensasi perabaan, getar dan suhu oleh kulit. Selain itu pula dipelajari
fisiologi blok indera khusus dan mekanisme patofisiologi proses kelainan indera khusus. Dalam
blok ini dipelajari juga pemeriksaan-pemeriksaan yang mendukung kelainan indera khusus,
penatalaksanaan kelainan tersebut dan aspek-aspek yang berhubungan dengan promosi, prevensi
dan rehabilitasi kelainan indera khusus.
Modul Kulit diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah sistim Indera Khusus.
Modul ini difokuskan pada kelainan-kelainan kulit yang mengganggu fungsi kulit sebagai
indera peraba. Pada modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang akan timbul pada kasus-kasus yang akan banyak dijumpai pada masyarakat dan melihat
hubungan antara disiplin ilmu yang terkait serta dampak psikososial yang terjadi akibat kelainan
tersebut.
Pembelajaran pada modul ini, bertolak dari skenario yang telah dirancang. Diharapkan
skenario ini akan mendorong mahasiswa untuk belajar dan mencari jawaban dengan pendekatan
ilmiah.
Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan membaca TIU dengan baik
sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan serta dapat dicapai kompetensi
minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan yang tercantum di
akhir modul. Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan mahasiswa yang berkaitan dengan
penyakit ataupun penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi
mahasiswa dengan tutor atau ahli yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan
masalah penyakit blok Indera Khusus yang disajikan.

Makassar, 15 September 2023

Penyusun
MODUL KULIT

TUJUAN PEMBELAJARAN

I. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang penyebab,
patomekanisme, tanda-tanda / gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan/terapi, komplikasi serta
epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan gatal.

KASUS

SKENARIO 1 B

Anak laki-laki, 24 bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan timbul bintik dan
bercak kemerahan di alis, kulit kepala, wajah, dan belakang telinga sejak 3 minggu yang
lalu. Keluhan disertai gatal dan kadang digaruk. Seminggu setelah bercak kemerahan
muncul sisik halus agak berminyak di atas bercak kemerahannya. Awalnya, sisik di
kepala sedikit yang kemudian bertambah banyak dan melekat seperti sekarang. Sudah
berobat ke puskesmas tetapi tidak mengalami perubahan. Riwayat keluarga ada. Kondisi
ini memberat jika berada dalam ruangan yang menggunakan AC.

SKENARIO 2B

Laki-laki berusia 78 tahun dibawa anaknya datang ke puskesmas dengan bercak dan bintik
merah di daerah selangkangan, kelamin, pantat sampai betis atas disertai gatal sejak 7 hari
yang lalu. Menurut anaknya, pasien sangat rewel/ sering marah-marah, lesi tampak
memerah dan agak basah. Sebelumnya, riwayat mengganti merek perlengkapan harian
untuk daerah genetalia. Sudah berobat ke puskesmas dan diberi salep tetrasiklin serta
antibiotik sistemik dan keluhan sedikit berkurang. Pemeriksaan kulit tampak papel dan
makula eritematous, sedikit madidans.
SKENARIO 3B

Laki-laki berusia 47 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan rambut rontok dan timbul
bintik merah pada kepala sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan kadang disertai gatal. Menurut
pasien gatal akan berkurang bila rambutnya dihentakkan atau dicabut. Beberapa tempat di
daerah belakang kepala dan bagian depan tampak kehilangan rambut yang cukup luas.
Daerah tidak berambut lebih merah jika terkena matahari. Sudah berobat ke puskesmas
dan diberi obat penumbuh rambut namun belum ada perbaikan. Keluhan makin meluas
seiring dengan bertambahnya usia. Riwayat keluarga (+).

SKENARIO 4B

Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
muncul bercak merah yang bagian tengah bercak berwarna lebih gelap, sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan disertai gatal sedang dan kelopak mata membengkak. Pasien minum obat
influenza 1 hari yang lalu dan sudah diberi minum air kelapa muda. Riwayat adik pasien
muncul bintik merah di seluruh tubuh setelah minum susu. Riwayat keluhan yang sama
sudah berulang kali bila mengalami sakit demam dan diberi obat.

SKENARIO 5B

Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan muncul bercak
merah dengan bintik berair di bagian tepinya disertai gatal hebat, sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan muncul pada kaki kiri bagian depan yang terantuk pada meja seminggu yang lalu.
Pasien minum obat CTM untuk mengurangi gatal. Riwayat keluhan yang sama sudah
berulang kali dan membaik bila diberi obat salep.
TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa mendiskusikannya dalam satu
kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris
yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada
setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh tutor atau secara mandiri
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas antar
anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam menyelesaikan
masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umunya dan kinerja tutor
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
6. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
7. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau
tidak ditemukan jawabannya..
8. Melakukan praktikum di laboratorium Anatomi dan Histologi.
9. Melakukan latihan di Laboratorium Keterampilan Klinik
Dalam semua aktivitas mahasiswa diharuskan memakai Name tag dan mematuhi semua tata
tertib yang ada.
PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini,
dengan melakukan 7 langkah di bawah ini :
1. Klarifikasi isitilah yang tidak jelas dalam skenario di atas dan tentukan minimal 5 kata kunci.
2. Identifikasi problem penting dalam skenario di atas, dengan membuat pertanyaan mendasar.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
4. Klassifikasi dan Urutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran selanjutnya yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di
atas.
Langkah 1 sd 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka. Langkah 6
dilakukan dengan belajar sendiri-sendiri atau diskusi berkelompok tidak dengan tutor.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.
Bila pada pelaporan masih ada pertanyaan-pertanyaan yang masih membutuhkan informasi
baru maka proses 6 diulangi lagi dan seterusnya.

Keterangan :
- Langkah 1-5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor
- Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri,dapat dilakukan berkelompok atau sendiri-
sendiri, yang kemudian didiskusikan ulang bersama kellompok (tanpa kehadiran tutor)
- Langkah tujuh dilakukan dalam diskusi dengan tutor
JADWAL KEGIATAN

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi
menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua
dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 – 5,
* Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan
informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi, analisa
dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil analisa
dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada
masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir
pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan
yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu
penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada
kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
8. Pertemuan terakhir: laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing
mahasiswa.

Catatan :

• Laporan penyajian kelompok dan perorangan serta semua laporan kasus masing-masing
diserahkan satu rangkap ke blok melalui ketua kelompok.
• Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing.
• Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk
dipakai sebagai salah satu bahan ujian.

TIME TABLE
PERTEMUAN
I II III IV V VI VII
Pertemuan I Pertemuan Tutorial I Mandiri Kuliah Tutorial Pertemuan
(Penjelasan) Mandiri Pengum-pulan kosultasi II Terakhir
(Brain informasi Praktikum (Laporan (Laporan)
Stroming) Analisa & CSL & Diskusi)
sintese

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor


2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah,
slide, tape atau video, dan internet
6. Praktikum di laboratorium
7. Latihan keterampilan klinik
PERKULIAHAN :

1. Pengantar kuliah blok indera khusus


2. Anatomi kulit
3. Fisiologi indra peraba
4. Histologi kulit
5. Patomekanisme kelainan kulit yang menyebabkan gatal
6. Farmakologi obat-obat yang dipakai pada kelainan kulit yang menyebabkan gatal
7. Pemeriksaan radiologis pada kelainan kulit yang menyebabkan gatal
8. Masalah kulit yang menyebabkan gatal pada masyarakat

PRAKTIKUM

1. Laboratorium Histologi
2. Laboratorium Anatomi

SKILL LAB :

• Anamnesis dan Pemeriksaan fisis kulit


• Lampu wood’s
• Bebat Vena, kompres dan ekstraksi kuku

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN

A. Sumber Bacaan

1. Grant Boileau JC. A Method of Anatomy, 6th ed, The Williams and Wilkins Co., Baltimore, 1958
2. Gray Henry, Mayo Goss : Anatomy of the Human Body, 17 th ed., Lea and Fabiger, Philadelphia,
1959
3. Gran’s Atlas of Anatomy
4. Atlas Spaltelhotz
5. Dikat kuliah penyakit kulit FK-Unhas
6. Moschella SL, HurMley HJ, Eds. Dermatology. 3rd ed. Philadelphia : WB Saunders Co., 1992.
7. Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, Editors. Fitzpatrics
Dermatology In General Medicine. 6th ed. New York : McGraw Hills, 2003.
8. Goodman & Gillman’s The pharmacological Basis of therapeutics 9th ed. New York. Mc Graw Hill
1996.
9. Di Piro J. Pharmacotherapy A Patophysiologic approach. New York. Elsevier. 1989
10. A Textbook of Radiology and Imaging, David Suton, 1993
11. Synopsis of Analysis of Rontegen Sign in General Radiology, Isadore Meschan, 1976
12. Diktat Kuliah Radiologi
13. L. Kathelen Mahan & Marian Arrlin, Krause's: Food Nutrition & Diet therapy, Philadelphia, WB
Saunders Company, 9th ed., 1998
14. Shils ME, Olson JA: Modern Nutrition in Health and Disease, Philadelphia,lippincott williams &
wilkins, 9th eds., 1999
15. Wijaya Caroline (Editor Bahasa Indonesia) 1995, Referensi Manual Kedokteran Keluarga,
Hipokrates, Jakarta
16. Noor N Nasri, 1997, Dasar Epidemiologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta
17. World Health Organization, 1992, International Statistical Classification of Diseases and Related
Health Problems, Tenth Revision, vol.1, WHO, Geneva

B. Sumber lain : Internet, VCD, Tape, Slide

C. Dosen Pengampu mata kuliah Indera khusus

No. NAMA DOSEN TLP. KANTOR HP/FLEXI

Prof. Dr. dr. Muh. Dali Amiruddin,Sp.KK


Dr.dr. Sri Vitayani Muchtar, Sp.KK
Dr.dr. Nurelly Noro Waspodo, Sp.KK

Dr.dr. Fanny Iskandar, Sp.KK

dr. Dian Amelia Abdi, Sp.KK


dr. Lisa Yuniati, Sp.KK
dr.Indira Eka Alisa, Sp.KK
LEMBAR KERJA

1. KLARIFIKASI KATA SULIT

2. TENTUKAN KATA KUNCI


3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
4. JAWABAN PERTANYAAN
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

6. INFORMASI BARU
6. INFORMASI BARU
7. KLASIFIKASI INFORMASI
8. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI
9. PERTANYAAN PRAKTIKUM
10. LAPORAN PRAKTIKUM
10. 1. Laboratorium Anatomi
10. LAPORAN PRAKTIKUM
10. 2. Laboratorium Histologi

Anda mungkin juga menyukai